Bab 11

Sepulang dari apartemen Alvaro, Aleena langsung membersihkan dirinya dan mempersiapkan beberapa hal yang kemungkinan akan diminta oleh pihak Harrison Colection.

Entah karena pikirannya sedang kalut atau memang terlalu lelah, membuat Aleena belum merasa ngantuk padahal waktu di handphone sudah menunjukkan pukul 21.40.

Ia pun memutuskan untuk membuat coklat panas dan duduk di balkon tepat di samping kamar kosnya. Ia menyimpan gelasnya di meja kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa empuk sambil beberapa kali menarik nafas dalam. Angin malam menyapanya, namun sepertinya ia tidak merasa kedinginan walaupun hanya memakai piyama lengan pendek senada dengan celana pendeknya.

"Mama.... Aku kangen sama mama..., Maafkan aku ya ma.. aku masih belum bisa mewujudkan impian kita untuk tinggal bersama" Lirihnya dalam hati. Sesak rasanya tetapi ia hanya bisa memejamkan mata dan menarik udara sedalam-dalamnya. Ingin sekali menumpahkan air matanya tetapi ternyata air mata itu tidak bisa muncul dengan paksaan.

Ditengah heningnya malam dan angin yang semakin dingin, tiba-tiba Aleena merasa ada sosok yang menghampirinya.

"Hey.. kok belum tidur?" Silla datang tiba-tiba menepuk pundaknya dan seketika itu Aleena melonjak kaget.

"Ya Ampun Silla.. ngagetin aja... " seru Aleena.

"Hihihi.. maaf ya maaf..." Silla pun duduk disamping Aleena.

Aleena mengalihkan pandangannya kembali ke langit malam yang hitam tapi menenangkan.

"Leen.. soal foto yang tadi itu maaf ya, aku ga bermaksud untuk...... " Ucap Silla menggantung, rasa tak nyaman menyelimutinya terlebih lagi melihat ekspresi Aleena saat ini yang memperlihatkan kesedihannya.

Aleena menatap Silla, "Enggak apa apa sil.. justru aku mau ngucapin makasih banyak"

"Eh" gantian sekarang Silla yang kaget.

"Iya.. awalnya aku ragu, gak mungkin Mas Al itu selingkuh. Dia tuh manis banget sama aku. Aku gak pernah menyimpan sedikit pun rasa curiga ku sama dia. Tapi akhir-akhir ini banyak bukti yang mengarah kesana. Termasuk foto tadi, itu kemeja nya sama persis dan yah memang baju itu yang udah aku siapin buat dipake"

"Terus, Terus, kamu langsung tegur dia??" Silla antusias.

"Hemh.. soal itu.... "

"Kenapa? kamu maafin dia?"

"Ini yang lagi aku fikirin Sil.. " Silla mengerutkan wajahnya.

"Kenapa?" Tanya Silla lagi.

"Coba deh kamu pikir, mana ada perempuan yang mau diselingkuhin??"

"Ya udah kalo gitu putusin aja langsung.. mumpung masih anget hehe.. " Silla mencoba mencairkan suasana.

"Kamu pernah ga sih.. sekantor sama mantan?"

"Oh.. itu toh.. belum pernah sih tapi ya udah nanti juga terbiasa"

"Ada beberapa hal yang bikin aku ga bisa bernafas saat ini Sil. Satu, aku belum punya bukti yang cukup kuat buat ngungkapin perselingkuhannya. Dua, hal terburuk nya adalah kita pisah, mantanan kan? sedangkan aku kerja itu selalu koordinasi sama dia kan, itu otomatis ganggu profesionalitas kerja kita kan? ketiga, kalo akhirnya aku ga kuat dan lebih memilih berenti kerja, apakah bisa aku dapat perkerjaan dengan penghasilan lebih dari ini. Apalagi sekarang ibu ku sering banget masuk rumah sakit" Aleena mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Pelik juga ya.. kerja sama aku mau ga?"

"Masalahnya aku udah nyaman disini, ditempat kerjaku sekarang"

"Emang kamu ga punya relasi atau teman gitu?"

"Aku terlalu nyaman disini sampe ga kepikiran buat pindah kerja"

"Tapi emang kamu mau terus diselingkuhin sama dia?"

"Ah.. entahlah, seandainya kamu jadi aku, apa yang akan kamu lakukan, Sil?" Tanya Aleena.

"Aku? ya jelaslah aku tinggalin dia. Sedikit pun aku ga akan kasih kesempatan buat dia kembali. aku paling benci di khianati Leen" jawab Silla menggebu gebu.

"Akuu...."

"Leen..." Silla memotong pembicaraan Aleena, "Aku tau ini pasti berat buat kamu, aku ga bisa jadi kamu dan pastinya kita punya pemikiran yang berbeda tentang ini. Setiap pilihan pasti ada resikonya, ada baik buruknya. Tapi yakinlah pilihan kamu itu pilihan yang terbaik. Dan ingat selalu ada aku kapanpun kamu butuh" Lanjut Silla.

Seketika itu Aleena langsung memeluk Silla, seraya berkata "Makasih banyak ya, Silla... "

"With my Pleasure Aleena.." Silla membalas pelukan Aleena sambil mengusap-usap punggung Aleena lembut.

Sepersekian detik mereka berpelukan. Kalau ditanya siapa teman yang paling dekat dengan Aleena saat ini, jawabannya sudah pasti Silla. Diantara penghuni kos yang lain, Aleena dan Silla bisa dibilang penghuni kos terlama disana, karena rata-rata disana baru beberapa bulan kos di rumah itu, sedangkan Silla dan Aleena sudah lebih dari satu tahun menempati kamar kos nya. Dua bulan setelah Aleena tinggal disitu barulah Silla menyusul untuk tinggal di kosan itu.

Kalau boleh jujur memang harga sewa yang cukup mahal untuk ukuran kosan. Oleh karena itu kamar kosan terutama yang di lantai 1 sering kali ganti-ganti penyewa.

Pelukan itu berakhir, keduanya saling tersenyum.

"Kamu belum tidur? emang ga ngantuk?" Tanya Aleena pada Silla.

"Aku tuh mau tidur tadinya, pas lihat balkon ternyata ada orang, eh.. malah seger lagi ini mata" Jawab Silla

"Besok ga kerja?"

"Kerja.. tapi masih aman lah, kenapa kamu udah ngantuk Leen?"

"Aku masih ingin menikmati angin malam, dikamar juga ujung-ujungnya ga bisa tidur"

Kedua sahabat baik itu melanjutkan perbincangan tentang berbagai hal. Tak lupa juga ia menceritakan tentang berbagai kecurigaan Aleena kepada Alvaro yang berhasil ia temukan.

"Leen, ga ada niat buat ngejebak gitu?"

"Ngejebak? emang bisa? Aku ga ada ide" timpal Aleena

"Bisa leen.. tapi Dia tau ga kalau kamu sebenernya udah tau masalah perselingkuhan ini"

"Kayaknya belum tau deh"

"Hemh.. sementara ini kamu bisa kan pura-pura ga tau gitu, sambil aku cari-cari tahu dulu" ujar Silla.

Silla itu tipe cewek yang ceria, banyak akal dan pandai bergaul, berbanding terbalik dengan Aleena yang selalu menahan jika ingin melakukan sesuatu. Dari kepribadian mereka yang bertentangan itu, membuat mereka saling melengkapi. Sebenarnya Aleena tidak terlalu dekat dengan Silla, karena walaupun kamarnya bersebelahan terkadang tidak bertemu beberapa hari atau sekalipun bertemu paling hanya berpapasan.

Aleena selalu pergi pagi-pagi sekali dan tak jarang ia pulang larut malam. Sedangkan Silla selalu berangkat setelah matahari terbit dan sore sudah dirumah. Silla juga bukan tipe yang selalu tidur malam. Biasanya ia sudah tidur ketika Aleena pulang.

Malam semakin larut dan angin malam dingin tak mau menyerah untuk menyapa mereka yang masih dalam obrolan. Melihat Silla yang sudah beberapa kali menguap akhirnya Aleena mengajak Silla untuk tidur karena sebentar lagi waktu menunjukkan tengah malam.

"Yuk Sil kita tidur, udah malem banget ini kayaknya" ajak Aleena

"Hoooaaaam.... iya ayo, aku juga sepertinya sampe kamar langsung *****, haha"

Mereka masuk ke dalam kamar secara bersamaan. Sebelum menuju kamar, Aleena menutup pintu balkon dan memastikan terlebih dahulu balkon sudah tertutup rapat. Barulah kemudian Ia masuk ke dalam kamar.

Tiba di kamar Ia melakukan ritual sebelum tidur terlebih dahulu, yaitu gosok gigi, cuci muka dan cuci kaki.

Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, namun matanya masih enggan terpejam, memikirkan segala resiko yang mungkin terjadi ketika memilih salah satu jalan.

Sudah lewat tengah malam Aleena masih belum bisa terpejam. Padahal hari ini cukup melelahkan untuknya.

Kembali Aleena teringat akan kabar mamanya. Selama ini Aleena tidak pernah menanyakan kabar mamanya, karena handphone mama dipakai oleh Rinaya. Rinaya hanya akan menghubungi Aleena jika meminta uang saat ibunya sakit. Sedangkan nomor ayahnya, Aleena sama sekali tidak ingin menyimpannya.

Tipe yang introvert membuatnya selalu menahan dan selalu memikirkan sesuatu yang saat ini terjadi atau yang akan terjadi. Hal itu sangat mempengaruhi pola makan dan pola tidurnya. Itulah yang menyebabkan secara sengaja atau tidak sengaja berat badan Aleena terlihat ramping.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!