JANGAN MENDEKAT!

Kali ini  gadis itu dibawa oleh Elderick ke mansion pribadinya. Elderick merangkul Chyara masuk kedalam mansionnya. Para pengawal dan pelayan langsung memberi hormat sekaligus penasaran dengan wanita yang dibawa Tuannya. Biasanya sang pemilik mansion tidak pernah membawa siapa pun pulang.

"Mark, suruh koki menyiapkan beberapa hidangan!" perintah Elderick langsung membawa Chyara naik ke kamarnya.

Mark menatap kepala pelayan, "Kau dengar  perintah Tuan-mu, barusan kan?" Kepala pelayan mengangguk sekaligus senang karena selama mereka ada di kediaman Elderick hanya di jadikan pajangan.

"Baik Tuan, kami akan melakukan yang terbaik!" sahut kepala koki.

"Setelah hari ini kalian stok-lah berbagai macam bahan makanan. Berbelanja sebanyak-banyaknya, karena kalian akan sering memasak!" Sang kepala pelayan kembali terkejut. Namun, akhirnya setelah penantian yang cukup panjang mereka bisa mengapresiasikan segala kemahiran.

"Ba-baik Tuan, terima kasih!" mereka saling menatap penuh berbinar seperti habis mendapatkan hadiah lotere.

Melihat kemarahan tuan Elderick yang sudah dua kali sepertinya, tuan sungguh menganggap nona Chyara wanita yang spesial baginya. Mark berpikir keras dan tak ingin melakukan kesalahan.

Elderick menaruh perlahan tubuh gadis itu diranjangnya. Kali ini dia sendiri yang akan menggantikan baju untuk Chyara. Dia mengambil satu kemeja miliknya, duduk di tepi ranjang dan. KREK! KREK!

Elderick memutar kembali rahang mulut Chyara yang di lukainya. Membenarkan kembali pada posisi awal. Saat membuka baju yang Chyara pakai, Elderick beberapa kali menelan saliva-nya apalagi aroma yang keluar dari tubuh Chyara membuatnya semakin panas dan haus.

Arrggghhh! Tahan, El!

Elderick segera melompat ke kamar mandi setelah dia menggantikan baju gadis itu. Elderick membiarkan tubuhnya yang panas dan haus tersiram air dingin yang mengalir.

Gadis itu kembali membuka matanya dan lagi-lagi matanya menatap asing ruangan yang dilihatnya.

Ah, dimana lagi ini, sepertinya tempat berbeda dari pagi hari. Chyara menggerakkan lehernya perlahan.

"Aw!" dia meringis, masih menahan sakit. Chyara menyentuh leher dan rahangnya yang masih terasa sedikit ngilu.

Suara pintu di geser. Chyara menolehkan wajahnya kearah suara, dan dia melihat dengan jelas dada bidang dan tubuh atletis Elderick. Tubuhnya yang masih basah keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk hanya melingkar dipinggang kekarnya.

Astaga ... roti sobek. Chyara berkomentar dan segera memalingkan wajahnya yang memerah seperti udang rebus.

Lihat saja, aku yang akan membuatmu panas dan haus kali ini. Seenaknya membuatku terbakar malam-malam begini. Ancam Elderick di hati, kakinya melangkah maju lebih cepat menghampiri Chyara.

"Kau sudah bangun?" Elderick berkata sambil mengibaskan perlahan rambutnya yang basah di pinggir ranjangnya dengan sengaja. Senyuman smirk muncul kembali di bibir Elderick.

"Jangan mendekat! Kalau tidak aku teriak!" gadis itu berkata. Namun, wajahnya masih berpaling.

"Hahahaha!" Tawa Elderick, kini dia dengan sengaja duduk di sebalah Chyara.

Aku mau lihat sampai kapan kau akan menahannya dan memalingkan wajahmu seperti itu.

"Hei, monyet!" pancing Elderick.

"Ah, dasar pria gila! Sudah aku bilang jangan panggil aku mo-nyet!" pekiknya.

Nah, benar kan perkiraan-ku.

BLAM!Chyara yang masuk perangkap. Berbalik dan wajahnya tanpa sengaja menyentuh dada bidang Elderick.

"Argghhh!" Chyara terkejut berusaha menjauh. Namun, tangan Elderick malah dengan sengaja menarik Chyara kedalam pangkuannya.

"Coba teriak lagi, aku ingin mendengarnya. Suara-mu terdengar indah!" Elderick berbisik di telinga Chyara, menggodanya.

Benar sakali hanya sedetik kemudian wajah Chyara kembali memerah. Menunduk malu dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Membuat Elderick makin gemas melihat-nya.

Aku akan memaafkan sikapmu tadi sore, asalkan kau terus seperti ini. Hanya ada aku dalam pikirianmu.

"Sudah jangan bercanda lagi, turunkan aku!" Chyara berusaha turun dari pangkuan Elderick dengan terus bergerak di atas pahanya.

GREP!Elderick mencengkram kedua lengan Chyara dan memajukan wajahnya, "Kau sedang menggodaku, hah!"

Chyara tercengang bisa-bisanya dia di bilang sedang menggoda Elderick.

"Hei gila, lepaskan tanganmu, kau itu terlalu berpikiran kotor!" dengusnya. Chyara berusaha mengendalikan dirinya saat menatap wajah Elderick yang berubah menjadi tampan di pelupuk matanya.

Astaga, apa ini? Apa aku sudah terhipnotis olehnya.

"Ayolah, sedikit saja, aku sudah menahannya, lagipula ini bukan yang pertama kalinya untuk kita," ucap Elderick terus memancing Chyara mengingatkan satu peristiwa yang bahkan Chyara sendiri tak mengingatkan.

"Jangan bercanda! Aku sama sekali tidak merasakan sesuatu dalam tubuhku, jadi kau tidak mungkin menyentuhku," Chyara langsung mematahkan argumen dari Elderick.

Cuuppp! Elderick mengecup kening Chyara, "Sungguh pintar, kau memang monyet yang pintar!" godanya.

"Kau!" Tangan Chyara melayang.

Namun, belum sempat gadis itu menyentuhnya, Elderick sudah membalikkan posisinya, mendorong tubuh Chyara kembali ke ranjangnya.

"Akh, jangan sembarangan menyentuh!" Chyara merasa geli dan menahan tubuh besar Elderick yang berusaha mengendusnya.

"Jangan banyak bergerak, aku berani jamin setelah mencobanya kau pasti akan ketagihan dan akan meminta terus dariku!" Elderick masih berbisik dengan sengaja membangkitkan sesuatu dari tubuh Chyara.

PLUK! Chyara merasakan handuk basah dipinggang Elderick terjatuh di pahanya.

"Argghhh!"

Chyara berteriak mendorong balik tubuh Elderick yang sudah polos. Namun, Elderick memang sengaja memancing agar Chyara melakukan itu.

Kena kau. Elderick menarik dengan cepat kembali menarik tubuh Chyara kepangkuannya.

BLAM! Chyara merasakan dengan jelas batang milik Elderick sudah menempel pada kain segitiga miliknya.

"Uhm, ternyata kau suka di atas, kenapa tidak bilang dari tadi," goda Elderick. Dia terus menggoda Chyara yang kepalanya sudah seperti uap air  matang dan akan berbunyi.

"Aku mohon jangan kau lakukan. Aku sungguh menjaganya untuk seseorang yang berarti untuk-ku. Aku tidak ingin dia kecewa, itu paling berharga untukku!" Wajah Chyara yang tertekan dan membuatnya hampir menangis, bahkan beberapa bulir air mata sudah keluar.

Elderick tersenyum bahagia dan mengusap perlahan air mata gadis itu, "Kalau begitu jadikan aku sebagai orang yang berarti di hidup-mu, agar baik kau dan diriku tak ada rasa sesal ..." ucap Elderick melembut sambil menyentuh kedua pipi gadis itu.

"Tidak, kau bukan orang yang kucintai!" pekiknya. Elderick sangat kesal saat mendengar penyataan yang keluar dari mulut Chyara. Da, tak tahan ketika Chyara terus berkata kalau dirinya tak mencintai dirinya.

"Kalau begitu jangan salahkan aku jika aku memaksamu, sekarang! Uhm, ah!"

Elderick menarik tengkuk Chyara dan mengecup bibir Chyara dengan lembut. Gadis itu merasakan kembali sesuatu yang hangat ditubuhnya bangkit. Dengan sangat mudah dia membuat gadis itu terbawa suasana. Elderick dengan spontan membaringkan kembali tubuh gadis itu di ranjangnya.

Elderick melepaskan pagutannya, dia melihat Chyara sudah gelagapan kehabisan nafas, "Bernafas bodoh!" Chyara yang malu membenamkan wajahnya di dada Elderick.

"Dasar kau pria gila, kau sungguh keterlaluan!"

Elderick  tersenyum bahkan tak perduli lagi dengan makian dan umpatan yang keluar dari mulut Chyara. Yang dia perdulikan sekarang adalah lagi dan lagi. Dan untuk kesekian kalinya menarik wajah Chyara lalu mengecup bibirnya berkali-kali hingga Chyara tertidur.

Kelelahan. Terakhir kali Elderick mengecup kening Chyara yang tertidur.

Itu hukuman ringan, aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi. Mulai hari ini dan seterusnya kau adalah milikku. Selamanya.

Terpopuler

Comments

Fahri Fatih

Fahri Fatih

lanjuuuut.

2022-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!