BERUJUNG DI RANJANG ELDERICK

Elderick membalikkan posisinya tanpa gadis itu sadari. Deru nafas Chyara terdengar dengan jelas di telinga Elderick, "Bagaimana menolaknya jika kau terus menggodaku seperti ini," ucap Elderick.

Dia terus menggoda Chyara sambil memajukan wajahnya yang tinggal beberapa centi dari wajah gadis itu.

"Akh, jangan mendekat. Aku tidak mau. Cepat berikan kuncinya!" Chyara bersuara menyalak seperti anak anjing. Jantungnya tiba-tiba berdebar dengan sangat kencang.

"Kau yang menggoda-ku, jadi kau harus bertanggung jawab!" Chyara segera memalingkan wajahnya yang sudah  seperti udang rebus. Dia, lagi-lagi salah tingkah dibuat grogi oleh  Elderick.

Hmm, benar-benar menggemaskan. Entah sampai kapan aku sanggup menahannya.

"Memangnya kau masih punya tempat tinggal kalau kau keluar dari tempat-ku ini, hah!" ucapnya seperti sebuah sentilan.

Perkataan Elderick langsung mengingatkan tentang rumah sewa Chyara yang jatuh tempo kemarin malam. Dia bahkan belum sempat pulang dari kampus karena bertemu dengan Nathan dan berujung di ranjang Elderick.

Chyara tak berontak lagi, diam dan tak bergeming. Seluruh tubuhnya lemas. Namun, Elderick tak menyia-nyiakan kesempatan besarnya. Dia, langsung melahap bibir mungil Chyara kembali dengan rakus.

Chyara tak menolak atau berontak, sepertinya dia sudah kalah. Hanya menerima setiap serangan Elderick dengan erangan yang membuat Elderick bertambah ganas.

Huahhh. Aku tak tahan.

BRUKK!Chyara di lepaskan dari pelukannya. Elderick tiba-tiba menghilangkan.

BRAKK! Suara pintu yang di buka dan di banting Elderick membuat Chyara sadar. Dia membuka matanya,  segera melompat dari sofa dan keluar dari ruang kerja Elderick.

Chyara berlari ke kamar Elderick mencari ponsel miliknya. Dia  akan mengecek lokasi keberadaannya. Namun,  Mark sudah  berada dihadapannya,  menatap gadis itu dengan tajam.

"Ayolah, aku hanya ingin menelpon Mozza ... aku khawatir dengan nasih barang-barangku!" Chyara mencoba merajuk, berharap berhasil meluluhkan Mark.

"Lima menit!" ucap Mark.

"Apa?"

"Empat menit lima puluh dua detik," ucap Mark sambil melirik jam di tangannya.

Arrgghh! Ternyata dia lebih gila dari pria itu.  

Chyara segera menekan nomor Mozza, nada tersambung, “Kau masih ingat menelponku!” sahut Mozza ketus di ujung telpon.

“Apa kau tahu bagaimana nasib barang-barangku?” ucapnya  setengah berbisik sambil matanya melirik kearah Mark.

“Owh, kau ternyata masih ingat dengan barang-barangmu! Aku  pikir, kau sudah tak perduli sampai kau tak pulang kemarin malam.” Mozza menjawab dengan kesal.

“ Maaf, tapi nanti aku jelaskan, bagaimana?” Chyara  mengulangi pertanyaannya.

“Barang-barangmu aman. Aku sudah membayar sewa bulan ini, tapi pemilik tempat bilang kau tetap harus mengosongkannya karena gedung miliknya sudah di jual.” Jelas Mozza.

"Ehem!" Mark berdahem dan mengetuk jam di tangannya menandakan lima menit Chyara telah usai.

"Cih!" dengus gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.

“ Zza, aku tutup dulu ya!”

Chyara berkacak pinggang dan menghampiri Mark, "Kau ya, aku kan hanya berbicara dengan temanku!" Chyara sewot. Dia memuntahkan amarahnya.

"Maaf, Nona, tapi, Tuan memerintahkan saya untuk membatasi ruang anda. Tanpa seizin darinya, Nona tidak bisa pergi ataupun melakukan aktifitas!" Mark berkata dengan penuh  penekanan.

"Astaga, pria gila itu menjadikan-ku tahanan. Mana dia? Aku mau bicara, aku akan menghajarnya hingga babak belur, bisa-bisa dia menahanku seperti pencuri!" Chyara terus berteriak-teriak. Amarahnya meluap-luap. Dia tidak terima perlakuan semena-mena Eldrick.

“Dia pikir, dia siapa? Seenaknya saja!” gerutunya lagi.

GREP! Chyara terkejut saat merasakan tangan seseorang melingkar di pinggangnya.

"Kau memang pencuri, jadi jangan pernah berpikir untuk kabur. Mau kau lari ke ujung dunia pun, aku akan tetap

menemukanmu. Kau akan selamanya bersamaku! Sekali lagi kau kabur, kupatahkan kakimu!" Elderick berbicara dengan penuh tekanan pada gadis itu.

Lalu  matanya memberi kode pergi pada Mark. Dia sudah menyelesaikan urusannya beberapa menit yang lalu.

"Aku bukan tahananmu. Aku bebas melakukan apapun!" protesnya.

"Kau lupa dengan perjanjian yang kau tanda tangani, hah?" bisiknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!