Tidak akan tinggal diam

Istirahat tiba aku mendatangi taman seperti biasa."Halo Mentari kok ga ada Alga sih kemana dia?" tanya mbk Meza.

"Lagi pacaran mungkin mbk biasa baru jadian eh gimana mbk sudah memilih salah satu dari penghuni kelas C3" jawab ku.

"Enggak mbk ga milih salah satu dari antara mereka mbk nanti akan cari yang lain aja ga sudi mbk punya pacar tua bangka kayak mereka" kata mbk Meza.

"Oh ya sudah itu terserah mbk, mbk juga yang jomblo aku sih ga memikirkan lawan jenis dulu aku masih mau fokus ke sekolah aja ga mau merasakan seperti itu" tunjuk ku pada sepasang kekasih yang sedang bertengkar hebat.

"Itu mereka masih belum dewasa mangkanya hal kecil aja di besar-besarkan coba aja salah satu dari mereka ada yang mengalah mungkin kejadian seperti tidak akan terjadi lihat tuh si ceweknya nangis-nangis kayak orang kesurupan" kata mbk Meza.

"Alay mbk aku mah lihat orang pacaran aja males banget apalagi merasakan beh ga deh aku masih mau fokus sekolah ga mau pacaran dulu aku maunya langsung nikah tanpa pacaran sama sekali" jawab ku.

"Iya kalau seorang lelaki yang memang serius tidak akan mengajak gadis yang dia cintai ke dalam lemah dosa dia pasti akan langsung meminangnya" kata mbk Meza.

"Jarang ada yang kayak gitu mbk lelaki langka kalau seperti itu" jawab ku.

"Tapi pacaran juga gpp lah kalau kamu ga mau nikah muda dari pada bangun tidur ga semangat karena ga punya ayang lebih baik kamu pacaran aja biar ada yang semangatin kamu belajar begitu" kata mbk Meza.

"Ooh kalau seperti itu namanya aliran sesat mbk jangan menjerumuskan aku ke dalam sakitnya yang namanya patah hati aku ga mau merasakan itu dulu nanti sekolah ku menjadi terabaikan lagi" jawab ku.

"Terserah kamu mbk juga ga memaksa" kata mbk Meza.

"Ya sudah kalau mbk jangan ngomongin masalah lelaki terus aku malas dengarnya" jawab ku.

"Iya enggak lagi kok tapi mbk ga janji kadang kalau ga ngomongin lelaki lidah mbk ini rasanya gatel gitu" kata mbk Meza.

"Dasar kuntilanak aneh dah ah aku mau pergi aja bye" kata ku pergi.

"Dih marah" kata mbk Meza.

Aku berjalan, aku terpaksa berhenti sebentar."Huft males banget aku lewat lapangan iih sekolahan ini ga ada apa jalan lain gitu menyebalkan sekali" kata ku.

Dengan sangat terpaksa aku lewat lapangan juga."Adooh iih ini siapa sih yang main lempar-lempar aja kena orang tau kalian ini mainnya gimana sih" omel ku saat bola basket itu mendarat di kepala ku.

"Aku kenapa kau" jawab Ali yang memang sengaja melakukan itu.

Wajah ku bagaikan bom atom yang hampir meledak."Dasar kau ya dari tadi mencari petaka saja, kau sudah bermain-main selama ini dan aku masih membiarkannya kini aku tidak akan tinggal diam lagi, makan ini" kata ku mendorong tubuh Ali.

"Haha hanya segitu kekuatan mu dasar lemah" ejek Ali.

Kedua tangan ku terkepal kuat aku lalu menendang perut Ali dengan sangat kuat.

"Aaaaww" teriak Ali.

"Kau gila apa kenapa kau main tendang-tendang aja bos kita" marah Andre.

"Kasih tau bos tidak berguna mu ini bilang sama dia jangan ganggu aku lagi kalau dia tidak mau aku memberinya pelajaran" tegas ku lalu meninggalkan mereka.

"Benar-benar gadis pemberani dia bisa menghajar mu tanpa rasa takut wah patut di apresiasi itu" kata Alan.

"Kenapa Abang malah puji dia sih kenapa ga ada khawatir-khawatirnya sama aku adik mu sendiri" kesal Ali.

"Kau tidak terluka kok cuman sakit sedikit ga usah alay kamu itu cowok" jawab Alan.

Rifal menatap punggung Mentari."Li apa kamu masih mengejar gadis itu?" tanya Rifal.

"Masih lah dia masih belum ku taklukkan jadi aku harus bisa menaklukkan dia meski dianya melakukan beginian untuk membuat ku tak lagi mengejarnya tapi jangan khawatir aku bisa tahan kok tenang aja" jawab Ali.

"Aku ramal kamu ga akan bisa dapatin Mentari" kata Aldi.

"Wah ramalan mu salah kawan aku pasti bisa mendapatkan dia lihat saja nanti" jawab Ali.

Aku melewati koridor."Eh Mentari berani-beraninya kau menendang Ali" marah Alexsa.

"Memang kurang ajar kau ini ya aku tidak terima kau menyakiti Ali" kata Gebby geng no 3 terpopuler di school ini.

"Kalian ga terima ceritanya ini?" tanya ku.

"Iya kami ga terima" jawab mereka semua kompak kecuali Wina.

"Ooh begitu jadi sekarang ini kalian mau apa? mau di tendang, di pukul, di cekik, atau di dorong?" tanya ku.

Mereka semua diam."Ayo jawablah pertanyaan ku kalau diam aku akan melakukan semuanya secara acak sini maju satu-satu, dua-dua aja juga boleh biar cepat selesai" tantang ku.

Meraka masih diam."Kok diam kenapa takut? mangkanya kalau melabrak itu lihat dulu lawannya biar ga malu begini sudah datang berbondong-bondong eh taunya cuman diam aja ga berani bergerak ckckck dasar lemah" ejek ku meninggalkan mereka.

"Aakkhh sialan anak itu kenapa aku tidak bisa berkata apa-apa saat dia bertanya seperti itu" kesal Alexsa.

"Iiih aku ga terima Mentari yang gila itu menyakiti pacar ku" kata Gebby.

"PACAR hei Ali itu pacar ku kau jangan ngaku-ngaku" tak terima Alexsa.

"Apaan sih kamu orang Ali itu pacar ku kamu yang jangan ngaku-ngaku" jawab Gebby.

"Gakk bisa Ali milik ku kau jangan macam-macam mau mengambilnya dari ku" kata Alexsa.

"Ngasal aja kamu ini Ali itu milik aku" kata Gebby tak terima.

"Udah napa kalian ini berantem aja, Ali itu bukan milik siapa-siapa masih tidak ada wanita yang telah berhasil mengambil hati Ali jadi jangan mengaku-ngaku" lerai Wina.

"Tapi aku yakin kok kalau aku yang akan bisa mendapatkan Ali masa dia ga mau sama aku sih aku kan anak kepala sekolah" yakin Alexsa.

"PD aja kau itu aku yakin kalau aku yang akan bisa mendapatkan Ali bukan kamu lihat aja nanti" kata Gebby.

"Haha kau itu cuman anak dari tukang sapu jalanan jadi jangan sok-sokan belagu" ejek Alexsa.

"Maaf ya aku ini anak kelomerat papa ku itu pemilik perusahaan besar" jawab Gebby.

"Aku ga yakin soalnya waktu itu aku ga sengaja lihat kamu sama bapak-bapak yang selalu menyapu jalanan di depan gang aku dan aku yakin bapak-bapak itu pasti bapak mu" kata Alexsa.

"Bapak-bapak itu bukan bapak ku kau jangan asal ngomong" jawab Gebby.

"Udah lah kamu ngaku aja kalau kamu itu anak dari tukang sapu jalanan yang gajinya ga seberapa itu" ejek Alexsa.

"Aku ga mau ngaku karena aku bukan anak tukang sapu jalanan kamu jangan ngasal besok aku akan minta anterin ke papa kamu lihat saja besok seperti apa papa ku ayo geis kita pergi dari sini lama-lama sesak juga berdekatan sama pembunuh" ajak Gebby.

"Aku bukan pembunuh kau jangan asal ngomong" teriak Alexsa.

Gebby tidak mempedulikannya."Udah biarin aja jangan malah memperpanjang masalah percuma juga" kata Lea.

"Ke kantin aja ayo" ajak Wina.

Mereka semua setuju dan melangkah ke kantin sekolah.

Episodes
1 Prolog
2 Meresahkan
3 Taman
4 Mengatur rencana
5 Kesedihan Rifal
6 Selesai
7 Teman gaib
8 Tak terduga
9 Ke taman sekolah
10 Tuyul menangis
11 Senjata makan tuan
12 Insaf
13 Kena mental
14 Tidak akan tinggal diam
15 Kematian tersembunyi
16 Hujan
17 Kenyataan pahit
18 Berusaha tegar
19 Semangat
20 Terbongkar
21 Tante Ajeng
22 Masuk botol
23 Stay by
24 Duduk bersama
25 Bekerja sama
26 Tongkrongan Brion
27 Tega
28 Brukk
29 24 jam
30 London
31 Belum ada perubahan
32 Hampir
33 GP gila
34 Rencana awal
35 Bekerja sama
36 Penjara
37 Kelebihan baru
38 Membahas GP
39 Penyelidikan geng Bravo
40 Mencari tau
41 Teror hantu RS
42 Sedikit demi sedikit
43 Resmi
44 Level aman
45 Manusia serakah
46 Tersenyum sinis
47 Suara aneh
48 Pembahasan menyelidiki Fifi
49 Fifi
50 Fifi 2
51 Fifi 3
52 Fifi 4
53 Widya
54 Widya 2
55 Widya 3
56 Pembahasan Ratu
57 Salah orang
58 Ratu
59 Ratu 2
60 Ratu 3
61 Ratu 4
62 Ratu 5
63 Ratu 6
64 Cerita Damar
65 Lintasan
66 Hilang
67 Informasi tentang Elvira
68 List
69 Angel
70 Kepergian Satria
71 Elvira
72 Elvira 2
73 Gebby
74 Gebby 2
75 Gebby 3
76 Pertandingan
77 Final
78 Alexsa pelakunya
79 Gagal
80 Wina
81 Alexsa
82 Alexsa 2
83 Wanita misterius
84 Wanita misterius 2
85 Part 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Meresahkan
3
Taman
4
Mengatur rencana
5
Kesedihan Rifal
6
Selesai
7
Teman gaib
8
Tak terduga
9
Ke taman sekolah
10
Tuyul menangis
11
Senjata makan tuan
12
Insaf
13
Kena mental
14
Tidak akan tinggal diam
15
Kematian tersembunyi
16
Hujan
17
Kenyataan pahit
18
Berusaha tegar
19
Semangat
20
Terbongkar
21
Tante Ajeng
22
Masuk botol
23
Stay by
24
Duduk bersama
25
Bekerja sama
26
Tongkrongan Brion
27
Tega
28
Brukk
29
24 jam
30
London
31
Belum ada perubahan
32
Hampir
33
GP gila
34
Rencana awal
35
Bekerja sama
36
Penjara
37
Kelebihan baru
38
Membahas GP
39
Penyelidikan geng Bravo
40
Mencari tau
41
Teror hantu RS
42
Sedikit demi sedikit
43
Resmi
44
Level aman
45
Manusia serakah
46
Tersenyum sinis
47
Suara aneh
48
Pembahasan menyelidiki Fifi
49
Fifi
50
Fifi 2
51
Fifi 3
52
Fifi 4
53
Widya
54
Widya 2
55
Widya 3
56
Pembahasan Ratu
57
Salah orang
58
Ratu
59
Ratu 2
60
Ratu 3
61
Ratu 4
62
Ratu 5
63
Ratu 6
64
Cerita Damar
65
Lintasan
66
Hilang
67
Informasi tentang Elvira
68
List
69
Angel
70
Kepergian Satria
71
Elvira
72
Elvira 2
73
Gebby
74
Gebby 2
75
Gebby 3
76
Pertandingan
77
Final
78
Alexsa pelakunya
79
Gagal
80
Wina
81
Alexsa
82
Alexsa 2
83
Wanita misterius
84
Wanita misterius 2
85
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!