Ingin rasanya Ghani membanting keponakan tampannya itu tapi mengingat dia anaknya siapa, dirinya hanya bisa mengelus dada. Meskipun Levi sok cool dan tidak ada potongan jahil seperti Eiji ayahnya, tapi siapa sangka gen mereka sama kacaunya.
"Levi, Arum memanggil Bara itu Bambang gara-gara melihat gelang perak Bara ada insial BG jadi sama Arum dipanggil nama itu. Bukan salah Arum lah kan Bara nggak ingat siapa dirinya!" bela Ghani yang tidak terima nama anaknya main ganti sama keponakan durjananya.
"Tapi kan Oom, dua bulan lebih lho Bara dipanggil Bambang tanpa Bancakan" eyel Levi.
"Haaaiissshhhh! Pokoknya Oom tidak mau ada acara ganti nama! Bara udah di aqiqah 28 tahun lalu, gadha aqiqah ulang!" hardik Ghani sebal.
"Alamat elu semua digantung di pohon cabe deh" ledek Nathan.
"Mas Levi, udah dong. Sukanya usil ih" bujuk Yanti.
"Ih, gak seru! Tapi kita tetap makan kambing guling! Ai, mari kita masak!" Levi pun semangat 45 buat memulai memarinade bumbu yang sudah disiapkan.
***
Alexandra tertawa melihat wajah kusut Ghani yang kesal dengan keponakan durjananya.
"Sabar mas. Namanya mereka itu kan bahagia, Bara berkumpul lagi dengan kita. Salah satu bentuk bersyukur mereka seperti itu" kekeh Alexandra. Bu Kinanti pun ikut tertawa melihat besannya manyun.
"Dasar anaknya Eiji!" umpat Ghani sebal.
Danisha datang membawakan teh hangat buat papa nya hanya tersenyum. "Udah pa, kalau nggak begitu namanya bukan kak Levi."
"Sabar, G. Aku tahu mereka sebenarnya baik niatnya tapi caranya memang kacau" kekeh Elang.
"Kacau nih turunan Pratomo, bar-bar iya, gesrek juga jalan" keluh Ghani. "Rama gimana kabar J?"
"Tambah lucu dan menggemaskan cuma ya itu G, Sekar suka mengeluh harus pindah tempat tidur." Elang terkekeh mendengar cerita Rain soal anak dan cucunya.
"Lho memang kenapa?" tanya Alexandra.
"Kalau Juna, Jendra dan Rama tidur bertiga di kasur, rusuh semua."
"Oh astaga."
***
"Mas Bara masih kerasa pusing nggak?" tanya Arum kepada pria yang masih sibuk membantu acara bakar kambing.
"Alhamdulillah sudah nggak Rum. Ohya kamu belum mas kenalkan sama sepupu durjana mas ya" kekeh Bara. Tanpa sadar, Bara menggandeng tangan Arum.
"Kenalin ini Bryan Smith, bontot dari semua. Dia anaknya Oom Abian, tuh yang pakai kacamata lagi ngobrol sama Pak Ricky dan Oom Sofyan." Bryan menyalami Arum.
"Makasih mbak Arum sudah menyelamatkan abangku satu ini" ucap Bryan tulus.
"Hanya kebetulan, Bry" jawab Arum.
"Lalu ini Rhett O'Grady, suami sepupu perempuan aku Kaia yang rambutnya blonde itu. Ini putranya Abi, terus itu saudara kembarnya Reana."
Arum pun bersalaman dengan Rhett dan mendapatkan pelukan dari si kembar.
"Tante Arum baunya enak" celetuk Abi yang memang sensitif hidungnya.
"Eh?" Arum melongo.
"Baunya manis seperti orangnya" senyum Abi.
"Whoah! Boy! Kamu baru lima tahun kok sudah sok jadi Casanova!" seru Bara. Rhett hanya melongo. Ini anak nurun siapa sih? Aku dan Duncan bukan casa ... Oh my God! Opa Edward!
"Rhett, hati-hati. Dia mirip Opa Edward yang dulu Casanova lho" bisik Bara. Rhett pun manyun. Gawat!
Bara kemudian mengajak Arum ke Levi dan Aidan yang sibuk memutar daging kambing diatas bara api sedangkan Arjuna bagian mengoleskan bumbu.
"Itu Arjuna yang sedang mengoleskan bumbu. Istrinya namanya Sekar, orang solo, punya dua anak Rajendra dan Rama. Arjuna anaknya Oom Jeremy itu yang lagi ngobrol sama papa."
"Nice to see you, Arum. Kalau kami-kami rusuh, ya beginilah kami" senyum Arjuna.
"Jun, yang bener dong olesinnya!" protes Aidan.
"Nah kalau itu Aidan, adiknya Kaia. Dia chef, perusahaannya Opanya Arjuna diambil alih sama Aidan sebab Juna tidak mau ambil alih."
"Welcome Arum. Nanti aku kasih tahu aibnya Bara" cengir Aidan jahil. Arum tertawa melihat ekspresi wajah Bara yang judes ke adik sepupunya.
"Awas lu Ai!" ancam Bara.
"Aibmu banyak Ra" sambung Levi cuek.
"Nah itu Levi Reeves, anaknya pianis terkenal, Oom Eiji Reeves. Biang kerok sama dengan papanya. Istrinya itu Yanti, putrinya pak Heri yang sedang menusukkan daging ayam." Arum melongo. Bahkan mereka tidak malu memiliki besan orang biasa? Sebenarnya keluarga ini gimana sih?
"Kalau itu Nathan Pratomo Kim, anaknya Oom Jaehyun dan Tante Savitri. Dia dokter spesialis jantung tapi sekarang bagian potong lontong" kekeh Bara.
"Beralih profesi nih aku malah sekarang bedah lontong" kekehnya.
Arum mengangguk sopan kepada semua sepupu Bara.
"Rum, kakak sepupuku ini merepotkan nggak selama kamu rawat?" tanya Kaia yang datang membawa baki berisi minuman untuk para pria-pria yang sibuk memasak.
"Nggak sih mbak" jawab Arum apa adanya.
"Mas Bara, dipanggil papa" panggil Danisha.
"Sebentar ya Rum" pamit Bara yang dijawab anggukan gadis itu.
Arum melihat Kaia pun ikut membantu membagikan minuman buat suami dan sepupu-sepupunya. Setelahnya, Kaia mengajak Arum duduk berdua.
"Gimana ceritanya kamu bisa menemukan mas Bara?" tanya Kaia penasaran.
Arum pun menceritakan bagaimana dia dan Ricky menemukan Bara lalu proses penyembuhan kaki pria itu dan rusuknya.
"Sejujurnya mbak, tadinya mau aku bawa ke rumah sakit tapi ayah bilang kita rawat saja karena kalau dibawa kesana, kita tidak bisa mengawasi apalagi mas Bara nggak ingat siapa dirinya. Bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab nanti. Itu yang dikhawatirkan ayah" ucap Arum.
"Mba tuh bersyukur yang menemukan kok ya kalian yang masih ada hubungan dengan keluarga kami. Allah tuh masih sayang sama kakak sepupuku itu. Kamu tidak tahu bagaimana hancurnya Oom Ghani ketika tahu mas Bara kecelakaan."
Arum mengangguk. "Waktu kita besoknya mau ke Solo, aku tidak sengaja mendengarkan Pak Ghani dan Mas Bara ngobrol. Diam-diam aku menangis mbak mendengar pak Ghani benar-benar rapuh."
"Oom Ghani tuh di luaran saja sok cool tapi kalau soal keluarga inti, jangan ditanya bagaimana perasaannya. Dimana-mana namanya orang tua tuh begitu... Karena menurut mami, tidak seharusnya orang tua menguburkan anaknya." Kaia melihat ke arah Bara dan Ghani yang asyik mengobrol dengan gestur saling meledek satu sama lain yang ditimpali oleh Gozali dan Alexandra.
"Kamu lihat bagaimana mereka. Terimakasih Arum, kamu sudah mengembalikan senyum keluarga kami yang sempat menghilang hampir tiga bulan ini" senyum Kaia.
"Aku hanya kebetulan berada di waktu dan tempat yang tepat. Ayah dan aku sangat bersyukur mas Bara berhasil mengingat siapa dirinya jadi bisa berkumpul kembali dengan keluarga besar yang heboh ini* senyum Arum.
Kaia menatap Arum. "Rum, apa selama merawat mas Bara, kamu tidak ada perasaan khusus?"
Arum menatap Kaia dengan wajah memerah.
***
Yuhuuu Up Siang Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Puji Nino
kebanyakan nama jd pusing nih
mending kasih visualnya yang banyak Thor!
2022-04-06
1
wonder mom
😍😍😍wwwwhhhhooooaaaaahhhhhh... ketebak dwh
2022-02-20
3
Nuril sofiyati
lanjut gas pooll
2022-02-20
1