Lin Chen dan Jenderal Rou terus bergerak mengejar dua tetua yang melarikan diri menghindari keduanya.
" Swusshh...." Lin Chen menambahkan kecepatannya.
Jenderal Rou yang sebelumnya berada di sampingnya tiba-tiba kaget saat melihat kecepatan Lin Chen.
" Sangat cepat, hanya berada pada tingkat Surga awal saja sudah sangat mengerikan." Jenderal Rou membatin yang kemudian segera menambahkan kecepatannya mengejar Lin Chen yang sudah berada di depannya.
" Swusshh....." Keempat kilatan cahaya terus melesat dengan kecepatan tinggi membuat kultivator yang merasakan aura mereka menjadi bertanya-tanya.
" Apa kalian merasakan juga?"
" Benar, sebaiknya kita segera laporkan masalah ini kepada prajurit yang menjaga keamanan." Pemuda lainnya menyarankan.
Namun baru saja mereka ingin pergi, tiba-tiba dua kilatan cahaya kembali melesat melewati yang tidak lama kemudian satu kilatan cahaya menyusul di belakangnya.
" Sepertinya ini masalah serius."
" Benar."
Lalu para kultivator muda itu segera pergi mencari prajurit yang bertugas mengamankan kota Giok untuk melaporkan kejadian yang baru saja mereka lihat.
**********
Di tempat lain.
Dua tetua terus bergerak ke arah Utara menuju luar kota Giok dengan tergesa-gesa.
" B*jingan!" Umpat salah satu tetua dengan kesal karena sudah merasa kelelahan.
" Terus bergerak atau kita akan dalam masalah besar." Rekannya dengan serius.
Mereka berdua terus bergerak dengan cemas saat merasa ada tiga aura lainnya yang mengejar.
" Swusshh...." Lin Chen tiba-tiba muncul lima puluh meter di depan kedua tetua tersebut.
Kedua menatap kaget saat melihat Lin Chen yang sudah berada di depannya.
" Tapak Dewa Naga!" Lin Chen bergerak ke arah keduanya dengan melepaskan Tapak.
Salah satu tetua segera menghindar, sedangkan satu tetua lainnya melepaskan tinju untuk menghalau serangan Lin Chen.
" Bodoh!" Dengus tetua dengan tersenyum dan sangat yakin Lin Chen akan terluka dengan parah saat beradu dengan tinjunya.
" Dhuaaarrrr......" Ledakan keras terjadi membuat Jenderal Rou dan Tetua yang sebelumnya terus bergerak menghentikan gerakannya.
Keduanya segera menatap ke arah Lin Chen dan Tetua yang sama-sama terlempar.
Jenderal Rou langsung saja melesat untuk menolong Lin Chen. Begitupun dengan tetua yang bergerak ke arah rekannya.
" Tuan muda." Ucap Jenderal Rou yang segera membantu Lin Chen bangkit.
" Jenderal tenanglah.." Lin Chen dengan tersenyum mencoba menenangkan Jenderal Rou.
" Tap-..."
" Hanya serangan seperti ini tidak akan membuatku terluka." Jawab Lin Chen dengan cepat.
Apa yang di katakan Lin Chen memang benar, dengan tubuh khusus dan tingkatan tulang yang sudah hampir mencapai puncaknya itu tidak akan membuatnya gampang terluka.
Lin Chen kemudian segera mengalihkan pandangannya ke arah dua tetua yang juga sedang menatap ke arahnya.
" Swusshh...., Swusshh....." Tetua Lou, Tetua Li dan Gou Jing yang datang paling akhir tiba di tempat itu.
" Tetua Kang, Tetua Du.. mengapa kalian ada di sini?" Tanya Tetua Li saat melihat kedua tetua Sekte Elang Emas yang memang sejak awal tidak ikut dalam kelompoknya yang di tugaskan menemani para murid.
Keduanya terdiam menatap Tetua Li.
" Nak Chen, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Tetua Li mengalihkan pandangannya ke arah Lin Chen yang berdiri dengan tenang.
" Seharusnya aku yang menanyakan hal ini kepada tetua." Jawab Lin Chen dengan menatap dua tetua yang kini mulai salah tingkah.
Tetua Li mengerutkan keningnya mencoba memahami kata yang di ucapkan Lin Chen.
" Tetua, ada berapa anggota Sekte Elang Emas yang ikut dengan tetua di kota Giok ini?" Tanya Lin Chen.
" Lima murid dan tiga orang tetua."
" Apa mereka selalu bersama tetua? Karena beberapa waktu yang lalu aku telah membunuh tiga orang murid yang memiliki lencana murid Sekte Elang Emas." Ucap Lin Chen, yang kemudian mengeluarkan tiga cincin penyimpanan milik ketiga murid yang telah di bunuh.
Tetua Li menatap Lin Chen yang masih berdiri dengan tenang.
" Nak, bagaimana bisa kau membunuh anggota sekte kami." Ucap Tetua Li pelan namun terbesit rasa marah dalam kata-katanya.
" Apa yang tetua lakukan jika ada yang ingin berbuat jahat pada tetua? Bahkan mereka berencana ingin membunuhku dan kedua orang tuaku!" Jawab Lin Chen tidak mau kalah, meski dengan suara pelan tapi terdapat intimidasi setiap kata-katanya.
Tetua Li yang memang sudah menyukai sosok Lin Chen sejak awal akhirnya memahami masalah yang terjadi.
Tetua Li lalu menatap Tetua Kang dan Tetua Du dengan tajam.
" Apa ini semua perintah dari tetua?"
" Hahahaha... sejak kapan tetua baru seperti kau mulai berbicara arogan kepada kami?" Tanya Tetua Kang dengan menatap remeh Tetua Li.
Tetua Li tersenyum mendengar jawaban itu.
" Ternyata memang benar, selama ini kami mencurigai kalian yang berniat melakukan pembrontakan dengan membuat kelompok dan menarik para murid untuk bergabung dengan kalian." Tetua Li dengan tersenyum miris.
" Apa yang kau katakan memang benar, karena dirimu sudah mengetahui rencana kami. Hanya kematian yang pantas kau dapatkan." Ucap Tetua Kang yang kemudian segera melesat dengan mengepalkan tinjunya ke arah Tetua Li.
Tetua Lou dan Lin Chen tersenyum, Kemudian segera melesat ke suatu tempat.
Jenderal Rou segera membantu Tetua Li menghadapi dua tetua sekte elang emas sedangkan Gou Jing menjauh dari tempat pertarungan.
" Dhuaaarrrr....."
" Dhuaaarrrr......"
Suara ledakan saling bersahutan saat kedua serangan saling bertemu.
Di tempat lain.
Tetua Lou dan Lin Chen yang bergerak kemudian segera membuat formasi untuk menutupi tempat pertempuran.
" Nak." Ucap Tetua Lou yang di jawab anggukan oleh Lin Chen.
Kemudian Lin Chen segera mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan miliknya.
Dengan gerakan cepat mengayunkan pedang ke arah salah satu pohon.
" Dhuaaarrrr....." Energi yang di hasilkan pedang Lin Chen merobohkan beberapa pohon.
Hingga tidak lama kemudian terlihat beberapa pria berpakaian hitam yang menggunakan penutup wajah melesat ke berbagai arah.
" Ingin pergi?" Lin Chen yang kemudian mengayunkan kembali pedangnya.
" Swusshh...." Lin Chen bergerak dengan cepat mengejar kelompok berpakaian hitam itu.
Sedangkan Tetua Lou sendiri langsung menyerang Pria yang menggunakan topeng.
Pria bertopeng tersenyum tipis di balik topengnya, kemudian segera melesat ke arah Tetua Lou.
" Tapak Naga Langit!" Dari kehampaan muncul tapak berwarna biru di selimuti sisik naga.
" Tapak Setan!" Dari kehampaan muncul bayangan hitam bermata merah.
" Dhuaaarrrr....." Kedua serangan saling bertabrakan.
Keduanya segera mundur kebelakang menjaga jarak.
" Aku tidak menyangka jika benua yang lemah ini memiliki kultivator tingkat Dewa." Ucap pria bertopeng dengan suara mengejek.
" Ternyata kau bukan berasal dari benua ini. Apa tujuanmu sebenarnya?"
" Kau tidak perlu mengetahui tujuanku, yang harus kau ketahui jika benua ini akan menjadi milik tuanku." Ucap pria bertopeng dengan tertawa.
" Kau terlalu percaya diri." Ucap Tetua Lou yang kemudian kembali melesat menyerang.
" Swusshh....."
Keduanya kembali bertukar serangan membuat tempat di sekitarnya bergetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
sehat terus
2022-05-26
0
Ayi Hadi
sukses selalu thor
2022-05-26
0
Ayi Hadi
lanjutkan🦾🦾🦾🦾👍👍👍👍💯
2022-05-26
0