Hari ini yang seperti biasa Aleena menjalani kegiatan di kantornya dari pagi sampai siang hari. Ia menyiapkan beberapa berkas yang akan dijadikan bahan presentasi. Iya juga sempat bulak balik ke ruangan Alvaro untuk memberikan berkas, meminta tanda tangan kemudian menyampaikan telepon yang masuk atau email yang diterima. Tak terasa waktu sudah menjelang sore, Aleena berniat mengembalikan berkas yang tadi diminta untuk diperbaiki.
Saat pintu ruangan terbuka, Aleena melihat Alvaro sudah rapi dengan setelan kemeja biru muda dipadupadankan dengan jas berwarna hitam dan celana hitam. Alena tertegun sejenak mengingat-ingat jadwal Alvaro saat itu. Sepengetahuan Aleena sore itu tidak ada jadwal meeting atau pertemuan dengan klien, tapi kali ini berbeda karena dari mulai rambut sampai kaki itu sangat rapi dan bahkan parfurm yang tercium pun sampai memenuhi ruangannya. Karena penasaran Aleena pun bertanya pada Alvaro
"Apakah sore ini ada jadwal pak?" tanya Aleena.
"Oh ya, saya ada pertemuan dadakan ini dengan klien kita waktu itu, kamu inget kan Shafara Butik?" Jawab Alvaro setenang mungkin, sambil merapikan mejanya.
"Kok saya tidak tahu ya pak?" sanggah Aleena.
"Iya ini dadakan, saya ga enak aja nolaknya" Alvaro berkilah.
"Kok tidak menghubungi ke kantor ya? Emh.. kalau begitu sebentar pak saya siap-siap dulu" jawab Aleena tanpa pikir panjang.
"Eeeeeh.. tunggu Aleena, mau kemana?" Tanya Alvaro.
"Mau siap-siap nih pak, mau ada meeting kan? saya siap menemani pak" ucap Aleena percaya diri.
"Oh tidak perlu Leen, tidak apa-apa biar saya sendiri saja. Sepertinya akhir-akhir ini saya sudah terbiasa sendiri"
"Tapi pak... "
"Sudah ya, ga enak nih kalau sampai telat. Kamu pulang cepet aja ya Len, jangan lupa istirahat. Besok weekend kan, nanti aku hubungi ya udah lama kita enggak ngedate"
Aleena hanya bisa mengangguk mendengar apa yang dikatakan Alvaro yang berlalu.
Shafara butik? jangan-jangan...
Segala kemungkinan itu bisa terjadi, biasanya kalau perusahaan mau mengundang direktur atau ada meeting itu tidak langsung menghubungi direktur melainkan melalui front office baru kemudian disampaikan ke Direktur. Alvaro itu sangat tidak suka jadwal dadakan tapi kenapa undangan dadakan dari Shafara Butik yang jelas-jelas butik kecil dia langsung terima. Pernah suatu kali dia mendapatkan undangan dadakan dari perusahaan yang lebih besar dari Shafara Butik tapi dia tolak dengan alasan mendadak.
Kali ini sepertinya Aleena sedang tidak mengikuti hati baiknya, dia mulai curiga. Sekilas Aleena sempat terpikir akan adanya semacam pertemuan keluarga atau pengenalan calon mengingat selingkuhannya itu keponakan dari pemilik Shafara Butik.
Aleena bergegas menuju mejanya kemudian mengecek ponsel, mungkinkah ada notifikasi terkait Shafara Butik. Baru saja Alena hendak mengecek membuka notifikasi yang masuk, tiba-tiba telepon berdering. Di layar tertera gambar wajah Silla yang menggunakan aplikasi mempercantik diri dengan blush on tebal di kanan dan kiri pipinya. Tanpa pikir panjang Aleena segera mengangkat telepon tersebut.
"Leen, hari ini pulang jam berapa?" Tanya Silla.
"Ini kayaknya aku udah mau pulang deh, kenapa?" Aleena balik bertanya.
"Hangout dulu yuk, mumpung masih siang" Ajak Silla.
Sebenarnya Aleena bukan tipe cewek yang suka nongki-nongki cantik, tapi berhubung saat ini dia juga sedang gundah akhirnya Alena pun mengiyakannya.
"Boleh deh, share loc ya.."
"Oke" Dan panggilan itu pun berakhir.
Tak ingin terhanyut dalam kegalauan, Aleena dengan sigap merapikan pekerjaan dan barang-barang pribadinya. Kemudian ia turun ke lobi dan memesan ojek online menuju lokasi yang Silla share.
Ternyata lokasinya tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit perjalanan Aleena sudah sampai di lokasi yang dituju. Dari jauh Aleena sudah melihat Silla dan dua orang perempuan sedang duduk di sudut cafe.
"Hai.. maaf ya nunggu lama" Sapa Aleena ramah.
"Nah guys.. ini temen yang aku ceritain. Kenalin nih Leen, ada Jihan dan Valda" Sahut Silla pada kedua teman dihadapannya.
"Hallo kak, aku Jihan.. temen sekantornya kak Silla" Dengan nada manjanya, gadis dikuncir satu dengan kacamata model pointy detail ini tersenyum ke arah Aleena seraya mengulurkan tangan kanannya.
"Salam kenal, aku Valda" Gadis yang terlihat seumuran dengan Aleena dan Silla pun turut menyapa. Perawakannya terlihat paling berisi diantara mereka berempat dengan rambut pendek yang terurai.
"Aku Aleena teman kosan Silla" Sahut Aleena.
Ternyata mereka sedang merayakan ulang tahun Jihan hari ini. Mereka memesan chocholate cake kesukaan Jihan dan beberapa kue kecil lainnya. Aleena memilih Avocado Mousse Cake sebagai cemilannya dan Mangga Float sebagai pendampingnya.
Mereka sempat bernyanyi, berbincang-bincang seputar masa depan, traveling, kuliner dan masih banyak lagi. Aleena sangat mudah bersosialisasi dengan teman-teman barunya. Valda dan Jihan terlihat antusias menceritakan tentang pengalaman dan kisah pribadi mereka, lain halnya dengan Aleena yang seolah tidak ingin menceritakan tentang kehidupan pribadinya.
"Cowok idaman kamu itu kayak gimana Leen?" Tanya Valda pada Aleena yang hanya menanggapi sesekali cerita mereka.
"Eh.. kayak gimana ya? hemh...." Aleena terdiam sejenak. "Selama ini sebenarnya aku hanya mencari lelaki yang mau menerima aku apa adanya, tapi ternyata itu tidak cukup. Butuh juga yang setia dan saling terbuka" ucap Aleena yakin.
"Wuaah... cakeeep" seru Silla.
"Iya bener juga ya, jaman sekarang susah ya cari yang setia, pengertian dan penuh kasih sayang. Minimal kayak Park hyung sik gitu.. di drakor" sahut Jihan sang penggemar drakor yang disambut surakan dari Silla dan Valda.
Keseruan mereka pun berlanjut hingga tak terasa diluat sana malam mulai menyapa. Karena merasa belum puas untuk berpisah mereka pun melanjutkan obrolan mereka ke apartemen Jihan.
Jihan dengan penuh antusias memperlihatkan sosok idolanya yang sudah berusia matang itu namun terlihat sangat mempesona. Silla dan Valda mulai tertarik sampai tak berkedip menatap layar 32 Inch didepan mereka. Sedangkan Aleena sedikit tertarik tetapi tidak histeris mereka berdua.
Selama Film itu berlangsung mereka tak henti-hentinya meneriakan kata "oh", "Ganteng bangeeet", "Ya Ampuun", "OMG" dan lain sebagainya. Sesekali Aleena tertawa melihat tingkah mereka bertiga yang tiba-tiba menjadi satu frekuensi.
Malam semakin larut, Aleena mulai gelisah dan mengajak Silla pulang. Sebenarnya ini bukan ajakan yang pertama dari Aleena, tapi Silla mengabaikannya karena ia masih asyik dengan film yang disajikan Jihan.
"Sill.. yuk, ini udah malem banget. Aku udah pengen mandi nih" pinta Aleena.
"Hahaha.. iya sebentar ya Leen, 10 menit lagi deh" rajuk Silla.
"Tapi bener ya 10 menit lagi"
"Iya sayangkuuu..."
"Ya udah aku ke kamar mandi dulu ya"
Aleena pun bergegas menuju ke kamar mandi, menyelesaikan yang tertahan sedari tadi. 10 menit kemudian Silla menepati janjinya, membuat Aleena dapat bernafas lega.
Valda memutuskan untuk menginap disana karena rumahnya paling jauh diantara kita bertiga. Jihan yang anak manja ini memang selalu meminta teman-temannya bergantian untuk menginap dengan tujuan menemaninya.
Semakin banyak yang berkumpul dirumahnya, ia semakin senang. Itulah sebabnya setiap weekend Jihan jarang ada di apartemennya kecuali ada teman-temannya yang berkunjung.
Malam kian larut, nampak sepi sekali ketika Aleena, Silla dan Jihan keluar dari Apartemen itu. Dalam satu lantai itu terdiri dari beberapa unit, tapi sepertinya mereka sudah terlelap.
Jihan hanya mengantar mereka sampai ke depan pintu apartemennya. Sedangkan Valda masih dengan kesibukannya menyelesaikan drama si akang ganteng dari Korea. Aleena dan Silla pun berpamitan dan keduanya menuju lift.
Sampai didepan lift mereka harus menunggu lift itu terbuka. Sementara belum terbuka, Silla terus menceritakan hal-hal menarik yang ia temukan pada film yang baru saja ditontonnya.
Sedang seru-serunya Silla bercerita, pintu lift pun terbuka. Aleena yang memang fokus pada pintu lift seketika berwajah datar melihat pemandangan didalam lift. Ia menyadari bahwa ini adalah apartemen yang sama dengan selingkuhan kekasihnya, namun ia tidak menyangka akan bertemu seperti ini.
Freeze... semua membeku dan hening.
Silla yang sedang bercerita dengan menggebu-gebu seketika diam, ia menatap Aleena yang berubah ekspresinya kemudian menatap pula ke dalam lift.
Dengan posisi berdiri di dalam lift, seorang perempuan menggunakan dress berdada rendah, wangi dan bermake up cukup tebal sedang bersandar di pundak sang laki-laki. Tangannya melingkari pinggang sang laki-laki. Begitu pula sang laki-laki yang melingkari pinggang ramping model itu dan terlihat rona bahagia dari keduanya.
Saat mereka berdua menatap orang yang berada di luar lift, sang lelaki tak kalah kagetnya dengan Aleena.
Perempuan dari dalam lift itu mendahului sang lelaki untuk keluar dari lift. Setelah 3 langkah ia menyadari bahwa kekasihnya itu tidak mengikutinya dari belakang. Saat menoleh ia melihat kekasihnya salah tingkah menatap Aleena dan Silla.
Pintu lift masih dalam posisi terbuka.
"Emh.. Sebentar, apakah kalian saling mengenal? tapi sepertinya wajah anda familiar ya" Fransiska to the point.
Baru saja Silla hendak menjawab, Aleena menahan tangannya seolah berkata "Jangan". Silla kembali diam ditempatnya, ia pun mengatupkan kembali mulutnya yang sempat terbuka.
"Selamat malam Ms. Fransiska, perkenalkan saya Aleena sekertaris Mr. Alvaro. Kita pernah bertemu beberapa kali" sapa Aleena dengan dada yang menahan amarah namun ia tetap berusaha sebaik mungkin seolah tidak terjadi apa-apa.
"Oh ya.. pantesan sepertinya saya ingat, ternyata kamu sudah kenal ya dengan saya. Oh ya sayang ternyata sekertarismu lumayan cantik ya" Yang ditanya hanya diam dengan wajah datar.
"Yuk sayang, aku sudah mengantuk" ajak Fransiska.
Tersadar dari lamunannya Alvaro beranjak keluar lift dengan lirikan mata yang tak berkedip ke arah Aleena.
Aleena menarik tangan Silla ke dalam lift,
"Kami permisi, Ms dan Mr" Silla pun segera menutup pintu lift.
Setelah pintu Lift tertutup sempurna, Aleena jatuh terduduk dengan lemas, Silla yang biasa banyak bicara hanya terdiam sambil mengusap lembut punggung Aleena yang tertutup rambut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Erina Munir
terbukti sudaah
2023-06-01
0