Berusaha tegar

Aku diam dan masih terus menangis."Hei kamu kenapa jawab Abang?" tanya Satria semakin khawatir.

Dengan air mata yang membanjiri aku melihat wajah Satria."Bang apa benar kalau ibu masih hidup?" tanya ku.

Satria diam."Abang jawab kenapa Abang diam aja" kata ku memukul dadanya bertubi-tubi.

"Bang jawab hiks aku ingin memastikan jika apa yang aku denger dari Bu Marwah itu benar" kata ku.

"Iya ibu masih hidup" jawab Satria.

"Kenapa Abang rahasian ini dari aku, kenapa ga berterus terang saja huhu" tangis ku.

"Kamu masih kecil saat itu Abang tidak ingin menghancurkan mimpi yang ingin bisa memeluk ibu" jawab Satria.

Sangat sesak rasanya ketika aku tau hal ini."Jadi ini alasan mengapa ayah mendidik ku untuk menjadi gadis yang kuat tidak gampang menangis karena rahasia ini yang selama bertahun-tahun ayah sembunyikan huhu ibu" tangis ku.

"Sudah kamu jangan nangis ingat apa kata ayah kalau kita tidak boleh lemah ayah sudah berjuang keras untuk membesarkan kita berdua jadi kamu ga boleh cengeng agar ayah tidak menangis di alam sana" kata Satria menghapus air mata ku.

"Abang tau ga di mana ibu?" tanya ku.

"Abang tidak tau dek Abang hanya tau kalau ibu masih hidup itu saja Abang tidak bohong dan juga bang hanya punya foto obu yang ini saja" jawab Satria memberikan foto.

"Ini siapa bang?" tanya ku menunjuk anak lelaki.

"Itu Efendi dia Abang kamu juga, kamu jangan pernah mencari mereka, sejak awal dia sudah meninggalkan kita jadi kamu jangan coba-coba untuk mencarinya" kata Satria.

"Memang aku ga boleh tau siapa ibu aku bang?" tanya ku terisak.

"Baiklah kamu boleh mencarinya tapi ingatlah satu hal kamu ga boleh menganggu keluarganya, kamu cukup tau saja rupa ibu kalau masalah ingin tinggal bersamanya jangan, dari awal dia sudah meninggalkan kita dan tidak mempedulikan kita lagi kamu harus itu" jawab Satria.

"Iya bang aku ga akan minta ingin tinggal bersama ibu aku hanya ingin melihat wajah ibu saja setelah itu aku tidak mau mengganggunya lagi" kata ku.

"Baiklah nanti Abang juga akan bantu kamu mencari ibu tapi kalau tidak ketemu kamu jangan nangis" kata Satria.

"Aku janji kok aku ga akan nangis jika pada akhirnya aku ga bertemu sama ibu yang penting aku sudah berusaha untuk mencarinya walaupun aku tau kalau dia pasti tidak mengingatku dan tak menganggap ku anaknya" jawab ku.

Satria memeluk ku."Sstt kamu jangan nangis lagi ga boleh seorang Mentari menangis begini ingat kamu ga boleh lemah, ini memang kenyataan yang paling menyakitkan bagi kamu tapi kamu harus bisa melewatinya ada Abang di sini yang akan selalu melindungi mu" kata Satria.

"Iya aku tidak akan lemah kok bang huhu" tangis ku.

"Udah jangan nangis lagi sana kamu kembali ke kamar gih besok setelah kamu pulang sekolah kita akan cari ibu bersama-sama" kata Satria.

"Tapi kan besok Abang kerja" kata ku.

"Abang akan minta cuti sehari saja" jawab Satria.

"Jangan bang, Abang kerja aja masalah ibu nanti aku akan cari bareng Alga" kata ku.

"Alga? siapa Alga?" tanya Satria.

"Dia itu makhluk halus yang saat ini menjadi teman ku dia yang menjaga ku saat aku di sekolahan" jawab ku.

"Kenapa kamu baru cerita sekarang?" tanya Satria.

"Soalnya aku sering lupa dan Abang juga kerja jadi aku ga ada waktu buat ceritain Alga sama Abang" jawab ku.

"Nakal masalah ginian ga mau cerita sama Abang nanti Abang jitak baru kamu tau rasa" kata Satria.

"Huhu Abang ibu tega" tangis ku semakin menjadi.

Sejak tadi Satria berusaha untuk menahan air matanya agar tidak terjatuh kini pertahanannya runtuh.

Satria memelukku dengan sangat erat."Kamu jangan nangis lagi kamu ga boleh nangis ayah ga pernah ngajarin kita lemah kayak gini" kata Satria.

"Abang juga nangis huhu" tangis ku.

Kami menangis dan saling menguatkan."Udah kamu jangan nangis lagi nanti kamu sakit sekarang kamu kembali ke kamar sana" suruh Satria.

"Baik bang" jawab ku.

Dengan langkah gontai aku memasuki kamar ku lalu menjatuhkan tubuh ku ke kasur."Ibu kenapa tega banget meninggalkan aku sama Abang hiks..hiks" tangis ku.

"Aku dari dulu sangat berharap bisa memeluk ibu namun hari ini harapan itu pupus aku tau kalau pasti ibu ga akan pernah mau punya anak seperti ku mangkanya dia pergi dari hidupku dan Abang huhu" tangis ku.

"Ayah maafin Tari karena hari ini pertahanan Tari runtuh maafin Tari ayah" kata ku berulang kali sampai-sampai aku terlelap tanpa sadar.

Pagi harinya aku berjalan menuju sekolah dengan wajah layu ku tidak ada Alga yang menemani ku hari ini, dia hilang begitu saja setelah mau pamit ingin mencari Kiran.

"Mentari" panggil Ali di jalan.

Aku masih berjalan dengan menunduk."Kok kamu sedih gitu mukanya kamu kenapa?" tanya Ali.

Aku tidak menjawab dan duduk di bangku ku."Kok Mentari aneh gitu ya kenapa dia?" tanya Laura.

"Ga tau aku juga ga denger apa-apa dari mami" jawab Alexsa.

"Mungkin saja dia lagi ga enak badan mangkanya dia kayak ga semangat gitu sekolahnya hari ini" kata Wina.

"Mungkin aja sih" jawab Lea.

Aku tak menyahuti dan tetap diam.

Istirahat tiba."Loh kok kamu sedih gitu sih Tari hari ini kamu kenapa ga biasanya loh kamu kayak gini?" tanya mbk Meza.

"Gpp kok mbk hari aku lagi ga enak badan aja" alasan ku.

"Oooh begitu" kata mbk Meza lalu diam tak bilang apa-apa lagi.

Selesai makan aku pergi meninggalkan taman."Kamu kenapa? siapa yang sudah ganggu mu?" tanya Ali saat aku lewat di lapangan.

"Ga ada" jawab ku cuek.

"Kok kamu berubah sih kemarin kamu ga kayak gini loh kenapa kok kamu berubah draktis begini, kamu aneh tau hari ini" kata Ali.

Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu membuangnya.

"Tenang Mentari tenanglah, sabarlah, diamlah jangan gegabah jangan memberontak agar kau tidak menyesal di kemudian hari ayo kau bisa menyesuaikan diri mu kau ga boleh terlihat lemah di hadapan mereka" batin ku.

Wajah ku kembali seperti Mentari biasanya.

"Enggak kok aku gpp" jawab ku tegar.

"Mentari kamu jangan ganggu Ali dia itu pacar ku" kata Alexsa.

"Eh sembarang kau Ali itu pacar ku jangan mengaku-ngaku" tak terima Gebby.

"Huft datang juga geng tidak benar ini aku muak tau melihat mereka memperebutkan Ali terus mereka kira Ali suka sama mereka apa heiis PD sekali mereka itu malah ngaku-ngaku lagi" kata Andre.

"Entahlah mana yang akan Ali pilih nantinya semoga saja pilihannya tepat tidak seperti dulu" kata Alan.

"Sudah jangan omongin masalah itu lagi biar Ali ga ingat sama dia" kata Gibran.

"Enggak kok aku ga mendekati Ali kalian bisa bebas mendekatinya tidak ada larangan dari siapapun juga" jawab ku pergi meninggalkan mereka.

Terpopuler

Comments

J'D

J'D

kapan up nya thor... heheh..
pnsarn sma crta slnjutx... 😁😁😁

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Meresahkan
3 Taman
4 Mengatur rencana
5 Kesedihan Rifal
6 Selesai
7 Teman gaib
8 Tak terduga
9 Ke taman sekolah
10 Tuyul menangis
11 Senjata makan tuan
12 Insaf
13 Kena mental
14 Tidak akan tinggal diam
15 Kematian tersembunyi
16 Hujan
17 Kenyataan pahit
18 Berusaha tegar
19 Semangat
20 Terbongkar
21 Tante Ajeng
22 Masuk botol
23 Stay by
24 Duduk bersama
25 Bekerja sama
26 Tongkrongan Brion
27 Tega
28 Brukk
29 24 jam
30 London
31 Belum ada perubahan
32 Hampir
33 GP gila
34 Rencana awal
35 Bekerja sama
36 Penjara
37 Kelebihan baru
38 Membahas GP
39 Penyelidikan geng Bravo
40 Mencari tau
41 Teror hantu RS
42 Sedikit demi sedikit
43 Resmi
44 Level aman
45 Manusia serakah
46 Tersenyum sinis
47 Suara aneh
48 Pembahasan menyelidiki Fifi
49 Fifi
50 Fifi 2
51 Fifi 3
52 Fifi 4
53 Widya
54 Widya 2
55 Widya 3
56 Pembahasan Ratu
57 Salah orang
58 Ratu
59 Ratu 2
60 Ratu 3
61 Ratu 4
62 Ratu 5
63 Ratu 6
64 Cerita Damar
65 Lintasan
66 Hilang
67 Informasi tentang Elvira
68 List
69 Angel
70 Kepergian Satria
71 Elvira
72 Elvira 2
73 Gebby
74 Gebby 2
75 Gebby 3
76 Pertandingan
77 Final
78 Alexsa pelakunya
79 Gagal
80 Wina
81 Alexsa
82 Alexsa 2
83 Wanita misterius
84 Wanita misterius 2
85 Part 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Meresahkan
3
Taman
4
Mengatur rencana
5
Kesedihan Rifal
6
Selesai
7
Teman gaib
8
Tak terduga
9
Ke taman sekolah
10
Tuyul menangis
11
Senjata makan tuan
12
Insaf
13
Kena mental
14
Tidak akan tinggal diam
15
Kematian tersembunyi
16
Hujan
17
Kenyataan pahit
18
Berusaha tegar
19
Semangat
20
Terbongkar
21
Tante Ajeng
22
Masuk botol
23
Stay by
24
Duduk bersama
25
Bekerja sama
26
Tongkrongan Brion
27
Tega
28
Brukk
29
24 jam
30
London
31
Belum ada perubahan
32
Hampir
33
GP gila
34
Rencana awal
35
Bekerja sama
36
Penjara
37
Kelebihan baru
38
Membahas GP
39
Penyelidikan geng Bravo
40
Mencari tau
41
Teror hantu RS
42
Sedikit demi sedikit
43
Resmi
44
Level aman
45
Manusia serakah
46
Tersenyum sinis
47
Suara aneh
48
Pembahasan menyelidiki Fifi
49
Fifi
50
Fifi 2
51
Fifi 3
52
Fifi 4
53
Widya
54
Widya 2
55
Widya 3
56
Pembahasan Ratu
57
Salah orang
58
Ratu
59
Ratu 2
60
Ratu 3
61
Ratu 4
62
Ratu 5
63
Ratu 6
64
Cerita Damar
65
Lintasan
66
Hilang
67
Informasi tentang Elvira
68
List
69
Angel
70
Kepergian Satria
71
Elvira
72
Elvira 2
73
Gebby
74
Gebby 2
75
Gebby 3
76
Pertandingan
77
Final
78
Alexsa pelakunya
79
Gagal
80
Wina
81
Alexsa
82
Alexsa 2
83
Wanita misterius
84
Wanita misterius 2
85
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!