Zack Nakal

Brak!

Olivia sengaja mengobrak abrik meja riasnya. Sehingga suara itu terdengar sampai ke telinga Rani dan laki-lakinya. Keduanya sekejap menghentikan kegiatannya sejenak dengan nafas yang terdengar memburu. Rani yakin, putrinya tau apa yang tengah dia lakukan bersama laki-laki itu di dalam kamarnya.

Teman ranjang Rani meminta untuk tidak merusak suasana hatinya saat itu juga.

“Sudahlah jangan membuat mood ku berantakan sayang,” ucap laki-laki itu sedikit kesal karena libid*nya yang sudah memuncak, hampir rusak akibat Rani memintanya untuk berhenti setelah mendengar suara gaduh dari samping dinding kamarnya.

Rani mengangguk-anggukkan kepalanya. “Maafkan aku, Darling.” Ia mengelus pipi laki-laki tersebut dan kembali melakukan aktivitasnya untuk menuju ketitik pembebasannya.

Suara erangan panjang dari kamar sebelah betul-betul membuat kepala Olivia ingin pecah. Namun, Rani sama sekali tak memperdulikan anaknya yang kini sedang dilanda amarah.

Suasana hati yang tadinya sudah membaik kini harus kembali berantakan atas perbuatan yang menjijikan dari ibunya. Olivia lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah di tengah malam yang penuh luka.

Saat itu juga, dia mencoba menghubungi sahabatnya. Akan tetapi Renata sama sekali tak menerima panggilan masuk darinya.

“Ayo dong Re, angkat!” Olivia terus menangis dalam perjalanan yang entah kemana dirinya akan pergi.

Hingga akhirnya Olivia memutuskan untuk kembali ke bar menenangkan hati dan pikirannya. Di sana dia malah bertemu dengan Zack. Zack heran ketika dirinya melihat Olivia tiba-tiba kembali ke tempat itu. Ia lalu menyapa gadis yang disukainya sedari tadi.

“Hey, Olivia. Kenapa kamu….”

Belum selesai bertanya, Olivia meminta Zack untuk diam dan menemani dirinya malam itu juga.

“Jangan banyak bertanya, kenapa aku kembali ke sini lagi! Sekarang temani aku minum dan buat aku senang malam ini.”

Zack terheran, ini pertama kalinya ia bertemu dengan wanita seperti Olivia, namun di otaknya ini adalah peluang yang tepat bagi dirinya.

“Okey baby, kan ku temani kamu sampai mood mu kembali membaik lagi. Ha… Ha… Ha…” Zack nampak begitu antusias akan hal itu.

Mereka berdua lalu duduk di kursi bar dan menghabiskan sisa waktu malam itu di sana.

Satu setengah botol Jack Daniels hampir habis di minum oleh Olivia. Hingga membuat dia hampir tak sadarkan diri karena pengaruh alkohol. Tak mau berfikir panjang Zack kemudian mengajak Olivia pergi ke hotel. Sedari tadi ia telah menahan koitusnya sejak pertama kali bertemu dengan wanita yang kini duduk di sampingnya itu.

“Zack, setelah ini kita mau kemana?” Tanya Olivia yang masih setengah sadar.

“Kita ke hotel?”

“Hotel? Mau ngapain Zack?”

“Yang pastinya ingin membuat mood mu kembali Oliv,”

“Baiklah, kita ke hotel sekarang, aku lagi nggak mau pulang.”

“Waw, ini yang aku tunggu-tunggu. Okey, kita pergi sekarang sayang.”

Dalam kondisi sober Olivia berjalan keluar dari bar tersebut bersama Zack. Dan dengan segera Zack membantu Olivia masuk ke mobilnya.

“Ternyata mudah sekali membuat wanita ini masuk dalam perangkap ku, tak sesulit yang aku bayangkan. Tapi, hal apa yang membuat dia menjadi seperti ini ya? Ah, bodo amat, nggak penting juga aku harus mikirin masalah dia. Yang penting tujuan ku sebentar lagi akan terpenuhi.” Gumam Zack seraya mengemudikan mobilnya sambil tersenyum licik.

Hanya butuh waktu tiga puluh dua menit mereka sampai di hotel. Zack dengan cepat langsung turun dan check in. Setelah kunci berada di tangannya, ia kemudian menurunkan Olivia yang sudah tak sadarkan diri.

Zack lalu membawa Olivia masuk ke sebuah kamar hotel dan merebahkan tubuhnya di ranjang yang empuk yang sudah siap untuk dipakai oleh para tamu hotel tersebut.

Akan tetapi ketika dia mau melakukan aksinya, Olivia tiba-tiba terbangun. Ia lalu melihat di sekelilingnya. Zack mendekatinya dan duduk di sampingnya.

“Olivia,” seru Zack.

Sambil menyentuh dahinya sendiri dan masih dalam keadaan setengah sadar Olivia bertanya, “Zack, di mana kita?”

“Kita di tempat yang ternyaman sayang,” ucap Zack membelai lembut lengan Olivia.

“Ternyaman?”

Zack hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Olivia tiba-tiba menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil merengek. Zack merasa heran, ia lalu memeluk Olivia.

“Hey, hey sayang. Ada apa? Kenapa kamu menangis?” Tanya Zack heran.

Olivia membisu, dia tak ingin membagi beban hidupnya kepada siapapun walau dirinya masih dipengaruhi oleh alcohol.

Perlahan Olivia melepas pelukan Zack, ia menatap tajam mata Zack dan memintanya untuk menyenangkan dirinya malam itu juga.

“Zack,”

“Iya sayang,”

“Buat aku bahagia malam ini.”

“Pastinya.”

Zack lalu mengangkat ujung dagu Olivia, membuat mata Olivia sejajar dengan matanya. Zack memeluk dan mencium Olivia, wanita itu hanya diam sambil menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh pria di sampingnya.

Olivia menatap Zack, hingga pandangan mata mereka kembali menyatu. Laki-laki itu benar-benar memperlakukannya dengan sangat istimewa.

Olivia yang menerima serangan dadakan itu pun tak mampu mengimbangi bobot tubuhnya, ia reflek mencengkram bahu Zack. Laki-laki itu bahkan sama sekali tak menghentikan aksinya.

Permainan handal telah memperlihatkan keahliannya. Memancing lawan agar ikut masuk dalam permainannya.

Karena pria ini ingin memberikan pelayanan yang terbaik, ia lalu memelankan permainannya, ia ingin membawa Olivia melayang ke angkasa bersamanya.

Sebuah ciuman kembali mendarat di kening Olivia. Zack pun ambruk di atas tubuh Olivia dengan nafas tersengal-sengal seperti orang yang baru saja lari mengelilingi lapangan luas setelah pelepasan itu dia luncurkan.

Bersambung…

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!