Menyetujui

Hari ini Alexa memutuskan untuk beristirahat sebelum kembali ke rutinitas biasanya, "Nonton tv dan makan camilan kayaknya enak nih".

Alexa sedang asik menonton acara tv kesukaannya tiba-tiba bel pintu berbunyi.

Karena hari ini dia malas untuk bergerak akhirnya Alexa meminta tolong Bi Lastri untuk membukakan pintu.

" Loh Tuan dan nyonya tumben datang kesini?", tanya Bi Lastri, ingin sekedar menyapa namun sepertinya orang tua Hendra salah mengartikan perkataan Bi Lastri.

"Apa aku harus meminta izin untuk datang kerumah anakku!", hardik kesal Yuni.

Ya Yuni adalah ibu Hendra alias istri seorang Arya Gunawan, seorang pembisnis sekaligus ketua klan organisasi Hitam.

"Maaf nyonya", kalau begitu mari tuan dan nyonya silahkan masuk", tidak ingin membuat masalah baru dengan kedua orang tua itu akhirnya Bi Lastri mempersilahkan mereka untuk masuk.

Alexa yang mendengar ada keributan diluar dengan segera dia berdiri dan melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi, " Mama, papa, tumben mau datang kesini gak kasi kabar dulu", tanya Alexa dengan antusias kala melihat mertuanya datang kerumahnya.

" Mama sengaja mau kasi surprise buat kamu" , jawab Yuni seraya memberikan paper bag ke Alexa.

Tidak ingin membuat kedua mertuanya berdiri lama Alexa segera mengajak kedua mertuanya untuk masuk kedalam rumah " Kalo tau mama sama papa mau datang aku bakal siapin makanan dulu tadi ma, ohiya mas Hendra juga pasti gak bakal masuk kerja kalo tau mama sama papa bakal datang", ujar Alexa dengan penuh semangat karena senang dengan kedatangan mertuanya.

" Hendra sudah tau kalau kita akan datang ", jawab Arya.

" Benarkah!", Alexa sedikit terkejut karena tidak seperti biasanya Hendra tidak memberitahu kalau kedua orangtuanya akan datang berkunjung.

"Ah,,mungkin dia lupa memberitahuku ", ucap Alexa segera setelah mengubur rasa terkejutnya.

Tak berselang lama mobil sport Hendra terdengar memasuki halaman rumah, begitu mendengar suara mobil suaminya Alexa segera berjalan menghampiri suaminya, belum juga melangkah jauh Alexa sudah dikejutkan dengan kedatangan Hendra dan juga Bella, tubuh Alexa terpaku karena melihat pemandangan didepannya.

" Ada apa ini!, kenapa ada wanita ini?", tanya Alexa kepada Hendra dengan suara bergetar.

" Dia calon istri Hendra", pungkas Arya.

Begitu mendengar ucapan papa mertunya dunia Alexa seakan runtuh kakinya tak kuasa menahan beban tubuh dan pikirannya, namun Alexa berusaha tetap tegar dan berdiri tegap meskipun sebenarnya kakinya sudah tidak sanggup untuk berdiri, dengan suara tercekat menahan sesak didada Alexa bertanya, " Bisa kau jelaskan apa maksud dari ucapan papa barusan mas?".

Hendra tak menjawab ia hanya terdiam dan terus menatapi Alexa,

dengan langkah cepat Alexa mendekati Hendra, " Jawab aku mas!", teriak Alexa dihadapan Hendra seraya menarik kerah baju suaminya itu.

" Maaf " ucapnya pelan.

" Maaf katamu mas!, apa disini tidak ada yang bisa memberiku penjelasan? ", ujar Alexa memandangi satu persatu orang yang ada di ruangan itu.

Bi Lastri dan mang Ujang yang sedari tadi menguping dari sebalik lemari tak kuasa melihat perlakuan suami dan juga mertua majikannya itu, dengan sigap bi Lastri mengeluarkan ponsel miliknya dan merekam kejadian yang sedang berlangsung.

" Duduklah!, kita akan menjelaskan kepadamu", ujar Yuni.

Dengan segera Alexa duduk, dia begitu penasaran dengan masalah yang sedang ia hadapi saat ini , "Katakan ma?" tanya Alexa tergesa-gesa.

" Hendra dan Bela sebenarnya sudah dijodohkan sejak lama, namun setelah bertemu denganmu Hendra menolak perjodohan ini, Awalnya kami tidak setuju, tapi Hendra berjanji bahwa setelah 3 tahun pernikahan kalian barulah Hendra bersedia menikahi Bella", jelas Yuni.

Begitu mendengar penjelasan mertuanya Alexa hanya diam terpaku dan entah apa yang sedang Alexa pikiran.

"Saya mau kamu menyetujuinya, agar Hendra bisa segera menikahi Bella", titah Arya.

Alexa berpikir sejenak lalu berkata " Kalau aku menolak!, apa yang akan kalian lakukan?".

" Kau harus setuju, kalau tidak kau bisa pergi meninggalkan rumah ini", jawab Arya seraya berdiri dan pergi meninggalkan ruangan itu, tak ingin ditinggalkan oleh suaminya Yuni dengan cepat mengejar suaminya.

Alexa masih duduk diam tak bergerak sedikitpun, tubuhnya seakan membeku sulit untuk digerakkan, merasa kini bayangan kejadian 6 tahun lalu terngiang-ngiang diotaknya.

" Aku akan menjelaskannya padamu" ucap Hendra seraya duduk mensejajarkan diri dengan Alexa.

"Kau bawa pergi kekasihmu setelah itu baru kita bicara", jawabnya ketus.

" Hei!!, kau mengusirku!!", teriak marah Bella.

" Kalau sudah tau diusir lalu mengapa masih disini", ujar Alexa lantang.

" Kau!, lihat saja siapa yang akan menjadi nyonya dirumah ini", hardik marah Bella lalu pergi meninggalkan Hendra dan juga Alexa.

Hendra menghela nafasnya dalam, "Maaf karena aku tidak bisa membelamu dihadapan mama dan papa", ujar Hendra.

" Lalu apa yang mau kamu jelasin sekarang mas?" tanya Alexa, meskipun hati Alexa sedang tidak baik-baik saja namun akal pikirnya masih bisa ia kendalikan.

" Aku mohon setujui saja pernikahan keduaku dengan Bella, aku janji akan bersikap adil terhadap kalian nantinya", tutur Hendra.

Bak disambar petir, Alexa tertawa mendengar penuturan Hendra, ia pikir suaminya akan mencari cara agar membatalkan perjodohan ini ternyata malah sebaliknya.

"Kau ingin aku menyetujui pernikahan keduamu mas, apa kamu gila!!", teriak marah alexa.

"Aku akan melakukan apapun yang kamu minta agar kamu menyetujuinya", tutur Hendra.

Lama terdiam akhirnya Alexa membuka suara, " Sepertinya kamu begitu bersemangat untuk menikah lagi mas!, apa ini alasan kamu tidak ingin memiliki keturunan?, tanya balik Alexa.

" Bukan begitu maksudku sayang", kilah Hendra.

"Ya ya, aku sudah muak dengan penjelasanmu mas, jadi aku akan memikirkannya terlebih dahulu untuk saat ini kita jalani seperti biasa seakan tidak terjadi apa-apa ", jelas Alexa dan berlalu pergi keluar meninggalkan rumah.

.....

Di lain tempat Leo yang kini sedang berada didalam ruangan sedang mengamati persentasi dari para koleganya, sudah beberapa hari Leo memutuskan untuk fokus kepada bisnisnya, mengintai Alexa selama beberapa bulan membuat ia menyadari bahwa wanita yang ia cintai bukanlah wanita lemah sehingga Leo berpikir akan membiarkan Alexa untuk bebas menjalani hidupnya tanpa harus ikuti, jika memang mereka berjodoh maka akan dipersatukan.

Setelah hari itu Alexa kini lebih sering keluar rumah, ia memutuskan untuk sering mengunjungi kedua orangtuanya hanya disanalah Alexa bisa menenangkan pikirannya, mencari jalan keluar dari masalah yang kini sedang dia hadapi.

" Aku akan membuatmu menyesal karena sudah berani mempermainkanku mas!", gumam Alexa.

Hari berganti dengan cepat, kini dia sudah siap menghadapi suami, mertua juga wanita gatal itu.

Kini Alexa sudah berada dikantor milik suaminya dengan langkah panjangnya ia pergi menemui suaminya, begitu sampai diruangan Alexa sudah disuguhi dengan pemandangan yang begitu memuakan, ya dia melihat suaminya kini sedang bercumbu dengan selingkuhannya.

"Cihh seperti tidak ada tempat lain saja?, ujar Alexa seraya berjalan mendekati suaminya.

Bela dan juga hendra terkejut begitu melihat Alexa kini tengah berada dihadapan mereka hanya ada meja sebagai penghalang, " Sayang, kenapa gak bilang kalau mau mampir".tanya Hendra.

" Aku hanya sebentar", jawab Alexa.

Bela yang tadinya berdiri sedikit menjauh dari Hendra kini mulai mendekat dan duduk dipangkuan Hendra dengan tangan dilingkarkan dileher Hendra. " Apa kau tidak cemburu melihat ini", tanya Bela dengan wajah menghina.

Alexa hanya tertawa lalu berkata

"Untuk apa aku cemburu, setiap malam aku sudah melakukannya dengan suamiku bahkan caraku jauh lebih baik daripada yang tadi kau lakukan" , Jawab Alexa sembari mengerlingkan mata indahnya kepada Bella.

" Kau bilang begitu karena ingin membuat ku panas bukan!", hardik Bella ke Alexa.

" Lakukan sesukamu aku tidak peduli, aku kesini hanya ingin memberitahu suamiku kalau nanti jangan sampai pulang telat karena aku ingin makan malam bersama", jelas Alexa lalu meninggalkan ruangan suaminya.

.....

Siang berganti malam Alexa duduk di sofa ruang tamu, melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam namun suami belum juga pulang membuat Alexa sangat kesal, sebelumnya Hendra tidak pernah pulang larut tanpa memberi kabar kepada Alexa, Hendra biasanya selalu pulang dan melakukan pekerjaan dirumah jika dirasa tidak bisa menyelesaikannya dikantor, " Dia sungguh ingin melihatku murka", gerutu Alexa.

Bela sengaja menghalangi Hendra agar Hendra tidak pulang menemui Alexa, setelah mendengar penuturan Alexa tadi siang kini Bela sedikit khawatir kalau saja Hendra akan berpaling lagi darinya.

" Ini sudah malam aku harus pulang Alexa pasti menunggu ku", kata Hendra ditujukan untuk Bella.

" Apa kau benar-benar akan menikahiku, kau tidak akan meninggalkanku lagi bukan?", tanya Bela dengan ragu.

" Aku berjanji akan belaku adil", ucap Hendra sembari mengenggam tangan Bela lalu pergi meninggalkannya.

Hendra bergegas pulang untuk menemui Alexa, namun kini sudah pukul sepuluh malam dan jarak yang harus Hendra tempuh memerlukan waktu setengah jam, begitu sampai di rumah Hendra segera membuka pintu semenjak hari dimana orangtuanya datang Hendra selalu membawa kunci cadangan.

Melihat ruang tamu sudah kosong Hendra dengan cepat menaiki akan tangga dan masuk kedalam kamarnya, begitu membuka pintu ternyata Alexa tengah duduk sembari memainkan komputernya, melihat ada yang datang Alexa segera mematikan komputernya, " Belum juga menikahi jal*ng itu kamu sudah tidak berlaku adil mas", ujar Alexa.

" Maaf ", jawab Hendra.

" Aku gak mau basa-basi mas, aku langsung keintinya saja, aku minta kamu pulang cepat karena aku mau bahas soal perjodohan kamu", ucap Alexa ke Hendra.

Hendra tak bergeming dari posisinya saat ini yang tengah berdiri mematung dihadapan Alexa, melihat itu Alexa hanya berdecak kesal lalu memulai percakapan terlebih dahulu, "Kalau tahu kamu udah punya tunangan gak mungkin aku mau sama kamu mas".

" Karena itu aku gak mau ngomong sama kamu", dengan cepat Hendra memotong ucapan Alexa.

" Terus kalau kamu memang pilih aku kenapa kamu masih melanjutkan perjodohan itu", tanya Alexa.

" Dulu papa menentang keras pernikahan kita tapi setelah beberapa lama entah kenapa ayah menyetujuinya dan membuat perjanjian dimana aku boleh menikahimu asalkan aku juga akan menikahi Bela", jawab Hendra.

"Dan kamu setuju" , imbuh Alexa karena merasa gemas melihat tingkah suaminya itu.

" Aku gak punya pilihan lain, aku terpaksa menyetujui itu agar aku bisa menikahimu", jelas Hendra.

" Apa kau mencintaiku?", tanya Alexa.

" Tentu!", jawab Hendra.

"Kalau aku menolak menyetujuinya apa kamu akan tetap menikahi dia?, apa kamu mencintainya?", tanya Alexa lagi.

Hening, Hendra terdiam seribu bahasa tak mampu menatap Alexa entah karena bersalah atau karena apa.

"Menikahlah!, aku menyetujuinya dengan syarat kamu harus menandatangani ini", ujar Alexa seraya memberikan pulpen dan selembar kertas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...jangan lupa like dan votenya teman-teman demi kelangsungan novel ini💓...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!