Diterima Kerja

Suara ponsel membuat Kara menoleh dari acara setrika bajunya dan meletakkan setrikaan di tempatnya dan tampak nomor asing disana. Dengan sedikit berdebar, Kara menerima panggilannya.

"Halo, selamat pagi" sapanya.

"Selamat pagi. Apakah benar ini nomor nona Kara Gantari?" suara wanita disana terdengar ramah.

"Iya betul, saya sendiri. Maaf ini dari mana?"

"Saya Sophia, yang kemarin mewawancarai anda di hotel Star. Apakah anda bisa datang kemari pukul dua siang untuk membicarakan kontrak kerja?"

Kara tersenyum bahagia. "Kalau boleh tahu, saya ditempatkan dimana ya Bu?" Kara teringat karena dia memasukkan lowongan sebagai administrasi dan resepsionis.

"Anda di bagian administrasi, nona Kara. Jam dua siang saya tunggu ya."

"Baik Bu Sophia. Terimakasih."

Kara melonjak bahagia bisa bekerja lagi dan di bagian yang dia sukai. "Alhamdulillah!"

***

Sebuah mobil Innova hitam terparkir di dekat rumah sederhana Kara dan di dalamnya tampak pria bermanik abu-abu yang tiga hari lalu berdebat dengan Kara. Pria itu menunggu di kursi tengah bersama dengan asisten dan sopirnya yang duduk di kursi depan.

Tak lama sebuah ojek online pun menghampiri ke rumah Kara dimana gadis itu sudah menunggu di teras rumahnya bahkan ketika naik motornya, Kara sempat melambaikan tangannya kepada tetangganya.

"Ikuti motor itu, Jake" perintah pria itu.

"Baik tuan."

***

Kara tiba di hotel Star dan segera masuk setelah membayar ojek onlinenya yang masih tetap diikuti oleh mobil Innova hitam itu. Pria bermanik abu-abu itu mengerenyitkan dahinya. Ke Hotel? Ngapain?

Pria itu melihat tadi bagaimana baju yang dikenakan Kara berupa blazer dan celana panjang serta kemeja bewarna krem. Bukan baju mahal tapi masih tampak baik. Apa dia sudah beralih profesi demi mendapatkan uang? Janda mah bebas!

Pikiran pria itu traveling kemana-mana karena baginya, wanita dengan status janda datang ke hotel itu ngapain kalau bukan menjadi escort dalam artian miring. Astaga! Ini masih jam dua siang? Mau ngapain? Olahraga siang?

Jadi setelah berpisah dari Adi, kamu memilih menjadi ini karena butuh uang?

Jake memandang bossnya dari spion yang tampak bergumam sendiri dengan kata-kata tidak jelas hanya bisa melengos sembari melirik Rafli, sopir di sebelahnya.

Boss mah bebas!

***

Kara masuk ke ruangan Sophia yang sudah menunggunya.

"Selamat siang Bu Sophia" sapa Kara ramah.

"Siang. Mari masuk nona Kara" balas Sophia.

Kara pun duduk di hadapan wanita berusia empat puluhan itu.

"Begini nona Kara, setelah kami seleksi dari para kandidat yang masuk, kami dari pihak HRD dan Manajemen menilai bahwa anda yang diterima disini."

"Alhamdulillah" bisik Kara. "Jadi kapan saya mulai bekerja Bu Sophia?"

"Besok pagi jam delapan, nona Kara sudah harus hadir disini, di ruangan saya."

"Saya harus melakukan apa Bu?"

"Menjadi asisten saya karena asisten saya yang lama resign karena melahirkan." Sophia menatap dalam ke mata coklat Kara. "Saya sama dengan anda, nona Kara. Kita sama-sama single mother namun bedanya saya memiliki anak, sedangkan anda tidak."

Kara melongo. "Maksud ibu?"

"Saya juga janda sama dengan kamu, hanya saja suami saya sudah meninggal dan sekarang saya tinggal bersama dengan putra tunggal saya yang duduk di bangku SMP" senyum Sophia. "Jadi, sebagai sesama janda, kita harus saling mendukung." gelaknya.

"Ya Allah Bu" kekeh Kara. Sophia lalu memberikan klausul kontrak untuk Kara yang dibaca seksama oleh gadis itu dan setelahnya dia menandatangani kontrak kerjanya.

"Besok pagi ya nona Kara. Jangan terlambat." Sophia lalu menyimpan klausul kontrak Kara di map.

Kara mengangguk. "Baik Bu."

***

Pria itu melihat Kara keluar dari lobby hotel dengan wajah sumringah lalu mengetik sesuatu lalu menunggu. Tak lama seorang ojek online pun menghampiri lalu keduanya keluar hotel dan lagi-lagi Rafli diperintahkan untuk mengikuti gadis itu.

Pria tampan itu melihat jam tangan mewahnya. Hanya lima belas menit? Dapat apa cuma lima belas menit?

"Tuan, rupanya nona Kara diterima kerja di hotel Star sebagai admistrasi" lapor Jake.

"Darimana kamu tahu?"

"Barusan nona Kara memperbaharui akun LinkedIn nya" jawab Jake sambil memberikan ponselnya.

Pria itu menepuk jidatnya dan tertawa terbahak-bahak. Astagaaaaa! Otakku memang harus dicuci pakai Bleach supaya bersih!

Rupanya aku salah sangka padamu Kara. Entah kenapa mendengar Kara bekerja benar di hotel membuat hatinya lega.

Mobil Innova hitam itu masih mengikuti Kara dari jarak yang tidak mencurigakan dan mereka pun melihat gadis itu pulang ke rumahnya.

"Kita kemana lagi tuan?" tanya Jake.

"Pulang ke kantor."

***

Kara mulai menyiapkan baju-baju lamanya yang dulu dipakai saat masih bekerja di perusahaan percetakan. Dirinya bahagia bisa bekerja lagi jadi uang dari Adi tidak dia utak-atik.

Suara ketukan di pintu rumahnya membuat gadis itu mengerenyitkan dahinya. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh malam. Tidak terlalu malam kalau bertamu sih.

Kara pun melihat dari balik jendela guna mengetahui siapa yang datang dan betapa terkejutnya dia ketika melihat bekas pembantu rumah tangga di rumah Adi datang ke rumahnya.

Kara bergegas membuka pintu dan melihat bik Ijah membawa banyak kotak kardus di bawah kakinya.

"Bik Ijah? Ada apa malam-malam kemari? Ini kotak kardus apa?" tanya Kara bingung melihat pembantu yang selalu baik dengan dirinya.

"Non Kara, bibik tinggal sini ya?" pinta wanita paruh baya itu. Kara terkejut mendengar ucapan bik Ijah.

"Ayo masuk dulu bik, silahkan duduk."

Bik Ijah pun duduk di sofa lama Kara.

"Minum dulu bik" ucap Kara sambil menyerahkan air mineral dalam kemasan gelas yang memang dia sediakan di meja tamu.

Bik Ijah pun menurut, memasukkan sedotan dan meminumnya hingga hampir setengahnya.

"Gimana bik? Itu kardus-kardus apa?" tanya Kara.

"Itu kardus-kardus berisikan baju dan sepatu nona yang diberikan almarhum nyonya besar. Nona kan meninggalkan semua, lalu tuan Adi menyuruh diberikan kepada panti asuhan dan panti jompo tapi saya tidak tega non. Lalu ketika saya membereskan, saya mendengar kalau kekasih tuan Adi akan tinggal di rumah itu." Bik Ijah terisak. "Saya tidak mau tinggal di sana non. Hati saya tidak tega, rumah milik tuan besar dipakai maksiat sama tuan Adi."

Kara mengusap tangan bik Ijah.

"Makanya saya memilih kemari saja sembari membawa baju dan sepatu nona. Saya sudah bilang ke tuan Adi kalau mau pulang kampung tapi saya memilih tinggal dengan nona Kara."

Kara terenyuh mendengar ucapan wanita itu.

"Bik, bibik boleh tinggal sini. Idep-idep Nemani saya tapi saya tidak bisa gaji bibik."

"Tidak usah mikir gaji saya non, saya juga punya tabungan toh saya ya sendiri jadi adalah pegangan. Yang penting saya tinggal sama non Kara saja sudah Alhamdulillah."

"Ya sudah, rumah ini cuma dua bik, nanti bibik tidur di bekas kamar saya ya."

Bik Ijah tersenyum. "Terimakasih non Kara."

"Ya udah, yuk kita bawa kotak-kotaknya."

***

Yuhuuu Up Siang Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

bahasa daerah mana itu idep- ideologi?

2025-03-03

1

Julia Juliawati

Julia Juliawati

janda semakin di depan semangat para janda aq jg sama Thor 🤣🤣

2025-03-03

1

Julia Juliawati

Julia Juliawati

15 menit cm setetes hahaa

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!