Tuyul menangis

Aku duduk di bangku ku dengan tenang pelajaran terakhir berjalan dengan lancar sampai pada akhirnya kami semua mendengar bel pulang yang membuat kami bahagia.

Dengan langkah tersantai aku berjalan keluar dari dalam kelas.

"Hiks hiks hiks" tangis seorang anak kecil di depan ku yang berusia sekitar 5 tahun.

"Kamu siapa? kok nangis?" tanya ku.

"Nama ku Rea kak tolong kakak aku kak" tintah Rea.

"Kakak kamu kenapa?" tanya ku.

"Kakak aku sakit dia ada di kolom jembatan dia kelaparan kak tolong kakak aku hiks" tangis Rea.

"Oke kamu sekarang tunjukin di mana kolom jembatan itu nanti kakak akan bantu kakak mu asal kamu jangan nangis lagi" kata ku.

"Makasih kak ayo aku akan dengan senang hati menunjukkan di mana kakak ku berada" semangat Rea lalu berjalan di depan ku.

"Kakak kamu siapa namanya?" tanya ku.

"Alif" jawab Rea.

"Di mana orang tua kamu kok kakak kamu bisa ada di kolom jembatan?" tanya ku.

"Bapak sama ibu cerai aku di bawa sama ibu, ibu aku nikah lagi, tapi suami ibu ga suka sama aku dan kak Alif dia ngusir kita dari rumah lalu ibu membuang kita ke kolom jembatan itu" jawab Rea.

"Ya Allah adakah ibu setega itu" batin ku.

"Kamu kenapa kok bisa meninggal?" tanya ku.

"Aku kelaparan kak gak ada yang bisa aku makan kakak aku juga masih kecil jadi dia gak bisa kerja saat itu kakak aku lagi pergi ngamen, di kolom jembatan aku sendirian lagi sakit aku tidak bisa menahan rasa lapar ya sudah aku gak bisa di selamatkan lagi" jawab Rea

"Kakak kamu sudah makan belum?" tanya ku.

"Belum kak gak ada orang baik yang memberikan kakak aku makanan kakak tolong kak Alif" tintah Rea.

"Baiklah kakak akan menolong kakak mu" jawab ku lalu mampir ke warteg.

Aku membeli makanan untuk kakaknya Rea lalu kembali melanjutkan perjalanan.

"Di mana kolom jembatannya masih jauh gak?" tanya ku.

"Enggak kok kak sebentar lagi juga sampai nah itu kolom jembatannya" tunjuk Rea lalu berlari ke sana.

Aku mengejarnya dan mata ku menangkap seorang anak lelaki berusia 9 tahun dengan wajah pucatnya sedang berbaring kedinginan.

"Halo adek kamu belum makan ya?" tanya ku.

Alif membuka mata.

"Kakak siapa?" tanya Alif duduk dari tidurnya.

"Nama ku Mentari aku bisa melihat adik mu Rea kata Rea kamu lagi sakit dan belum makan kamu sekarang makan dulu nih" jawab ku menyerahkan bungkusan dan juga air mineral.

"Makasih kak" syukur Alif ia memakan pemberian ku dengan sangat lahap.

"Kamu tunggu di sini dulu ya kakak mau ke sana sebentar" suruh ku.

"Baik kak" jawab Alif.

Aku mendekati polisi yang berdiri di samping lampu lalu lintas.

"Permisi pak maaf bolehkah saya meminta bantuan anda" kata ku.

"Iya ada apa dek?" tanya polisi itu.

"Ada anak di bawah umur yang terlantar pak saya mohon tolong dia, dia tidak punya keluarga" tintah ku.

"Baik, tunjukkan pada kami anak itu" jawab polisi itu.

"Ayo pak ikut saya" suruh ku berjalan di depan.

Kedua polisi itu mengikuti ku.

"Itu pak anaknya dia sedang sakit dia tidak punya keluarga tolong dia pak" tunjuk ku.

"Baik kami akan membawanya ke panti asuhan agar dia bisa di rawat dengan baik di sana dan semoga saja nanti ada orang yang ingin mengangkatnya sebagai anaknya" jawab polisi itu.

"Alif kamu ikut sama pak polisi ini ya mereka akan bawa kamu ke pasti asuhan di sana nanti kamu bisa punya tempat tinggal dan dapat makanan" kata ku.

"Terimakasih kak aku mau kok ikut sama bapak polisi ini, sekali lagi terimakasih" jawab Alif.

"Sama-sama" kata ku.

Alif di bawa sama kedua polisi itu, aku menatapnya dengan senang."Akhirnya Alif bisa juga hidup dengan layak setelah ini semoga nanti ada orang baik yang mau mengangkatnya menjadi anaknya" kata ku senang.

"Makasih kak Tari karena sudah menolong kak Alif" kata Rea.

"Sama-sama kamu sekarang kembali lah ke alam mu kakak mu sudah pasti akan di bawa ke panti asuhan dan dia bisa hidup dengan baik" suruh ku.

"Terimakasih kak selamat tinggal" jawab Rea menghilang dari hadapan ku.

"Misi kedua berhasil sekarang waktunya pulang ke rumah" kata ku sendiri lalu melangkah meninggalkan kolom jembatan.

Alga muncul."Kok kamu bisa ada di sini sih?" tanya Alga.

"Aku habis menolong kakaknya Rea dia itu lagi sakit dan teganya ibunya membuang mereka berdua setelah menikah dengan orang lain, ibu macam apa dia yang dengan teganya melakukan hal itu hanya karena suaminya yang saat ini tidak suka sama Rea dan Alif dia malah membuang keduanya di kolom jembatan, dia ga mikir apa kalau mereka berdua masih di bawa umur di mana otaknya itu" kesal ku.

"Tega bener emaknya Rea emang kemana bapaknya?" tanya Alga.

"Kata Rea sih mereka cerai Rea dan Alif di bawa sama ibunya kalau masalah bapaknya aku juga ga tau Rea ga cerita apa-apa tadi" jawab ku.

"Seharusnya bapaknya itu ambil mereka berdua biar ga menderita sama ibunya iiih kalau aku yang jadi Alif aku akan memilih ikut bapak dari pada ikut dengan ibu yang pada akhirnya akan menderita" kesal Alga.

"Kalau aku sih iya lebih baik ikut ayah daripada ikut ibu jika pada akhirnya akan terjadi seperti ini" jawab ku.

"Eh siapa itu" kata ku kaget saat melihat anak kecil berkepala botak di depan rumah mewah yang satu gang dengan ku.

"Kau tuyul ya mau apa kamu ke sana mau ngambil uang wah wah wah kecil-kecil sudah pinter nyuri ya" marah ku mengambil uang yang di pegangnya.

"Huhuhu" tangis tuyul itu.

"Udah sana pergi jangan berisik di sini" usir ku.

"Ada apa ini?" tanya sang pemilik rumah yang tak lain adalah Maimun.

"Ini Bu ada tuyul yang ngambil uang" jawab ku.

"Tuyul?" tanya tak percaya Maimun.

"Iya tuyul nih orangnya ada di depan ku eh tunggu apa jangan-jangan tuyul ini peliharaan ibu ya?" tanya ku.

Wajah Maimun ketar-ketir.

"Oh jadi selama ini kekayaan ibu Maimun itu dari hasil yang tidak benar wah ini patut di viralkan biar semua orang tau bahwasannya ibu melakukan hal yang tidak benar selama ini" kata ku.

"Diam kau bocah jangan ikut campur urusan ku ayo Yul masuk ke dalam awas jangan sampai kamu bicarain masalah ini ke warga-warga" ancam Maimun mengambil uang di tangan ku.

"Haha Maimun-maimun aku sudah tau rahasia terbesar mu jika kau mengusik ku aku tak segan-segan membeberkan ini semua kepada semua orang" teriak ku.

Aku lalu melanjutkan perjalanan pulang.

"Tidak ku sangka-sangka ternyata emaknya Laura itu melakukan hal yang tidak benar seperti ini apa jangan-jangan emaknya Lea dan Wina serta Alexsa juga sama ya" kata ku.

"Ya kagak tau lah kamu jangan ikut campur nanti mereka menyerang mu" jawab Alga.

"Aku tidak akan ikut campur kok selagi tidak ada korban jiwa di dalam perbuatan mereka dan juga aku akan gunakan rahasia ini sebagai senjata untuk mengancam mereka haha" tawa ku senang.

"Udah kamu masuk ke dalam rumah sana aku akan jaga di sini" suruh Alga.

"Baiklah" jawab ku masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Kristiana

Kristiana

mampir baca Thor,alury ringan bngt,seru....💪💪💪⭐⭐⭐

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Meresahkan
3 Taman
4 Mengatur rencana
5 Kesedihan Rifal
6 Selesai
7 Teman gaib
8 Tak terduga
9 Ke taman sekolah
10 Tuyul menangis
11 Senjata makan tuan
12 Insaf
13 Kena mental
14 Tidak akan tinggal diam
15 Kematian tersembunyi
16 Hujan
17 Kenyataan pahit
18 Berusaha tegar
19 Semangat
20 Terbongkar
21 Tante Ajeng
22 Masuk botol
23 Stay by
24 Duduk bersama
25 Bekerja sama
26 Tongkrongan Brion
27 Tega
28 Brukk
29 24 jam
30 London
31 Belum ada perubahan
32 Hampir
33 GP gila
34 Rencana awal
35 Bekerja sama
36 Penjara
37 Kelebihan baru
38 Membahas GP
39 Penyelidikan geng Bravo
40 Mencari tau
41 Teror hantu RS
42 Sedikit demi sedikit
43 Resmi
44 Level aman
45 Manusia serakah
46 Tersenyum sinis
47 Suara aneh
48 Pembahasan menyelidiki Fifi
49 Fifi
50 Fifi 2
51 Fifi 3
52 Fifi 4
53 Widya
54 Widya 2
55 Widya 3
56 Pembahasan Ratu
57 Salah orang
58 Ratu
59 Ratu 2
60 Ratu 3
61 Ratu 4
62 Ratu 5
63 Ratu 6
64 Cerita Damar
65 Lintasan
66 Hilang
67 Informasi tentang Elvira
68 List
69 Angel
70 Kepergian Satria
71 Elvira
72 Elvira 2
73 Gebby
74 Gebby 2
75 Gebby 3
76 Pertandingan
77 Final
78 Alexsa pelakunya
79 Gagal
80 Wina
81 Alexsa
82 Alexsa 2
83 Wanita misterius
84 Wanita misterius 2
85 Part 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Meresahkan
3
Taman
4
Mengatur rencana
5
Kesedihan Rifal
6
Selesai
7
Teman gaib
8
Tak terduga
9
Ke taman sekolah
10
Tuyul menangis
11
Senjata makan tuan
12
Insaf
13
Kena mental
14
Tidak akan tinggal diam
15
Kematian tersembunyi
16
Hujan
17
Kenyataan pahit
18
Berusaha tegar
19
Semangat
20
Terbongkar
21
Tante Ajeng
22
Masuk botol
23
Stay by
24
Duduk bersama
25
Bekerja sama
26
Tongkrongan Brion
27
Tega
28
Brukk
29
24 jam
30
London
31
Belum ada perubahan
32
Hampir
33
GP gila
34
Rencana awal
35
Bekerja sama
36
Penjara
37
Kelebihan baru
38
Membahas GP
39
Penyelidikan geng Bravo
40
Mencari tau
41
Teror hantu RS
42
Sedikit demi sedikit
43
Resmi
44
Level aman
45
Manusia serakah
46
Tersenyum sinis
47
Suara aneh
48
Pembahasan menyelidiki Fifi
49
Fifi
50
Fifi 2
51
Fifi 3
52
Fifi 4
53
Widya
54
Widya 2
55
Widya 3
56
Pembahasan Ratu
57
Salah orang
58
Ratu
59
Ratu 2
60
Ratu 3
61
Ratu 4
62
Ratu 5
63
Ratu 6
64
Cerita Damar
65
Lintasan
66
Hilang
67
Informasi tentang Elvira
68
List
69
Angel
70
Kepergian Satria
71
Elvira
72
Elvira 2
73
Gebby
74
Gebby 2
75
Gebby 3
76
Pertandingan
77
Final
78
Alexsa pelakunya
79
Gagal
80
Wina
81
Alexsa
82
Alexsa 2
83
Wanita misterius
84
Wanita misterius 2
85
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!