Wayahe Lembiru

Kara terkejut ketika membuka pintu rumahnya tampak Adi berdiri menjulang di hadapannya. Memang sejak sholat subuh tadi, bik Ijah menyapu teras depan dan membuka gembok pagar agar mempermudah jika ada tukang sayur datang jadi tidak perlu membuka gembok. Biasanya setelah Kara berangkat kerja, baru bik Ijah menggembok pagar lagipula Kara juga membawa kunci gembok.

"Mas... Adi? Ada perlu apa mas kemari?" tanya Kara yang hari itu memakai blus bewarna biru muda dipadukan dengan celana kantor warna biru navy. Rambut hitamnya masih tergerai belum ia sanggul seperti biasanya.

Adi sempat terpana melihat wajah Kara yang bermake up flawless tampak natural. Kara hanya berdandan jika diajak pergi mama kondangan dan itu pun yang mendandani MUA. Mana sering kemenoran pula! Tapi ini dandanan nya pas.

"Ehem! Aku mau memberikan ini." Adi menyerahkan sebuah kotak kepada Kara. "Simpan baik-baik! Itu milikmu ketinggalan."

Kara menerima kotak itu. "Apa mas beneran ikhlas kasih kotak ini dan isinya?"

"Itu milikmu, Kara. Ibuku yang memberikan padamu jadi jangan kamu tinggal! Anggap saja warisan dari mereka untukmu!"

Kara hanya mengangguk. "Baik mas. Maaf merepotkan kamu mengantarkan kesini."

"Aku pulang dulu."

"Iya mas. Terimakasih." Kara pun masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya.

Adi melongo. Bahkan tidak ada basa-basinya? Setelahnya dia keluar dari rumah Kara dan masuk ke dalam mobilnya lalu pergi menuju tempatnya bekerja.

***

Kara masuk ke dalam kamar dan membuka kotak kayu yang dia sudah tahu apa isinya, yaitu semua perhiasan yang diberikan oleh almarhum ibu mertuanya. Kara adalah orang yang paling malas memakai perhiasan dan pagi ini dia akan ke banknya untuk membuka akun deposit box. Kara tidak berani menyimpan perhiasan sekian banyak di rumah apalagi lingkungan semi kampung begini.

Kara segera menelpon Sophia untuk mengabari dia akan datang terlambat ke kantor karena ada urusan bank.

"Apa kamu ada tanggungan bank, Kara?" tanya Sophia khawatir.

"Tidak Bu tapi saya hendak menyimpan perhiasan milik almarhum ibu saya. Jujur saya tidak berani menyimpannya di rumah."

"Oke, karena hari ini kita tidak terlalu sibuk, kamu saya beri ijin sampai jam sebelas siang tapi potong uang makan. Gimana?"

"Tidak apa-apa Bu. Terimakasih."

***

Kara sampai di bank tempat dia menabung dan kiriman gajinya jam delapan pagi. Jarak antara bank dan hotel tempatnya bekerja tidak terlalu jauh jadi Kara bisa memperhitungkan sebelum jam sebelas sudah sampai di ruangan Sophia.

Kini dia sedang mengisi data untuk membuka akun safe deposit box di depan seorang customer service. Karena Kara nasabah disana, tentu saja semua lebih mudah.

"Biaya tahunannya kita potong dari rekening ibu ya?" tanya petugas CS itu.

"Iya mbak."

Setelah semua selesai, Kara pun diajak oleh petugas CS ke area tempat safe deposit box itu berada. Sesampainya di kotak miliknya, Kara lalu mengeluarkan kotak kayu itu lalu menata perhiasan yang sudah dia pilah-pilah cincin sendiri, kalung sendiri dan anting sendiri dalam kantung plastik kecil. Tidak lupa dia berikan silica gel di kotaknya.

Kara merasa aman jika warisan dari almarhum ibu Ayu disimpan di tempat yang tidak semua orang bisa menjangkau.

Kara sempat berbasa-basi sebentar dengan petugas CS nya lalu berjalan menuju pintu keluar. Akibat dirinya sedang mengambil ponsel untuk memesan ojek online, dia tidak melihat ada seorang pria masuk dan keduanya bertabrakan. Ponsel milik Kara pun terjatuh dan pecah.

"Ya Allah!"

"Maaf, tapi akan aku ganti!" suara bariton yang seperti pernah didengar Kara pun terdengar di telinganya.

Kara menatap siapa yang berbicara. "KAMU!"

***

Dan kini Kara terpaksa berada dalam satu mobil dengan pria itu yang tidak membawa Ferrari nya melainkan Innova hitamnya. Pria itu memaksa mengantarkan Kara ke tempatnya bekerja dan berjanji akan menggantikan ponselnya.

"Tidak usah, pak. Lagian salah saya juga jalan tidak lihat-lihat" ucap Kara dingin.

"Oh come on Kara. Kapan kamu sempat memindahkan datamu? Sini kemarikan ponselmu, nanti akan aku pindahkan ke ponsel yang baru."

"Tidak, terimakasih. Bilang saja anda modus mau mencari kehidupan pribadi saya!" tukas Kara ketus.

Jake dan Rafli nyaris terbahak mendengar taktik bossnya terbaca gadis cantik itu.

"Kalian tertawa, potong gaji dua bulan!" hardik pria itu. "Ohya kamu belum tahu namaku kan?" pria bermanik abu-abu menoleh ke arah Kara yang masih menatap ponsel retaknya.

"Haruskah?" tanya Kara balik.

Pria itu melongo. Astaga cewek satu ini!

Jake dan Rafli cekikikan di depan tidak peduli gaji mereka dipotong sebab melihat bossnya mati kutu oleh gadis yang bertinggi 165 cm itu adalah kenikmatan tersendiri.

Pria itu melirik judes ke arah asisten dan sopirnya yang durjana.

"Rayden Takahashi."

"Siapa itu?" tanya Kara bingung.

Jake dan Rafli pun tertawa terbahak-bahak sedangkan Rayden semakin dongkol dengan Kara yang membuatnya ditertawakan oleh kedua orang Durjana yang duduk di kursi depan.

"Itu namaku" jawab Rayden kesal.

"Oh. Senang berkenalan dengan anda, tuan Takahashi tapi anda tidak terlihat orang Jepang?"

"Ayahku blasteran Jepang - Amerika kalau ibuku Jawa - Belanda."

"Produk gado-gado" komentar Kara. Entah kenapa dirinya tidak ada takut-takutnya dengan pria di sebelahnya.

"Nona Kara, sudah sampai" suara Rafli membuat Kara menoleh keluar dan ternyata mobil Innova itu berhenti di depan lobby.

"Terimakasih pak...?"

"Saya Rafli, ini Jake dan itu boss saya tuan tukang potong gaji" kekeh Rafli.

Kara tertawa dan Rayden terpesona melihat wajah gadis itu yang tampak cantik.

"Terimakasih pak Rafli, pak Jake dan Mr Takahashi." Kara pun turun dari mobil lalu masuk ke dalam lobby hotel setelah menyapa petugas di depan.

"Gadis menarik boss" komentar Jake.

"Jake, belikan ponsel yang merk-nya sama dengan milik Kara tapi keluaran terbaru!"

"Siap boss!"

Rafli pun menjalankan mobilnya menuju gedung kantor Rayden.

"Apa nanti saya kirim ke hotel tempat nona Kara?" tanya Jake.

"Tidak usah. Aku sendiri yang akan mengantarkan."

Jake dan Rafli saling berpandangan. Modus apalagi nih si boss?

***

Sophia menatap horor ke ponsel milik Kara yang sudah tidak bisa dibetulkan.

"Lalu kamu mau beli kapan, Ra?" tanya Sophia dengan nada prihatin.

"Paling nanti sepulang kantor Bu sebab mau beli online agak kurang mantap rasanya" jawab Kara santai.

"Kayaknya memang wayahe lembiru, Ra" kekeh Sophia.

"Maksudnya wayahe lembiru apa Bu?" tanya Kara sambil memulai pekerjaannya.

"Waktunya dilempar beli baru" gelak Sophia.

"Ya tapi nggak gini juga Bu" ucap Kara manyun.

Sophia terkekeh. "Yuk, mulai bekerja."

***

Yuhuuu Up Pagi Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

bagus kara g ada istilah balik sm mantan. sampah hrs dgn sampah lg

2025-03-03

1

dewi

dewi

memang x ngarep diapain?...

2024-12-27

0

Julia Juliawati

Julia Juliawati

Takashi ma aq🤣🤣🤣

2025-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!