Menang Banyak Aku

Rayden tampak melamun di meja kerjanya sampai-sampai Jake datang pun dia tidak mengetahui.

"Boss? Apa perlu saya panggil kyai?" tanya Jake.

"Hah? Kyai? Buat apa? Memang ada selamatan apa?" tanya Rayden tergagap.

"Alhamdulillah kembali ke bumi juga nih si boss" gumam Jake.

"Hei Jake! Kyai buat apa?"

"Ruqyah si boss lah! Makin kesini boss makin aneh! Kesambit apa sih boss?" goda Jake padahal dia tahu apa yang membuat bossnya galau begini.

"Kesambit janda kembang" jawab Rayden tanpa sadar.

Jake terbahak. "Boss, sikat ajah nona Kara daripada diganggu sama si mantan."

"Apesnya mantannya dia yang sama si pucat itu!" hardik Rayden yang tidak mau menyebutkan nama Irene.

"Boss, dibandingkan si pucat, nona Kara banyak kelebihannya. Sekarang jadi kebalik kan posisinya? Giliran boss yang ambil si mantan" cengir Jake.

"Sudah aku tembak kemarin dia" gumam Rayden ambigu.

"Hah? Boss nembak siapa?"

"Nembak Kara Santan lah! Dan aku langsung ditolak" keluh Rayden. "Padahal pembantunya suporter ku paling utama!"

"Dekati sekutu boss biar makin lama, nona Kara luluh sama boss. Maklum lah kan non Kara baru dua bulan cerai jadi masih seneng jadi janda..."

Sebuah satu kotak post it melayang ke kepala Jake.

"Lu kira seneng gitu jadi janda!" bentak Rayden sebal.

Jake memegang dahinya dan melihat ada darah disana. "Boss! KDRT ini!"

"Bodo!" sahut Rayden.

Suara ponsel Rayden berbunyi membuat pria itu melihat nama penelponnya.

"Ada apa?" jawab Rayden dingin yang membuat Jake melongo.

"Gimana? Hah? Aku kesana sekarang!" Rayden mematikan ponselnya, mengambil jas dan kunci mobilnya. "Jake, urus lukamu nanti! Sekarang ikut aku ke hotel Star!"

***

Kara masih berdebat dengan Irene yang tidak terima melihat Adi masih mengunjungi rumahnya. Kara yang sekarang bukanlah Kara yang baru saja bercerai dua bulan lalu, yang melow, yang galau. Kara sekarang adalah Kara yang selalu berusaha membela dirinya sendiri sebab kalau bukan dirinya, siapa yang bisa melindunginya.

"Dasar cewek udik! Berani-beraninya masih ganjen minta Adi padahal sudah diceraikan!" bentak Irene yang kesal melihat Adi tadi menghampiri Kara padahal gadis itu sedang makan siang bersama dengan beberapa rekan sejawatnya.

"Eh Vampir! Mata kamu buta atau picek? Apa perlu aku bongkar CCTV hotel, siapa duluan yang menghampiri? Bukan aku! Tanya saja sama SUAMIMU!" balas Kara tidak mau kalah karena dia tidak terima dipermalukan di depan rekan kerjanya. Baju Kara tampak basah kuyup setelah diguyur oleh Irene.

Sophia dan beberapa sekuriti pun datang meminta agar Irene pergi. Adi pun kewalahan menarik kekasihnya yang dalam pose bertarung.

"Pak Adi Saputro, bawa kekasih anda pergi dari hotel ini karena sudah membuat keributan!" ucao Sophia tegas karena dia tahu Kara tidak berbuat kesalahan.

"Ayo pulang! Irene!" tarik Adi namun tenaga Irene lebih kuat dan bisa melepaskan diri dari pegangan Adi lalu hendak menampar Kara. Namun sebuah tangan kekar menahannya.

"Jauhkan tanganmu dari calon istriku!"

Irene seketika membeku ketika mendengar suara yang dikenalnya.

"Ray... Rayden?"

Mata abu-abu Rayden tampak berkilat marah dan tanpa hati pria itu mendorong Irene hingga terjatuh di atas lantai marmer ruang karyawan.

"Bawa ja*Lang mu pergi Di sebelum aku berbuat lebih dari ini!" desis Rayden dingin.

Adi membantu Irene berdiri dan membawanya pergi sementara Irene masih syok mendengar ucapan Rayden tadi.

Setelah mereka pergi dengan dikawal sekuriti hotel, Rayden berbalik dan melihat Kara tampak berantakan dengan rambut tampak lepek dan lengket akibat diguyur juice jeruk. Bajunya pun sudah tidak bisa diselamatkan.

"Bu Sophia, saya bawa nona Kara untuk menenangkan diri setengah hari ini dulu."

"Silahkan, tuan Louis. Ini tas Kara" Sophia memberikan tas selempang milik gadis itu.

Rayden memeluk tubuh langsing Kara yang masih menata nafasnya akibat emosi. Tampak gadis itu dalam posisi syok akibat tidak pernah melakukan konfrontasi di depan publik.

"Yuk pulang. Aku antar" bisik Rayden lembut.

Kara hanya mengangguk dan pasrah dipeluk Rayden sambil berjalan menuju pintu lobby. Jake yang sudah memplester dahinya, membukakan pintu mobil Mercedes Benz G silver itu di kursi belakang. Kara pun naik disusul Rayden di sebelahnya. Di dalam mobil pun, Rayden tidak melepaskan pelukannya.

"Kita ke rumahku!" perintah Rayden. Jake pun mengangguk.

***

Kara tertegun melihat sebuah rumah minimalis yang berkesan mewah menjulang di hadapannya. Rumah dengan dua lantai itu jauh lebih indah dibandingkan rumah mantannya yang terkesan klasik kuno.

"Ayo masuk" ajak Rayden sambil memeluk pinggang gadis itu yang masih belum menyadari kalau pria penuh modus itu menang banyak satu jam terakhir ini.

Kara menatap dalam rumah yang benar-benar mewah minimalis dan berkesan...maskulin.

"Ini... rumah siapa?" tanya Kara.

"Rumahku lah! Bagus kan? Keren seperti pemiliknya" cengir Rayden pede. Kara hanya mendengus sebal.

"Tuan Rayden, astaghfirullah ini siapa? Kok kayak habis kecemplung di got?" sapa seorang pelayan yang usianya tidak berbeda jauh dengan bik Ijah menghampiri Rayden dan Kara.

"Bu Sumi, jahat ih! Dah deh, tolong bantu Kara buat bersih-bersih. Bajunya mbak Rayna masih banyak yang baru kan di kamarnya? Tolong diberikan ke Kara." Rayden mendorong Kara untuk mengikuti wanita paruh baya itu.

"Mari nona, ikut sama Bu Sumi" ajaknya ramah.

***

"Terimakasih atas laporannya tadi. Tolong tetap jaga Kara." Rayden berbicara via telepon dengan orang yang di sebarangnya.

Suara Kara dan Bu Sumi terdengar di ruang tengah membuat Rayden mengakhiri panggilan telponnya.

"Untung masih ada baju non Rayna disini jadi non Kara bisa ganti baju, tidak usah tunggu beli dulu" ucap Bu Sumi.

"Iya Bu. Terimakasih" senyum Kara.

"Sudah cantik, sudah wangi, rambutnya sudah nggak bau juice" gumam Rayden yang dengan santainya mengendus-endus Kara.

"Kamu tuh ngapain Ray?" Kara menatap tajam wajah usil Rayden.

"Yuk makan, aku lapar!" Bukannya menjawab, pria itu malah ngeloyor menuju ruang makan. "Bu Sumi, masak apa?" teriaknya.

"Rendang daging, balado telor, lalap daun singkong sama sambal hijau."

"Kara, ayo makan lagi! Energi mu habis kan tadi?" teriak Rayden cuek.

"Astaghfirullah, tuan Rayden ini rumah bukan hutan! Jangan teriak!" omel Bu Sumi yang menggamit lengan Kata untuk ke ruang makan.

Rayden sudah duduk manis di meja makan dan Kara berniat duduk di seberang pria itu.

"Duduk di sebelahku Kara" pinta pria itu. "Duduk di sebelahku atau kamu aku seret agar duduk disini?" ucapnya penuh penekanan ketika melihat gelagat Kara tetap ngeyel duduk di seberangnya.

Gadis itu pun menurut namun sejurus kemudian dia baru menyadari bahwa Rayden sudah berganti baju dengan kemeja denim.

"Kenapa lihatin? Baru sadar aku tampan?" kerling Rayden.

"Isshh! Narsis!" cebik Kara. "Jas dan kemejamu kemana?"

"Ku buang lah! Gara-gara kena bajumu yang basah, jadi bau juice!"

"Oh. Heeeeiiii ! Kamu kok menang banyak tadi main peluk-peluk aku!" pendelik Kara.

Rayden tertawa terbahak-bahak. "Baru sadar?" ucap Rayden yang langsung mencium pelipis Kara. "Menang banyak aku hari ini!"

"RAYDEEENNN!" teriak Kara sambil mengusap pelipisnya.

***

Yuhuuu Up Pagi Yaaa

Semoga bisa crazy Up dua novel Eike

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

rayden modus...bnyk cara mendekati kara si janda kembang..

2025-02-07

1

Ninik Rochaini

Ninik Rochaini

ketawa trs nih... /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-10-27

1

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

wa ha ha ha ha ha 🤣🤣🤣🤣🤣,aku mendukungmu rayden

2023-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Feeling Free
3 Wawancara Kerja
4 Diterima Kerja
5 Semakin Moncer
6 Wayahe Lembiru
7 Rayden Takahashi
8 Siapa Dia?
9 Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10 Motifmu Apa?
11 Menang Banyak Aku
12 Sepiring Berdua
13 Kara Santan Kesayanganku
14 Lamaran Absurd
15 Abe Takahashi
16 Miss You In The Heartbeat
17 Terbongkar
18 Bertemu Dengan Rayna
19 Beda Gaya
20 Gagal Ijab, Gagal Kawin
21 Whoah!
22 Nasi Uduk Dingin
23 Kembali Ke Rumah
24 Ke Beyond an Yang Haqiqi
25 Boss Bucin
26 Ada Apa Ini?
27 Bandung
28 Mood Booster
29 Kemodusan Yang Haqiqi
30 Bandar Djakarta
31 Gara-gara Kamu !
32 Kemana Kara Santanku
33 I Found You
34 Empat Bulan Rasa Sewindu
35 Pulang Ke Rumah
36 Casing Yang Tidak Sesuai
37 Kurangi Melokalnya, Ray
38 I Want You, Daddy
39 Sugar Daddy dan Mommy
40 Berpisah
41 Setelah Perpisahan
42 Bermalam di Salatiga
43 Selesaikan Urusanmu Dulu
44 Jangan Pernah Lepaskan
45 No Dangdut At All!
46 Setelah Pemeriksaan
47 Bumil Ngidam
48 The Reveal
49 Duo R
50 Rahasia Rayden
51 Bonchap - Riku dan Ren
52 Bonchap - Menemani Mommy
53 Bonchap - Ambyar Tenan!
54 Bonchap - Bucket List
55 Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56 Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57 Bonchap - Oom Jake dan Ren
58 Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59 Bonchap - Tiga Pria Ren
60 Bonchap - Age Gap
61 Bonchap - Rayden Pusing
62 Bonchap - Cita-cita Ren
63 Bonchap - Washington DC
64 Bonchap - Meet You Again
65 Bonchap - Bertiga
66 Bonchap - Makan Di Apartemen
67 Bonchap - Gara-gara The Nun
68 Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69 Bonchap - Stay Away
70 Bonchap - Serius
71 Bonchap - Ride With You
72 Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73 Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74 Bonchap - After Math
75 Bonchap - Difitnah Yun-oh
76 Bonchap - Persiapan
77 Bonchap - Keempat Takahashi
78 Bonchap - Alhamdulillah
79 Bonchap - Puasa Lagi?
80 Bonchap - Resepsi ( END )
81 Promo Upcoming Novel
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perpisahan
2
Feeling Free
3
Wawancara Kerja
4
Diterima Kerja
5
Semakin Moncer
6
Wayahe Lembiru
7
Rayden Takahashi
8
Siapa Dia?
9
Gunakan Ponselmu Dengan Benar
10
Motifmu Apa?
11
Menang Banyak Aku
12
Sepiring Berdua
13
Kara Santan Kesayanganku
14
Lamaran Absurd
15
Abe Takahashi
16
Miss You In The Heartbeat
17
Terbongkar
18
Bertemu Dengan Rayna
19
Beda Gaya
20
Gagal Ijab, Gagal Kawin
21
Whoah!
22
Nasi Uduk Dingin
23
Kembali Ke Rumah
24
Ke Beyond an Yang Haqiqi
25
Boss Bucin
26
Ada Apa Ini?
27
Bandung
28
Mood Booster
29
Kemodusan Yang Haqiqi
30
Bandar Djakarta
31
Gara-gara Kamu !
32
Kemana Kara Santanku
33
I Found You
34
Empat Bulan Rasa Sewindu
35
Pulang Ke Rumah
36
Casing Yang Tidak Sesuai
37
Kurangi Melokalnya, Ray
38
I Want You, Daddy
39
Sugar Daddy dan Mommy
40
Berpisah
41
Setelah Perpisahan
42
Bermalam di Salatiga
43
Selesaikan Urusanmu Dulu
44
Jangan Pernah Lepaskan
45
No Dangdut At All!
46
Setelah Pemeriksaan
47
Bumil Ngidam
48
The Reveal
49
Duo R
50
Rahasia Rayden
51
Bonchap - Riku dan Ren
52
Bonchap - Menemani Mommy
53
Bonchap - Ambyar Tenan!
54
Bonchap - Bucket List
55
Bonchap - Kartonyono Medhot Janji
56
Bonchap - Bertemu Hidetoshi
57
Bonchap - Oom Jake dan Ren
58
Bonchap - Kelokalan Berkumpul
59
Bonchap - Tiga Pria Ren
60
Bonchap - Age Gap
61
Bonchap - Rayden Pusing
62
Bonchap - Cita-cita Ren
63
Bonchap - Washington DC
64
Bonchap - Meet You Again
65
Bonchap - Bertiga
66
Bonchap - Makan Di Apartemen
67
Bonchap - Gara-gara The Nun
68
Bonchap - Hyung-woon as Trunk
69
Bonchap - Stay Away
70
Bonchap - Serius
71
Bonchap - Ride With You
72
Bonchap - Riku dan Hyung-woon
73
Bonchap - Hyung-woon dan Yun-oh
74
Bonchap - After Math
75
Bonchap - Difitnah Yun-oh
76
Bonchap - Persiapan
77
Bonchap - Keempat Takahashi
78
Bonchap - Alhamdulillah
79
Bonchap - Puasa Lagi?
80
Bonchap - Resepsi ( END )
81
Promo Upcoming Novel
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!