Lin Chen dan Tetua Lou segera fokus mendengarkan penjelasan dari Jenderal Rou.
" Sebelumnya saya ingin meminta kepada kalian berdua agar tidak memberitahukan kepada siapapun tentang pembicaraan kita ini." Ucap Jenderal Rou menatap serius Lin Chen dan Tetua Lou.
Tetua Lou segera berjanji tidak akan memberitahukan kepada siapapun itu, begitu juga dengan Lin Chen yang menjawab dengan anggukan kepala.
Sang Komandan yang berdiri di samping Permaisuri sedikit tidak menyukai sifat Lin Chen yang terkesan cuek dengan pertemuan ini.
Begitu juga dengan Kaisar dan Permaisuri, namun keduanya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu yang kemudian segera fokus kembali mendengarkan penjelasan dari Jenderal Rou.
" Hal ini terjadi sudah lebih dari satu tahun lamanya, di mana pasukan khusus kekaisaran yang berada di perbatasan sering melihat adanya kelompok kecil yang masuk ke dalam benua timur kita ini. Awalnya kami tidak memperdulikan masalah itu, hanya saja kelompok kecil itu terus bertambah hingga pada akhirnya kami melakukan penyelidikan." Sang Jenderal menghentikan penjelasan, kemudian menatap ke arah Kaisar Meng Lou sebelum melanjutkan.
" Ada beberapa hal yang telah terjadi akibat penyelidikan pasukan khusus kekaisaran, mereka mengira kami sedang merencanakan sesuatu yang melanggar perjanjian antara kekaisaran." Jenderal Rou menarik nafasnya dalam-dalam.
" Kami mencoba menjelaskan kesalahpahaman ini agar tidak berimbas dengan keamanan serta kenyamanan benua timur. Namun semua itu gagal hingga kami menyadari ada pihak lain yang dengan sengaja memprovokasi dan mengambil keuntungan dengan mengadu domba benua timur dengan beberapa benua lainnya."
Lin Chen sendiri yang awalnya tidak perduli akhirnya mulai tertarik dengan pertemuan itu.
" Tidak akan ada asap jika tidak ada api." Ucap Lin Chen dengan tenang menatap Jenderal Rou.
" Tuan muda benar, satu bulan yang lalu kami akhirnya mengerti maksud semua konspirasi yang terjadi di latar belakangi oleh kultivator aliran hitam yang dengan sengaja membuat kekacauan dengan cara mengadu domba kekaisaran lainnya."
Tetua Lou akhirnya mengerti mengapa turnamen yang biasanya di laksanakan di ibu kota kekaisaran kini berpindah tempat.
" Apa yang sebenarnya mereka rencanakan?" Tetua Lou yang sudah penasaran akhirnya mulai membuka suara.
Kaisar Meng Lou mengangkat tangannya, Jenderal Rou kemudian mundur kebelakang mempersilahkan Kaisar untuk melanjutkan penjelasannya.
" Aku tidak mengetahui secara pasti apa yang mereka rencanakan hingga akhirnya aku mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat kekaisaran kedatangan seorang tetua yang meminta wilayah bagian barat yang akan di bangun untuk sekte cabang." Ucap Kaisar Meng Lou.
Tetua Lou mengerutkan keningnya dengan bingung.
" Jika mereka ingin membuka cabang sekte mengapa tidak mencari wilayah lain, dan bukankah sudah sejak dulu adanya peraturan yang melarang sebuah sekte berdiri di wilayah suatu kekaisaran?" Tanya Tetua Lou mengingat bagaimana tidak di perbolehkan adanya sekte yang berada di wilayah kekaisaran.
" Tetua benar, ini yang membuatku bingung. Seperti halnya Sekte Naga Langit yang berada di gunung langit berada di wilayah luar kekaisaran namun masih masuk ke dalam benua timur."
Peraturan yang ada melarang keras Sekte untuk berada di dalam wilayah kekaisaran, hal itu sendiri di karenakan akan mempengaruhi kekuasaan seorang kaisar sehingga dapat membuat gesekan antara Kaisar dan Patriak sekte itu sendiri.
Maka dari itu peraturan melarang adanya sekte yang berada di dalam wilayah kekaisaran sehingga sekte-sekte lainnya membangun kekuatan di luar wilayah meski masih berada di benua yang sama.
" Hanya ada dua yang mereka rencanakan." Ucap Lin Chen menatap semua orang yang ada di dalam ruangan.
Semua orang segera mengalihkan pandangannya ke arah Lin Chen.
" Ini hanya pemikiranku saja. Yang pertama mereka menginginkan wilayah itu karena sesuatu yang ada di tempat tersebut, dan yang kedua mereka memang berencana menghancurkan kekaisaran ini dengan cara mengadu domba dan membuat kekaisaran Meng melanggar peraturan yang ada." Jelas Lin Chen dengan serius.
Semua orang terdiam sibuk dengan pikirannya masing-masing.
" Namun bisa saja keduanya benar." Lin Chen kembali membuka suara di saat semua orang sedang berfikir keras dengan masalah yang ada.
" Maksudmu nak?" Tanya Permaisuri Li Wei dengan bingung.
Lin Chen menggelengkan kepalanya pelan, kemudian menatap kedua matanya.
Semua orang mengerutkan keningnya melihat tingkah Lin Chen. Hingga beberapa saat kemudian Lin Chen membuka kedua matanya.
" Mereka menginginkan wilayah di bagian barat kekaisaran karena adanya sesuatu yang mereka cari, bisa saja sumber daya atau benda lainnya yang memang berharga. Hal ini berhubungan dengan apa yang mereka lakukan saat ini, penolakan yang mereka terima membuatnya marah dan dendam hingga mereka memutuskan untuk menghancurkan benua timur ini. Keuntungan yang besar jika rencana mereka berhasil, bukan hanya mendapatkan sedikit wilayah tetapi mereka mendapatkan secara penuh kekaisaran ini." Lin Chen menjelaskan dengan tenang.
" Aku mengerti, apa yang kau katakan cukup masuk akal." Ucap Kaisar Meng Lou menyetujui apa yang di katakan oleh Lin Chen.
Begitupun dengan yang lainnya, kini mereka mulai memahami apa yang terjadi di kekaisaran Meng.
Sedangkan sang Komandan yang sebelumnya tidak menyukai sifat Lin Chen mulai berubah menjadi kagum dengan pemuda yang baru saja berumur belasan tahun itu.
Jenderal Rou yang melihat perubahan wajah sang komandan hanya tersenyum tipis.
" Bagaimana, Apa kini kau sudah mulai mengaguminya?" Jenderal Rou berbicara melalui telepati kepada Komandan Chou.
Komandan Chou yang mendapatkan pertanyaan dari Jenderal Rou menjadi salah tingkah.
Sedangkan Tetua Lou meski sudah mengetahui bagaimana sosok Lin Chen, namun dirinya masih saja di buat kagum dengan pemikirannya.
" Nak, aku ingin meminta bantuanmu." Ucap Kaisar Meng Lou yang kini semakin yakin dengan Lin Chen yang mampu melaksanakan misi yang akan dia berikan.
Lin Chen menggelengkan kepalanya.
" Apa yang aku dapatkan?" Lin Chen menjawab dengan cepat.
Kaisar Meng Lou tersenyum mendengar ucapan Lin Chen.
" Apapun yang kau inginkan, selagi kami mampu memberikannya."
Lin Chen menganggukkan kepala. " Aku akan memikirkannya kembali." Ucap Lin Chen yang kemudian segera bangkit dari duduknya.
" Aku pamit undur diri." Lin Chen memberikan salam kepada semua orang yang ada di dalam ruangan.
Semua orang terdiam dengan mulut terbuka melihat apa yang di lakukan oleh Lin Chen.
Lin Chen sendiri hanya tersenyum tipis. " Bukankah lebih cepat aku memutuskan apa yang aku inginkan lebih baik? Maka dari itu aku pamit undur diri untuk mencari hal yang aku inginkan sebelum aku memintanya." Ucap Lin Chen yang kemudian segera berjalan keluar.
Hingga saat ingin keluar, Lin Chen membalikkan badannya kembali.
" Tetua, di dalam gelas ada sesuatu yang dapat kalian gunakan. Semoga saja dengan bantuan kecilku mampu membuat kalian sejenak melupakan masalah yang rumit ini." Lin Chen dengan menunjuk salah satu gelas kosong yang ada di atas meja.
Sekali lagi mereka di buat melongo dengan tingkah Lin Chen. Sedangkan Lin Chen sendiri sudah pergi meninggalkan ruangan itu dengan penuh senyum.
" Sepertinya langit berpihak kepadaku." Batin Lin Chen yang kemudian segera melesat pergi meninggalkan istana kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
mantap
2022-05-26
0
Ayi Hadi
sukses
2022-05-26
0
Ayi Hadi
👍👍👍🦾🦾🦾💯💯💯💯💯✍🏽🙏🏻✍🏽🙏🏻✍🏽🙏🏻
2022-05-26
0