Lika Liku Kisah Cinta Aleena
Menjadi seorang gadis cantik yang memiliki kemampuan handal sebagai sekertaris, ternyata tak juga membuat Alvaro nyaman hanya dengan satu wanita saja.
Aleena Rainsyakha, wanita yang cantik bak model dan pintar dibidangnya ternyata tak cukup pandai dalam dunia percintaan. Hal ini terbukti dengan lamanya ia menyadari perselingkuhan sang kekasih yang ternyata sudah berlangsung lama.
Ikatan cinta yang sudah dirajutnya selama 3 tahun ini bersama Alvaro ternyata ternodai oleh perselingkuhan selama lebih dari 1 tahun antara dia dengan teman kuliahnya dulu.
Perusahaan di bidang tekstil itu memang menjanjikan gaji yang lebih dari cukup untuk Aleena tapi sebanding dengan kesalahan yang sering dibuat oleh sang direktur. Dan siapa lagi yang harus memperbaikinya kalau bukan Aleena.
Kadang ia merasa jengah atas tugas kekasihnya yang selalu saja ada kesalahan dan kurang teliti, tetapi demi keberlangsungan kisah cintanya ia pun memilih untuk diam.
Suatu malam, setelah beberapa hari ini kurang tidur karena ada beberapa bahan yang salah kirim dan tak sesuai dengan presentasi (yang itu merupakan kelebihan Alvaro) Aleena yang berniat langsung menerobos ruang kekasihnya itu tanpa sengaja mendengarkan percakapannya dengan seseorang melalui sambungan telepon
"Iya sayang, aku juga mau nya cepat selesai.. tapi kan kamu tau sendiri pacar aku belum pulang"
hah.. sayang?? ngakuin punya pacar tapi manggil sayang, begimana.. begimana...
"Oke.. semalam apapun aku pulang kamu tunggu aku ya sayang"
"Iya sabar ya sayang.. percantik dirimu nanti aku bawakan makanan kesukaanmu ya"
"See u, mmmuuuach"
jreeeeng... jreeeeeng... Aleena yang mendengarkan percakapan itu berusaha mencerna secara positif apa yang baru saja didengarnya.
" Siapa dia??"
"Apakah alvaro selingkuh?"
"Tapi ga mungkin kan.. dia selama ini selalu denganku loh.. "
Entahlah mungkin karena sudah terlalu lelah dan segera ingin pulang iya pun langsung menyerahkan berkas itu pada sang direktur.
"Maaf pak, saya langsung masuk. ini berkas yang sudah saya perbaiki"
"Oh.. ayolah honey.. sudah tak ada karyawan disini jangan panggil aku pak"
"Maaf pak tapi ini masih di kantor" ucap aleena yang sudah tak berselera.
"Sepertinya kamu lelah sekali malam ini, langsung pulang ya.. "
"Aku juga berfikir begitu.. " seketika aleena teringat akan hasil curi dengar tadi didepan pintu.
"Eum.. mas makan nasi goreng dulu yuk.. dilangganan kita biasa.. "
"Kamu laper ya sayang.. aku siih.. pengen tapi gimana ya.. aku masih harus ada yang dikerjain nih.." ucap Alvaro dengan tatapan seperti menyembunyikan sesuatu.
"Gak papa lah.. aku tungguin sampe selesai" ucap aleena sedikit memaksa
"Hemh.. sayang kamu itu udah kelihatan lelah sekali, aku gak tega biarin kamu nungguin aku sampe lama" masih berkilah juga ini orang yak..
"Kenapa? kamu udah janjian ya sama cewek lain?"
"Tuuuh.. kan, kalo kamu kecapean gitu tuh.. ada aja, udah ya.. kalo kita berdebat terus ini kerjaan aku ga kelar.. mending sekarang kamu rapi-rapi ya.. pulang terus istirahat"
sebenarnya Aleena masih ingin berdebat dan mengorek sedikit tentang alvaro tapi sepertinya tubuhnya sudah tak sanggup menopang kelelahan ini. akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti kata kekasihnya itu dan membiarkan dulu apa yang terjadi.
%%%%%%%%%%%%%%%%%
Bangun pagi itu Aleena merasa badannya lebih segar dari sebelumnya, tapi alangkah terkejutnya Aleena ketika melihat jarum jam dinding menunjukkan pukul 09.00. Namun rasanya belum cukup bagi aleena untuk beristirahat. Kemudian ia pun segera mengambil ponselnya berniat hendak meminta izin sang direktur untuk datang siang hari ini.
Baru saja Aleena berniat untuk meminta izin, tetapi ia melihat ada notifikasi dari *My Boyfriend*.
"Honey.. sebaiknya hari ini kamu tidak usah ke kantor ya, aku lihat semalam wajahmu terlihat sangat lelah honey, besok kita langsung ketemu klien saja ya jam 2 siang di Hotel Andalas. nanti ku jemput ya.."
Terlihat pesan itu terkirim pukul 07.01
kemudian tak lama setelah itu *My Boyfriend* kembali mengirimkan pesan.
"Hemh.. pasti belum bangun ya.. ok fix aku jemput nanti jam 1 depan komplek ya.. "
Karena masih merasa lelah, Aleena hanya membalas dengan kata "Oke" (berani beud ya sama direktur cuma bales gitu doang).
Kemudian Aleena bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, walaupun waktu yang tersisa masih panjang tapi Aleena lebih memilih untuk memanjakan dirinya lebih lama di kamar mandi.
Aleena tinggal di sebuah rumah besar yang bisa dibilang kos kosan dengan 10 kamar yang tersedia. 4 kamar dengan kamar mandi didalam berada di lantai 2 dan 6 kamar dengan 2 kamar mandi diluar berada di lantai 1. Sedangkan rumah pemilik kos dengan kos kosan hanya dipisahkan oleh kebun yang amat terawat karena sang ibu kos sangat suka dengan tanaman.
Selesai mandi Aleena menuju dapur untuk membuat coklat panas kesukaannya. Saat tengah asyik mengaduk coklat panasnya, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya,
"Wezz.. tumben nih tuan putri yang super sibuk jam segini ada dirumah" seru Silla yang membuat aleena terperanjat.
"Kageet... lah, kamu juga tumben jam segini belum jalan? ga kerja?" sambil menunggu jawaban temannya itu, Aleena memperhatikan dandanan Silla yang sudah rapi seperti hendak bekerja.
"Kerja lah..." kemudian ia pun meneguk air putih dan mengambil botol minumnya dari kulkas.
"Iya juga sih orang pakaiannya rapi begitu" ucap Aleena didalam hatinya
seolah menangkap keheranan Aleena, Silla pun berkata "Gue izin dateng agak siang, biasa hari pertama haid.. untung gw deket sama kepala cabang jadi bisa nge-lobi dikit lah.." ucapnya sambil memasukkan botol minumnya kedalam tas. Aleena hanya menganggukkan kepala perlahan mendengar penjelasan teman kos nya itu yang menyewa kamar disamping kanan Aleena.
"Btw len, lu masih sama direktur itu?"
"hemh.."
"Emh.. sebenernya gue udah lama pengen ngomong ini sama lu, tapi... "
"Apaan sih.. "
"Mungkin ga sih... direktur lu itu punya klien, emh.. maksud gue datengin langsung kliennya di apartemennya gitu?" tanya Silla terbata-bata karena ia tak ingin membuat sahabat nya bersedih karenanya.
"Mungkin aja sih.. gue sering kok.. tapi emang kita perginya selalu berdua" Aleena tetap bersikap biasa walaupun sebenarnya ia memahami kemana arah percakapan mereka.
"Kalo sendiri??"
"Sendiri?
"Sendiri ya? mungkin gue lagi sakit kali ya atau gue lagi ada urusan gitu.. tapi ya.. jarang sih"
"Emh.. ya udah deh gw jalan dulu ya, biar kata udah izin tapi gw tetep ga enak kalo kesiangan banget hehe.. "
"Oke.. ti ati ya, kapan-kapan kita ngebakso lah ya.. "
Silla hanya mengangkat kedua jempolnya tinggi tanpa membalikkan tubuhnya ke arah Aleena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments