Di dalam kota.
Lin Chen yang baru saja tiba di kota Awan panas terus memperhatikan tempat di sekitarnya.
" Kota yang sangat ramai, dengan banyaknya pendatang yang singgah di kota ini membuat pihak kota mau tidak mau harus menggerakkan prajurit lebih banyak untuk menjaga keamanan kota." Batin Lin Chen dengan menatap beberapa prajurit yang berlalu lalang membentuk kelompok.
Setelah berjalan selama lima belas menit, Lin Chen dapat melihat bangunan yang cukup mewah berada sekitar lima puluh meter dari tempatnya saat ini.
Dengan segera dia melangkahkan kaki menuju bangunan tersebut.
" Tuan muda, selamat datang di restoran samudera." Ucap pelayan wanita dengan ramah menyambut kedatangan Lin Chen.
" Aku ingin memesan ruangan khusus dan makanan terbaik." Ucap Lin Chen dengan cepat.
" Baik tuan muda, silahkan ikuti saya."
Pelayan kemudian segera membawa Lin Chen menaiki tangga menuju lantai atas restoran.
Setelah berada di lantai atas restoran, Lin Chen segera di arahkan menuju sudut yang terdapat ruangan seperti kamar itu.
Namun baru saja Lin Chen ingin masuk ke dalam, tiba-tiba dari arah tangga datang beberapa pemuda bersama seorang pelayan di sampingnya.
" Pelayan, aku ingin ruangan itu." Pemuda itu dengan melihat ke arah ruangan yang akan di tempati Lin Chen.
Sang pelayan menatap rekannya yang berada di samping Lin Chen.
Mengerti maksud tatapan rekannya, pelayan yang bersama Lin Chen merasa serba salah.
" Tuan muda, mohon maaf sebelumnya. Ruangan ini sudah di pesan tuan muda Cu." Ucap pelayan dengan perasaan bersalah.
Lin Chen tersenyum, kemudian segera berjalan ke arah meja yang berada tidak jauh darinya.
" Tuan muda." Ucap pelayan menatap ke arahnya.
" Tidak apa-apa, aku akan menempati meja ini saja." Ucap Lin Chen yang kini tidak lagi menginginkan ruangan khusus.
" Baik, saya akan segera menyiapkan pesanan tuan muda." Ucap pelayan, kemudian segera undur diri untuk menyiapkan pesanan Lin Chen.
Sedangkan lima pemuda yang sebelumnya ingin menempati tempat khusus menatap Lin Chen dengan jijik.
" Pelayan, aku ingin ruangan lantai atas ini hanya ada aku dan temanku saja." Ucap pemuda yang di panggil tuan muda Cu.
" Tap-....."
" Apa kau ingin restoran ini aku hancurkan!" Tuan muda Cu mengancam pelayan yang datang bersamanya.
Lin Chen sendiri masih berdiam diri di tempatnya tanpa merasa terganggu dengan keributan yang sedang terjadi itu.
Hingga akhirnya pelayan berjalan ke arahnya.
" Tuan-...."
" Aku yang datang terlebih dulu di tempat ini, jadi bisakah aku memesan ruangan ini khusus hanya untuk saja?" Ucap Lin Chen memotong ucapan pelayan.
Lin Chen sendiri dengan sengaja mengeraskan suaranya dengan nada tinggi. Awalnya dia tidak ingin terlalu ikut campur dalam masalah tersebut.
Namun saat mendengar ancaman yang di lontarkan tuan muda Cu kepada pelayan, membuat Lin Chen sedikit tidak enak karena semua itu berawal dari dirinya yang datang ke tempat ini.
Tuan muda Cu dan keempat temannya tertawa mendengar ucapan Lin Chen.
" Bodoh! Pemuda miskin seperti kau ingin memesan ruangan lantai atas?, apa kau tidak mempunyai malu!" Ucap tuan muda Cu dengan tertawa keras.
Lin Chen hanya tersenyum, lalu mengeluarkan kantong dari dalam cincin penyimpanan yang berisi koin emas.
Dengan tenang Lin Chen meletakkan ke atas meja.
" Apa ini cukup?"
Pelayan yang mendapat pertanyaan seperti itu menjadi serba salah.
Sedangkan tuan muda Cu tersenyum tipis melihat bagaimana Lin Chen yang dengan mudahnya mengeluarkan koin emas.
" Apa kalian melihatnya?" Tanya tuan muda Cu kepada temannya.
" Bukankah kita dapat berpesta dengan gratis." Ucap temannya menimpali.
Lin Chen sendiri masih dapat mendengar pembicaraan mereka.
" Apa di setiap kota selalu ada pemuda bodoh sepertinya?." Lin Chen membatin dengan menggelangkan kepalanya.
Pelayan yang melihat reaksi yang di tunjukan Lin Chen mengerutkan keningnya dengan bingung.
" Tuan muda, apa ada yang salah?" Tanya pelayan berbisik.
" Tidak ada, aku bahkan sudah sering menemui pemuda bodoh sepertinya." Lin Chen dengan meninggikan suaranya.
Pelayan tersebut menahan nafasnya saat Lin Chen dengan sengaja mengatakan hal tersebut dengan suara tinggi.
Tuan muda Cu sendiri merasa sangat marah mendengar ucapan Lin Chen.
Dengan gerakan cepat dia melesat ke arah meja yang di tempati Lin Chen.
" Swusshh....."
" Krakkk...." Terdengar suara retakan tulang patah.
" Hm..." Lin Chen dengan menatap tinju yang kini berada di genggaman tangannya.
" Pemuda lemah seperti mu ingin melukaiku? Kau terlalu naif!" Ucap Lin Chen, kemudian meremukkan tinju tuan muda Cu.
" Arrghhhh....." Teriak tuan muda Cu dengan berguling di atas lantai restoran.
Awalnya tuan muda Cu merasa bingung karena tidak dapat merasakan tangannya, hingga saat Lin Chen meremukkan tinjunya baru dia menyadari jika tulang lengannya telah patah.
Keempat temannya yang masih berdiri di tempatnya segera tersadar, lalu membantu tuan muda Cu yang kini terus berteriak kesakitan.
Pelayan hanya terdiam di tempatnya dengan keringat dingin yang mulai membasahi diri.
" Apa yang akan terjadi jika tuan muda Cu terluka di tempat ini." Ucap pelayan dengan ketakutan.
" B*jingan! Apa kau ingin mati di sini hah!" Teriak rekan tuan muda Cu menatap Lin Chen dengan api kemarahan.
Lin Chen berdiri dari tempat duduknya.
" Kedatangan ku ke tempat ini hanya sekedar beristirahat dan menikmati hidangan yang ada di restoran, namun kalian datang dan dengan sengaja terus memprovokasi diriku." Ucap Lin Chen dengan terus berjalan mendekati mereka.
Saat berada di dekat sang pelayan, Lin Chen tersenyum tipis.
" Pelayan, seberapa kuat Klan Cu di kota ini?"
Pelayan melototkan matanya mendengar pertanyaan Lin Chen.
" Tuan muda, Klan Cu adalah salah satu klan yang berpengaruh di kota awan panas." Pelayan menjelaskan mengenai Klan Cu kepada Lin Chen.
" Bagaimana dengan Patriak klan Cu?"
" Patriak Cu Pou berada pada tingkat Kaisar Puncak, sedangkan Leluhur Cu tidak di ketahui tingkatan kekuatannya."
Lin Chen menganggukkan kepalanya, lalu segera mendekat ke arah tuan muda Cu dan keempat temannya.
" Aku dengar sebelumnya kau ingin menghancurkan restoran ini bukan?"
" Cih! Bukan hanya restoran ini saja yang akan aku hancurkan, tapi kau juga sampah!" Tuan muda Cu berbicara dengan menahan rasa sakit.
" Menarik."
Dengan gerakan cepat, Lin Chen menginjak kaki tuan muda Cu.
" Krakk....." Sekali lagi suara tulang retak terdengar bersamaan dengan suara teriak kesakitan.
Keempat teman tuan muda Cu segera bergerak menyerang Lin Chen, namun dengan mudah Lin Chen melempar keempatnya hingga menabrak dinding restoran.
" Kalian yang memulainya, jadi jangan salahkan aku." Ucap Lin Chen yang kemudian segera meremukkan satu persatu kaki keempatnnya.
" Swusshh....."
" Krak....."
Suara tulang retak terdengar di sertai raungan kesakitan membuat tempat tersebut kini begitu mencekam.
Bahkan sang pelayan hanya mampu berdiam diri di tempatnya dengan keringat yang kini telah membasahi pakainya.
" Mengerikan." Batin sang pelayan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
hantamterus
2022-05-27
0
Ayi Hadi
lanjuuuut
2022-05-27
0
Ayi Hadi
💯🙏🏻✍🏽✍🏽✍🏽🦾🦾👍👍👍👍
2022-05-27
0