MONYETKU PINGSAN

"Jadi, bagaimana keputusan-mu?" Elderick makin menatap tajam Chyara yang tak berkutik jika berhubungan dengan uang. Dia bahkan kesulitan untuk melunasi sewa kamarnya yang jatuh tempo besok.

"Maaf, Tuan. Saya, Nick teman sekaligus pemilik tempat ini. Boleh saya tahu ada masalah apa Tuan dengan Chyara?" Nick maju bersuara berada di sebelah Chyara yang terlihat terguncang oleh perkataan Elderick.

"Oh, rupanya kau pemilik tempat ini. Aku yang kemarin menerima telpon-mu yang mengatakan karyawan-mu membuat masalah di kantorku, dan dia harus bertanggung jawab sepenuhnya. Atau dengan terpaksa aku akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini!" Elderick berbicara dengan tegas dan lugas membuat Nick yang berniat membantu mati kutu oleh ucapan Elderick.

Huh, mau meminta bantuan. Coba saja kalau kau berani, aku akan menambah berkali-kali lipat membuat-mu bertekuk lutut di hadapanku.

CRING! Pintu restoran terbuka dua orang pria masuk, matanya langsung kearah Chyara yang hanya berdiri menggunakan kemeja Elderick dan masih bertelanjang kaki.

"Woww, sexy sekali gadis itu, kira-kira berapa harganya semalam?" salah seorang dari mereka berkomentar dan terus menatap Chyara dari rambut hingga ujung kaki. Menatap tubuh gadis itu seperti sebuah makanan.

DAN. "Arrrggghhh!!" teriakan menyakitkan keluar dari mulut laki-laki yang berkomentar tentang penampilan Chyara. Dia, memegangi matanya yang berdarah seperti akan tercongkel keluar.

"Apa yang terjadi? Kau kenapa? Kenapa bisa begini!" Panik melihat temannya yang berteriak kesakitan, dia segera membawa keluar untuk melakukan pertolongan.

 Mark menyadari Tuannya sedang menatap geram dan penuh kemarahan kepada kedua laki-laki tadi. Chyara,

Mozza dan Nick merasa mual melihat yang terjadi di depan matanya, mereka tak mengerti kenapa mata salah seorang dari laki-laki tadi bersimbah darah.

GUBRAK!Chyara pingsan di tempat. Elderick tersadar dan segera menghampiri tubuh Chyara.

"Chya, Chya ... bangun!" Mozza berteriak, panik.

"Akan kutangani!" ucap Elderick langsung mengangkat tubuh Chyara, "Tu-Tuan, maaf, anda bisa membawa Chyara kedalam ruang istirahat.  Dan, kau, Mozza tetap di tempat-mu, layani pelanggan!" Nick menghentikan Mozza yang akan ikut masuk ke ruang istirahat.

"Tuan bisa membaringkannya disebalah sini, " Nick menaruh satu bantal kecil di sofa istirahat mereka.

Elderick menaruh perlahan tubuh Chyara, dia bahkan tak bisa menyembunyikan rasa khawatir setelah pertengkarannya dengan Chyara barusan.

"Hubungi Sebastian, suruh dia kemari secepatnya! Bilang  padanya, monyet-ku pingsan!" perintah Elderick masih menatap Chyara dengan khawatir.

"Maksud anda, Tuan Sebastian kita?" Mark  mengulangi lagi perkataan Elderick.

"Kau pikir. aku akan mempercayakan orang lain untuk menanganinya," hardik Elderick. Mark segera merogoh ponselnya melakukan panggilan terhadap Sebastian.

“Ada apa, Mark?” sahut Sebastian diujung telpon.

“Maaf menganggu Tuan, anda diminta Tuan Elderick, beliau berpesan monyet-nya pingsan!" ucap Mark membuat kening Sebastian berkerut.

“Monyet?”

“Iya, Tuan. Saya akan bagikan lokasinya!” Telpon terputus, Mark membagikan lokasi pada Sebastian.

"Ada apa, Bast?" Lisbeth yang berada di sampingnya bertanya saat anaknya menutup telpon.

"Entahlah ... Elderick bilang monyet-nya pingsan, sejak kapan Elderick punya monyet," Sebastian kebingungan saat menerima telpon dari Mark.

"Ah, mungkin maksudnya kakak ipar, kakak ipar pingsan," celetuk Anna sambil mengayunkan tongkat golf-nya.

"Astaga, jangan-jangan El menindas-nya dan membuat Chyara terluka. Huh, anak ini benar-benar meminta hukuman dari-ku. Berani sekali dia menindas Chyara-ku!"

KRAK! KRAK! Lisbeth yang emosi mematahkan tongkat golf-nya menjadi dua.

"Ayo, Mom kita kesana, aku pun menghawatirkan kakak ipar. Dimana lokasinya, Bast?" tanya Anna yang tak sabar langsung merampas ponsel milik Sebastian lalu melesat cepat masuk ke dalam mobil mereka.

Mata Mozza membulat lebar ketika empat mobil mewah berjejer di pelataran parkir restoran. Pintu di buka. Albert, Lisbeth, Josh, Sebastian dan Anna masuk. Mozza mengucek kedua matanya berkali-kali melihat beberapa orang yang memasuki restoran Nick.

 Apa ini? Mereka model? Batin Mozza.

"Se-selamat pa-gi, anda mau pesan apa?" Mozza tergagap dan gugup saat di kerubungi mereka.

"Dimana monyet-nya?" sapa Sebastian pertama kali.

"Mo-monyet? Maaf kami tidak menjual monyet? " sahut Mozza binggung. Anna menyenggol pinggang Sebastian dengan sikut nya, "Maksudnya kakak ipar-ku!" ucap Anna yang berbicara dengan sangat ceria.

"Kakak ipar? Siapa lagi itu?" Mozza menggaruk kembali kepalanya yang tidak gatal.

PLETAK!  PLETAK! Lisbeth memukul kepala Sebastian dan Anna dengan tasnya.

"Maaf, Nona, maksud kami, Chyara," ucap Lisbeth sambil mengembangkan senyumnya yang seperti dewi.

"Ah, Chyara ... dia ada didalam sana!" Mozza menunjuk ruang istirahat karyawan.

"Terima kasih, Nona!" sahut Lisbeth dan meninggalkan Mozza yang melonggo terhipnotis oleh kecantikan dan ketampanan mereka.

"Ah, Bast, kau lama sekali, cepat periksa dia!" ucap Elderick beranjak dari duduknya.

BUGH! Satu tinju keras langsung mendarat di perut Elderick.

"Ops!" Elderick menahan sedikit nyeri yang di berikan oleh Lisbeth.

"Kau apakan dia? Aku sudah bilang jangan menganggunya," hardik Lisbeth.

"Bukan aku, Mom. Sungguh!"

"Argghhh, tidak ja-ngan ... to-long!!" ronta Chyara dengan keringat yang sudah berpeluh pada dahinya. Semuanya menatap bingung.

Chyara merasakan lehernya seperti tercekik dan kehabisan nafas. Tangannya ingin meraih sesuatu dengan air mata yang sudah meleleh di pipinya.

"I-bu ... ayah ... kakak ... tolong akuuu, jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut ...!" jeritan tangis memilukan dan menyayat hati keluar dari mulut Chyara. Seluruh tubuhnya bergetar ketakutan.

Elderick segera menghampiri karena Sebastian pun binggung menanganinya, "Aku disini, aku disini tidak akan meninggalkan-mu!" Elderick sudah merengkuh Chyara kedalam pelukannya

"Hikss, hikss, hikss," Chyara membuka matanya perlahan sesegukan di pundak Elderick.

"Aghh, pergi kau. Kau penganggu. Aku membencimu!" Chyara berubah kesal saat menyadari Elderick memeluknya dengan erat langsung mendorong kasar tubuhnya.

"Ibuuu ...!!" Chyara menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil ketika melihat Lisbeth. Wanita itu menghampiri dan duduk didekat Chyara.

"Ibuuu, Ibuuu ... jangan tinggalkan aku sendiri lagi, aku ta-kut buu ...," renggeknya.

***

Mohon dukungannya para readerku yang baik hati, dukungan dari kalian sangat berharga untukku. Terima kasih banyak :)

Terpopuler

Comments

M 🐼

M 🐼

😂🤣😂🤣😂🤣

2023-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!