Terbongkar

Rayden menoleh ke Kara yang memalingkan wajahnya. Jangan ditanya bagaimana rona Kara yang seperti ketiban blus on satu kilo saking merahnya karena baru kali ini dia berani mencium laki-laki lain selain almarhum ayahnya.

"Whoah! Tadi itu apa Kara?" tanya Rayden masih dengan perasaan takjub.

"Tadi...apa ya?" sahut Kara sambil melihat jendela sisi kirinya.

Kalau tidak ada suara klakson di belakang mobilnya, ingin rasanya menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.

"Kamu hutang penjelasan padaku" bisik Rayden.

Kara tetap memalingkan wajahnya. Aku tuh tadi kenapa? Kok ya nekad? Apa karena sebenarnya aku kangen juga suasana seperti ini bersama bule sinting itu?

Kara hanya memainkan jemarinya dengan gugup. Rayden yang melihatnya hanya tersenyum lalu tangan kirinya menggenggam tangan Kara.

"Aku seneng banget kamu sudah mulai berani sama aku" ucapnya senang. Yes! Janda kembang kesayanganku bakalan menuju halal sama aku.

Kara tetap tidak menjawab, lidahnya menjadi kelu. Gadis itu merutuki keberaniannya mencium Rayden.

"Kara, beneran kamu tidak kangen sama aku? Sebulan lho kita cuma ketemu dua kali itu pun makan siang doang habis itu aku pergi keliling memeriksa cabang perusahaan."

Kara hanya menunduk. "Kangen sih" bisiknya.

Rayden menaikkan sebelah alisnya. "Apa? Aku nggak dengar!"

"Gak ada siaran ulang!"

"Kara Santan! Kamu beneran nggak asyik! Hujan-hujan gini kan harusnya rada-rada syahdu gitu lhooo" protes Rayden.

Kara hanya diam lalu menelpon bik Ijah.

"Bik, aku sudah dekat rumah. Tolong pakai payung besarnya ya" ucap Kara.

"Suruh bik Ijah membuka pintu pagar, mobilku bisa masuk kok!"

"Oh, kata Rayden dibuka saja pintu pagarnya biar mobilnya bisa masuk. Terima kasih bik."

Tak lama mobil bewarna silver itu tiba di rumah Kara dan Rayden memarkirkan di carport rumah Kara. Gadis itu segera masuk ke dalam rumah meninggalkan Rayden yang melongo.

"Kara kenapa Bik?" tanya Rayden bingung.

"Non Kara alergi hujan. Kalau kena air hujan langsung batuk-batuk" jawab bik Ijah. "Makanya langsung masuk rumah mandi air hangat. Rutinitasnya begitu."

"Kok bibik tahu?"

"Semua keluarga tahu, tuan hanya si mantan aja yang tidak tahu dan sekarang tuan Rayden tahu."

Rayden manggut-manggut. Tololmu Di, berkah untukku.

***

Rayden tetap menunggu Kara selesai mandi sambil memainkan ponselnya. Semua berkas miliknya sudah dibereskan oleh sang papa. Tinggal meyakinkan mbak Rayna, kakaknya yang super galak dan cerewet.

Suara pintu kamar mandi terbuka dan Rayden hampir menjatuhkan ponselnya ketika melihat Kara keluar hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya dan langsung masuk kamarnya. Hanya beberapa detik tapi efeknya luar biasa di Rayden.

Mulusnya tuh punggung.

Rayden berusaha mengatur nafasnya yang amburadul akibat melihat pemandangan yang menurutnya awesome meskipun kurang dari lima detik.

"Tuan Rayden, mau wedang jahe?" tawar bik Ijah.

Rayden tergagap. "Eh... Apa? Siapa yang wedang?"

Bik Ijah terkikik. "Wedang jahe. Mau tidak?"

"Mau lah!" jawab Rayden yakin.

"Saya buatkan njih sama singkong goreng tabur keju dan su*su ken*tal manis ya Kebetulan dapat dari tetangga yang baru pulang dari Salatiga terus dapat oleh-oleh singkong."

"Apa saja lah bik, saya mah orangnya tidak rewel soal makanan."

Bik Ijah pun pamit ke dapur. Tak lama Kara pun keluar dari kamar dan tampak dia memakai sweater bewarna abu-abu, celana jeans dan rambutnya diikat asal.

"Lho? Belum pulang?" tanya Kara.

Rayden pun manyun. "Yang dianterin belum bilang terimakasih ya aku belum mau pulang lah! Lagian, tuh masih hujan. Mending menunggu reda dulu."

Kara mengangguk dan keduanya pun duduk saling berhadapan.

"Kamu hutang penjelasan lho Kara" tuntut Rayden.

"Hutang penjelasan apa?" tanya Kara polos.

"Non Kara, ini wedang jahenya. Semoga tidak batuk-batuk soalnya nanti tidak bisa kerja" ucap bik Ijah sambil membawakan dua mug berisikan wedang jahe dan sepiring singkong goreng bertabur keju dan su*si kental manis.

"Lho singkong dari siapa bik?" tanya Kara.

"Dari Bu Suyoto dua rumah dari sini. Beliau baru pulang dari Salatiga, kita kedapatan ini deh" senyum bik Ijah.

"Enak ini singkongnya, empuk" jawab Rayden.

"Bener tuan, enak dan empuk" timpal bik Ijah.

"Kalian berdua kalau soal makanan, kompak ya" gumam Kara.

Bik Ijah tersenyum. "Non, saya ke kamar dulu lanjut setrika."

"Iya bik."

***

Sepeninggal bik Ijah, Rayden menatap Kara dengan tatapan tajam. "Ayo, berikan penjelasan padaku."

"Yang mana?" tanya Kara polos.

Rayden yang merasa gemas dengan Kara pun berdiri dan duduk di sebelah gadis itu.

"Kenapa kamu berani mencium pipiku? Apa alasannya? Terus tadi kamu berbisik apa? Kangen padaku juga kan?" cerocos Rayden dengan nada gemas ke Kara.

Kara melongo menatap Rayden yang seperti anak kecil ribut harus diberi penjelasan.

"Bisa tidak satu, satu aku jawab?" tanya Kara.

Rayden hanya bersidekap sambil menunggu jawaban Kara.

"Aku tadi mencium pipimu karena spontanitas saja berterimakasih sudah menjemput dan merindukan aku" ucap Kara dengan wajah sedikit merona.

"Apa kamu berbuat seperti itu juga kepada pria lain yang mungkin menjemput?" Ada nada cemburu di suara Rayden.

"Iisshhhh kalau begitu semua driver ojol aku cium dong!" cebik Kara. Rayden langsung menatap Kara horor.

"Aku hanya melakukan padamu." Kara menatap serius ke Rayden.

"Mantanmu?"

Kara menggeleng. Tiba-tiba mata abu-abu Rayden membelalak.

"Jangan bilang kamu belum pernah disentuh mantan mu?"

Wajah Kara semakin merona hingga ke telinganya. Rahasianya terbongkar juga.

***

Yuhuuu Up Siang Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

Nah kan sdh tahu si rayden. tbh ngebet ni bucinnya

2023-06-11

1

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

km menang banyak Rayden... meski kara janda tapi masih perawan....😂😂😂

2023-02-06

3

Ersa

Ersa

lgsg nanggap orkes dangdut 7 hari 7 malam😂😂

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!