Semakin Moncer

Kehadiran bik Ijah membuat Kara terbantu apalagi dia sekarang bekerja dan ada seseorang yang membantu dirinya mengurus rumah, sangat melegakan dirinya apalagi terkadang Kara harus lembur menemani Sophia jika ada acara di hotel.

Tak terasa sudah hampir sebulan Kara bekerja di hotel Star di bawah arahan Sophia. Kara banyak belajar selama ini apalagi menjadi asisten manager HRD yang terkadang membantu mengurus pegawai bersama Sophia.

Hari ini Kara mendapatkan jatah libur satu hari karena memang setiap pegawai memperoleh dan dia memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kara mengajak bik Ijah untuk berbelanja kebutuhan rumah apalagi dia sudah mendapatkan gaji.

Mereka pergi ke sebuah mall di area Jakarta Selatan dengan menggunakan ojek online dan langsung ke bagian supermarket. Usai berbelanja, Kara dan bik Ijah menuju ke sebuah departemen store untuk membeli beberapa kemeja kerja.

Wajah gadis itu bahagia karena sedang ada diskon dan tentu saja dia langsung membeli beberapa. Setelahnya dia membeli make up yang sudah habis atau tinggal sedikit karena pekerjaannya menuntut dirinya tampak cantik dan sempurna. Lagi-lagi Kara memilih brand lokal yang harganya terjangkau.

Selesai berbelanja, kedua wanita beda usia itu berdiri di depan lobby pintu masuk menunggu mobil online yang mereka tunggu. Tanpa disadari keduanya, Adi melihat mantan istrinya dan mantan pembantunya. Pria bersama Irene baru saja dari mall tersebut dan perjalanan pulang.

"Sayang, bukannya itu mantan istrimu?" tanya Irene sembari mengedikkan dagunya yang lancip.

"Mana?" tanya Adi seolah-olah tidak lihat.

"Tuh! Sama pembantu kamu! Baguslah si Ijah pergi dari rumah kita sayang, aku tidak suka dengan wanita tukang Julid!" omel Irene. "Orang udik pantasnya sama orang udik!"

Adi melihat Kara yang hari itu memakai blus warna pink, celana jeans model boot cut dan sepatu kets. Tas selempang nya selalu bertengger di bahu. Wajah Kara tampak segar dan makin bersinar seperti tidak ada beban hidup. Hari ini Kara tidak terlihat udik kok.

"Kita pulang mas! Mataku sepat melihat orang udik!" cemooh Irene. Adi pun mengalihkan pandangannya ke jalanan untuk berkonsentrasi menyetir. Kenapa Kara jadi cantik begitu?

***

Kara dan bik Ijah sedang memasukkan belanjaannya di dalam bagasi mobil online ketika melihat sebuah mobil Ferrari merah tidak sabaran dan main klakson. Sopir mobil online itu pun merasa kesal dan hendak turun namun ditahan Kara yang sudah selesai memasukkan barang-barangnya.

"Pak, biar saya yang hadapi" ucap Kara.

"Tapi Bu..."

"Sudah tenang saja! Bik Ijah masuk duluan ya" ucap Kara.

Gadis itu berjalan menuju mobil Ferrari merah yang berada di belakang mobil onlinenya lalu mengetuk jendela pengemudi yang berada di sebelah kiri. Jendela itu pun turun dan menampakkan sosok yang telah membuat Kara marah sebulanan yang lalu.

"Oh pantas! Memang anda itu minus etika! Tidak lihat apa saya memasukkan banyak barang! Sabar dikit kenapa!" Kara pun berbalik lalu masuk ke dalam mobil online itu dan pergi meninggalkan pria bermanik abu-abu yang hanya tersenyum smirk.

***

Sebenarnya pria itu bukannya tidak sabaran di depan lobby mall untuk meminta valet parking tapi dia hanya ingin mengganggu Kara. Ketika dia datang, dia melihat Kara bersama dengan wanita paruh baya itu sedang memasukkan belanjaannya yang dia duga belanja bulanan.

Iseng dia mengklakson Ferarri nya hanya untuk melihat wajah gadis itu kesal. Entah kenapa melihat Kara kesal itu seperti keasyikan tersendiri dan taktik itu berhasil. Gadis itu benar-benar mendatanginya dan membentaknya.

Baru kali ini ada wanita yang tidak terkesan melihat mobil mewah yang dia bawa. Menarik!

***

Kara masih cemberut mengingat wajah menyebalkan pria tadi yang dengan santainya menaikkan kacamata hitamnya dan menatapnya dingin. Untung aku tidak jadi bekerja di perusahaannya, bisa tensi aku!

"Maaf Bu, apa ibu tidak apa-apa?" tanya sopir ojek online ke arah Kara.

"Maksudnya gimana pak?" bukan Kara yang bertanya melainkan bik Ijah yang merasa haru melindungi nonanya.

"Tadi ibu menegur ke orang kaya itu. Saya takut kalau ada kejadian apa-apa sama ibu" jawab sopir itu.

"Tidak apa-apa pak. Ada kalanya orang kaya harus diberi teguran agar tidak seenaknya sama orang lain!"

Sopir itu hanya mengangguk. Padahal wanita ini badannya kecil tapi nyalinya tinggi.

***

Kara dan bik Ijah membongkar belanjaan setelah sebelumnya kulkasnya mereka bersihkan dan disusun secara terorganisir. Kara memang senang keteraturan jadi tidak heran isi kulkasnya benar-benar disusun sesuai dengan fungsi masing-masing.

"Non Kara, kita masak apa hari ini?" tanya bik Ijah sambil memasukkan daging ke freezer.

"Bikin asam-asam daging yuk, yang segar" senyum Kara.

"Boleh nona. Bibik siapkan dulu bahan-bahannya."

***

Usai makan siang, Kara mulai membongkar kotak-kotak kardus yang dibawa oleh bik Ijah dan tampak baju-baju, sepatu dan tas yang dibelikan oleh almarhum mertuanya. Ada rasa haru ketika melihat semuanya karena teringat bagaimana mereka memberlakukan dirinya dengan baik.

"Perlu bantuan non?" tawar bik Ijah.

"Boleh bik, kita sortir sekalian. Yang aku tidak suka bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan."

"Baik non."

Kara dan bik Ijah selesaikan mensortir dan terdapat satu kotak baju yang dia memang tidak terlalu suka untuk disumbangkan ke panti asuhan perempuan. Untuk tas dan sepatu, Kara menyimpannya dalam kotaknya setelah dia berikan silica gel yang dia pesan online sebelumnya.

"Tampaknya aku harus beli lemari lagi deh bik" kekeh Kara yang melihat tas dan kotak sepatunya yang tidak bisa masuk ke dalam lemari.

"Iya non, soalnya almarhum nyonya besar sangat sayang sama non. Sayang tuan Adi matanya picek!" gerutu bik Ijah.

"Hush! Tidak boleh begitu" tegur Kara.

"Dibanding sama cewek vampir itu, nona jauh lebih baik dari dia!" cebik bik Ijah. Kara tertawa mendengar istilah vampir yang diberikan ke Irene karena memang kulit wanita itu putih seperti tidak ada darah mengalir disana, berbeda dengan Kara yang kuning Langsat khas wanita Jawa.

"Sudahlah bik. Irene kan memang idamannya mas Adi dan lagipula aku sudah bukan apa-apanya dia jadi biarkan saja."

"Doa bibik, non Kara diberikan jodoh lagi yang jauh lebih baik dan lebih segalanya dari tuan Adi."

"Aamiin. Sementara begini dulu ya bik, aku masih menikmati kehidupan sendiriku."

***

Adi menatap langit-langit kamarnya dengan mata nyalang. Biasanya setelah dia melakukan hubungan panas dengan Irene, dia akan cepat tertidur tapi kali ini, matanya selalu terbayang wajah dan fisik mantan istrinya.

Kukira kamu semakin terpuruk setelah perpisahan kita, tapi ternyata tidak. Kenapa baru sekarang aku melihat kamu semakin menarik, Kara? Sial! Aku belum merasakan dirinya karena aku sudah menutup akses untuk ber*cinta dengannya. Kenapa sekarang aku jadi ingin mencicipi mu, Kara?

Adi melirik ke arah Irene yang terlelap dengan tubuh polos yang putih mulus bagaikan porselen yang entah kenapa setelah tadi melihat Kara, kulit Irene menjadi tidak menarik.

Apa yang terjadi padaku?

***

Yuhuuu Up Sore Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

kapokmu kapan adi

2023-12-25

1

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

yg terjadi padamu Adi... karena selama kamu jd suaminya Kara mata kamu buta..

2023-07-30

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

itu namanya kutukan dr gusti Allah😁😁

2023-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!