Pagi ini Aleena sudah terlihat rapi didepan meja rias kamarnya. Wajahnya yang terlihat agak pucat dan bermata panda karena kurang tidur, dia tutupi dengan make up yang agak lebih tebal tapi tetap memperlihatkan efek naturalnya.
Hari ini Ia dijemput oleh Alvaro yang sudah stand by di depan kosannya setelah sebelumnya ia sempat mengirimkan pesan terlebih dahulu. Katanya sebagai permintaan maaf Alvaro karena sudah mengabaikan beberapa panggilan Aleena selama di luar kota. Mereka pun sarapan bersama di sebuah Cafe langganan mereka yang menjajakan roti bakar dan kopi di pagi hari.
Aleena memesan Egg Toast dan hot chocolate, sedangkan Alvaro memilih Sandwich dan Hot Coffe Espresso.
"Udah lama ya mas, kita nggak ke sini. 2 bulanan kali ya mas" Aleena membuka obrolan.
"Iya Honey, aku lagi sibuk banget jadinya maaf ya.. aku nggak sempet jemput kamu beberapa waktu ini dan ya mungkin kedepannya juga kita akan jarang seperti ini" Ujar Alvaro.
"Tetapi aku usahakan ya kalau ada waktu luang aku akan jemput kamu" Sambung Alvaro semanis mungkin.
Ayo Aleena jangan gampang luluh Aleena... bisik Aleena dalam hatinya.
"Ya wajar aja mas, Lagian kita juga semakin banyak klien-klien besar. Ini juga demi masa depan kita berdua kan Mas. Yang penting aku percaya kalau Mas setia" Aleena langsung melirik untuk melihat ekspresi wajah Alvaro.
"Iya Honey.. Nanti kalau aku sudah jadi direktur utama, kamu harus bersiap-siap ya kita akan menikah"
Aleena tertegun sejenak, "menikah?" pikirannya melanglang buana, namun segera ia mengembalikan kesadarannya.
"Aku percaya kok, Mas bisa jadi Direktur Utama sesegera mungkin. Kalau masalah menikah aku akhirnya setuju dengan Mas untuk tidak terburu-buru. Sampai kita berdua bener-bener yakin" Dalam hati Aleena menutup rapat keinginannya untuk menikah dengan Alvaro dalam waktu dekat padahal sebelumnya dia sangat berharap untuk pernikahan ini.
"Nah itu maksudku honey.." Ucap Alvaro sambil mengelus punggung tangan Aleena diatas meja.
"Tapi Mas, aku mau tanya dong. Kan masih banyak ya wanita cantik di luar sana, Apalagi mas ini punya banyak relasi, punya banyak perempuan-perempuan cantik di sekitar Mas, kenapa Mas mau bertahan selama ini sama aku?" Alena mencoba memancing atau sebenarnya ingin mengetahui sejauh mana kejujuran dari Alvaro.
"Honey... di luar sana memang banyak sekali wanita cantik, tapi sepertinya hatiku ini cuma berlabuh buat kamu" Ia mengecup tangan Aleena yang sedari tadi di genggamnya.
"Tapi kan aku cuma manusia biasanya Mas, bahkan keluarga aku aja ga sepadan dengan keluargamu"
"Udahlah honey.. itu urusan nanti, akan ada waktunya kok" Hibur Alvaro.
Alena hanya mengangguk lemah. Dalam hati ia memikirkan bagaimana caranya untuk membongkar perselingkuhan antara Alvaro dan wanita model itu.
"Mas.. ini udah jam setengah 8 nih, sepertinya kita harus kembali ke kantor mas. Jam 10 juga kan aku harus langsung ke kantor Harrison Colection"
"Oke, yuk.." jawab Alvaro.
Mereka pun kembali ke kantor yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja.
Sesampainya di kantor Alena langsung mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya hari ini.
Agenda hari ini Alena mendampingi direkturnya itu untuk memimpin rapat terkait dengan hasil kunjungan dinas luar kotanya. Ia mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan pada saat presentasi termasuk menyiapkan laptop. Karena Aleena ada janji dengan pihak Harrison collection jadi di Ia hanya mendampingi sebentar dan pekerjaannya saat itu akhirnya dilanjutkan oleh Chelsy.
Tepat pukul sembilan Aleena meninggalkan area kantor menuju ke gedung Harrison collection diantar oleh supir kantor. Setelah itu sang driver kembali ke Bougenfil Tekstil sedangkan Aleena langsung naik ke lantai 14 sesuai pesan singkat yang dikirimkan oleh Asti.
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
2 minggu lagi, akan ada acara penting untuk perusahaan Harrison Colection, dimana mereka akan launching karya-karya terbaru koleksi dari fashion perusahaan itu dengan tema "Summer Fantasy". Agenda ini rutin diadakan tiga bulan sekali untuk memamerkan karya dari Harrison Colection untuk para customernya.
Harrison Colection selalu laris manis saat penjualan terutama untuk beberapa karyanya yang limited edition. Padahal kalau secara harga, karyanya ini hanya untuk kalangan menengah ke atas.
Noval tengah bulak balik mengecek hasil dari desainer dan tim nya saat Aleena sudah tiba disana. Noval sudah terbiasa seperti ini, karena memang sudah tugasnya. Tapi ada yang berbeda, pasalnya saat ini wakil direkturnya susah dihubungi. Secara lapangan memang Noval yang menghandle semua, tetapi rancangan ide dan konsep semua keputusan ada pada Frey selaku wakil direktur.
"Gara-gara tu cewek nih, gue jadi yang repot" Gerutu Noval dalam hatinya.
Tapi Noval tidak bisa menolak apapun yang diinstruksikan oleh Direktur utama ataupun wakil Direktur. Lemburannya saja satu hari bisa mencapai 5 juta, tanpa ia minta. Frey sangat bermurah hati dalam hal memberikan insentif pada Noval karena tahu temen kuliahnya itu sangat loyal terhadap perusahaan.
Saking sibuknya, Noval tidak menyadari kedatangan Aleena pada saat itu. Kemudian Asti mengarahkan Aleena menuju ke ruang designer. Aleena pun langsung bergabung dengan tim designer untuk mengetahui apa yang bisa ia bantu.
"Pagi All team" Semua orang yang tengah sibuk langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
"Pagi..." jawab mereka serempak.
"Teman-teman hari ini saya membawa seseorang yang bisa membantu kalian dalam menyelesaikan tugas kalian hari ini. Beliau sangat mengenal bahan dan kombinasi. Silahkan perkenalkan diri mbak" Pinta Asti.
"Terima kasih, Hai.. perkenalkan saya Aleena. Apabila ada yang bisa saya bantu mohon instruksinya" Sapa Aleena ramah.
Para karyawan disana pastinya tidak akan banyak komentar kalo sudah mendapat instruksi dari Asti. Apabila ada yang berkeluh kesah dan sampai di telinga Asti pasti secara sengaja sampai di telinga Noval, dan jika keluh kesah itu terdengar serius maka akan sampai di telinga Frey yang pada akhirnya berujung pada skors atau pemecatan.
Sebenarnya Aleena disini tidak banyak membantu disana, hanya membantu mengkombinasikan warna dan motif. Ia juga membantu memilihkan kain yang cocok untuk design yang sudah dibuat.
Secara, Harrison Collection adalah perusahaan fashion yang besar. Harga 1 koleksinya saja yang termurah sekitar 2 sampai 5 jutaan. Pernah juga Harrison Collection menjual jaket tema k-pop dengan harga sekitar 30 jutaan dan memproduksi hanya sekitar 50 pcs, habis dalam waktu 1 bulan.
Frey yang tipe mudah bosan dalam hal fashion, sangat tidak suka dengan model yang berulang. Walaupun laris di pasaran dan permintaan pasar juga masih ada tapi Frey menolak untuk mengeluarkan mode yang sama.
Koleksi pakaian ini akan dipamerkan di depan para Owner retail-retail besar se-Indonesia bahkan manca negara. Beberapa modelnya sudah masuk ke Mall besar di negara Malaysia, Singapura, Brunei dan Filiphina.
Tema "Summer Fantasy" ini, bertujuan untuk menarik peminat beberapa negara yang memiliki 4 musim, seperti Jepang, Korea, China dan Eropa. Dari 1 Mall besar diluar negeri saja jika pesan 1 dari puluhan koleksi yang dipamerkan, keuntungan yang dimiliki bisa mencapai puluhan juta.
Itulah kenapa Boutique Tekstil sangat bergantung pada perusahaan ini, sampai-sampai menyerahkan sekertarisnya yang bertalenta. Kehilangan Harrison Collection sama saja ia kehilangan setengah penghasilannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, Asti yang menyadari bahwa ia memiliki tamu khusus baru ingat bahwa belum sempat menawarinya makan siang.
"Oh god, sudah sore ini, mbak Aleena pasti belum makan siang, lupa aku!!" serunya sambil setengah berlari menghampiri Aleena di lantai 14, sedangkan ia posisinya di lantai 3.
Benar saja Aleena masih sibuk dengan rekan-rekan barunya.
"Mbak Aleena, sudah makan siang belum?" tanya Asti
"Eh, belum sempat nih mbak. Sebentar lagi mungkin" jawab Aleena sambil memperhatikan 2 kain dihadapannya.
"Ayo mbak, kita makan siang dulu aja, udah telat banget nih.. "
"Oke.. oke sebentar ya.. "
Setelah Aleena menyelesaikan pekerjaan kemudian Aleena menerima ajakan Asti untuk makan siang bersama.
Asti dan Aleena menuju basement untuk mengambil mobil yang terparkir disana. Aleena terkesan sekali melihat Asti yang memasuki sebuah mobil dengan 4 bangku yang terlihat mewah dan mahal.
Tak mau terlihat kikuk ia pun langsung memasuki mobil itu mengikuti Asti yang sedang sibuk menyalakan mobil.
"Kenapa mbak?" Tanya Asti melihat Aleena yang melamun.
"Eh, Enggak.. ini mobil kamu mbak?" tanyanya.
"Asti aja kalau diluar kantor, kita seumuran kok" jawab Asti
"Loh kok tau?" Aleena keheranan.
"Semua data personil yang bekerja sama dengan Harrison Collection itu ada di saya kok Leen" Ia memulai memanggil nama.
"Ini tuh mobil Mr. Noval, kalau saya belum sanggup beli mobil sebagus ini, kalau mobil saya lagi di bengkel jadi saya pinjam mobil ini, eh bukan pinjam tapi dipinjamkan sekalian nyuruh beli makan" ucapnya.
Mereka pun berhenti di sebuah tempat makan Sop Iga. Jujur emang enak banget kerja di perusahaan itu apalagi kalau bosnya loyal. Gimana enggak, makan selalu gratis dan enak-enak, sedangkan uang makan utuh.
Mereka memutuskan untuk makan ditempat dan membungkuskan makanan untuk Noval.
"Ini gak kelamaan Mr. Noval nungguin kita?" tanya Aleena pada Asti yang asyik menyuruput tulang iga.
"Nyantai aja Leen, Mr. Noval sama Mr. Frey itu sama aja. Kalau udah kerja suka lupa waktu dan lupa rasanya laper"
Satu nama asing buat Aleena disebutkan Asti tapi sepertinya Aleena tidak tertarik dengan nama itu. Jadi ia hanya mengangguk anggukan kepalanya sambil menikmati sop iga dihadapannya.
Setelah selesai Asti membayar semuanya dengan menggunakan Silver Card. Dan Aleena kembali terperangah.
"Bukan.. ini juga punya Mr. Noval, Leen" ujar Asti yang lagi-lagi menangkap gelagat kaget dari Aleena.
"Lah pin nya?" Tanya Aleena.
"Hahaha... aku tuh sama Mr. Noval tidak ada rahasia Leen untuk alasan itu. Karena dia juga terlalu sibuk untuk menggantikan kerjaan wakil direkturnya. Kadang malah ke bengkel mobil pun aku yang bawa"
"Kok bisa?"
"Itulah petinggi Leen, kalau kita bisa jaga kepercayaan mereka, mereka akan loyal sama kita. Kuncinya jaga kepercayaan mereka dan loyal" ujar Asti sambil fokus menyetir.
"Kayak pacaran aja ya kalian" jawab Aleena
"Hahaha.. lebih kali.. pacaran belum tentu tau berbagi no pin. Tapi kalo urusan udah selesai aku selalu mengembalikan kartu ini ke beliau"
Aleena pun hanya mengangguk anggukan kepalanya.
Dan akhirnya mereka pun sampai kembali di kantor Horrison Collection.
%%%%%%%%%%%%%%%%
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments