Rayden Takahashi

Kara melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul lima sore dan tampak Sophia juga sudah mulai membereskan pekerjaan di mejanya.

"Kamu gimana pulangnya, Ra? Kan kamu tidak bisa memesan ojol?" tanya Sophia. "Atau saya antar kamu pulang?"

"Jangan Bu! Kasihan Jonathan kalau ibu harus antar saya, mutar dan kena macet nanti. Saya biar pinjam akunnya pak Yanto saja di depan" jawab Kara. Pak Yanto adalah satpam hotel yang biasa dimintain tolong pinjam akun untuk pesan ojek online kalau hp para pegawai low battery.

Sophia mengangguk karena pasti akan lebih malam sampai rumah kalau dia mengantar Kara, dan putranya Jonathan bisa protes.

"Ya sudah, hati-hati di jalan, jangan lupa ganti ponselmu karena penting untuk mobilitas kerja kamu."

"Siap Bu!"

***

Pak Yanto menatap horor melihat ponsel Kara yang bermutasi menjadi retakan sana sini dan bersedia membantu asisten Bu Sophia.

"Ya ampun mbak Kara. Kok bisa ponselnya jadi begini?" tanya pria berusia lima puluh tahun itu.

"Namanya juga musibah pak" cengir Kara.

"Ini alamatnya ya mbak?" Pak Yanto memperlihatkan status pemesanan ojek online.

"Iya pak."

Pak Yanto pun memencet tombol pesan. "Sebentar lagi sampai mbak."

"Terimakasih pak" senyum Kara.

Tak lama, ojek online berbaju hijau pun datang. "Pak Yanto?"

"Iya, tapi yang naik mbaknya ini soalnya hpnya rusak, bang" jawab pak Yanto.

"Mari kak."

Kara melambaikan tangan ke pak Yanto dan driver ojek online itu membelah jalan mengantarkan Kara pulang ke rumahnya.

***

"Ya ampun non Kara. Terus gimana ini? Non mau beli kapan ponselnya?" tanya bik Ijah yang prihatin melihat ponsel Kara.

"Nanti habis Maghrib, aku ta ke tempat Ujang. Kan dia jual ponsel juga" jawab Kara yang teringat tetangganya buka counter hp.

"Iya non, yang penting ada ponsel. Soalnya kan penting buat non itu!"

"Aku mandi dulu bik. Bis ini kita makan ya, aku lapar" ucap Kara sambil masuk ke dalam kamarnya.

"Asyiiappp non!"

***

Kara sudah selesai melaksanakan sholat Maghrib dan bersiap-siap menuju counter Ujang untuk membeli ponsel baru. Murah tak apa yang penting bisa komunikasi.

Ketika dia hendak mengambil sandal dari rak sepatu, suara ketukan di pagar rumahnya membuatnya bingung. Siapa datang? Masa mas Adi lagi?

Kara pun membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya ketika melihat Rayden berdiri di luar pagar rumahnya. Tampak dia masih memakai kemeja yang tadi tanpa jas dan lengannya digulung hingga ke siku. Wajahnya yang tampan tampak semakin bad boy dengan gaya seperti itu.

"Cari siapa tuan?" tanya bik Ijah yang keluar dari pintu samping dekat dapur.

"Kara Santannya ada?" tanya Rayden cuek.

Bik Ijah terkikik. "Ada tuan, tunggu sebentar." Wanita itu membukakan gembok pagar rumah. "Silahkan masuk tuan..."

"Rayden."

"Monggo tuan Rayden."

Pria itu masuk dengan membawa sebuah paper bag dan laptop. Kara yang berdiri di depan pintu utama hanya bersidekap menatap Rayden.

"Selamat malam, Kara Santan" sapa Rayden dengan senyum smirk.

"Malam Mr Takahashi. Ada keperluan apa anda datang kemari?" tanya Kara dingin.

"Persilahkan aku masuk dulu lah! Maghri-maghrib tidak patut berdiri di depan pintu!"

Kara membalikkan tubuhnya dan Rayden pun mengikuti si nona rumah. Mata abu-abu pria itu terkesan dengan penataan rumah Kara. Memang perabotannya bukan perabot yang baru tapi tampak stylish dengan diberikan banyak pernak pernik.

"Silahkan duduk, Mr Takahashi."

Rayden pun duduk lalu meletakkan laptop di meja tamu.

"Mana ponselmu?" pinta Rayden tanpa basa-basi.

"Mau diapain?"

"Aku pindahkan datanya lah! Karena kamu tidak percaya padaku, maka akan aku lakukan di depanmu!"

"Memang aku tidak percaya padamu. Kita tidak saling kenal juga" sahut Kara masih belum bergerak mengambil ponselnya yang berada di meja makan.

"Kan tadi sudah kenalan?"

"Hanya sekedar tahu nama saja."

Rayden hendak membuka mulut tapi bik Ijah sudah datang membawakan dua cangkir teh panas dan camilan beserta ponsel retak Kara.

Kara melotot ke arah bik Ijah yang lancang memberikan ponsel itu ke Rayden.

"Bik Ijaaahh!" desisnya.

"Tolong ya tuan, soalnya penting buat non Kara kalau tidak ada ponsel" pinta bik Ijah.

"Tenang saja bik. Ini sudah saya belikan yang baru buat menggantikan ponsel Kara yang rusak." Rayden membuka kotak ponsel baru Kara dan mulai men-setting.

Kara mendelik melihat ponsel yang dibelikan Rayden. Ya Allah itu kan harganya tiga kali gajiku! Eman-eman!

"Kamu prefer bahasa Indonesia atau Inggris untuk bahasa di ponsel?" tanya Rayden seolah tidak melihat wajah terkejut Kara.

"Inggris. Aku bingung kalau bahasa Indonesia."

Rayden tersenyum. Setelah mensetting ponsel barunya lalu dia mencolokkan dengan kabel USB ke laptopnya begitu juga dengan ponsel lama Kara.

"Ini akan memakan waktu" Rayden meminum tehnya lalu memakan camilannya.

"Mr Takahashi, apa ponselnya tidak terlalu mahal?"

Rayden hanya menatap santai ke Kara. "Ponselmu itu sudah dari jaman dinosaurus!"

"Tapi masih bisa dipakai!" bantah Kara.

"Tadi pagi! Sekarang?" ledek Rayden.

Kara hanya memajukan bibirnya sambil bersidekap.

Kamu gemesin kalau pose seperti itu.

"Tuan Rayden sudah makan malam?" tanya bik Ijah yang membuat Kara mendelik ke arah pembantunya.

"Belum sempat bik" jawab Rayden apa adanya.

"Monggo kalau mau makan, sudah bibik siapkan."

"Bik Ijah apa-apaan sih?" desis Kara sebal. "Nanti dia tuman!"

"Kan tuan Rayden sudah menggantikan ponsel non Kara, ya sudah sepantasnya kita balas Budi meskipun cuma makan malam." Bik Ijah lalu menatap Rayden lagi. "Tapi cuma ada sayur asam, tempe goreng dan ikan asin. Tidak papa tuan?"

"Ada sambal kan?" tanya Rayden.

"Adalah tuan!" senyum bik Ijah bangga. "Tuan Rayden indo tapi doyan sambal juga."

"Aku bule Jawa bik. Bagus! Aku jadi lapar!" Rayden pun berdiri dan menuju meja makan dan Kara tiba-tiba merasa rumahnya sempit karena tubuh Rayden yang tinggi dan proporsional.

Rayden tanpa sungkan langsung duduk di meja makan yang sudah disiapkan oleh bik Ijah.

"Kamu sudah makan?" tanya Rayden setelah mencuci tangan dari mangkok khusus kobokan.

"Sudah."

Rayden pun mengulurkan piringnya ke arah Kara yang duduk di seberangnya. "Tolong ambilkan nasi."

Bibir Kara menganga. "Ambil sendiri kenapa?"

Rayden tidak menjawab tapi tetap mengulurkan piring dan membuat Kara terpaksa menerima piring itu sambil mendecih pelan.

"Segini?" tanyanya setelah menyendok nasi.

"Iyes!" Rayden pun menerima piring yang sudah ada nasi diatasnya lalu mengambil ikan asin, tempe dan sambal. Sayur asam buatan bik Ijah pun tidak luput dari suapannya.

"Bik! Enak banget ini!" puji Rayden tulus.

"Makan yang banyak tuan!" kompor bik Ijah.

Kara hanya bisa melengos mendengar ucapan pembantunya. Rayden pun tersenyum licik.

***

Yuhuuu Up Pagi Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Ari Sawitri

Ari Sawitri

hahaha ini manusia tahan malu 🤭 🤣🤣🤣

2025-03-27

2

kalea rizuky

kalea rizuky

tuman bener ya/Curse//Curse//Curse/

2025-03-20

0

dewi

dewi

tuman 😅😅

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!