Ricky menelpon seseorang yang sudah cukup lama tidak berhubungan dengannya. Terakhir adalah ketika istrinya meninggal dan orang itu bersama istrinya melayat. Semoga nomor ponselnya tidak ganti.
Suara panggilan terdengar. Ricky tidak perduli ini jam dua pagi tapi dia tidak dapat menahan lebih lama lagi.
"Halo..." sapa suara disana dengan serak.
"Sofyan? Ini Ricky."
Hening sebentar lalu "Masyaallah Rick! Apa Kabar? Ada ada bro? Arum baik-baik saja kan?"
"Baik semua, Alhamdulillah. Sof, kamu kenal Ghani Giandra kan? Punya nomor kontaknya?" tanya Ricky.
"Kenal lah! Memang ada apa?"
"Hubungi dia, anaknya ada disini."
"Anaknya... Dani... Astaghfirullah! BARA maksudmu?!" teriak Sofyan diujung sana.
"Bara dimana mas?" suara Sabrina terdengar di belakang Sofyan.
"Bara ada sama Ricky, sayang. Kamu dimana, Rick? Kirim lokasinya!"
"Aku di dusun sendang kulon, Pacitan."
"Masyaallah! Alhamdulillah, Bara masih hidup! Duh, mas Ghani pasti bahagia. Kasihan semenjak Bara hilang, mas Ghani bener-bener drop."
"Tolong kabari ya. Aku kirim lokasiku sekarang."
***
Arum membuka ponselnya dan mulai mencari tahu siapa Bara Giandra. Pantas selama dua bulan terakhir ini aku merasa pria ada yang berbeda, seperti bukan dari keluarga biasa.
Arum mulai membrowsing dan betapa terkejutnya dia siapa keluarga besar di belakang Bara. Keluarga Pratomo, Blair, Reeves, Arata, Al Jordan. Astaghfirullah!
Arum merasa dirinya kecil dibanding keluarga terpandang ini. Melihat siapa saja sepupunya termasuk Kaia Blair dan Levi Reeves yang jenius, Arjuna McCloud, Arya Ramadhan, Keia dan Fuji Al Jordan, Nathan Arata dan Aidan Blair adalah orang-orang yang sering disebut di media bisnis.
Arum memegang pelipisnya. Alamat nanti warga pada heboh!
***
Ghani dan Alexandra hanya bisa terpaku ketika mendengar Sofyan mengatakan Bara ditemukan oleh mantan parternya di Pacitan dan selama ini dirawat olehnya dua bulan terakhir ini.
"Apakah ini benar Sofyan?" tanya Ghani dengan nada bergetar menahan emosi.
"Iya G. Ricky tidak mungkin berbohong bahkan dia mengirimkan foto Bara ketika ditemukan. Aku sudah mengirimkan ke ponsel Alexandra."
Alexandra membuka file gambar dan terkesiap. "Astaghfirullah! Ini Bara mas!" serunya. Ghani pun terkejut melihat kondisi awal putranya ketika ditemukan.
"Apa kalian ada ingat tanda tubuh di Bara?" tanya Sofyan.
"Bara ada tattoo di punggung kanan" ucap Alexandra.
"Kita ke Pacitan besok!" putus Ghani semangat. "Aku akan pinjam pesawat milik Gozali."
***
Gozali, Maira dan Arya melongo melihat Ghani dan Alexandra pagi-pagi sudah sampai di mansion mereka.
"Ada apa G?" tanya Gozali yang langsung ditubruk adik angkatnya.
"Bara ketemu! Dan masih hidup!"
Ketiga anggota keluarga Ramadhan langsung berucap Alhamdulillah.
"Aku akan siapkan pesawat ke Solo. Kita jemput anak Lanang." Gozali tersenyum.
***
Danisha menatap Iwan, suaminya dengan tatapan tidak percaya setelah pria tampan itu memberitahukan bahwa kakak masih hidup meskipun amnesia.
"Beneran mas? Mas Bara masih hidup? Mas Iwan nggak bohong sama aku kan?" tanya wanita cantik itu dengan nada bergetar.
"Mas tidak pernah bohong sama kamu, sayang. Papa dan Oom Gozali sekarang bersiap ke Solo baru bersiap ke Pacitan karena dari sini tidak sampai tiga jam. Papa sudah bilang mau pin..." suara Iwan menghilang ketika Danisha memeluk suaminya.
"Alhamdulillah Ya Allah, kakakku masih hidup!" tangis Danisha pecah. Hatinya merasa lega luar biasa mendengarnya setelah selama dua bulan ini dia merasa seperti tidak ada semangat hidup. Apalagi Danisha harus kehilangan janinnya akibat shock mendengar berita hilangnya sang kakak dan dianggap sudah meninggal tanpa mengetahui dirinya sedang hamil.
"Sudah ya sayangku. Jangan sedih lagi. Nanti kita ke Pacitan bersama karena Oom Sofyan dan Tante Sabrina juga akan ikut."
Danisha memandang Iwan dengan heran. "Apa hubungannya dengan Oom Sofyan dan Tante Sabrina?"
"Karena yang menemukan mas Bara adalah teman Oom Sofyan."
Danisha mengangguk paham.
***
Semua keluarga di Solo sangat antusias mendengar kabar Bara ditemukan dalam keadaan hidup, begitu juga dengan keluarga lain yang tinggal di luar negeri. Levi, Arjuna dan Aidan menyatakan akan datang akhir pekan ke Solo pada saat akhir pekan karena Ghani akan stay di Solo dulu.
Joshua dan Miki akan menyusul dari Tokyo karena dia sudah lama tidak bertemu dengan mantan pengawal appanya.
Kini rombongan pun berangkat ke Pacitan menggunakan tiga mobil, dua alphard berisikan Sabrina dan Sofyan bersama sopir, Arya dan Gozali dengan sopir dan range Rover Evoque Putih milik Danisha yang disetiri oleh Iwan.
Mobil Sofyan berada di depan sebagai penunjuk jalan sedangkan lainnya mengikuti. Alexandra dan Danisha duduk saling berpelukan, merasakan degup jantung yang amburadul tapi dengan hati lega.
***
Setelah menempuh hampir tiga jam perjalanan, tiga mobil mewah itu sampai di area dusun tempat Ricky tinggal. Mobil tidak bisa masuk karena hanya jalan kecil disana selebar satu meter. Rombongan pun memutuskan untuk berjalan turun dan Sofyan melihat Ricky sudah berdiri di jalan masuk.
"Rick!" sapa Sofyan.
"Hai Sof!" keduanya saling berpelukan. "Brina, apa kabar?" sapa Ricky sambil memeluk Sabrina.
"Alhamdulillah baik, kak." Sabrina tersenyum.
"Oh perkenalkan ini Ghani Giandra dan Alexandra, orangtuanya Bara. Itu Danisha, adik Bara dan suaminya Iwan, lalu itu Gozali kakak Ghani dan anaknya Arya." Sofyan memperkenalkan satu persatu rombongannya.
"Salam kenal semua, saya Ricky Dawson, mantan anak buah Edward Blair, tepatnya di bawah Bryan Smith sih. Dulu saya dan Sofyan bertugas mengawal Pak Yudhi, ayah kandung Joshua Akandra." Ricky tersenyum. "Dunia benar-benar sempit" kekehnya.
"Mari ikut saya."
Rombongan itu pun berjalan menuju rumah milik Ricky dan sepanjang jalan, para penduduk kepo melihat keluarga yang seperti artis Hollywood, bahkan beberapa gadis ABG mengenali Arya Ramadhan yang menjadi model beberapa kali.
"Sinyal ponsel disini memang tidak terlalu bagus karena kita tertutup tebing sana sini padahal sudah kami tambahkan tower tapi tetap saja hanya bagus kalau malam hari" papar Ricky. "Jadi aku tidak terlalu mengikuti kehidupan dunia luar. Makanya aku tidak terlalu memperhatikan kejadian kecelakaan helikopter itu."
Akhirnya rombongan tiba di sebuah rumah sederhana namun tampak asri dan dari dalam rumah keluarlah seorang gadis cantik.
"Assalamualaikum" sapa Ricky.
"Wa'alaikum salam" balas gadis itu. "Sudah pada datang ya?"
Ricky memeluk putrinya. "Arum?" seru Sabrina. "Ini beneran Arum?"
"Tante Brina! Arum kangen" seru Arum sambil memeluk Sabrina yang langsung membalas pelukannya.
"Ya ampun, dah besar sekarang. Sayang, anak Tante cewek jadi tidak bisa dijodohin deh!" gelak Brina karena memang anaknya perempuan.
"Maaf, Baranya dimana ya?" tanya Alexandra tidak sabar.
"Mas Bambang nya... Eh mas Baranya di belakang, Bu" jawab Arum.
"Bambang?" seru Arya dan Iwan bebarengan.
Arum hanya tersenyum kikuk. "Soalnya waktu saya dan ayah menemukan mas Bara, dia pakai gelang perak ada inisial BG. Jadi daripada saya bingung manggilnya siapa, ya sudah saya panggil mas Bambang."
Arya hanya tersenyum licik. Iwan yang melihat iparnua memasang wajah jahil hanya bisa menghela nafas panjang. Alamat kacau deh kalau setiap saat ketemu. Mas Bara bakalan jadi dibully habis-habisan.
"Tante boleh ke belakang, Arum?" tanya Alexandra.
"Boleh Bu" jawab Arum.
Alexandra pun ke belakang dan sesampainya disana dia melihat sosok tegap membelakanginya, apalagi rumah Ricky sangat dekat dengan bibir pantai.
Mata coklat Alexandra pun berembun melihat tubuh itu dan mengenali tattoo di punggung putranya.
"Bara..." panggil Alexandra pelan.
Pria itu berbalik dan menatap Alexandra dengan tatapan yang tidak bisa dijabarkan.
"Bara, ini mama, boy." Alexandra melihat putranya tidak bergeming. "Bara, t'aime. Maman t'aime tu Bara."
Mata hitam Bara membola. Hanya Alexandra yang selalu berkata demikian setiap mereka berdua selesai menelpon.
"Mama..." Alexandra langsung menghambur memeluk putranya dan tangis keduanya pun pecah.
Ghani yang menatap istri dan putranya berpelukan tanpa sadar ikut berjalan dan memeluk keduanya.
"Welcome back, Boy" bisik Ghani.
"Glad to see you, Dad." Ghani tersenyum. Baranya sudah kembali.
***
Yuhuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Maman di bahasa Perancis itu artinya Mama ya bukan Maman tukang ketoprak 😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
kan jadi mewek lagi
2024-09-20
1
Ninik Rochaini
nyesek /Cry//Sob/
2024-06-11
1
Ita Xiaomi
Aku merinding bacanya.
2023-12-27
1