Berita duka

Diruang kerja Alexa tengah duduk sembari memainkan komputernya, tiba-tiba pesan masuk di ponselnya.

Ting,,,

"Aku udah dirumah", isi pesan yang barusan masuk keponsel Alexa .

"Aku masih sibuk di resto, mungkin pulang sore", jawab Alexa.

Setelah membalas pesan dari Hendra Alexa kembali sibuk dengan komputernya, tak ingin terlalu pusing memikirkan nasibnya yang kini memiliki madu akhirnya Alexa memilih menyibukkan diri, memeperluas pengetahuan dan juga memperbanyak jumlah saham.

*

Dirumah.

Alexa yang baru saja sampai ia sudah disuguhkan dengan pemandangan yang memuakkan, dimana ia melihat suami dan madunya tengah bercumbu diatas sofa ruang tamu.

Tak ingin terus-terusan melihat hal yang menurutnya menjijikkan akhirnya Alexa melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu dengan langkah jenjangnya dan mengacuhkan kedua orang yang baru saja pulang berbulan madu itu.

Alexa membanting pintu kamar dengan cukup keras sehingga membuat Hendra dan juga Bela terkejut, dengan sigap Hendra berdiri dan berlari menuju kamar Alexa.

Begitu berada didepan pintu Hendra tak langsung masuk karena kamar Alexa rupanya tengah dikunci, beberapa kali Hendra mengetuk dan memanggil namun sama sekali tidak ada jawaban dari Alexa.

Hal itu membuat Hendra akhirnya memutuskan untuk menunggu sampai nanti malam.

*

Dimeja makan ketiga insan yang tengah menyantap hidangan makan malam yang sudah disiapkan oleh bi Lastri, mereka makan dalam diam tak ada satupun yang membuka suara hingga akhirnya Hendra memilih mempercepat makannya agar bisa bicara dengan kedua istrinya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu", ujar Hendra ingin mendinginkan hawa yang membuat bulu kuduk nya merinding.

" Katakan sayang", jawab Bella dengan senyum manis ditujukan kepada Hendra, namun sedetik kemudian tersenyum sinis kepada Alexa.

Mendapat senyuman sini dari madunya Alexa memilih diam dan melanjutkan acara makannya.

"Katakan", ucap Alexa ketika lama tak mendengar Hendra berbicara lagi.

"Aku ingin kalian akur, dan kita bertiga menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis", terang Hendra.

Alexa hanya menatap sekilas kepada Hendra lalu berdiri dan meninggalkan meja makan.

"Mau kemana?", tanya Hendra.

"Aku sudah Kenyang", jawab singkat Alexa .

Bibir Hendra berhenti bergerak, awalnya ia berniat mencegah Alexa namun tangan Bella sudah lebih dulu mengusap pundak Hendra.

"Udahlah Mas, Mbak Lexa kan udah kenyang", jelas Bela.

Hendra tak menjawab melainkan pergi menyusul Alexa menuju kamarnya.

Melihat itu Bella tersenyum puas karena ia pikir Alexa dan Hendra akan bertengkar malam ini.

"Kita liat aja, siapa yang akan pergi", gumam Bela seraya menatap punggung Hendra yang mulai menghilang masuk kedalam kamar Alexa.

*

"Kamu marah sama Mas?", tanya Hendra kikuk, meninggalkan Alexa selama beberapa hari membuatnya sedikit canggung ketika berhadapan dengan Alexa terlebih lagi dia memiliki dua istri.

"Ngak ", jawab singkat Alexa dengan pandangan tetap tertuju pada bulan yang kini tengah menerangi malam yang gelap dan lampu-lampu yang menghiasi gedung-gedung tinggi yang membuat pemandangan indah dimalam hari ketika dilihat dengan keadaan hati yang sedang gundah.

"Ayolah, bersikap ramahlah pada Bella", pinta Hendra.

"Baiklah", ucap setuju Alexa.

"Malam ini aku akan tidur disini".

"Oke", jawab singkat Alexa lalu berjalan melangkah menuju sofa yang ada dikamarnya dan mulai membuka laptopnya.

Hendra terpaku melihat sikap dingin istrinya itu, beberapa hari tak bersama membuat Hendra kini l seperti sedang berhadapan dengan orang asing, istri yang biasa dia temui selalu bersikap manis, kini berubah menjadi begitu dingin.

*

Sudah hampir satu Minggu Alexa tinggal serumah dengan madunya tapi hampir tidak pernah mereka bertegur sapa, itu karena Alexa memilih berangkat kerja lebih awal dari biasanya dan pulang lebih larut ketika orang-orang rumah sudah tertidur.

Dan untuk masalah makanan Alexa sudah serahkan semuanya kepada Bi Lastri, ia juga meminta Bi Lastri agar menyiapkan sarapan lebih awal khusus untuknya karena dia tidak ingin sarapan satu meja dengan madunya.

Dan selama itu jugalah hubungan Alexa dah Hendra begitu sangat dingin, misalkan Hendra masuk kedalam kamar Alexa selalu memberikan alasan begitu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan dan masih banyak alasan lain.

Sehingga hal itu membuat Alexa dan Hendra sudah tidak pernah berhubungan intim selama Hendra pulang dari bulan madunya besama Bela.

*

Malam ini seperti yang Alexa duga Hendra akan tidur dikamar Bela, sehingga Alexa bisa tidur dengan pulas dan tak lupa ia juga mengunci pintu, jaga-jaga kalau saja Hendra menerobos masuk kedalam kamar.

Sebenarnya Alexa tahu sikapnya ini bukalah sikap yang baik, tapi entah mengapa ia begitu jijik ketika mengingat bahwa ia harus berbagi dengan suami dengan Bella.

Tanpa Alexa tahu, tengah malam Hendra menyelinap masuk kedalam kamar Alexa, Hendra bisa masuk karena ia sudah dengan sengaja membuat kunci duplikat agar bisa leluasa masuk kedalam kamar Alexa.

*

Alexa menjerit lalu dengan refleks mengunci tangan Hendra, begitu mendengar teriakkan kesakitan dari Hendra dengan segera Alexa menyalakan lampu kamarnya.

"Mas Hendra ", ucap Alexa terkejut saat melihat bahwa suaminya lah yang sudah memeluknya tadi.

"Iya ini aku", jawab Hendra dengan wajah menyengir kesakitan karena tangannya tadi serasa hampir dipatahkan oleh istrinya sendiri.

"Mas kok bisa masuk?", tanya Alexa heran karena seingatnya tadi dia sudah mengunci pintu kamarnya sebelum tidur.

"Ya bisalah, tinggal buka aja kok gak bisa", jawab Hendra.

"perasaan udah aku kunci deh,". batin Alexa.

Hendra memalingkan wajahnya berusaha menyembunyikan senyum simpul yang kini tengah tergambar jelas di wajahnya.

"Aku tidur sini ya!", pinta Hendra seraya membaringkan tubuhnya di kasur.

"Ini jadwalnya Mas tidur dikamar Bella!".

Hendra tak menjawab dan malah berpura-pura tidur.

"Mas aku lagi ngomong!", panggil Alexa, karena tahu bahwa suaminya belum tidur.

Hendra bangkit dari tidurnya lalu berkata, "Aku ingin sekali saja beri aku kepuasan batin".

Mendengar bahwa suaminya sudah tidak lagi memberi kode melainkan memintanya secara langsung membuat Alexa kelabakan memikirkan alasan yang tepat.

Namun karena melihat tatapan suaminya yang begitu berhasrat akhirnya Alexa mengalah dan mau memberikan apa yang sudah menjadi hak Hendra.

Lama tak bercumbu dengan Alexa membuat Hendra sedikit kehilangan kontrol dan kurang sabaran, pada saat Hendra tengah membuka ****** ***** Alexa, tiba-tiba tatapannya kosong.

Alexa yang tadinya memejamkan mata tak berani menatap Hendra akhirnya membuka matanya ketika dirasa tidak ada pergerakan dari Hendra.

Tatapan Hendra menjadi linglung, melihat itu Alexa heran dengan tingkah suaminya itu dan mulai bertanya, "Ada apa mas?".

"Aku tidak diperbolehkan masuk", ucapnya datar.

Alexa dengan segera bangun dari tidurnya melihat bahwa dirinya sedang datang bulan, ia terkekeh melihat ekspresi wajah Hendra lalu mengelus-elus punggung Hendra dan berkata, "Sabar Mas", dibarengi dengan senyum menggodai .

Hendra tak menjawab dan hanya mengusap kasar wajahnya.

*

Hari berganti begitu cepat hari ini Alexa akan memulai dunia baru dimana dia bertekad untuk memulai berbisnis diluar bidangnya, selain ingin mengasah kemampuan Alexa juga ingin lebih menyibukkan diri.

Agar bisa terhindar dari suaminya, dan selama hampir satu bulan ini juga Alexa selalu memikirkan taktik untuk menghindari suaminya.

Ia berpikir tak apa menanggung dosa asalkan dirinya bisa hidup lebih tenang dari pada harus melayani suaminya yang hanya akan membuat dirinya jijik akan tubuhnya sendiri.

Selama ini juga Bella selalu mencari cara agar bisa mengeser posisi Alexa namun sayangnya semua usahanya sia-sia.

*

Lama Alexa mencari keberadaan Arman dan juga nenek Yuri namun bagai ditelan bumi keberadaan mereka sama sekali tidak bisa Alexa temukan.

"Sepertinya memang aku harus menyerah mencari keberadaan mereka", Alexa terus saja berjalan gontai memasuki pekarangan rumah nya seraya terus bergumam pada diri sendiri.

"Non", panggil Bi Lastri.

Betapa terkejutnya Alexa begitu melihat Bi Lastri sedang bersama Arman.

"Arman", teriak Alexa seraya berlari menghampiri mereka berdua.

Pelukan tak terhindarkan, hati Alexa kini begitu lega karena orang yang selama sebulan ini ia cari ternyata malah datang dengan sendirinya .

"Nenek mana?", tanya Alexa begitu pelukan mereka terlepas.

Terlihat jelas pada raut wajah Arman ada guratan kesedihan yang begitu mendalam, melihat itu Alexa dengan cepat mengajak Arman masuk kedalam rumah.

Kebetulan suaminya dan juga Madunya sedang tidak ada dirumah sehingga membuat Alexa bebas membawa masuk Arman .

*

Malam hari setelah menidurkan Arman akhirnya Alexa mendatangi Bi Lastri berniat menanyakan tentang Arman.

"Bagaimana Arman bisa sampai sini Bi?".

"Tadi Arman datang diantar tetangganya dia membawa secarik kertas alamat rumah dan juga nomor telepon non, Bibi cuma diminta kasi ini sama orang yang antar Arman tree tadi", jawab Bi Lastri sembari memberikan amplop, dengan segera Alexa membuka dan membacanya.

Betapa terkejutnya ia setelah membaca surat yang diberikan oleh Bi Lastri, ternyata surat itu berisikan pesan untuk Alexa bahwa nek Yuri menitipkan Arman, dan lebih mengejutkan lagi ternyata Nenek Yuri sudah meninggal dunia beberapa hari lalu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa like dan votenya teman-teman demi berlanjutnya novel ini🙏...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!