Lamaran Absurd

Kara dan Rayden masuk ke ruang VIP lalu keduanya segera memesan makanan, setelahnya pelayan itu meninggalkan mereka. Kali ini Kara memilih untuk duduk di depan Rayden, bukan di sebelahnya.

"Kamu kok. tidak mau duduk di sebelahku?" tanya Rayden dengan wajah manyun.

"Suka-suka aku lah" jawab Kara cuek.

"Iisshhhh kamu gemesin deh Kara Santanku" goda Rayden.

"Stop panggil aku 'Kara Santan', aku tidak suka!"

"Itu panggilan kesayangan dariku untukmu, Kara" ucap Rayden dengan tatapan mesra.

"Terserah deh! Toh aku bilang tidak suka, kamu juga bomat" keluh Kara.

"Nah tuh paham!" gelak Rayden.

Keduanya pun terdiam ketika pelayan membawakan makanan pesanan mereka. Setelah semuanya diletakkan diatas meja dan pelayan itu undur diri, keduanya mulai makan siang.

"Yakin kamu tidak mau duduk di sebelahku?" tawar Rayden.

"Memang kenapa sih aku harus duduk di sebelahmu?"

"Kan aku tidak mungkin minta kamu duduk di pangkuanku kecuali kalau kita sudah menikah" jawab Rayden absurd.

Kara mendelik. "Kamu kenapa sih? Suka sekali menggodaku?"

"Soalnya kamu enak digodain. Kalau lihat kamu marah-marah tuh rasanya membuat aku semakin gemas."

Kara hanya melengos dan mengacuhkan Rayden. Semakin ditanggapi semakin ngelunjak nih bule!

"Kara... Kita nikah yuk!"

Kara langsung tersedak air minumnya hingga terbatuk-batuk dan Rayden berdiri lalu menepuk punggung gadis itu.

"Kamu tuh!" desis Kara dengan suara serak.

"Kenapa? Aku single kamu jendes, So?"

Kara memutar matanya malas. "Kamu kira nikah itu kayak ngajak pergi ke Dufan atau makan seblak?"

"Kara Gantari, aku serius mengajak nikah dirimu. Kan masa iddah kamu selesai bulan ini?"

"Ngawur! Masih dua bulan lagi, kan aku baru cerai dua bulan lalu."

"Dua bulan sepuluh hari tepatnya. Masih ada waktu dua bulan buat mempersiapkan pernikahan. Cukuplah buat meyakinkan papaku. Oh aku belum cerita, papaku adalah orang paling galak sedunia setelah itu kakakku tapi kamu tenang saja, ada aku yang selalu di sisimu. Kalau papa masih ngeyel tidak mau terima kamu, nanti aku carikan istri buat papa!"

Kara melongo. "Ya ampun, Ray. Itu papa kamu!"

"Makanya papa harus mau menerima kamu apa adanya meskipun kamu sudah pernah sama orang lain."

Kara terdiam. Tidak mungkin kan aku bilang masih segelan? Bisa tanggap orkes dangdut seminggu penuh nih bule!

"Aku tuh sudah tertarik sama kamu semenjak pertama kali kita bertemu dan makin kemari aku makin suka sama kamu. Si mantan tuh memang picek! Tidak tahu mana berlian mana bronggolan sawah" omel Rayden.

Kara tertawa. "Bronggolan sawah? Seriously?"

"Mau ya Kara? Aku akan bersedia menunggu sampai dua bulan dan selama itu aku akan mengajak kamu ke Tokyo untuk bertemu dengan keluarga ku."

"Ray, tapi aku tidak mencin..."

"Belum, Kara. Belum. Lagipula kamu kan sudah bilang ke mantan kalau mau menikah denganku. So, aku anggap itu janjimu padaku." Rayden menyeringai licik.

Kara menepuk jidatnya.

"I love you Kara Gantari." Rayden mencium pelipis Kara dengan lembut dan Kara tidak menolaknya.

***

Kara akhirnya menyerah menerima pernyataan cinta Rayden yang menurutnya out of the box. Setidaknya pria itu jujur dan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi soal perasaannya ke dirinya.

Usai makan siang yang selalu diiringi dengan kekonyolan Rayden, keduanya pun keluar ruang VIP setelah pria itu membayar makan siang mereka.

Kara juga tidak menolak ketika Rayden menggandeng tangannya bahkan gadis itu merasakan bagaimana jempol pria itu mengusap tangannya lembut. Benar dia sudah pernah menikah tapi Adi hanya menggenggam tangannya hanya saat ada pesta dan undangan lainnya, itu pun hanya di depan publik.

Semenjak tahu Adi memproklamirkan dia sudah mendapatkan kebutuhan biologisnya, Kara merasa jijik dengan Adi. Mungkin karena dari awal Adi tidak pernah berusaha untuk mendekati dan mengambil hati Kara, gadis itu pun bersikap acuh dengan suaminya.

Suami macam apa yang belum apa-apa sudah menyakiti dirinya tanpa malu. Meskipun Kara berusaha menjadi istri yang baik tapi Adi tetap saja menganggap dia tidak ada. Sekarang, tahu dia jalan dengan pria lain, tiba-tiba dia menjadi tampak. Apa sebelumnya aku itu halimun ya?

"Kamu kenapa?" tanya Rayden yang melihat Kara sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Tidak apa-apa" jawab Kara namun Rayden tahu gadis itu sedang galau.

"Ohya, lusa kan hari Minggu dan kamu pasti libur kan? Aku ke rumah ya buat menagih nasi goreng babat buatanmu. Awas kalau tidak buatin aku!" ucap Rayden sambil membukakan pintu mobil dan membantu Kara naik.

"Ya ampun" keluh Kara terdengar ketika Rayden menutup pintu mobilnya.

"Kenapa?" tanya pria itu setelah duduk di sebelah Kara.

"Masih diingat juga?"

"Kamu yang promo, aku jadi tertarik lah!" kekeh Rayden. "Siapa tahu sejak itu aku jadi doyan jerohan."

Kara hanya melengos dan membuang pandangannya keluar jendela mobil Rayden. Matanya melihat sebuah mobil Mercedes yang sangat dikenalnya dan dia melihat Adi hendak masuk ke dalam mobilnya dengan menatap tajam ke arahnya. *Untung kaca film mobil Rayden gelap.

Rupanya dia juga makan disini. Bodo lah*! Kara pun mengalihkan pandangannya ke depan.

***

Bik Ijah terbengong ketika mendengar Kara minta dibelikan babat dan usus sapi.

"Buat apa non? Tumben minta jerohan?" tanya bik Ijah.

"Bule sinting itu mau ke rumah besok Minggu, minta dimasakkan nasi goreng babat" jawab Kara sebal.

Bik Ijah tertawa geli melihat nonanya kesal.

"Bule minta nasi goreng babat? Memang di Jakarta tidak ada yang jual?" kekeh bik Ijah.

"Dia maunya kita yang masak, bik" keluh Kara.

"Tidak apa-apa non, idep-idep latihan besok kalau jadi istri tuan Rayden."

Kara mendelik. "Bik Ijah mendukung aku dengan Rayden?"

"1000% malahan. Tuan Rayden tuh benar-benar suka dan sayang sama non Kara lho. Kalau dia melamar nona, terima saja. Tunjukkan pada mantan bahwa non Kara bisa dapat yang lebih dari dia!" kompor bik Ijah.

Kara terdiam. Mungkin memang harus begitu biar mas Adi tidak mengganggu ku. Sekarang aku memang belum mencintai Rayden tapi seiring berjalannya waktu, insyaallah aku bisa jatuh cinta dengan pria sinting itu.

***

Rayden masuk ke dalam rumah dengan hati bahagia apalagi tadi Kara tidak menolak dicium kening dan digenggam tangannya.

Wajah bahagia Rayden menghilang ketika melihat siapa yang duduk di ruang tengah rumahnya.

"Benar kamu pacaran sama janda?" suara bariton itu menggelegar di ruang tengah yang luas.

Rayden hanya tersenyum kecut. "Assalamualaikum Papa."

***

Yuhuuu Up Sore Yaaakkk

Maaf harusnya sudah up tadi siang tapi aku malah pergi sama suami jadi lupa posting.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

gokilllll

2023-12-25

1

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

restui aja ya papa nya Rayden,,, biar pun kara status nya janda tapi dia masih segelan....

2023-02-06

2

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

nah loh papa nya Rayden udah muncul...

2023-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!