Lin Chen akhirnya tiba di depan pintu masuk arena kompetisi, dengan segera dirinya menekan kekuatannya kembali pada tingkat Surga awal.
Dengan tenang Lin Chen melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
" Saat ini aku hanya dapat menyamarkan tingkat kultivasiku." Ucap pelan Lin Chen menggelengkan kepalanya.
Lin Chen sendiri belum mampu menyembunyikan tingkat kultivasinya secara penuh tanpa aura sedikitpun seperti layaknya manusia biasa.
Hal itu karena kualitas tulang yang belum sepenuhnya mencapai puncak, memang dalam teknik yang di berikan oleh Qing Long ada beberapa cara lain agar Lin Chen dapat menggunakan teknik tersebut.
Salah satunya dengan mencapai tingkat Dewa agar teknik yang di pelajari menjadi sempurna tanpa adanya kebocoran aura.
Lin Chen sendiri sebenarnya bisa saja mempelajari teknik tersebut, namun Lin Chen hanya mampu menyembunyikannya dari para kultivator yang berada pada tingkat Dewa ke bawah, sedangkan tingkat Dewa ke atas masih dapat mengetahui tingkat kekuatan Lin Chen yang sebenarnya.
Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya Lin Chen kini sudah berada di dalam arena kompetisi.
Matanya yang tenang menatap tempat di sekitarnya yang begitu ramai itu.
Hingga pandangannya berhenti pada sosok paruh baya yang juga sedang menatap ke arahnya.
Lin Chen tersenyum menyapa Tetua Lou yang menatapnya, kemudian segera berjalan ke arahnya.
Pandangan para tetua yang merasakan kedatangan Lin Chen segera fokus ke arahnya.
" Tetua Lou, apa murid anda tidak mengikuti kompetisi kembali?" Tanya salah satu tetua sekte tingkat tinggi.
" Ada hal yang harus di lakukan olehnya, jadi dia memutuskan undur mengundurkan diri dalam kompetisi ini." Jawab Tetua Lou dengan ramah.
" Sangat di sayangkan, dengan kemampuan yang sebelumnya dia perlihatkan aku yakin dia mampu menjadi perwakilan Benua Timur ini dalam kompetisi antar benua." Ucap Tetua tersebut menyayangkan Lin Chen yang mengundurkan dirinya dalam kompetisi.
Tetua Lou yang mendengar ucapan tetua itu tersenyum.
" Tetua Bai, aku yakin masih banyak pemuda di benua ini yang mampu menunjukkan kemampuannya yang tidak di miliki oleh orang lain."
" Tetua Lou benar, semoga saja dalam kompetisi antar benua nanti benua timur dapat berbicara lebih banyak agar tidak seperti tahun sebelumnya." Tetua Bai dengan mengingat bagaimana benua timur menjadi benua terlemah pada kompetisi sebelumnya.
" Aku yakin benua kita akan membuat kejutan nantinya, aku berharap tetua Bai dapat membimbing para murid tetua agar tidak melakukan kesalahan seperti para peserta sebelumnya yang benar-benar membuat malu kita." Ucap Tetua Lou dengan kesal.
" Tetua Lou tenang saja, Patriak sudah melakukan beberapa persiapan untuk hal itu."
Benua Timur dalam kompetisi antar benua sebelumnya menempati posisi terbawah. Hal ini terjadi akibat para perwakilan yang di tunjuk melakukan penghianatan dengan bergabung bersama Sekte lainya yang berada di luar benua timur ini.
Hal itu menyebabkan pihak benua timur mendapatkan kerugian dan akhirnya menggantikannya dengan murid yang terbilang memiliki kemampuan lebih rendah dari perwakilan sebelumnya.
Tetua Lou dan tetua Bai terus melanjutkan obrolan mereka, hingga tidak lama kemudian akhirnya Lin Chen tiba di tempat tersebut.
Lin Chen segera memberikan hormat pada tetua yang berada di tempat itu, kemudian Tetua Lou meminta Lin Chen untuk duduk di sampingnya.
" Bagaimana?" Tanya Tetua Lou melalui telepati.
" Tetua tenang saja, aku sudah memutuskan untuk mengambil misi ini." Jawab Lin Chen dengan pandangan ke arah arena pertarungan.
" Lalu kapan kau akan pergi?"
" Lebih cepat lebih baik karena ada hal yang harus aku lakukan sebelum melakukan penyelidikan." Jawab Lin Chen yang berniat menemui Tetua Li terlebih dulu.
Tetua Lou mengerutkan keningnya, kemudian menatap ke arah Lin Chen.
" Tetua." Ucap Lin Chen mengingatkan Tetua Lou kini menjadi pusat perhatian para tetua di dekatnya.
Tetua Lou yang melupakan tempat di sekitarnya segera bersikap tenang kembali dengan menatap ke arah arena pertarungan.
" Aku akan segera pergi, namun sebelum itu apa tetua bisa membawaku bertemu dengan Tetua Li dari Sekte Elang Emas."
" Baik, aku akan melakukan permintaanmu." Tetua Lou kemudian segera bangkit dari duduknya, lalu segera menemui Tetua Li.
Begitu juga Lin Chen yang segera pergi meninggalkan arena kompetisi.
Jenderal Rou yang berada di tempat khusus menatap dengan bingung.
" Apa yang mereka rencanakan." Jenderal Rou membatin, kemudian meminta Komandan Chou untuk berjaga di tempat tersebut.
" Permaisuri, hamba akan menemui tetua Lou dan tuan muda Chen terlebih dulu." Jenderal Rou berpamitan dengan hormat.
Permaisuri Li Wei menganggukan kepala, kemudian menatap ke arah Lin Chen yang sedang berjalan keluar dari arena kompetisi.
*************
Lin Chen yang sudah berada di luar kemudian mencari tempat untuk menunggu kedatangan Tetua Lou bersama Tetua Li.
Hingga saat dirinya sedang duduk menunggu Tetua Lou dan Tetua Li, tiba-tiba Jenderal Rou datang ke tempatnya.
" Tuan muda." Jenderal Rou menyapa Lin Chen.
" Jenderal." Lin Chen dengan tersenyum.
Jenderal Rou kemudian segera duduk di samping Lin Chen.
" Kebetulan sekali Jenderal datang."
Jenderal Rou menatap ke arah Lin Chen.
" Tuan muda, apa sudah terjadi sesuatu?"
Lin Chen menganggukkan kepalanya, kemudian menatap ke arah Jenderal Rou.
" Kita tunggu dulu Tetua Lou dan Tetua Li, aku akan menjelaskannya nanti."
Jenderal Rou yang merasa penasaran dengan hal yang ingin di sampaikan oleh Lin Chen akhirnya hanya dapat menahan dirinya untuk tidak bertanya.
Akhirnya mereka berdua duduk tanpa berbicara, hingga Lin Chen tiba-tiba tersenyum tipis dengan menatap ke suatu tempat.
Jenderal Rou yang melihat Lin Chen tersenyum segera bertanya.
" Tuan muda." Jenderal Rou dengan penasaran.
Lin Chen menatap ke arah Jenderal Rou, kemudian menatap ke suatu tempat kembali.
" Apakah Jenderal ingin sedikit melemaskan otot-otot Jenderal?" Tanya Lin Chen melalui telepati.
" Maksud tuan muda?"
" Arah barat." Ucap singkat Lin Chen yang kemudian segera menghilang dari tempatnya.
Jenderal Rou yang melihat pergerakan Lin Chen segera menyusulnya di belakang.
" Swusshh...." Keduanya melesat dengan kecepatan tinggi ke arah barat.
Di tempat lain.
Tetua Lou dan Tetua Li yang berjalan bersama Gou Jing di sampingnya menatap Lin Chen dan Jenderal Rou yang tiba-tiba pergi.
" Tetua." Ucap Gou Jing dengan bingung.
" Kita ikuti mereka." Ucap Tetua Lou yang segera melesat mengikuti Lin Chen dan Jenderal Rou.
Tetua Li segera menyusul, sedangkan Gou Jing yang masih bingung segera tersadar, kemudian mengikuti di belakangnya.
" Swusshh....."
Di tempat persembunyian.
" Ternyata mereka gagal!" Ucap tetua yang sebelumnya bersama sosok bertopeng.
" Dasar bodoh! Hanya menyingkirkan seorang pemuda saja tidak becus!" Tetua satunya menimpali.
Hingga salah satu dari mereka segera meminta rekannya untuk pergi saat melihat Lin Chen yang tiba-tiba bergerak ke arahnya.
" Swusshh....." Mereka berdua segera melesat pergi dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayi Hadi
semangat lanjutkan up up up
2022-05-26
0
Ayi Hadi
lanjut
2022-05-26
0
Ayi Hadi
🙏🏻✍🏽✍🏽✍🏽🦾🦾👍👍👍💯✍🏽🙏🏻✍🏽🙏🏻✍🏽🙏🏻🤲🤲🤲🤲🙏🏻✍🏽✍🏽
2022-05-26
0