Kesedihan Rifal

Rifal menyeka sisa-sisa air mata yang keluar tanpa aba-aba dia mengambil gitar dan mulai memainkannya dengan nyanyian merdunya.

🎵 Kamu dan segala kenangan...🎶

🎵 Menyatu dalam waktu yang berjalan...🎶

🎵 Dan aku kini sendirian...🎶

🎵 Menatap dirimu hanya bayangan...🎶

🎵 Tak ada yang lebih pedih...🎶

🎵 Dari pada kehilangan dirimu...🎶

🎵 Cinta ku tak mungkin beralih...🎶

🎵 Sampai mati hanya cinta pada mu...🎶

Rifal menyanyikan lagu itu sambil menghayati Rifal terisak ia kembali ingat dengan kisah cintanya dengan Tia.

"Sesingkat apapun kisahnya melupakan kenangan dan mengikhlaskan kepergian adalah hal yang paling sulit" batin Satria.

"Bagus juga suaranya Rifal pinter bener Tia memilih pacar udah baik penyayang lagi sumpah Rifal adalah tipe-tipe lelaki idaman banget" batin ku.

"Ya Allah bagaimana ini di satu sisi aku ingin kembali ke alam ku tapi di sisi lain aku tidak sanggup meninggalkan Rifal untuk selama-lamanya tapi apalah daya ku aku tau aku tak akan bisa hidup di dunia manusia lagi suatu saat aku juga harus pergi ke alam ku" kata Tia yang bisa di dengar oleh ku seorang.

Satria menghapus air mata melihat kesedihan Rifal.

"Kasihan anak itu di masa mudanya dia harus merasakan di tinggal oleh orang yang dia sayang untuk selamanya melihat kesedihannya aku jadi teringat saat ayah pergi meninggalkan aku dan Mentari kala itu aku harus di paksa dewasa di usiaku yang masih menginjak 17 tahun di usia segitu aku harus bekerja sambil sekolah untuk menghidupi diri sendiri dan juga Mentari yang masih 10 tahun" batin Satria sedih.

"Abang nangis?" tanya ku.

"Enggak kok cuman kelilipan aja" elak Satria.

"Beh nih anak kenapa masih nanya kayak gitu, mau di tarok di mana muka aku, aku kan yang mengajarkan dia agar menjadi gadis kuat dan tidak mudah menangis masa gurunya menangis sih bisa-bisa aku di tertawakan sepanjang hidup ku sama dia" batin Satria.

"Mana ada kelilipan kayak gitu" kata ku tau kalau Abang berbohong.

"Kalau sudah tau kenapa masih nanya" jawab Satria menghapus sisa-sisa air mata.

"Bang aku punya ide tapi Abang harus bantuin aku untuk menyelesaikan masalah ini" kata ku.

"Ide apa?" tanya Satria.

"Nanti Abang juga tau" kata ku mengeluarkan buku laku menulis sesuatu di dalamnya.

Beberapa saat kemudian.

"Ini bang Abang kasih ke Rifal bisa kan?" tanya ku yang tengah menyobek kertas itu lalu memasukkan ke dalam kotak kecil.

Satria mengambil kotak itu lalu memasukkan ke dalam plastik hitam.

"Gak bisa Abang gak tau cara ngomongnya kenapa gak kamu aja yang kasih" jawab Satria.

"Kalau aku yang ngasih kotak itu bisa aja tapi dia kan kakak kelas aku dan aku gak mau masuk majalah hanya karena memberikan sesuatu padanya apalagi dia itu masuk cogan yang di kejar-kejar oleh mereka yang menyebalkan" kata ku.

"Gimana cara ngomongnya?" tanya Satria.

"Bilang aja ada paket gitu simpel kan" jawab ku.

"Terus kalau dia nanya dari siapa Abang harus jawab apa?" tanya Satria.

"Kurang tau gitu bang masa gak bisa sih" kesal ku.

"Iya-iya bentar jangan marah-marah dulu napa kamu ini sudah nyuruh masih aja berani marahin Abang nanti gak Abang bantuin baru kamu tau rasa" kata Satria.

"Iya maaf deh Abang ku yang paling ganteng sedunia udah cepat sana kasih kotak itu pada Rifal" rayu ku.

"Iya kamu tunggu di sini biar ini Abang yang kasih bismillah" kata Satria lalu mendekati Rifal.

Aku terkekeh kecil.

"Siaran langsung ini namanya untung aku punya Abang yang bisa di andalkan dalam situasi dan kondisi apapun" kata ku sendiri.

Satria menghampiri Rifal.

"Permisi dengan mas Rifal?" tanya Satria.

"Iya saya sendiri" jawab rifal menyeka air mata.

"Oh maaf menganggu waktunya ini ada paket atas nama anda" kata Satria memberikan paket.

Rifal mengerutkan alis.

"Paket? dari siapa? perasaan saya tidak pesan apapun?" tanya Rifal.

"Saya tidak tau dari siapanya saya hanya mengantarkannya saja" jawab Satria.

"Oh ya sudah makasih masnya" kata Rifal mengambil plastik itu.

"Sama-sama" jawab Satria lalu mendekati persembunyian Mentari.

"Wihh keren akting Abang gak nyangka Abang bisa gak ketar-ketir di depan Rifal" puji ku.

"Satria gitu loh ngapain Abang ketar-ketir kita itu harus berani gak boleh takut cuman masalah ginian doang kecil itu mah" jawab Satria.

"Iya deh pak guru" jawab ku.

Rifal membolak-bakikkan kotak itu.

"Apa ini isinya siapa sih yang sudah ngirim ini ke aku perasaan teman-teman ku tidak pernah tau kalau setiap hari aku berada di sini aku yakin kotak ini bukan dari mereka" kata Rifal..

Rifal membuka kotak itu dan isinya adalah.

"Surat" kata Rifal mengerutkan alis.

Rifal membuka surat itu perlahan-lahan lalu membacanya.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Teruntuk engkau yang sedang di lema.

Engkau boleh menangis ketika kehilangan seseorang yang kau cintai.

Menangislah...

Keluarkanlah...

Agar hatimu bisa lega jika dengan menangis bisa mengurangi kesedihan mu.

Tapi jangan pernah menyesali kepergiannya karena semua sudah menjadi takdir dari sang maha kuasa.

Kita hanya makhluknya yang lambat laun akan mengalami yang namanya kematian.

Rezeki, jodoh, maut itu semua rencana sang ilahi kita tidak bisa menghindarinya.

Engkau boleh menangis seberapa lama yang kau inginkan tapi ku mohon ikhlaskanlah dia yang sudah pergi agar dia bisa istirahat dengan tenang di sisinya.

Jika kau merindukannya kirimkanlah doa agar mengurangi bebannya di alam sana bukan dengan bersedih seperti ini, itu sama saja memberatkan dia untuk kembali ke alamnya.

Jangan engkau merasa bersalah atas kematiannya mungkin akhir hidupnya memang seperti itu.

Perjalanan mu masih panjang jangan pernah berfikir jika kematiannya adalah kesalahan mu itu semua sudah ada yang mengaturnya.

Jangan buat dia tidak tenang karena kau masih belum bisa mengikhlaskan kepergiannya.

Aku tau engkau memang sangat-sangat mencintainya tapi cinta tidak harus memiliki kan?

Jika kau benar mencintainya biarkan dia pergi dengan tenang yang ku takutkan saat ini dia masih belum bisa pergi dengan tenang karena kau masih belum bisa mengikhlaskan dia sepenuhnya.

Ikhlaskan lah meski berat tapi inilah takdir kehidupan yang harus kita jalani.

Berdoalah semoga nanti sang maha kuasa menyatukan kalian di akhirat kelak.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Rifal menitihkan air mata saat membaca surat itu.

"Aku bagikan di tampar keras oleh bait-bait kata yang ada di dalam surat ini aku menyadari jika tindakan ku selama ini membuat Tia tak bisa istirahat dengan tenang di sisinya maafkan aku Tia" kata Rifal menangis tersedu-sedu.

Terpopuler

Comments

senja

senja

Abang juga indigo ternyata

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Meresahkan
3 Taman
4 Mengatur rencana
5 Kesedihan Rifal
6 Selesai
7 Teman gaib
8 Tak terduga
9 Ke taman sekolah
10 Tuyul menangis
11 Senjata makan tuan
12 Insaf
13 Kena mental
14 Tidak akan tinggal diam
15 Kematian tersembunyi
16 Hujan
17 Kenyataan pahit
18 Berusaha tegar
19 Semangat
20 Terbongkar
21 Tante Ajeng
22 Masuk botol
23 Stay by
24 Duduk bersama
25 Bekerja sama
26 Tongkrongan Brion
27 Tega
28 Brukk
29 24 jam
30 London
31 Belum ada perubahan
32 Hampir
33 GP gila
34 Rencana awal
35 Bekerja sama
36 Penjara
37 Kelebihan baru
38 Membahas GP
39 Penyelidikan geng Bravo
40 Mencari tau
41 Teror hantu RS
42 Sedikit demi sedikit
43 Resmi
44 Level aman
45 Manusia serakah
46 Tersenyum sinis
47 Suara aneh
48 Pembahasan menyelidiki Fifi
49 Fifi
50 Fifi 2
51 Fifi 3
52 Fifi 4
53 Widya
54 Widya 2
55 Widya 3
56 Pembahasan Ratu
57 Salah orang
58 Ratu
59 Ratu 2
60 Ratu 3
61 Ratu 4
62 Ratu 5
63 Ratu 6
64 Cerita Damar
65 Lintasan
66 Hilang
67 Informasi tentang Elvira
68 List
69 Angel
70 Kepergian Satria
71 Elvira
72 Elvira 2
73 Gebby
74 Gebby 2
75 Gebby 3
76 Pertandingan
77 Final
78 Alexsa pelakunya
79 Gagal
80 Wina
81 Alexsa
82 Alexsa 2
83 Wanita misterius
84 Wanita misterius 2
85 Part 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Meresahkan
3
Taman
4
Mengatur rencana
5
Kesedihan Rifal
6
Selesai
7
Teman gaib
8
Tak terduga
9
Ke taman sekolah
10
Tuyul menangis
11
Senjata makan tuan
12
Insaf
13
Kena mental
14
Tidak akan tinggal diam
15
Kematian tersembunyi
16
Hujan
17
Kenyataan pahit
18
Berusaha tegar
19
Semangat
20
Terbongkar
21
Tante Ajeng
22
Masuk botol
23
Stay by
24
Duduk bersama
25
Bekerja sama
26
Tongkrongan Brion
27
Tega
28
Brukk
29
24 jam
30
London
31
Belum ada perubahan
32
Hampir
33
GP gila
34
Rencana awal
35
Bekerja sama
36
Penjara
37
Kelebihan baru
38
Membahas GP
39
Penyelidikan geng Bravo
40
Mencari tau
41
Teror hantu RS
42
Sedikit demi sedikit
43
Resmi
44
Level aman
45
Manusia serakah
46
Tersenyum sinis
47
Suara aneh
48
Pembahasan menyelidiki Fifi
49
Fifi
50
Fifi 2
51
Fifi 3
52
Fifi 4
53
Widya
54
Widya 2
55
Widya 3
56
Pembahasan Ratu
57
Salah orang
58
Ratu
59
Ratu 2
60
Ratu 3
61
Ratu 4
62
Ratu 5
63
Ratu 6
64
Cerita Damar
65
Lintasan
66
Hilang
67
Informasi tentang Elvira
68
List
69
Angel
70
Kepergian Satria
71
Elvira
72
Elvira 2
73
Gebby
74
Gebby 2
75
Gebby 3
76
Pertandingan
77
Final
78
Alexsa pelakunya
79
Gagal
80
Wina
81
Alexsa
82
Alexsa 2
83
Wanita misterius
84
Wanita misterius 2
85
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!