TERBAKAR CEMBURU

"Tuan, Tuan, saatnya kita pulang!" Mark sampai harus menepuk pundak tuanya yang masih terdiam setelah peristiwa tadi.

Elderick seperti linglung, bahkan saat dia berdiri tubuhnya sempat terhuyung. Bagaimana tidak selama dua jam lebih dia menahan nafasnya saat bersama Chyara. Namun, semua runtuh saat Chyara tak sengaja mengecupnya. Dasar  monyet liar nakal berani sekali dia menggodaku.

Chyara kembali ke Pine restoran. Nick dan Mozza, tentu saja mereka penasaran, dia membuat masalah. Namun, tetap pulang dengan uang pembayaran makanan.

"Kau tidak melalukan hal yang tercela bukan?" Nick mempertanyakan saat menerima uang pembayaran makanan yang dibawanya.

"Astaga, Nick. Kau sungguh menilai-ku serendah itu!" Mozza menyenggol pinggang Nick dengan sikutnya.

"Lalu?"

"Aku tak sengaja menumpahkan seluruh kotak makan dan mereka menyuruhku membersihkan ruangan. Mungkin karena mereka kasihan dengan-ku jadinya dia membayar tagihannya!" sedikit emosi dia menjelaskannya.

PLETAK!!!Nick melempar Chyara dengan satu gelas kertas coffee.

"Kau memang sungguh pembuat masalah, Chya!" hardik Nick sambil menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah, Nick. Marahnya besok saja ya. Hari ini aku sungguh lelah." Chyara menunjukkan wajah memelasnya.

Nick melihatnya kembali, dia pun tak tega. Dia  masih dapat mencium aroma sisa makanan dari tubuh Chyara dan wajah Chyara yang terlihat kelelahan.

"Makan dan istirahat-lah sebelum kau pulang. Bukankah hari ini kau ada janji dengan Nathan?" Nick yang di luarnya terlihat garang, tapi hatinya baik.

"Uhm."

"Jangan biarkan Nath menunggu-mu terlalu lama, Chya!" Chyara membalasnya dengan senyuman yang merekah di bibirnya.

***

Chyara berjalan pelan menuju halte bus dan tubuhnya terasa remuk  saat dia bersandar di kursi penumpang. Semua lelah seakan menghilang ketika dia  membayangkan pertemuannya dengan Nathan nanti malam. Wajah Chyara berubah sumringah.

Nathan adalah sahabat Nick juga satu angkatan dengannya. Mereka pertama kali bertemu saat dia berkunjung ke restoran Nick satu tahun lalu. Nathan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Chyara. Namun, Chyara selalu merasa tidak layak bersama dengan Nathan. Perbedaan status sosial membuatnya  memberikan jarak. Kali ini, dia  sudah meyakinkan hati untuk menerima Nathan masuk ke dalam hidupnya.

Aku pakai baju apa ya? Pokoknya hari ini harus tampil sempurna. Ini adalah hari bersejarah-ku dengan Nathan. Chyara berdiri di depan cermin berputar beberapa kali sambil tersenyum melihat penampilannya malam ini.

Dia mengenakan drees berleher sabrina berwarna peach. Dress di atas lutut sangat cocok dengan rambut coklat nan panjang yang ditatanya bergelombang. Dengan  hiasan jepit rambut dikepalanya, membuatnya terlihat sangat manis.

Chyara menuruni tangga apartemen sewaan kecilnya dengan sedikit tergesa. Terlihat seorang pria berambut coklat dan bermata biru sudah menunggunya di depan motor.

"Nath, maaf membuatmu menunggu lama," sapanya mendekati Nathan.

Nathan menarik wajahnya melihat penampilan Chyara yang berbeda dari biasanya. Memukau matanya dan membuat jantungnya bedebar dengan kencang. Wajahnya langsung memerah seketika saat dia meresapi setiap sudut wajah Chyara yang masuk ke dalam hatinya.

"Ah, tidak, Chya. Kau cantik sekali malam ini!" puji Nathan terlihat malu-malu.

"Terima kasih, Nath."  Seberkas senyum mengembang dari bibir Chyara.

"Jadi sudah siap berangkat malam ini, Tuan Putri?" Nathan tersenyum dan memberikan helm kepada Chyara.

"Uhm. Mau kemana kita malam ini?" dia yang penasaran sedari pagi. Nathan belum menyebutkan kemana mereka akan berkencan malam ini.

"Rahasia, aku harap kau menyukai-nya!" Nathan tersenyum tak kalah bahagia dengan Chyara. Apalagi  Chyara yang selalu menutup diri dan membatasi kedekatannya membuat Nathan yakin kalau malam ini dia akan menerima pernyataan cintanya.

Nathan membawa Chyara dengan motornya menuju salah satu restoran  ternama di negara itu. Chyara memberanikan dirinya memeluk Nathan. Dia  sangat terkejut, dia tahu biasanya gadis itu hanya akan memegang ujung belakang motornya saat di bonceng.

Nathan terus tersenyum sepanjang perjalanan begitu pun dengan Chyara. Hari ini dia akan menerima Nathan jika dia menyatakan cintanya lagi. Seperti Nick bilang, dia tidak akan membiarkan Nathan menunggunya lebih lama.

Nathan memarkirkan motornya dan melepaskan helm dari wajah Chyara. Dia tersenyum malu-malu sambil merapikan rambut Chyara, kali ini gadis itu tak menolak apapun perlakuan manis darinya. Dan dari arah seberang parkiran Elderick baru saja turun dengan seorang wanita yang sudah menggelayutinya seperti perangko.

Sesaat Elderick memicingkan matanya saat tatapan matanya tak sengaja melihat gadis itu. Monyett liar-ku? Sedang  apa dia? Dan apa itu yang sedang dipakainya? Dia berdandan? Elderick kesal sendiri dibuatnya melihat penampilan Chyara yang sangat berbeda dengan siang tadi yang kumal dan bau.

Mata Elderick terus mengekori Chyara yang digandeng masuk oleh Nathan. Hatinya tiba-tiba terbakar cemburu.

"Mark, beli gedung ini, sekarang!" Mark mendengar perintah Elderick langsung menoleh.

"Kau tuli, hah!" delik Elderick dengan suara keras sambil menghempaskan tangan wanita yang menggelayutinya.

"Ba-baik, Tuan!" Elderick sudah menghilang. Berjalan  lebih dulu, mencari keberadaan gadis itu.

Chyara duduk dengan sebuah meja yang sudah ditata dengan sangat romantis. Ratusan bunga mawar sudah menghiasinya. Tanpa henti Chyara terus tersenyum saat melihat Nathan yang menggenggam tangan Chyara dengan erat.

"Kau suka?" ucap Nathan terdengar sangat lembut dan membuat hati Chyara makin berbunga-bunga.

"Uhm. Aku sangat suka!" Chyara pun membalasnya dengan wajah yang berbinar. Penuh  cinta. Hatinya penuh dengan Nathan.

"Oh, jadi ini kelakuanmu, monyet liar! Setelah kau menggodaku, kau juga berkencan dengannya!" sontak Chyara terkejut. Gendang  telinganya pecah seketika, suasana hatinya yang sedang berbunga seperti layu setelah mendengar suara orang yang membuatnya gila.

Sedangkan Mark baru memahami perintah tuannya. Pantas saja tuan langsung terpikat, ternyata gadis ini terlihat sangat manis jika berdandan.

"Ada apa sayang, apa kau mengenal dia?" selak wanita yang bersama dengan Elderick. Tak terima perhatian Elderick berpindah darinya.

Chyara masih tak bergeming, dia pura-pura tak mendengar. Dia sudah malas berurusan dengan pria gila yang akan menyusahkannya.

"Kau mengenalnya, Chya?" Nathan yang hatinya menjadi gelisah karena tatapan mata Elderick lebih mendominasi.

"Entah-lah, mungkin dia salah orang. Sebaiknya kita tidak usah ikut campur," ucap Chyara setengah berbisik meyakinkan Nathan kalau dia tak mengenal Elderick.

"Sayang ... ayolah katanya kita mau makan, aku sudah sangat lapar," rajuk wanita disamping Elderick berbicara dengan sangat manja dan menggoda. Elderick masih sangat marah, apalagi Chyara berpura-pura tak mengenalnya.

"Diam. Kau membuat telingaku sakit!" hardik Elderick membuat tubuh wanita tadi bergetar dengan tatapan membunuhnya. Dia tahu Elderick tidak sedang bercanda.

"Mark, buang dia ke tempat sampah!" Perintah Elderick membuat Chyara menoleh. Menatap  pada Elderick, sedangkan wanita yang diusirnya sudah bergetar ketakutan.

Sungguh menbuatku merinding, dia bahkan bisa bersikap sekasar itu pada wanita disampingnya.

Mark menyuruh dua pengawal dari puluhan yang mengikuti tuannya untuk menyeret wanita disamping tuannya.

"Tidak, aku tidak mau pergi!" teriak wanita tadi berusaha menolak seretan dari dua pengawal Elderick.

"Apa kita bisa ganti tempat duduk, Nath?" ucap Chyara berbisik lembut. Elderick langsung memicingkan mata pada Nath.

GLUK! Nathan merasakan tubuhnya bergetar hanya dengan sekali tatapan Elderick.

"Nath, Nath!" Chyara mengoyangkan lengan Nathan pelan.

"Ah, iya. Bi-bisa, ayo kita pindah!" dia mencoba beranjak dari duduknya dengan kakinya yang terasa berat. Kakinya  seperti dirantai dengan puluhan ton batu. Chyara meraih tasnya dan beranjak dari duduknya.

GREP! Elderick mencengkram tangan Chyara dengan erat.

"Memang aku sudah mengizinkan-mu pergi!" suara Elderick mendominasi terdengar seperti ancaman buatnya.

"Ma-maaf, Tuan, sepertinya anda salah orang!" Chyara berusaha berbicara sebaik mungkin agar tak menyinggung Elderick.

"Sungguh kau tak mengenalku?" dengus Elderick tajam sambil memicingkan matanya.

"Tentu saja, jadi mohon, Tuan lepaskan saya," delik Chyara yang merasakan tangannya bertambah sakit ditekan dengan keras olehnya.

"Oh, apa perlu aku mengingat-kan lagi?" Chyara menautkan kedua alisnya. Bingung dengan ucapan yang terlontar dari mulut Elderick. Maksudnya apa sih? Aku tidak mengerti.

"Arrrggghhh!" Chyara berteriak. Tubuh seketika bergetar, jantungnya berdetak ribuan kali lebih cepat dibandingkan dengan hatinya yang berbunga karena Nathan.

Elderick membuat Chyara tak bergeming. Gadis itu hanya dapat merasakan sesuatu yang manis memasuki mulutnya dan membuatnya tanpa sadar menjatuhkan tas yang dia pegang ke lantai lalu dengan pasrah menikmati kehangatan yang pertama kali dia baru rasakan ....

***

Salam hangat dariku selalu untuk para readerku yang baik hati.

Mohon dukungannya untuk karya terbaruku, berikan vote, rate 5, like dan tinggalkan komentarmu. Sungguh sangat berharga dukungan darimu, terima kasih.

Jangan lupa mampir juga, Mr. Arrogant's Baby!

Terpopuler

Comments

flow

flow

suka suka suka

2022-03-13

0

rara ayu

rara ayu

suka Thor alur ceritanya,,

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!