" Maafkan aku, aku khilaf ", pinta Hendra setelah menjelaskan semuanya.
Alexa tidak bergeming dari duduknya, dia terkejut sekaligus hatinya terasa perih, ia tidak menyangka kalau suami yang begitu ia cintai, ternyata tega berkhianat hanya karena merasa bosan dengannya.
Tess,,, airmata Alexa tidak bisa terbendung lagi, Alexa menangis dalam diamnya, Hendra melihat istrinya menangis hanya bisa terus meminta maaf.
Hendra menggenggam tangan Alexa dan bersimpuh di hadapannya lalu berkata " Maafkan aku, setelah ini aku tidak akan berpaling darimu, percayalah cintaku hanya untukmu.
" Apa jaminan yang akan kau berikan kalau sampai kau berkhianat lagi dariku mas", ucap Alexa dengan suara serak, khas orang yang sedang menangis.
" Kamu bisa mengambil seluruh hartaku, rumah ini, kau bisa memilikinya ketika kau mengetahui kalau aku berkhianat lagi terhadapmu, aku tidak akan menuntut apapun darimu", janji Hendra.
" Baiklah, kalau kau ingin aku percaya buktikan semua kata-kata mu barusan ", terang Alexa.
"Aku janji sayang ", Janji Hendra lalu berdiri membungkuk memeluk Alexa yang masih duduk di atas ranjangnya.
Bukan Alexa namanya kalau tidak memiliki rencana disetiap tindakannya, diam-diam Alexa sudah merekam semua percakapannya dengan Hendra, ini ia lakukan hanya untuk berjaga-jaga kalau saja Hendra berkhianat lagi darinya.
Setelah hari itu Alexa dan Hendra sudah tidak pernah membahas masalah itu lagi, Alexa memang sudah berdamai dengan Hendra, namun hubungan mereka tidak sebaik dulu, Alexa terus melayani Hendra dengan baik, meskipun didalam hati kecil Alexa masih belum bisa memaafkan Hendra sepenuhnya.
Kini hari-hari Alexa hanya disibukkan mengurus restorannya, begitu juga Hendra, sibuk dengan urusan kantornya, tidak terasa waktu bergulir begitu cepat, 2 bulan berlalu.
Rencananya hari ini Alexa akan bertolak kekota T ia berniat mengecek persiapan pembukaan cabang ke-4 restorannya, ini kali pertama Alexa akan meninggalkan suaminya setelah insiden itu.
....
Pagi itu matahari terbit dengan cerah, Alexa masih terlelap kare ia baru memejamkan mata dini hari, karena akan berjauhan dengan istri selama beberapa hari, tentu saja itu membuat Hendra tidak ingin melewatkan kesempatan dimana dia menggempur habis istrinya semalaman.
Hendra terbangun terlebih dulu, ia melihat istri mungilnya masih tertidur pulas, dengan posisi miring membelakangi Hendra, tatapan Hendra yang dingin sekaligus hangat Sangat sulit untuk diartikan.
Alexa tiba-tiba menggeliat, Hendra buru-buru menyematkan jari jemarinya kepinggang ramping istrinya, memeluknya dengan posesif seakan tak ingin melepaskan Alexa dari dekapannya, merasa ada tubuh yang memeluknya secara posesif, Alexa membuka mata perlahan sembari bergumam.
"Mas, aku capek!! jangan mulai ya! ", ucap Alexa dengan nada serak basah, khas orang bangun tidur.
" Ayolah Satu ronde saja ya!! ", rengeknya, Hendra mengeratkan pelukannya dengan mengecup pelan leher jenjang Alexa.
Alexa tidak menjawab, ia hanya pasrah saat ini ia akan lebih menurut kepada Hendra karena takut akan kejadian penghianatan itu, karena kalau sampai dia tidak bersama Hendra entah bagaimana nasibnya, mungkin saja nasibnya akan sama seperti sebelum mengenal Hendra.
Alexa akan menjadi wanita kesepian seperti dulu lagi, ia takut akan membuat langkah hitam seperti dulu lagi.
Pagi itu Alexa dan Hendra melakukan rutinitas panas seperti biasanya, mereka melakukan olahraga panas cukup lama, selepas itu Alexa segera membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kota T.
" Bik!!,, ", teriak Alexa dari kamarnya, memanggil, Bik Lastri asisten rumah tangganya.
" Iya ada apa Non ", Tanya Bik Lastri dengan nafas tergopoh-gopoh, karena berlari sembari menaiki anak tangga.
Rumah Alexa dan Hendra berada dikawasan perumahan elit dikota J memiliki garasi,kolam renang serta taman yang cukup luas.
" Udah siap semuakan ", tanya Alexa pada bik Lastri memastikan barang-barang yang ia minta sudah selesai dipersiapkan apa belum.
" Udah non, siap pokoknya mah ", jawab Bik Lastri semangat.
" Aku hari ini gak sempat masak, bibi siapin sarapan, bentar lagi mas Hendra bakal berangkat kerja ", titah Alexa.
" Siap non, kalo gitu bibi turun dulu ya non ", terang bik Lastri.
" Oke ", jawab Alexa dengan dua jempol diberikan ke bik Lastri.
Bik lastri sudah bekerja dengan Alexa dari awal Alexa pindah keperumahan elit itu, Alexa belum pernah Menganti asisten rumah tangganya, karena menurutnya bik Lastri sudah dianggap seperti keluarga baginya.
Alexa dan Hendra turun kelantai bawah mereka berdua sudah sibuk dengan urusannya masing-masing, Alexa sibuk membawa koper miliknya sedangkan Hendra sibuk menerima telpon dari para koleganya.
Acara sarapan berjalan seperti biasanya, hening hanya ada suara sendok dan piring yang beradu, Hendra lebih dulu menyelesaikan sarapannya, sedangkan Alexa masih tenang karena memang acara pembukaan restorannya masih 2 hari lagi jadi dia masih memiliki waktu santai sejenak.
Alexa mengantar Hendra menuju pintu depan, terlihat mobil Hendra sudah terparkir di halaman dan supir sudah menunggu.
Tak lupa Alexa melakukan ritual seperti biasanya dimana dia mengecup punggung tangan suaminya itu sudah menjadi kebiasaannya sejak awal menikah hingga sekarang, Hendra selalu membalas dengan senyum lalu mencium kening dan menyambar bibir tipis milik Alexa, setelah kejadian itu Hendra berprilaku lebih manis dari sebelumnya.
Alexa menatap kepergian Hendra, lama Alexa berdiri termangu, tiba-tiba ia dikejutkan denga suara Bik Lastri yang memanggilnya dari belakang
" Non, jadi pergi ngak? ".
" Iya Jadilah bik, bibi tolong ambilin koperku ya ", titah Alexa.
Tak lama Bik Lastri datang menyeret koper milik Alexa, " Non ini! ", kata bik Lastri tiba-tiba.
Alexa kaget karena panggilan dari bik lastri lagi-lagi menggagalkan lamunannya, " Ehh iya bik! ", kata Alexa.
"Non, kenapa ngelamun?, pagi-pagi pamali kalo ngelamun, nanti rezekinya diambil orang karena kelamaan ngelamun ", celetuk Bik Lastri.
" Ah bibi, ada-ada aja ", jawabnya tak lupa dengan senyum manisnya.
" Ya udah bik, aku berangkat ya! ", pamit Alexa, tak lupa mencium punggung tangan bik Lastri.
" Iya, Non ati-ati dijalan ya, nanti kalo udah sampe sana telpon rumah kabarin bibi ya Non! ", ucap bik Lastri lalu memeluk Alexa, Alexa sudah dianggap anak oleh bik Lastri, ia sudah menikah tapi suaminya sudah meninggal dan juga bik lastri tidak memiliki keturunan, jadi sudah pasti bik lastri menganggap Alexa seperti anaknya sendiri.
Alexa pergi masuk kedalam mobilnya, hari ini Alexa berangkat kekota T, seperti biasa Alexa menyetir sendiri karena memang Alexa tidak pernah mau disupiri, hal itu karena Alexa trauma setelah insiden perutnya ditusuk.
Mobil Alexa melaju membelah jalan raya, sudah pukul 9 pagi jadi jalanan sudah tidak terlalu macet, Iseng Alexa membuka kembali ponsel miliknya, melihat dimana suaminya tengah berada, namun ternyata Hendra berada di kantornya.
Butuh waktu 4 jam lebih Alexa menyetir, akhirnya Alexa sampai disebuah hotel ia segera masuk kelobi, berniat memesan kamar hotel namun belum juga selesai memesan kamar , Alexa sudah berebut kamar dengan seorang pria, kebetulan kamar dihotel hanya tinggal 1 yang masih kosong dan ada 2 orang yang ingin memesan.
Awalnya Alexa yang terlebih dahulu datang, namun pria itu tiba-tiba datang dan berkata kepada resepsionis " Berikan aku kamar",
" Maaf tuan kamarnya sudah full ", jawab resepsionis itu.
Tidak ingin berlama-lama Alexa segera meminta kunci kamar miliknya " Mba!, mana kunci kamar saya?", pinta Alexa.
Belum juga resepsionis memberikan kunci itu si pria langsung menyaut kuncinya terlebih dahulu "Berikan saja kamar ini padaku".
Alexa yang mendengar itu langsung saja membelalakkan matanya dan memaki laki-laki itu, " Enak saja, aku sudah pesan terlebih dahulu ", hardik marah Alexa.
"Aku akan membayar 2 kali lipat darinya", katanya pada resepsionis itu.
Alexa bertambah marah karena merasa tidak dihargai, " Hey, kau pikir aku tidak mampu membayar kamar ini hah! ", teriak marah Alexa.
" Aku buru-buru tidak bisakah kau mengalah? ", desak pria itu.
" Hah... kau Ingin aku mengalah, jelas-jelas aku duluan yang memesan kamar itu , kenapa tidak kau saja yang mengalah ", hardik Alexa.
" Aku akan membeli kamar itu ", ucap pria itu pada resepsionis lalu mengeluarkan cek .
Alexa terpaku sesaat mengingat seperti pernah melihat kejadian yang hampir persis seperti ini .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa like dan votenya ya💓
bantu author untuk ngembangin novel ini🙏
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments