DASAR PRIA GILA

"Angkatlah. Jangan terlalu lama bertengkar. Ben pria yang baik," ucapnya, kemudian dia bangkit dari duduknya. Membuang bungkus sandwich yang sudah habis dia makan ke tempat sampah.

"Cih, tak usah menggurui. Bagaimana denganmu? Kau juga kan belum memberi jawaban pada Nath," dengus Mozza kesal tak mau kalah dengan cibiran yang dilontarkan temannya. Chyara hanya tersenyum kecut dan menggelengkan kepala melihat tingkah temannya.

"Berapa banyak aku harus mengantar hari ini, Nick?" Chyara berbicara saat seseorang pria berambut pirang dan bermata biru melewatinya.

"Belum ada jadwal pengantaran untuk hari ini. Kau  bisa membantu Mozza di depan sementara," sahut Nick sambil mengecek persediaan dapur mereka.

"Ok. Katakan saja jika kau butuh hal lain, aku bisa membantu!" Chyara  membuka pintu menuju area depan restoran. Dia mulai membersihkan dan mengecek kelengkapan meja.

Nick adalah kepala toko, koki sekaligus pemilik restoran. Dia bekerja merangkap semuanya. Dia sebenarnya senior di kampus  Chyara yang sudah lulus.

Namun, dia diminta keluarganya untuk menjalankan restoran keluarga. Mereka, Chyara dan Mozza membantu Nick ketimbang mereka berdua menjadi pengangguran. Jika bukan weekend Chyara hanya bekerja part time bergantian dengan Mozza yang sudah tetap bekerja disana. Dia hanya bertugas mengantarkan pesanan makanan. Namun,  jika kondisi mendesak sesekali dia membantu tugas Mozza.

"Chya, bolehkah aku minta tolong!" Nick menghampirinya dengan membawa selembar kertas dengan daftar belanjaan.

"Oke." Chyara mengambil selembar kertas tadi dan mengedipkan satu mata.

"Ingat, jangan membuat ulah. Aku tidak mau rugi lagi kalau bahan belanjaanku yang menjadi korban. Kalau kau sampai mengulangi, aku tidak akan segan memotong dari gaji-mu!" ancam Nick padanya yang minggu lalu dia sudah menumpahkan beberapa kantong susu karena dia terpeleset kulit pisang saat keluar dari swalayan.

"Haiizz, itukan kecelakaan. Kau sungguh perhitungan. Kalau kau potong lagi bagaimana nasib sewa kamarku?" keluh Chyara menunjukkan wajah mode on memelas setelah mendengar ancaman Nick.

"Aku tidak perduli. Kali ini tidak ada negosiasi!" tukas Nick.

"Ck, ck, pelit sekali! Baiklah, baiklah. Aku akan berhati-hati!" Chyara melepaskan appron yang melingkar di pinggang, berjalan mengambil helm dan keluar melalui pintu belakang.

Motor skuter adalah salah satu inventaris yang disediakan untuk keperluan berbelanja dan mengantar pesanan makanan. Chyara mengendarainya karena swalayan tempat membeli persediaan dapur harus melewati tiga blok dari tempatnya bekerja.

Dia bersiap menaiki skuter tak lupa memakai jaket untuk menutupi seragam yang dia pakai. Chyara memasang earphone ditelinganya, melalui ponsel dia memutar lagu kesayangan yang sudah ada di dalam playlist. Skuter melaju perlahan dengan kepala Chyara yang terus bergerak ke kanan dan ke kiri. Hingga dia larut dalam lagu kesayangannya.

Sebuah mobil hitam berjalan berdampingan dengan skuter Chyara. Sang Tuan duduk di belakang dengan menoleh kearah jendela. Namun, sedetik kemudian lampu hijau menyala, skuter Chyara pun melaju lebih dahulu.

Chyara memarkirkan skuternya di depan swalayan. Berjalan pelan memasuki swalayan. Dia  ingin hari  ini berlalu dengan cepat agar dia bisa memenuhi janji temunya dengan Nathan.

Tangannya mendorong kereta belanja. Memilih dengan cepat barang yang dibutuhkan oleh Nick. Dia segera membayar ketika semua barang yang dicari telah terpenuhi.

Chyara mendorong kereta belanjanya keluar swalayan saat seorang ibu berteriak, "To-long. Pencuri!" suara Ibu tadi berlari tersengal saat mengejar pencuri.

Mobil hitam tepat berhenti didepannya. Seorang tuan dengan setelan jas mahal dan sepatu mengkilap baru saja turun dari mobil tersebut. Pencuri yang berlari kearah Chyara, dia yang berniat membantu akhirnya mengambil satu keranjang telur yang sudah di belinya.

Dengan panik Chyara menaruh keranjang telur itu di hadapannya mengambilnya satu dan bersiap mengambil aba-aba untuk melempar.

"Rasakan inii ... dasar pencuri kurang ajar!!" Chyara berteriak lantang dan melemparkan telur-telur tadi secara sembarangan.

*Pluk pluk pluk pluk**.* Beberapa telur mengenai pencuri dan berhasil dilumpuhkan oleh bantuan petugas yang sedang berjaga.

"Hahaha, rasakan. Dasar pencuri kurang ajar!!" dia masih memaki dengan gemas dan berkacak pinggang saat beberapa orang bersetelan hitam menghampirinya.

"Arrrggghhh!" teriak Chyara saat dua orang menyergapnya dengan penuh kemarahan.

"Sa-sakit. Sakit. Lepaskan tanganku!" ronta Chyara berusaha membalas dengan tendangan di kakinya.

Brukk. Seperti karung beras dia di lempar hingga tersungkur hampir mencium sepatu seseorang.

"Maaf, Tuan Elderick ini orang nya!" ucap salah seorang yang melemparkan tubuh Chyara, orang tadi menyuruh menangkap Chyara.

"Hei, kalian se-enaknya sa-ja...," Chyara berdiri dan langsung berkacak pinggang di hadapan orang tadi. Namun, sedetik kemudian.

SWISHH.Seketika hidung orang yang berhadapan dengan Chyara beraksi. Seperti mencium aroma yang enak. Menggugah selera makannya.

Bau apa ini?

UWIKK, "Ahahahahahh..," Chyara tertawa terbahak dengan polosnya seperti tak memiliki dosa melihat wajah orang d hadapannya penuh dengan telur.

"Lucunya, kau lucu sekali! Wajahmu lucu!" dia bahkan tak sadar orang tadi menatap geram dan para pria yang mengelilinginya, menatap dia bagai panah yang akan menusuk jantungnya.

Chyara memutar kedua bola matanya. Dia segera menyadari kesalahannya. Ah, telurnya. Dia melemparkan telur yang sangat dibutuhkan Nick. Dia teringat dengan ancaman gaji yang akan dipotong oleh Nick kalau dia membuat masalah.

"Astaga ... Nick!!" Chyara membekap mulutnya. Panik, berbalik dan akan meninggalkan orang tadi.

BLASH

"Arghh," pekiknya. Orang  tadi mencengkram tepat jaketnya di bagian leher belakang.

"Kau mau pergi? Kau,  sungguh monyet liar! Bahkan kau belum meminta maaf padaku!" suara dengan nada keras penuh penekanan terdengar seperti ancaman yang sangat nyata di telinganya. Apa? Dia, bilang apa barusan? Mo-nyet? Mata Chyara langsung mendelik.

Namun, saat dia melihat mata yang sudah memicing dengan tajam. Seolah akan memakannya hidup-hidup. Dia, langsung memasang senyum terindah yang terlihat oleh orang dihadapannya seperti orang yang sedang meringgis menahan sesuatu.

"Ma-maafkan, aku, Tuan. Aku mohon!" Chyara melipat kedua tangan memohon permintaan maaf.

BRAKK.Chyara dilemparkan lagi. Ah. Sakit. Apa sih main lempar. Memangnya aku barang. dengus Chyara kesal dihati.

"Kau fikir cukup dengan kata maaf, hah!" deliknya.

"Haduhhh..., Tuan, ayolah jangan pelit. Kau kan sangat kaya, masa hanya sebuah jas saja kau permasalahankan!" cibir Chyara bersuara dengan lantang.

KREK!

"Awww, sakit!" ringgisnya. Menahan kesakitan saat seseorang dengan jas hitam memelintir lengannya.

"Maaf, Tuan Elderick. Biarkan kami yang membereskan!" suara salah seorang maju lebih dahulu disamping orang yang di panggil Elderick. Menatap  Chyara seolah akan melenyapkannya hidup-hidup.

Elderick menatap tajam Chyara dan hidungnya tak bisa berkompromi dengan aroma yang dikeluarkan dari tubuh Chyara. Dasar pria gila. umpat Chyara balas menatap Elderick dengan tajam.

Astaga. Dia sangat berani bahkan tak takut saat menatap mataku.

"Ambilkan handuk dan air untuk membasuh wajahku, Mark!" perintahnya. Mark langsung menolehkan wajahnya, dia merasa salah mendengar.

"Apa Tuan?" Mark mencoba mengulangi perintah.

"Apa telinga-mu rusak, hah!" Elderick memicingkan mata dengan tajam karena merasa perintahnya ditolak.

Dddrrttzz  dddrrttzz dddrrttzz. Chyara merasakan getaran disaku celananya. Mengangkatnya  karena satu earphone masih terpasang di telinganya.

“Kau dimana? Kenapa lama sekali. Aku membutuhkan barang-barang itu. Cepat kembali!” Nick terdengar tak sabaran di ujung telpon.

“Tunggu sebentar ya, Nick, aku sedang dalam masalah.” Chyara berbicara berbisik melirik wajah Elderick yang terus menatapnya.

“Kau gila. Cepat kembali. Toko sudah mau buka!” Nick terdengar emosi berteriak dengan keras langsung memutus telponnya.

Chyara melirikkan matanya melihat sosok Elderick yang terlihat tak suka dengannya, "Tu-tuan, ayolah!" dia berusaha membujuk. Elderick hanya memutarkan bola matanya tanpa menggubris ucapan Chyara. Masih membersihkan wajahnya yang terkena lemparan telur darinya.

"Isshh!!" Chyara mendesis dan melangkah maju kearah pria tadi. Melirik  saku jas pria yang di panggil Mark lalu menarik penanya.

"Tuan, saya ada urusan mendesak. Jika anda sudah menghitung biaya laundry, Anda bisa menghubungi saya di nomor ini!"

Berani sekali dia! Elderick mendelik dan bergumam dalam hati. Chyara tanpa ragu menarik paksa lengan pria tadi.  Menuliskan nomor telponnya di lengan pria tadi sambil tersenyum semanis mungkin lalu meletakkan pena tadi di telapak tangannya.

"Hah, apa?!" bukan hanya Elderick yang melonggo melihat tingkat Chyara. Namun, para pengawal dan tentu saja Mark yang tak habis pikir Chyara mendapatkan keberanian yang besar darimana.

"Astagaaa. Hei, kau. Monyett liar!!" Elderick berteriak. Namun, gadis itu sudah tak berjejak dihadapannya.

"Saya akan menyuruh pengawal mengejar, Tuan!" Mark bersiap akan memberi perintah kepada pengawal.

Pletak. Elderick melemparkan pena yang dipegangnya hingga mengenai dahi Mark. Mark sedikit meringgis sambil menyentuh dahinya.

"Tidak perlu. Kau jangan ikut campur. Monyett liar itu biar aku sendiri yang tangani." Elderick  memicingkan mata kepada Mark seolah berkata jika kau mengganggu, kau mati.

GLUK! Mark bergidik dan segera mengalihkan perhatiannya, "Saya akan mengantarkan anda untuk mengganti baju terlebih dahulu, Tuan."

"Hemm." Elderick masuk ke dalam mobil. Sesaat dia melirik lengannya yang masih tergulung dengan angka yang Chyara tinggalkan. Seberkas senyum melingkar di kedua ujung bibir Elderick, dia menyentuh nomor-nomor tadi mengcopynya kedalam memori.

***

Salam hangat dariku selalu untuk para readerku yang baik hati. Mohon dukungannya untuk karya terbaruku, berikan vote, rate 5, like dan tinggalkan komentarmu. Sungguh sangat berharga dukungan darimu, terima kasih. Jangan lupa mampir juga, Mr. Arrogant's Baby!

Terpopuler

Comments

M 🐼

M 🐼

Komen





🤣

2023-02-24

0

zul

zul

komen

2022-03-16

0

flow

flow

menarik

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!