Seperti yang direncanakan, akhirnya semua rombongan kembali ke kota Solo setelah Bara berpamitan kepada semua warga disana yang sudah menjadi teman selama dua bulan terakhir ini. Ricky dan Arum pun ikut bersama rombongan atas permintaan Ghani dan Sofyan.
Rombongan tiba di rumah Al Jordan siang menjelang sore hari dan Sofyan bersama Sabrina, Ricky dan Arum memutuskan pulang ke rumah mereka di daerah Manahan setelah beristirahat sejenak di rumah Solo Baru.
Iwan dan Danisha menginap semalam bersama kedua orangtuanya dan Bara begitu juga dengan Gozali dan Arya.
Bara, Arya dan Iwan pergi ke mall The Park guna membeli handphone untuk Bara dan beberapa keperluan pria itu. Kunci lemari ruang kerja Hiro yang dulu dititipkan Bara ke Danisha ternyata berisikan beberapa kartu debit dan kredit Bara termasuk black cardnya. Entah kenapa pada saat pergi ke Bali, Bara hanya membawa satu kartu kredit gold dan satu ATM nya.
"Tumban mas Bara cuma bawa dua kartu, biasanya bawa semua" gumam Danisha pada saat itu dan kini terjawab sudah meskipun Bara mengatakan dirinya tidak perlu bawa banyak kartu ke Bali karena takut boros.
Dan kini Bara sudah membeli ponsel dan pakaian cukup banyak serta kamera karena kameranya rusak berat pada saat ditemukan. Usai memindahkan data dari akun Cloud nya, Bara bersyukur foto-foto kenangan bersama keluarganya masih ada.
***
"Assalamualaikum" sapa suara bariton di depan rumah Al Jordan pagi hari dan tampak rombongan sirkus disana.
"Wa'alaikum salam."
Bara melihat Fuji, Marco dan Mario datang tapi tanpa istri-istri mereka. Keempatnya saling berpelukan saling bersyukur anggota keluarga mereka masih hidup.
"Oom Ghani, Tante Alexandra, Oom Goz" sapa ketiga pria tampan itu.
"Lho kok cuma bertiga? Jo sama Marissa kemana?" tanya Alexandra.
"Anak-anak kan mau mid semester, Tante jadi Jo dan Marissa tidak ikut mengawasi anak-anak" jawab Mario.
"Kabarnya rombongan sirkus lainnya juga mau datang dari New York dan London" sambung Marco. Dua saudara kembar asli Italia itu adalah keturunan Bianchi yang masih ada hubungan akrab dengan keluarga Blair.
"Ra, yakin lu dah sehat? Otakmu dah bener? Kagak ada yang dilupakan?" tanya Fuji.
"Insyaallah nggak, Ji. Ngomong-ngomong kalian datang dalam rangka apa?" tanya Bara.
Fuji, Marco dan Mario memandang Arya yang berdiri di belakang Bara tengah memberikan kode 'dont tell the truth' hanya bisa mengerjapkan mata kode 'i know kita tunggu yang lainnya'.
"Syukuran lah! Kan pasti Oom Ghani sama Tante Alexandra bakalan mengadakan syukuran" ucap Fuji.
Buru-buru Arya mengetik pesan di grup sepupu pria.
📩 Arya : Fuji dan Duo M sudah sampai Solo. Kalau mau bully Bara, kita menunggu formasi lengkap tapi kalian bakalan siap-siap digantung di pohon cabe sama Oom Ghani.
📩 Nathan : Yang duluan digantung adalah kamu, Ya lanjut Levi, Juna dan Aidan.
📩 Levi : Gue perjalanan cumi! Perjalanan aqiqah bukan digantung di pohon cabe!
📩 Bryan : Nggak sekalian pohon tauge, kak?
📩 Levi : Eh bocil! Kakak lempar kamu keluar pesawat! Nimbrung aja.
📩 Arya : Rombongan New York siapa berangkat?
📩 Rhett : Semua. Aku, Z, Abi, Reana, Levi, Yanti, Papi, Mami, Oom Abian dan Bryan.
📩 Junjun : London cuma aku, papa dan Aidan. Mama dan Sekar tidak ikut, Rama baru imunisasi jadi rewel.
📩 Kris : Sorry aku tidak ikut. Kristal lagi hamil dan aku harus handle dua pekerjaan ini.
📩 Junjun : Selamat ya buat Kristal dan Ashley. Berapa Minggu Kris?
📩 Kris : Jalan dua bulan.
"Kamu sibuk apa Ya?" tanya Ghani yang berdiri di belakang Arya.
"Ini Oom, chatting sama anak-anak yang mau ke Solo. Oh, Kristal hamil Oom. Sudah dua bulan" jawab Arya.
"Alhamdulillah" ucap semua orang disana.
Iwan melihat istrinya biasa saja wajahnya hanya bisa menggenggam tangan Danisha.
"Kalian sabar saja, nanti Nisha akan hamil lagi" ucap Alexandra menghibur putrinya.
Bara menatap adiknya dengan perasaan bersalah. Gara-gara dia, adiknya sampai keguguran.
"Mas Bara jangan lihat Nisha kayak gitu dong. Beneran Nisha dan mas Iwan sudah ikhlas kok" ucap Danisha.
Marco menepuk bahu Bara. "Sudahlah, yang sedih-sedih, kita tinggalkan di belakang ya. Waktunya kita moving foward."
"Kok kayak film Meet The Robinsons ya" celetuk Arya.
***
Di hari Sabtu ini, rumah Al Jordan berubah jadi rusuh ketika rombongan New York dan London datang kesana. Ghani dan Rhea saling memeluk satu sama lain, dua kakak beradik yang sangat dekat itu pun sama-sama bersyukur putra dan keponakan kesayangannya sudah kembali.
Aidan dan Iwan pun langsung ke rumah pak Heri untuk berburu kambing dan ayam buat dimasak besok acara syukuran kembalinya Bara.
Kaia dan Levi pun langsung menghambur memeluk Bara dan setelahnya Arjuna dan Bryan. Nathan pun datang bersama kedua orang tuanya, Savitri dan Jaehyun.
Alexandra tampak semakin bahagia ketika Bu Kinanti datang memberikan pelukan hangat untuk besannya.
"Terimakasih sudah mau datang, mbak" ucap Alexandra yang mengganti panggilannya ke Bu Kinanti.
"Sama-sama jeng. Alhamdulillah nak Bara selamat ya. Pas saya diberitahu oleh Iwan, rasanya saya yang kehilangan anak" jawab Bu Kinanti.
"Allah masih sayang dengan Bara dan papanya. Saya sudah khawatir saja, mas Daniswara tambah drop akibat rasa kehilangan anak Lanang meskipun kalau bertemu, keduanya suka ribut."
"Biasanya jeng, yang sering ribut itu yang malah ikatan batinnya kuat" senyum Bu Kinanti.
"Iya mbak. Alhamdulillah semuanya sudah kembali."
***
Ghani dan Gozali tampak pergi berdua menuju ke pemakaman umum bonoloyo untuk menyekar Eyang buyut Haryono.
"Pulang ke Jakarta, kita nyekar ke Ibu Bapak ya G" ucap Gozali.
"Of course lah, karena Dad dan Oom Edward, Bara jadi mengingat semuanya."
"Kamu tampak lebih muda sekarang G, setelah kemarin seperti zombie" gelak Gozali.
"Kamu tidak tahu rasanya kehilangan anak dengan cara tragis begitu. Bahkan aku sempat berpikir, apakah ini karma diriku karena membunuh banyak penjahat?"
"Bukan G. Kamu membunuh mereka karena kamu membela diri dan orang yang kamu bunuh, mereka juga membunuh orang lain dengan sadis. Kamu hanya membersihkan dunia dari orang-orang psycho itu."
Ghani menatap sahabat yang menjadi kakak angkatnya.
"I hope you right."
***
Di hari Minggu pagi, semua orang heboh dengan datangnya kiriman daging kambing dan daging ayam yang sudah dipesan Aidan dan Pak Heri.
Ghani dan Alexandra merasa bingung kenapa keponakannya ingin membuat kambing guling padahal hemat mereka tumpengan dan pengajian saja cukup.
Ricky dan Arum pun sudah datang bersama Sabrina dan Sofyan yang membuat para sepupu-sepupunya Bara langsung heboh melihat dokter cantik itu dan berusaha menjadi Mak comblang ke Bara.
"Aidan, ini kenapa jadi ada dua daging kambing utuh? Terus kamu bikin dua tempat buat bakar kambing. Mau buat kambing guling dalam rangka apa?" tanya Ghani.
"Apa Oom tidak tahu? Ini usulnya Levi" cengir Aidan.
"Levi! Jelaskan ini ada apa?" tanya Ghani.
"Kan kita mau Adain aqiqah plus bubur merah putih buat syukuran penggantian nama Bara, Oom" jawab Levi tenang.
"Hah? Ganti nama Bara?" tanya Ghani bingung.
"Kan Bara diganti nama sama Arum jadi Bambang" cengir Levi.
Arum yang mendengarnya hanya bisa terdiam dan wajahnya memerah.
"LEEEVVVIIII!"
***
Yuhuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
padahal bambang lho anteng di rumah kok ya kecangking terus 🤣🤣🤣🤣
2024-08-25
1
Murti Puji Lestari
hajar G, levi memang lemes bibirnya.. 😅😅😅
2024-05-29
1
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Yg tersangka dan dalangnya Arya. eh yg disalahkan Levi. kasian. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-11-09
2