"Huft pergi juga tuyul sialan itu mulai dari detik ini tidak akan ada lagi warga yang mengeluh uangnya hilang" kata ku.
"Yuk lanjut jalan lagi" ajak Alga.
Aku pun berjalan kembali."Capek tau kita pulang yuk udah mau magrib nih aku entar malam mau jemaah di masjid sekalian mau mendengarkan berita terupdate tentang perkembangan ibu Maimun yang kini masuk majalah haha" kata ku bahagia.
"Dasar kamu ini usil sekali sih" jawab Alga.
"Bodo amat aku yakin dia tidak akan berani meremehkan aku lagi lihat aja kalau sampai dia berani aku akan terus ungkit masalah ini biar dia malu" kata ku.
"Udah ayo pulang jangan di sini nanti kamu ketemu hantu lain lagi" ajak Alga.
"Iya ayo" jawab ku.
Kami pun pulang ke rumah aku bersiap-siap untuk berangkat ke masjid."Al kamu mau ikut aku ga?" tanya ku.
"Ikut lah ayo kita langsung ke sana nanti para jemaah ke buru sholat lagi" jawab Alga.
Aku dan Alga berjalan ke masjid."Hai Mentari mau kemana?" tanya Bu Marwah geng ibu-ibu rempong no 2 setelah geng ibu Maimun.
"Ke masjid lah kau tak lihat aku bawa mukenah lengkap dengan sajadah hah" jawab ku.
"Ngapain ke masjid?" tanya Bu Ula.
"Sholat lah masa ngepet heii otak mu di mana sih masih aja nanya ngapain, kalau kalian ga ada kerja ayo ikut aku ke masjid kita dzikir bareng di sana dapat pahala lagi kalau kalian di sini ga akan ada pahala yang di dapatkan malahan dosa yang akan menumpuk" ajak ku.
"Lain kali saja Mentari kamu kalau mau ke sana silahkan" jawab Bu Marwah.
"Lain kali? nanti masuk surganya juga lain kali kalian ini sukanya menunda-nunda hal baik, tau ga kalau menunda-nunda itu merugikan, kalian akan rugi menunda-nunda sholat ingat ya neraka itu pedih, panas, nanti sama malaikat Malik kalian di masukkan ke dalam neraka yang panas itu iiih takutt" kata ku menakut-nakuti mereka lalu pergi begitu saja.
Mereka menelan ludah."Waduh aku ga mau masuk neraka aku mau ngejar Mentari deh aku mau sholat" kata Bu Ula.
"Aku juga mau sholat" kata Bu Maryam.
"Aku juga" kata Bu Fatim.
"Eh kalian ini mau kemana sih kok ga nungguin aku, aku juga ikut" kata Bu Marwah.
"Ayo kita ke masjid cepetan nanti jemaah di sana ke buru sholat" jawab Bu Ula.
Sampai di masjid aku sholat dengan lancar tanpa gangguan apapun setelah selesai sholat aku kaget saat melihat keempat ibu-ibu yang tadi aku temui di gazebo.
"Loh kok kalian tiba-tiba ada di sini?" tanya ku.
"Kan tadi kamu langsung yang ngajak kami ke sini kok kamu kaget sih" jawab Bu Marwah.
"Hmm baguslah kalau kalian mau sholat" kata ku.
"Alhamdulillah akhirnya ibu-ibu ini ada yang sholat di masjid juga" kata Ummi kulsum istri pak Ustadz Yahya.
"Iya Ummi kami datang ke sini juga di ajakin Mentari tadi" jawab Bu Ula.
"Syukur kalau begitu terus sholat di sini ya Bu karena pahalanya lebih besar dari pada sholat sendiri di rumah" kata Ummi.
"In syaa Allah Bu kami akan sholat di sini Magrib dan isya' nya" jawab Bu Marwah.
"Magrib dan isya'? hei harus 5 waktu biar pahalanya makin besar gimana sih kalian ini" omel ku.
"Oh begitu ya sudah kami akan sholat 5 waktu di masjid" jawab Bu Fatim.
Senyap kami terus melanjutkan berdzikir, setelah adzan isya' berkumandang kami melaksanakan sholat isya' berjemaah.
Selesai sholat dan berdzikir aku pun pulang, Alga terus mengikuti ku."Ternyata asik juga sholat berjemaah di masjid ga terlalu berat tak seperti sholat sendirian di rumah" kata Bu Fatim.
"Iya tau gini dari dulu aku sholat di masjid kadang kalau sholat sendiri di rumah aku males, kadang-kadang selama 1hari full aku ga sholat" jawab Bu Marwah.
"Iya juga aku kadang begitu" kata Bu Ula.
"Enakkan sholat di masjid pahalanya lebih besar lagi dan kita bisa sekalian berdzikir kalau sholat di rumah kebanyakan ga ada dzikir-dzikiran selesai sholat langsung nyari hp ya kan" jawab ku.
Keempat ibu-ibu itu tersenyum."Dan ya berghibah itu ga boleh loh Bu dosa lebih baik ibu-ibu ini membaca Al-Qur'an bersama biar adem hatinya dapat pahala lagi kalau berghibah pahala ga dapat dosa yang menumpuk" kata ku.
"Iya kita insaf kok ga berghibah lagi" jawab Bu Marwah.
"Eh kalian dari mana?" tanya Bu Yanti.
"Dari masjid" jawab Bu Fatim.
"Ngapain ke masjid ayo kita berghibah bareng ada berita terbaru tau tentang foto-foto terbaru Sarah yang lagi trending topik" ajak Bu Yanti.
Sarah adalah janda cantik beranak satu yang sering di godain oleh suami-suami mereka dan bujangan lainnya.
"Wah dasar iblis kau sukanya mengajak hal jelek, kenapa sih kalian sukanya menjelek-jelekkan mbk Sarah dia kan baik ga ganggu kalian juga kok kenapa kalian sirik banget sama dia" kata ku.
"Eh bocah kamu diam aja asal kamu tau Sarah itu sudah membuat suami-suami kita terpikat olehnya mangkanya kita ga suka sama dia" jawab Marwah.
"Mbk Sarah itu tidak melakukan apapun pakainya juga sopan hanya saja dia tidak berhijab nah untuk suami-suami kalian yang terpikat sama mbk Sarah ya kalian jangan salahin mbk Sarah dong salahin aja suami kalian yang mata keranjang itu" kata ku pergi meninggalkan mereka.
"Ayo kita ghibah bareng" ajak Bu Yanti.
"Ga deh Bu aku mau masak belum masak soalnya takutnya nanti suami ku minta makan" jawab Bu Fatim pergi.
"Aku juga ga bisa Bu karena cucian belum aku angkat dari tadi siang" kata Bu Ula pergi.
"Aku juga ga bisa karena aku takut anak ku yang paling kecil nangis" kata Bu Maryam pergi.
"Mau alasan apa lagi kamu?" tanya Bu Yanti.
"Iihh ogah aku berghibah bareng sama situ lebih baik aku nonton tv dari pada berghibah bye" jawab Bu Marwah.
Sampai di rumah."Kamu dari mana aja kok ga ada di rumah?" tanya Satria.
"Dari masjid bang" jawab ku.
"Tumben-tumbenan kamu ke sana ada angin apa nih?" tanya Satria.
"Dih Abang ini gimana sih masa orang ke masjid di tanyain kayak gitu lama-lama nanti Abang jadi kayak ibu Yanti si iblis neraka itu" jawab ku.
"Iya kamu masuk gih belajar biar pinter" kata Satria.
"Baiklah" jawab ku masuk ke dalam kamar dan belajar.
Waktu-waktu terus berlalu sampai-sampai malam semakin larut aku memutuskan untuk tidur karena mata sudah berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments