KAU SEDANG MENJEBAKKU?

“Kita ambil barang-barangmu dan kau kembali lagi ke tempatku bagaimana?" Elderick mencoba membujuk gadis iru, dia sudah sangat enggan berjauhan dengannya. Dia, sebenarnya bisa saja melakukannya tanpa izin gadis

itu. Namun, dia tidak melakukannya karena masih menghormati keputusannya.

"Tidak. Aku tidak mau. Aku masih bisa tinggal di tempat Mozza sementara waktu," ucap Chyara, tapi tangannya masih saja berselancar mencari tempat tinggal yang murah sesuai dengan budget yang dia miliki.

"Dengarkan aku," Elderick menarik tangan Chyara agar perhatian teralih padanya. Gadis itu menatapnya.

"Uhm."

"Aku tidak akan memberikan batasan waktu untuk melunasi hutangmu. Syaratnya hanya satu, kau tetap tinggal di tempatku menjadi pelayan pribadiku, tetap di sisiku! Perhari aku akan membayarmu sepuluh ribu dolar." Chyara menatap mata Elderick, dia sedikit terbujuk dengan rayuan manis Elderick. Apalagi tawaran gaji yang begitu besar membuat hatinya goyah.

"Bukankah gaji yang aku tawarkan lebih baik dari pada kau menjadi seorang pengantar makanan? Berhentilah dari pekerjaanmu, jika beruntung bukankah kau akan mengakhiri perjanjian hutangmu denganku lebih cepat, bagaimana?" Elderick terus menambah kegalauan di hati Chyara agar dia tergoda oleh bujukannya.

"Kau bebas menggunakan semua fasilitas yang ada di tempatku. Tidur  dan makan sesukamu secara gratis juga mendapatkan gaji!" tambah Elderick tak sedikit pun melepaskan kesempatan yang bisa mengikat Chyara tetap bersamanya.

Huh ... tawarannya benar-benar menggiurkan. Apa aku terima saja ya? Tapi...

Elderick menautkan kedua alisnya saat mendengar apa yang tak diketahui gadis itu.

"Kau sedang menjebak-ku kan?" sahut Chyara polos.

"Menjebak? Yang benar saja! Aku  ini sedang berbaik hati memberikanmu jalan keluar yang mudah dan cepat. Aku ini pebisnis, mana mungkin aku mau rugi masalah uang apalagi untuk monyet liar seperti-mu!" dengus Elderick

kembali menyandarkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya.

Tanpa Chyara tahu Elderick terus meliriknya tajam.

Lihat saja kalau kau tetap menolak tawaran-ku. Aku akan pakai cara kasar  untuk memaksamu.

"Haiss, dasar pelit, kikir! Aku pikir kau tidak perhitungan denganku!" gadis itu kembali mengerucutkan bibirnya.

"Memang aku mau rugi, terkecuali kau dengan senang hati menggadaikan tubuhmu untukku secara suka rela!"

Elderick melirik Chyara yang tak bergeming atas ucapannya, gadis itu memilih membalikkan tubuhnya menatap keluar jendela.

"Turunkan aku disini!" tiba-tiba Chyara meminta turun di salah satu gang sempit.

"Mau apa kau di tempat seperti ini?" Elderick terdengar tak menyetujuinya.

"Entahlah ... mungkin aku mau berjalan-jalan!" Chyara  merasa hatinya tiba-tiba hampa

dan tak berarah.

"Aku tidak izinkan! Lebih baik kau ikut denganku!" Elderick tetap memaksa Chyara tak membiarkannya pergi.

"Cih, ini itu tidak boleh padahal aku ingin menenangkan diri!" gerutunya.

Elderick menatap Chyara yang terus mengalihkan pandangan keluar jendela sambil menggerutu. Gadis itu tak mendengar jawaban dari Elderick mobilnya terus melaju sesuai perintah hingga mobil berhenti di sebuah pub

Starlight.

"Ayo, turun!" Elderick menanti Chyara di ujung pintu, gadis itu beringsut mengikuti kearah suara.

"Untuk apa kau membawaku kesini, Tuan!" Chyara tampak tak menyukai tempat itu. Dia sangat alergi jika harus datang ke tempat hiburan malam seperti itu.

"Sstttt, jangan banyak bicara!" Elderick meraih tangan Chyara dan menggandengnya masuk.

Di ikuti Mark dan puluhan pengawal. Chyara sempat merasa risih dengan tatapan para wanita saat memasuki pub yang terkenal untuk kalangan kelas atas itu.

"Tuan, aku tidak usah ikut masuk ya. Biarkan aku jalan-jalan sendiri, rasanya aku tidak nyaman dengan tatapan yang menghujatku," ucapnya. Chyara memang tak ingin masuk dan berada di samping Elderick jadi sebisa mungkin dia mencari alasan untuk menjauhinya.

"Kau bilang tadi ingin jalan-jalan!" lirik Elderick yang menghentikan langkahnya karena Chyara terus menarik-narik jasnya.

"Ma-maksudku bukan tempat seperti ini," Chyara mulai tak nyaman dengan suara musik yang memekakkan telinganya.

"Lalu? Kau ingin pergi kemana?" Elderick berbalik badan menatap Chyara sedang mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yah pokoknya,"

"Selamat sore Tuan Balian, aku sudah menunggumu sejak tadi," ucap seorang wanita berambut ikal. Dia menggunakan dress merah press body diatas paha, menunjukkan keindahan tubuhnya. Tampak  begitu semangat menyambut Elderick dengan senyuman terindah. Dia menghentikan ucapan Chyara.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

boomlike sampai sini dulu ya 😍

2022-02-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!