Mantapkan Hatimu Dulu

Bara bersama keluarganya sudah sampai di mansion Giandra, mansion yang sudah lama tidak dia datangi selama kesibukannya keliling dunia. Begitu juga Ghani dan Alexandra yang hanya menengok setiap sebelum lebaran karena rutin datang menyekar Abi dan Dara.

Kini Bara masuk ke dalam kamar yang dulunya bekas kamar Opa Antasenanya, kamar yang dirombak Ogan Abi menjadi kamar tamu. Kamar yang dia pakai waktu kecil kalau pulang lebaran.

Terdapat foto Bara dan Danisha di meja kerja yang terdapat di dinding sebelah kursi sudut tempat biasa Bara memotret burung dari jendela kamarnya.

Bara meletakkan semua barang bawaannya dan mulai merebahkan diri. Jujur dirinya sangat-sangat lelah dan ingin beristirahat. Diambilnya ponsel dari saku celananya dan mulai mengirimkan pesan kepada Arum.

📩 Bara Giandra : Assalamualaikum Arum. Mas Bara sudah sampai di Jakarta. Ini mau tidur sebentar, sepertinya mas kena jetlag.

Send.

Tak lama, mata Bara pun terpejam.

***

Ghani menyelesaikan sholat dhuhur nya di kamar milik Abi dan Dara. Ada ketenangan sendiri berada di kamar kedua orangtuanya. Meskipun sudah berumur dan memiliki dua anak yang sudah dewasa bahkan Danisha sudah menikah, bagi Ghani dia tetap saja seperti anak kecil jika berada di kamar Abi dan Dara.

Ghani membacakan surat Yasin, mengirimkan doa dan ucapan terimakasih diberikan petunjuk melalui sang Daddy kepada putranya dan membuat Bara kembali ke dalam pelukannya.

'Dad, dulu pernah bilang lebih repot punya anak perempuan karena akan pergi meninggalkan keluarga untuk mengikuti suaminya tapi kehilangan anak Lanang juga sama sedihnya.'

Ghani jadi tahu perasaan Abi saban dirinya harus pergi bertugas dan meski Abi tidak menunjukkan kecemasannya ketika mendengar dirinya tertembak agar tampak kuat di depan Dara, diam-diam Abi pasti menelpon Ghani.

Bagaimana perasaan Abi saban mendengar berita tidak enak dari New York bahkan Abi marah besar ketika dia tidak diberitahu bahwa Ghani hampir kehilangan nyawanya. Tidak hanya Ghani yang habis dimarahi, Oom Edward dan Duncan pun tidak luput dari amukan Ogan.

"Dad, kayaknya aku kena sentil deh. Dulu aku hanya menganggap santai bagaimana Daddy khawatir aku kena tembak atau mati ternyata aku mengalaminya" kekeh Ghani usai membacakan surah Yasin.

Ghani menatap kamar kedua orangtuanya yang penuh dengan foto-foto. Setelahnya dia membereskan sajadah dan melipat sarungnya. Dia melirik foto dirinya, Gozali, Duncan dan Rhea saat di London. Wajah pria cool itu tersenyum melihat Duncan dengan cueknya memeluk Rhea.

"D, memang kamu tuh dah modus dari jaman Rhea belum brojol!" kekeh Ghani. Pria itu masih menikmati di kamar kedua orangtuanya hingga Alexandra memanggilnya untuk makan siang.

***

"Mas, tolong panggil Bara. Kayaknya ketiduran deh" pinta Alexandra ketika melihat Ghani turun dari tangga. Di ruang makan sudah ada Rhea dan Duncan, sedangkan Gozali dan Arya sudah kembali ke rumahnya.

"Baik sayang" ucap Ghani yang menuju kamar di lantai satu tempat kamar Bara. Pelan Ghani membuka pintu kamar putranya dan tampak Bara terlelap.

Ghani duduk perlahan di pinggir tempat tidur lalu menepuk bahu putranya.

"Ra, Bara. Bangun dulu. Mamamu ngajak makan siang tuh" panggil Ghani dengan suara pelan. Perlahan mata hitam Bara yang sama dengan mata Ghani itu terbuka.

"A...pa Pa?" tanya Bara dengan suara serak.

"Bangun dulu, makan siang. Habis itu kamu tidur lagi terserah. Mama sama Tante Rhea udah siapin tuh!"

Bara mengucek matanya. "Bara bangun Pa." Pelan-pelan dia bangun. Ghani pun berdiri dan diikuti Bara.

Alexandra yang melihat kedua prianya berjalan menuju ruang makan, tersenyum.

"Bara tidur ya mas?" tanya Alexandra.

"Iya tuh, bocahnya tidur" jawab Ghani sambil duduk di kursi.

"Makan dulu Ra nanti lanjut tidurnya" ucap Rhea.

"Hari ini kita istirahat dulu saja, besok baru ke perusahaan papa" sahut Duncan.

Kelimanya pun makan siang sambil berbincang mengingat masa lalu di mansion Giandra.

***

Bara melihat sang mama sedang nonton televisi di ruang tengah sedangkan papanya asyik ngobrol dengan Oom Duncannya di halaman belakang. Tante Rhea sibuk melakukan video call dengan si kembar di kamarnya.

"Maman, es-tu occupée? ( mama, sibuk? )" tanya Bara.

"Non. Qu'est-ce qu'il y a, chérie? { Tidak. Ada apa Sayang? )?" jawab Alexandra.

Bara meletakkan pantatnya ke sofa sebelah Alexandra dan meletakkan kepalanya di bahu sang mama.

"Waktu papa sama mama pacaran kayak apa?" tanya Bara.

Alexandra mengerenyitkan alisnya. "Kenapa tanya itu? Apa kamu memikirkan Arum?"

Pipi Bara memerah. "Kamu suka Arum?" Bara mengangguk. "Kalau suka, kenapa tidak kamu cegah kemarin?"

Bara menghela nafas panjang. "Arum biasa saja ma jadi Bara kan ragu-ragu."

"Apa kamu sudah bertanya bagaimana perasaan Arum padamu?" tanya Alexandra yang dijawab gelengan.

Alexandra mengusap kepala putranya. "Kamu kalah sama Iwan kalau namanya nekad" kekeh Alexandra.

"Aku kan bukan Iwan" dengus Bara sebal dibandingkan dengan iparnya.

"Ra, apa kamu sudah yakin dengan perasaan kamu? Apa perasaan cinta atau sekedar kagum saja?" Alexandra menepuk paha Bara. "Tiru Iwan, doa di sepertiga malam dan akhirnya dia bisa bersanding dengan Nisha. Kalau memang dia jodoh mu, pasti kalian akan bersatu."

Bara mengangguk. "Tapi Arum tidak mau meninggalkan pak Ricky dan dusun sendang kulon."

"Seorang istri pasti akan mengikuti kemana suaminya pergi, Ra kecuali jika suami berdinas di daerah konflik dan tidak diijinkan membawa keluarga. Jika Arum benar-benar mencintaimu, dia akan ikut kemana kamu berada."

Alexandra kemudian menatap wajah tampan putranya. "Mama minta kamu memantapkan hatimu dulu sembari kamu mempelajari perusahaan Ogan Abi karena perusahaan kita itu sudah semakin besar dan tanggung jawab kita pun bertambah."

Bara mengangguk.

"Apalagi kamu kan masih buta isi perusahaan Ogan meski setiap bulan mendapatkan report tapi untuk terjun langsung, kamu harus benar-benar mempelajarinya dan itu membutuhkan konsentrasi penuh." Alexandra menelisik wajah Bara.

"Iya ma. Bara akan menjalankan apa yang sudah Bara putuskan yaitu menjalankan perusahaan Ogan Abi agar menjadi lebih maju lagi."

"Bagus. Itu namanya cucu Papa Abi" senyum Alexandra lalu memeluk putranya.

"Lho kalian berpelukan ala Teletubbies kok nggak ajak-ajak!" seru Ghani. "Ikutan!"

"Ish papa mengganggu!" protes Alexandra yang berada dalam pelukan dua pria kesayangannya.

"Astaga G! Kamu tuh!" ledek Duncan sambil tertawa kecil.

"Kayak kamu nggak ajah sama Rhea!" cebik Ghani.

"Apaan sih pada ribut?" tanya Rhea yang baru saja keluar kamar.

"Pelukan ala Teletubbies, Rey" jawab Duncan.

"Ikutan!" seru Rhea yang langsung memeluk kakak dan keponakannya.

"Astaga Rey!" Duncan menggelengkan kepalanya.

***

Yuhuuu Up Siang Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

wonder mom

wonder mom

teletubbies hugh😍😍😍

2022-02-22

1

Hana Reeves

Hana Reeves

GWS

2022-02-21

0

Nuril sofiyati

Nuril sofiyati

yesss i'm first....lnjut gas poollll...lagi gk enak body....

2022-02-21

2

lihat semua
Episodes
1 Sambara Ganendra Giandra
2 Arum
3 BG = Bambang
4 Mulai Terkuak
5 Je t'aime Bara
6 Berkumpul Kembali
7 Aqiqah Bara
8 Back To Solo
9 Gadha Aqiqah Dua Kali
10 Syukuran
11 Berpisah
12 Mantapkan Hatimu Dulu
13 Bekerja Di Perusahaan Ogan
14 Nengok Danisha
15 Jadian
16 Mengenang Masa Lalu
17 Weekend with Kuliner
18 Ada Apa Ini?
19 Hati Bara Sakit
20 Bara Patah Hati
21 Gendhis Arum Pradipta
22 Bara Galau
23 Dis, Gendhis
24 Bahan Bully Baru Arya
25 Arum Lagi?
26 Meet Up
27 Wani Ora?
28 Monas
29 Kencan Dengan Sei Giorni
30 Di Mansion Giandra
31 Go To Solo
32 Di Solo
33 Karepmu Dis, Gendhis
34 Di Rumah Bu Kinanti
35 Dualisme Gendhis
36 Arjuna dan Ali Khan
37 Planning Bubar Jalan
38 Ulang Tahun Gendhis
39 Bertemu Kembali
40 Bukan Kaleng-kaleng
41 Baper, Bambaaaaannggg!
42 Papa Raka
43 Masak Bersama
44 Nembung
45 Pesta Pernikahan Gasendra dan Rani
46 Davina Arata
47 Siapa Yang Melakukannya?
48 Seserahan ala Gendhis
49 Acara Lamaran di rumah Pradipta
50 Satu Server
51 Gendhis dan Sekar
52 Sugesti dan Selera Lokal
53 Duo K
54 Kumpul Keluarga 1
55 Kumpul Keluarga 2
56 Rusuh di Hari H
57 Cantik Tapi Mematikan
58 Teler
59 Pagi Pertama
60 Kumpul Kembali
61 Arimbi Maheswari - END
62 Bonchap - Arimbi Maheswari
63 Bonchap - Bima Bertemu Bara
64 Bonchap - Ke Mansion Giandra
65 Bonchap - Usaha Mendekati Bara
66 Bonchap - Ke Sekolah Bareng
67 Bonchap - Bimasena Rahadian Baskara
68 Bonchap - Bima Menjatuhkan Bom
69 Bonchap - Bersedia Menunggu Dipanggil 'Mas'
70 Bonchap - Bima Tahu Rahasia Arimbi
71 Bonchap - Bima di Dojo
72 Bonchap - Gue Bakal Buktikan!
73 Bonchap - Melayang
74 Bonchap - Ke Bengkel
75 Bonchap - Bima v Prayogha
76 Bonchap - Travis Blair
77 Bonchap - Dinner with Hoshi
78 Bonchap - Putus
79 Bonchap - Bima ke Massachusetts
80 Bonchap - Ke Mansion Blair
81 Bonchap - Hoshi v Bima ... Again
82 Bonchap - Bara dan Prayogha
83 Bonchap - Ketika Rusuh Kembali Hadir
84 Bonchap - Gelut Ronde Kedua
85 Bonchap - Background
86 Bonchap - Bima dan Oma Rhea
87 Bonchap - Hitam
88 Bonchap - Parah
89 Bonchap - Lost Short Memories
90 Bonchap - Wagu!
91 Bonchap : Gue Suruh Nikah Sekalian!
92 Bonchap - Menyusup dan Menyamar
93 Bonchap - Oh My God
94 Bonchap - Closure
95 Bonchap - Wisuda
96 Bonchap - Will You?
97 Bonchap - Ati Jembar
98 Bonchap - Memaafkan itu Obat Hati
99 Bonchap - Lamaran ala Bima 1
100 Bonchap - Lamaran Ala Bima 2
101 Bonchap - Kagak Usah Ngulang
102 Bonchap - Kejadian Lama Berulang
103 Bonchap - Menikmati Belanja Berdua
104 Bonchap - Roti Tidak Jelas
105 Bonchap - Love You Arimbi ( END )
106 Pengumuman
107 Pengumuman Kesekian kalinya
108 Bonchap - Prolog Hoshi n Rina
109 Bonchap - Hoshi, Abi dan Aji
110 Bonchap - Arga si Tukang Ngiler
111 Pengumuman New Novel
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Sambara Ganendra Giandra
2
Arum
3
BG = Bambang
4
Mulai Terkuak
5
Je t'aime Bara
6
Berkumpul Kembali
7
Aqiqah Bara
8
Back To Solo
9
Gadha Aqiqah Dua Kali
10
Syukuran
11
Berpisah
12
Mantapkan Hatimu Dulu
13
Bekerja Di Perusahaan Ogan
14
Nengok Danisha
15
Jadian
16
Mengenang Masa Lalu
17
Weekend with Kuliner
18
Ada Apa Ini?
19
Hati Bara Sakit
20
Bara Patah Hati
21
Gendhis Arum Pradipta
22
Bara Galau
23
Dis, Gendhis
24
Bahan Bully Baru Arya
25
Arum Lagi?
26
Meet Up
27
Wani Ora?
28
Monas
29
Kencan Dengan Sei Giorni
30
Di Mansion Giandra
31
Go To Solo
32
Di Solo
33
Karepmu Dis, Gendhis
34
Di Rumah Bu Kinanti
35
Dualisme Gendhis
36
Arjuna dan Ali Khan
37
Planning Bubar Jalan
38
Ulang Tahun Gendhis
39
Bertemu Kembali
40
Bukan Kaleng-kaleng
41
Baper, Bambaaaaannggg!
42
Papa Raka
43
Masak Bersama
44
Nembung
45
Pesta Pernikahan Gasendra dan Rani
46
Davina Arata
47
Siapa Yang Melakukannya?
48
Seserahan ala Gendhis
49
Acara Lamaran di rumah Pradipta
50
Satu Server
51
Gendhis dan Sekar
52
Sugesti dan Selera Lokal
53
Duo K
54
Kumpul Keluarga 1
55
Kumpul Keluarga 2
56
Rusuh di Hari H
57
Cantik Tapi Mematikan
58
Teler
59
Pagi Pertama
60
Kumpul Kembali
61
Arimbi Maheswari - END
62
Bonchap - Arimbi Maheswari
63
Bonchap - Bima Bertemu Bara
64
Bonchap - Ke Mansion Giandra
65
Bonchap - Usaha Mendekati Bara
66
Bonchap - Ke Sekolah Bareng
67
Bonchap - Bimasena Rahadian Baskara
68
Bonchap - Bima Menjatuhkan Bom
69
Bonchap - Bersedia Menunggu Dipanggil 'Mas'
70
Bonchap - Bima Tahu Rahasia Arimbi
71
Bonchap - Bima di Dojo
72
Bonchap - Gue Bakal Buktikan!
73
Bonchap - Melayang
74
Bonchap - Ke Bengkel
75
Bonchap - Bima v Prayogha
76
Bonchap - Travis Blair
77
Bonchap - Dinner with Hoshi
78
Bonchap - Putus
79
Bonchap - Bima ke Massachusetts
80
Bonchap - Ke Mansion Blair
81
Bonchap - Hoshi v Bima ... Again
82
Bonchap - Bara dan Prayogha
83
Bonchap - Ketika Rusuh Kembali Hadir
84
Bonchap - Gelut Ronde Kedua
85
Bonchap - Background
86
Bonchap - Bima dan Oma Rhea
87
Bonchap - Hitam
88
Bonchap - Parah
89
Bonchap - Lost Short Memories
90
Bonchap - Wagu!
91
Bonchap : Gue Suruh Nikah Sekalian!
92
Bonchap - Menyusup dan Menyamar
93
Bonchap - Oh My God
94
Bonchap - Closure
95
Bonchap - Wisuda
96
Bonchap - Will You?
97
Bonchap - Ati Jembar
98
Bonchap - Memaafkan itu Obat Hati
99
Bonchap - Lamaran ala Bima 1
100
Bonchap - Lamaran Ala Bima 2
101
Bonchap - Kagak Usah Ngulang
102
Bonchap - Kejadian Lama Berulang
103
Bonchap - Menikmati Belanja Berdua
104
Bonchap - Roti Tidak Jelas
105
Bonchap - Love You Arimbi ( END )
106
Pengumuman
107
Pengumuman Kesekian kalinya
108
Bonchap - Prolog Hoshi n Rina
109
Bonchap - Hoshi, Abi dan Aji
110
Bonchap - Arga si Tukang Ngiler
111
Pengumuman New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!