Lin Chen berjalan menuruni tangga dengan tenang, saat baru saja tiba di lantai dasar tiba-tiba dirinya menjadi pusat perhatian para pengunjung lainnya.
" Lihatlah dia sudah turun." Ucap pengunjung yang sebelumnya membicarakan Lin Chen.
" Sepertinya dia memang hanya ingin menikmati hidangan yang ada tanpa melakukan sesuatu hal yang penting di lantai tiga." Rekannya menimpali.
Lin Chen sendiri yang mendengar obrolan mereka bersikap cuek, lalu segera berjalan keluar.
" Sebaiknya aku mulai mempersiapkan diri." Ucap pelan Lin Chen kemudian segera pergi melesat ke arah luar kota menuju hutan terdekat.
*********
Di tempat lain.
Terlihat beberapa orang yang sedang bersembunyi tidak jauh dari tempat restoran yang sebelumnya di datangi oleh Lin Chen.
" Ini kesempatan kita untuk melenyapkannya." Ucap salah satu dari mereka menatap kepergian Lin Chen.
" Bagaimana jika Tetua Lou juga sedang mengawasinya." Ucap rekannya dengan khawatir.
" Tenang saja, tetua mengatakan jika tetua Lou sudah kembali ke arena."
Kemudian kelompok yang berjumlah tiga orang itu segera pergi mengikuti Lin Chen.
*********
Lin Chen terus bergerak meninggalkan kota, dengan tenang dia menampilkan senyum tipis saat merasakan tiga aura mengikutinya.
" Dua tingkat Raja awal dan satu tingkat Raja menengah, tidak buruk." Lin Chen membatin, kemudian menambah kecepatannya.
" Swusshh....."
Dari jauh.
Lima ratus meter di belakang Lin Chen, tiga orang yang mengejarnya terus bergerak mengikuti.
" Sepertinya dia mulai menyadari keberadaan kita." Ucap salah satu dari mereka saat melihat pergerakan Lin Chen yang semakin cepat.
" Tetap waspada." Rekannya mengingatkan, lalu ketiganya segera menambah kecepatannya mengejar Lin Chen.
" Swusshh....." Kilatan cahaya terus melesat dari pohon satu ke pohon yang lainnya.
Lin Chen yang sudah bergerak meninggalkan mereka tersenyum, lalu menuju salah satu pohon tertinggi yang ada.
" Swusshh...." Tubuh Lin Chen berhenti di atas pohon, dengan tenang dirinya duduk di salah satu batang pohon.
" Tidak ada salahnya membuat hiburan untuk diri sendiri." Lin Chen tertawa kecil dengan pandangan mengarah pada ketiga sosok yang sebelumnya mengikutinya.
Sedangkan di tempat lain, ketiga sosok yang mengikuti Lin Chen mulai kelelahan setelah terus bergerak selama dua jam lebih tanpa berhenti.
" Kurang ajar! Seberapa banyak Qi yang di miliki olehnya." Salah satu dari mereka dengan kesal menatap Lin Chen yang terus melesat meninggalkan kelompoknya.
" Tenanglah, aku yakin tidak lama lagi dia akan menyerah." Rekannya dengan percaya diri.
Mereka bertiga terus bergerak membelah angin dengan meningkatkan kecepatannya kembali.
Lin Chen yang berada di salah satu pohon tersenyum mendengar obrolan ketiganya.
" Bodoh! Hanya tingkat Raja ingin bermain denganku, kalian terlalu percaya diri." Ucap Lin Chen dengan pelan, kemudian mengeluarkan buah apel abadi dari cincin penyimpanannya.
" Tidak buruk." Lin Chen tertawa kecil saat melihat ketiganya mulai terlihat kelelahan.
" Swusshh......"
" Swusshh....."
Ketiganya terus bergerak dengan nafas yang mulai tidak beraturan.
" Apa kau merasakan?" Tanya salah satu dari mereka.
Ketiganya lalu menghentikan gerakannya dengan pandangan melihat tempat di sekitarnya.
" Sebelumnya aku sudah merasa ada yang tidak beres."
Salah satu dari mereka lalu mencoba menggunakan kekuatan jiwanya.
" Swusshh...." Tempat di sekitarnya tiba-tiba berubah.
" B*jingan! Kita telah masuk dalam perangkapnya."
Keduanya mengerutkan keningnya dengan bingung.
" Coba gunakan kekuatan jiwa kalian agar mengerti apa yang membuatku kesal." Ucap sosok yang sudah terbebas dari formasi ilusi yang di buat oleh Lin Chen.
Keduanya segera menggunakan kekuatan jiwanya, hingga pandangan mereka berdua berubah.
" Arghhh....! Liat saja kau akan merasakan bagaimana rasanya hidup di ambang kematian!" Teriak salah satu dari mereka dengan marah.
Mereka bertiga akhirnya menyadari bagaimana Lin Chen yang terus bergerak dengan cepat tanpa merasa kelelahan.
" Sepertinya kau pernah mengalaminya sehingga begitu menginginkan diriku mengalami apa itu hidup di ambang kematian." Ucap sebuah suara dari atas pohon.
Ketiganya segera mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.
" Cih!" Dengus mereka saat melihat keberadaan Lin Chen yang sedang duduk dengan tenang.
Lin Chen kemudian turun dari atas pohon.
" Swusshh...." Lin Chen kemudian berdiri sekitar lima puluh meter jaraknya dari ketiga sosok itu.
" Apa yang kalian inginkan dariku?" Tanya Lin Chen menatap tajam ketiganya.
" Kau tidak berhak bertanya pada kami, sebaiknya kau segera katakan kata-kata terakhir untuk kedua orang tuamu. Aku berjanji akan menyampaikan kepada mereka, namun kami tidak menjamin mereka akan tetap hidup." Ucap salah satu dari mereka dengan tertawa.
Lin Chen yang mendengar ucapan tersebut begitu marah.
" Berniat buruk padaku saja sudah menjadi kesalahan terbesar di hidup kalian, dan sekarang kalian mengatakan ingin membunuh kedua orang tuaku?" Ucap Lin Chen dengan melepaskan aura naga dari tubuhnya.
" Swusshh...." Cahaya emas mulai menyelimuti tubuh Lin Chen membuat ketiganya merasa tertekan akibat energi besar yang tiba-tiba muncul.
" Apa yang terjadi." Batin mereka dengan ketakutan saat tidak dapat bergerak dengan bebas.
" Swusshh...." Lin Chen bergerak menggunakan Langkah Dewa Naga.
Tubuhnya melesat dengan cepat ke arah ketiganya.
" Tapak Penghapus Langit!" Tapak berwarna biru muncul dari kehampaan menyerang ke arah ketiganya.
" Dhuaaarrrr....." Serangan tapak Lin Chen mendorong ketiganya hingga belasan meter.
Lin Chen kembali bergerak dengan cepat.
" Swusshh...."
" Plak...., Plak......, Plakkkk..." Suara tamparan yang saling bersahutan terdengar dengan di iringi suara teriak kesakitan dari ketiganya.
Salah satu dari mereka yang ingin membuka suara segera saja mendapatkan tamparan kembali dari Lin Chen.
" Sudah cukup kalian berbicara omong kosong!" Lin Chen dengan terus menampar ketiganya secara bergantian.
" B*jingan ini sangat menakutkan!" Batin mereka semua dengan menahan rasa sakit.
Lin Chen menghentikan gerakan tangannya, lalu mulai mematahkan satu persatu tangan ketiganya.
" Krak..."
" Arghhh...!" Teriak salah satu dari mereka saat tangan kanannya di patahkan oleh Lin Chen.
" Bagaimana, Apa ini yang kau maksud dengan hidup di ambang kematian?" Tanya Lin Chen menatap tajam sosok yang sebelumnya mengatakan ingin membuat dirinya hidup dalam ambang kematian.
Saat ingin menjawab pertanyaan Lin Chen, sekali lagi tamparan keras mengenai wajahnya.
" Sudah aku katakan jangan berbicara omong kosong!" Lin Chen dengan tersenyum, lalu mulai mematahkan tangan satunya.
Lin Chen terus melakukan hal yang sama kepada keduanya. Hingga beberapa saat kemudian kini kedua tangan dan kaki ketiganya sudah terpisah dari tubuh mereka.
" Awalnya aku hanya ingin membunuh kalian tanpa rasa sakit, tetapi kalian memintaku untuk menjadi seorang dewa kematian kalian dengan cara seperti ini." Ucap Lin Chen, yang kemudian mengeluarkan tali dari dalam cincin penyimpanan miliknya.
Lin Chen mengikat ketiga tubuh tanpa tangan dan kaki itu menjadi satu, lalu segera melesat ke atas pohon.
" Selesai..." Ucap Lin Chen saat melihat tubuh ketiganya yang terikat di atas pohon.
Lin Chen mendekat ke arah mereka.
" Aku tidak akan membunuh kalian, biarkan tugas ini aku serahkan pada hewan buas yang ada di tempat ini." Ucap Lin Chen yang kemudian segera pergi meninggalkan ketiganya.
Tidak lupa juga Lin Chen mengambil cincin penyimpanan ketiganya untuk mencari tahu identitas mereka, lalu menghancurkan kultivasi mereka sehingga membuat ketiganya kini menjadi manusia biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
gooood👍👍👍👍🤩🤩👍💯👍👍👍👍👍💯💯💯
2022-05-26
0
Ayi Hadi
wooooow mantap yes🦾 yes 🦾yes🦾
2022-05-26
0
Ayi Hadi
sukses lanjutkan
2022-05-26
0