KESIALAN HARI INI

Elderick mendorong kasar tubuh Chyara hingga tersungkur di lantai. Wajahnya hampir saja menyentuh makanan yang tercecer kalau dia tidak menahan tubuhnya dengan tangan.

“ARRGGHH!!” Chyara menoleh, memicingkan matanya dengan tajam kearah Elderick.

“Kenapa? Kau tak suka?” ucap Elderick sambil menginjak-injak makanan yang dipesannya hingga seluruh lantai di ruangan itu menyerupai kandang sapi. Dia menghampiri Chyara dengan senyuman smirk yang menyebalkan diwajahnya.

“Jangan harap kau bisa pergi sebelum semuanya kembali seperti semula!” Elderick mencengkram dagu Chyara dengan kasar.

Mata Chyara memerah eratan giginya terdengar jelas, dia menahan kemarahannya. Bagaimana bisa ada seorang pria dengan penampilan super sempurna bertingkah layaknya preman bahkan mengijak-injak makanan. Dimana  di luar sana masih banyak orang yang serba kekurangan.

“Dasar pria gila. Aku benar-benar sial sampai dua kali bertemu dengan-mu!” umpatnya saat Elderick menghempaskan dagunya. Dia pura-pura tak mendengar.

Ini baru permulaan monyett liarku.

Chyara mengepalkan kedua tangannya mencoba bangkit dan meredam semua emosinya yang akan meledak. Sabar Chya. Sabar. Pelanggan adalah raja.

"Dimana aku bisa menemukan alat kebersihannya?" dia bertanya menghampiri Elderick. Namun, Elderick  pura-pura tak mendengar. Malah  sibuk dengan layar pipihnya.

"AarrggHH!" Chyara mengehentakkan kakinya dan berbalik akan keluar.

Elderick segera melirik, "Hei, monyett liar, awas kalau kau mencoba kabur. Aku pastikan kau membusuk di penjara!" ancamnya. Chyara melirik geram ingin rasanya dia melemparkan sepatu yang dia pakai ke wajah tampan itu.

"Aku tidak akan kabur, Tuan. Aku kan tadi tanya di mana alat kebersihan-nya. Dan nama-ku bukan monyet liar, nama-ku Chyara, Chyara Clathria, Tuan!"

"Huh, memangnya aku bertanya!" dengus Elderick.

"Arrrggghhh!!!" teriak Chyara.

Dddrrttzz dddrrttzz ddrrttzz

“Ma-af, Nath. Aku tak bisa datang!” raut wajahnya berubah sedih saat Nathan menghubunginya lagi. Elderick langsung tersenyum saat Chyara tak jadi pergi.

“Ta-pi nanti malam kita jadi ketemu kan?” suara Nathan terdengar kecewa dan penuh harap.

“Uhm.”

“Ya, sudah aku tutup.  Jangan  lupa makan dan sampai ketemu nanti malam.” Chyara baru saja akan memasukkan telponnya, Nick masuk dalam panggilan.

“Kau dimana?”

“Ma-af Nick, a-ku—“ Elderick merampas telpon Chyara, “Pegawaimu membuat masalah di kantorku. Aku akan tahan dia. Biarkan dia bereskan semua kekacauan, baru aku biarkan dia pergi!” penekanan tegas membuat Nick merinding hanya dengan mendengar suaranya.

“Ah, mohon maaf, Tuan, saya tidak tahu. Silahkan anda bereskan masalah dengan pegawai saya sampai tuntas!” telpon diputus Elderick dan langsung ponselnya di lempar sembarangan olehnya.

Chyara hanya bisa melonggo saat seseorang memasuki ruangan, "Tuan, ini pesanan anda!" ucap Mark membawa satu kantong paper bag makanan.

"Uhm." Mark menatap ruangan kantor Elderick yang sudah seperti kandang sapi dan matanya langsung menatap tak suka pada Chyara.

"Kau pelakunya?"

"Yah, seperti yang kau lihat!" Chyara baru berjalan satu langkah kemudian berbalik, "Oya, dimana aku bisa menemukan alat kebersihan?" dia menaikan satu alisnya ketika bertanya dengan Mark.

"Apa? Kau bertanya dengan-ku?" Mark berbalik menunjuk dirinya sendiri.

"Aku sudah bertanya dengan pria gila yang sedang duduk disana, tapi dia tak menjawabnya!" celetuk Chyara.

"A-apa kau bilang, pr-pria gila?" Mark memutarkan bola matanya kepada Elderick yang masih pura-pura sibuk dengan benda pipihnya.

"Iya, dia. Pria gila!" ucap Chyara penuh dengan emosi.

"Kau bisa turun ke bawah dan bertanya ke resepsionis!"

"APA?? Arrgghhh!" Chyara tak ingin bertanya lagi dengan dua orang yang menguras emosinya. Dia  langsung pergi meninggalkan ruangan.

Mark menghampiri tuannya. Menatapnya  dengan berbagai pertanyaan yang tak bisa dia keluarkan.

"Jangan tanya apapun. aku akan menahannya sampai jam pulang kantor!" begitulah Elderick berkata tak mau lagi Mark banyak bertanya.

Hampir dua jam Chyara membersihkan ruangan Elderick. Bagi Chyara rasanya seperti membersihkan lima ruangan sekaligus. Badannya terasa remuk dan tubuhnya yang bermandi keringat seolah tak terasa. Huh, akhirnya selesai.

"Semua sudah rapih, bersih dan mengkilap seperti semula, Tuan!" Chyara berbicara semanis mungkin agar dia bisa segera pulang dari jeratan pria gila di hadapannya. Elderick berdiri menatap Chyara yang masih berpeluh.

"Makan-lah dulu, kau pasti sangat lapar!" ucapnya bernada tak biasa. Lemah lembut berbeda dengan yang tadi. Cih, telingaku tak salah mendengar?

Mark melirik kembali tuannya, dia merasa salah dengan mata dan pendengarannya. Tuan-nya yang selalu meminta seorang wanita, minimalnya sekelas dengan model papan atas untuk hanya sekedar menemani duduk atau memuaskan hasratnya. Sekarang, malah begitu perhatian terhadap Chyara yang bagi Mark dari segi wajah dan penampilannya tidak mungkin seorang Elderick Balian akan tertarik.

"Aku tidak lapar,” tolaknya.

"Benar-kah?" Elderick berjalan mendekat dan.

Kruyukk kruyukk kruyukk.

Ya, ampun malunya. Perutku  malah tak bisa diajak kompromi. Chyara  memalingkan wajahnya.

"Duduk-lah!" suaranya masih sama. Lemah lembut. Dia  masih tak bergeming, berdiri mematung.

"Mark, hangatkan makanan tadi dan bawakan minuman dingin, sekarang!" perintah Elderick. Mark mengambil paper bag makanan yang dia bawa dua jam lalu dari atas meja.

"Kau mau duduk, atau kaki-mu aku patahkan!" ancam Elderick.

Chyara terkejut segera melompat ke sofa. Elderick tersenyum lagi melihat tingkahnya. Mark kembali dengan makanan yang sudah dihangatkan dan minuman dingin.

"Ayo, makanlah!" dia langsung mengambil air, kerongkongannya memang terasa sangat kering. Meneguk dan menghabiskannya lebih dulu.

"Mark, ambilkan lagi air," ucap Elderick menatap Chyara yang sedang menikmati makanannya dengan lahap, bahkan dia tak sadar Elderick menatapnya sambil tersenyum.

Chyara menyelesaikan makannya dengan cepat, "Aku sudah selesai, Tuan, terima kasih!" Chyara beranjak dari duduknya.

"Hei, monyett liar!" sambil menghela nafas dia berbalik.

"Aku kan sudah bilang nama-ku Chyara, Chyara. Bukan monyet liar," hardiknya kesal.

Mata Chyara membulat lebar melihat tangan Elderick mengibaskan beberapa lembar uang. Dari  hitungan lembarnya dia tahu itu pembayaran untuk bon tagihan makanan tadi.

Akhirnya dia mau membayar makanannya. Chyara tersenyum lebar saat melihat lembaran uang tadi.

"Ambil-lah!' Elderick melemparkan uang tadi keatas meja. Chyara segera mendekat.  Namun, naas karena terlalu bersemangat kaki Chyara tersandung, hingga ....

Cuuppp. Satu kecupan meluncur dari bibir Chyara. Membuat  sedetik mereka saling bertatapan. Mata  Chyara membulat lebar dan langsung menarik dirinya, "Ma-maaf, Tuan, saya tidak sengaja!" Chyara langsung mengambil dengan cepat lembaran uang yang berada di atas meja, berbalik. Mengambil  langkah seribu meninggalkan ruangan itu.

HUWAAA ... Malunya!! Dia menutupi wajahnya sambil berlari. Menekan tombol lift. Menghilangkan  rasa yang berdesir tanpa sengaja beberapa detik lalu.

***

Salam hangat dariku selalu untuk para readerku yang baik hati. Mohon dukungannya untuk karya terbaruku, berikan vote, rate 5, like dan tinggalkan komentarmu. Sungguh sangat berharga dukungan darimu, terima kasih.

Jangan lupa mampir juga, Mr. Arrogant's Baby!

Terpopuler

Comments

rara ayu

rara ayu

semangat kk,, 😊😊

2022-03-13

0

Amat Kings

Amat Kings

suka thorrr

2022-02-23

2

R.F

R.F

4 like hadir dan like balik iya

2022-02-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!