Dengan segera mereka mengeluarkan senjata miliknya.
" Kita lihat siapa yang akan terbunuh di tempat ini!" Ucap ketua kelompok berpakaian hitam, kemudian segera mempersiapkan serangan terkuat miliknya yang di ikuti ketiga sosok yang lainnya.
" Swusshh...." Udara di sekitarnya kini semakin mencekam dengan energi yang keluar dari senjata keempatnya.
Mereka kemudian segera melesat dengan cepat dengan teknik terkuat mereka yang kini telah siap.
Lin Chen yang masih berdiri dengan pedang di tangannya segera mempersiapkan diri, dengan menggunakan Tubuh Dewa Naga dan Aura Dewa Naga.
Kini tubuhnya di selimuti energi keemasan, terlihat juga samar-samar sisik naga yang membentuk sebuah jubah menyelimuti tubuhnya.
" Pedang Naga Penghancur!" Energi yang begitu besar keluar dari ujung pedang yang kemudian melesat ke atas langit dengan cepat.
" Swusshh....." Lin Chen bergerak ke arah keempatnya, saat jaraknya hanya tersisa belasan meter Lin Chen segera mengayunkan pedangnya.
" Swusshh....." Keempat sosok berpakaian hitam juga melakukan hal yang sama seperti Lin Chen.
Lengkingan Naga keluar dari energi yang di hasilkan pedang Lin Chen menerjang ke arah serangan keempat sosok berpakaian hitam.
" Booomsssss......" Kedua serangan dari arah yang berbeda itu saling bertabrakan menghasilkan suara ledakan yang begitu besar membuat tempat di sekitarnya berubah menjadi kawah dengan kedalam lubang sekitar sepuluh meter.
" Hanya ada satu kesempatan lagi." Batin Lin Chen yang kemudian segera melesat membelah angin.
Keempat sosok berpakaian hitam yang juga hampir kehabisan energi itu, lalu segera melakukan rencana awal mereka pergi meninggalkan tempat pertempuran.
" Sekarang!" Ucap ketua kelompok memberikan perintah.
Namun baru saja mereka akan pergi, tiba-tiba tapak keemasan muncul dari kehampaan mengarah pada keempat sosok tersebut.
" Dhuaaarrrr....." Serangan tapak yang di lepaskan Lin Chen mengenai keempatnya dengan telak.
Lin Chen segera bergerak menggunakan Langkah Sunyi ke arah mereka.
" Arghhh.....!" Terdengar teriakan pertama yang kemudian berlanjut terus hingga berakhir saat keempat kalinya.
Lin Chen berdiri dengan tenang, kemudian mengangkat pedang miliknya yang kini terdapat percikan darah segar.
" Swusshh....." Tiba-tiba beberapa bagian pedang memancarkan cahaya, hanya hitungan persekian detik hingga pedang di tangannya tenang kembali.
" Pedang yang sangat mengerikan, meski aku belum mengetahui dengan pasti rahasia di baliknya." Lin Chen membatin, kemudian mengeluarkan api kecil berwarna biru dari ujung telunjuknya.
" Swusshh...." Api itu melesat ke arah tubuh tanpa kepala yang tergeletak di bawah tanah.
Pandangan Lin Chen menatap ke arah sosok yang pertama kali terluka yang kini hanya dapat terbaring dengan lemah di bawah tanah.
Lin Chen mengambil batu kerikil kecil, lalu menyentilnya.
" Swusshh....., Dhuaaarrrr.." Tubuh yang terbaring lemah hancur menjadi debu.
Berdiri dengan tenang menatap tempat di sekitarnya, lalu segera pergi dari tempat itu.
" Swusshh....." Lin Chen melesat dengan santai karena energi Qi yang benar-benar menipis.
**********
Di tempat lain.
Tetua Lou dan pria bertopeng bertarung dengan kekuatan penuh.
" Dhuaaarrrr....."
" Dhuaaarrrr....."
Suara ledakan terus terdengar saling bersahutan.
Tetua Lou yang melihat lawannya kini sudah mulai kelelahan tersenyum.
Hingga tidak lama kemudian energi yang besar keluar dari tubuh tetua Lou.
" Swusshh....." Energi itu menyebar ke tempat sekitarnya.
Pria bertopeng yang melihatnya menatap dengan tidak percaya.
" Dewa Bumi Awal!" Ucapnya dengan suara pelan.
Tetua Lou yang melihat reaksi yang di tunjukan oleh pria bertopeng hanya tersenyum.
" Kau terlalu menganggap remeh benua ini hingga kau sendiri yang menjemput kematianmu." Ucap Tetua Lou yang kemudian tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri.
" Plakkkk....." Tamparan keras menghancurkan topeng yang di gunakan pria bertopeng.
" Swusshh....." Tetua Lou kembali bergerak ke arah pria tersebut dengan melepaskan Tapak yang lebih kuat dari sebelumnya.
" Dhuaaarrrr....." Pria itu terlempar hingga puluhan meter dengan luka parah yang di terimanya.
Tetua Lou bergerak menghancurkan kultivasi milik pria itu dengan sekali serangan, terdengar ledakan dari dalam tubuhnya yang menandakan kini pria bertopeng telah menjadi orang biasa.
Kemudian segera membawanya pergi.
" Swusshh......"
*************
Di tempat lain.
Pertarungan antara Tetua Li, Jenderal Rou yang berhadapan dengan dua tetua sekte Elang Emas yang berkhianat kini telah mencapai puncaknya.
Hingga suara tamparan melengking dengan keras melempar Tetua Kang dan Tetua Du yang memiliki wajah kaget.
" Arghhhh....." Teriak keduanya dengan marah.
Tetua Li dan Jenderal Rou melihat apa yang terjadi itu hanya dapat berdiam diri di tempatnya.
Hingga tidak lama kemudian terlihat Tetua Lou yang tiba-tiba muncul dari kehampaan.
" Tetua." Ucap Jenderal Rou dan Tetua Li secara bersamaan.
" Swusshh....." Tubuh tanpa kultivasi di lemparkan oleh Tetua Lou ke arah Jenderal Rou.
" Bawa dia menuju istana kota dan masukan ke dalam penjara. Urusan mereka berdua serahkan padaku." Ucap Tetua Lou memberikan perintah, kemudian melesat ke arah keduanya.
" Swusshh...." Tetua Lou kembali melesat ke arah Tetua Kang dan Tetua Du. Dengan sekali tamparan melempar kembali keduanya.
" Tetua Li, aku serahkan mereka kepada tetua." Tetua Lou dengan mengikat keduanya menggunakan segel miliknya.
" Baik, terima kasih tetua." Ucap Tetua Li dengan hormat, lalu meminta Gou Jing segera mendekat untuk membantunya.
" Swusshh....." Formasi yang menutupi tempat pertarungan menghilang.
Jenderal Rou yang belum meninggalkan tempat itu segera mendekat ke arah Tetua Lou.
" Tetua, lalu di mana tuan muda Chen?"
" Jenderal tidak perlu khawatir." Ucap Tetua Lou mencoba menenangkan kecemasan Jenderal Rou.
Di dalam hatinya Tetua Lou sebenernya juga mengkhawatirkan Lin Chen, namun dia percaya Lin Chen akan baik-baik saja.
" Sebaiknya kita segera kembali." Ucap Tetua Lou menyadarkan Jenderal Rou.
" Baik.."
" Swusshh....." Mereka berdua segera pergi dari tempat itu membawa sosok bertopeng yang kini tidak sadarkan diri.
***********
Di tempat lain.
Lin Chen terus bergerak mencari tempat untuk memulihkan diri, terlihat aura yang sedikit kacau di dalam tubuhnya.
" Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku." Lin Chen membatin dengan terus bergerak ke arah selatan.
" Swusshh....."
Hingga tidak lama kemudian Lin Chen melihat sungai yang memiliki air terjun yang sangat indah tidak jauh dari tempatnya.
Dengan segera Lin Chen mendekat ke air terjun.
" Sebaiknya aku membersihkan diri terlebih dulu." Lin Chen kemudian membuka jubahnya.
Dengan segera melangkahkan kaki masuk ke dalam sungai yang sangat jernih dan menyegarkan itu.
Terpampang dengan jelas kulit mulus dengan lekukan tubuh yang terbentuk dengan indah di penuhi otot-otot yang kini terkena pancaran sinar membuat sosok Lin Chen semakin tampan.
Lin Chen terus membersihkan dirinya dengan berendam.
Hingga setengah jam kemudian Lin Chen berjalan ke arah batu yang berada di bawah air terjun.
Dengan tenang Lin Chen duduk di atasnya, kemudian menutup kedua matanya.
" Swusshh..... " Tiba-tiba cahaya berbeda warna muncul, namun hal itu tidak di ketahui oleh Lin Chen yang sedang fokus dalam kultivasinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
mantap teruskan up up up
2022-05-26
0
Ayi Hadi
lanjut sukses
2022-05-26
0
Ayi Hadi
🙏🏻✍🏽✍🏽✍🏽💯💯💯💯🦾🦾👍👍👍
2022-05-26
0