don't love me

Drttt...

Suara ponsel milik Alexa, tangannya berusaha meraih ponselnya yang berada diatas nakas, " Siapa sih malam-malam ganggu orang tidur aja", gerutu Alexa tapi masih tetap berusaha meraih ponselnya.

"Halo", jawab ketus Alexa tanpa melihat apakah dia berhasil mengambil ponselnya atau tidak, dan benar saja ternyata Alexa salah mengambil coklat yang dia kira adalah ponsel miliknya.

Drttt.. ponsel Alexa tetap berbunyi, seketika Alexa bangun dan melihat ternyata yang dia pegang sedari tadi bukanlah ponselnya tapi ternyata coklat batang, berpikir sejenak karena merasa ada yang aneh.

Drttt... Ponsel Alexa bergetar untuk ketiga kalinya, Alexa segera mengangkat ponselnya dan "Halo", jawab Alexa dengan tangan mengucek-ucek mata untuk memperjelas pandangan matanya.

"Gimana udah enakan?", Tanya seorang laki-laki yang suaranya begitu familiar ditelinga Alexa.

" Udah, ada apa?, kenapa menelpon malam-malam begini?", jawab Alexa dengan serentetan pertanyaan karena melihat ini masih jam dua dini hari.

"Ngak, cuma mau nanya gimana keadaan kamu sayang", si penelpon adalah Hendra suami Alexa.

" Keadaan ku sudah membaik, besok aku sudah boleh pulang, dan juga aku ingin beristirahat jadi sudah dulu telponnya", jelas Alexa lalu mematikan panggilan telponnya secara sepihak.

Suara Hendra tercekat, ingin berbicara lama dengan Alexa tapi ternyata panggilan telponnya sudah lebih dulu dimatikan, Hendra sengaja menelpon tengah malam, karena harus menunggu Bella tidur terlebih dulu, kalau Bella mengetahui dia akan menelpon Alexa maka Bella akan mencari seribu alasan agar Hendra tidak bisa menghubungi Alexa.

Dirumah sakit Alexa yang terbangun karena mendapat telpon dari suaminya merasa kesal karena waktu tidurnya terganggu, begitu melihat coklat yang tadi dia sangka ponsel miliknya itu Alexa kembali berpikir , " Kapan aku membeli ini, apa jangan-jangan aku tidur sambil berjalan", gumam Alexa bersamaan dengan tangan mungilnya yang berusaha membuka coklat itu.

Karena merasa lapar Alexa tidak ingin berpikir panjang, dengan cepat dia memakan coklat itu, dia tahu memakan coklat dimalam hari tidaklah baik, tapi dia juga tahu memakan coklat bisa membuat mood menjadi lebih baik, setelah selesai menghabiskannya Alexa kembali tidur.

Dilain tempat..

Ting..

Pintu lift terbuka Leo yang baru saja pulang segera masuk kedalam apartemen miliknya, karena merasa sudah sangat lelah Leo langsung menjatuhkan tubuhnya keatas kasur empuk miliknya, mengingat diatas kasur itu Alexa pernah tertidur dengan pulas, Leo dengan cepat tertidur karena memang jadwalnya hari ini sangatlah padat dan juga pertemuannya besok dengan tuan Smith sudah dia selesaikan malam ini, Itu semua karena pihak rumah sakit memberi kabar kepada Leo bahwa Alexa bersikeras untuk pulang besok, hal itu membuat Leo mau tidak mau harus menyelesaikan semua jadwalnya hari ini dan juga jadwalnya besok sekaligus dihari yang sama, dan Leo lah orang yang menaruh coklat diatas meja, tadi sebelum pulang ke apartemen Leo menyempatkan datang kerumah sakit karena ingin melihat wanita yang ia cintai.

*

Keesokan harinya Alexa sudah bersiap-siap untuk pulang, "Pokoknya hari ini aku harus bisa menang dari para dokter dan suster disini, enak aja aku mau disekap disini terus", gerutu Alexa sembari membereskan pakaiannya yang dibawakan bi Lastri tempo hari.

Tok tok ,,,

Suara pintu diketuk, tak lama pintu terbuka nampak seorang pria berpakaian rapi tengah berdiri didepan pintu, " Mari nona, ikut saya", Sapa pria itu ramah.

"Kau ini siapa?", tanya Alexa dengan tatapan menyelidik.

Melihat itu Liam bergumam didalam hati, "Mungkin kalian jodoh, cara kalian menatapku pun sama, sungguh menakutkan" .

"Hei...", panggil Alexa dengan tangan dijentik-jentikkan dihadapan Liam.

"Ahh iya, Nona akan tahu setelah Nona ikut dengan saya". Ajak Liam begitu tersadar dari lamunannya.

"Tidak aku tidak akan ikut dengan mu, kau pasti akan menculikku", tolak Alexa karena dari dulu Alexa bukan tipe orang yang mudah untuk dibujuk dan diajak untuk bekerjasama.

" Ternyata benar yang dikatakan tuan, akan sulit membujuk wanita ini, tau begini aku akan memilih berdiam diri didalam mobil saja", gerutu Liam lagi.

"Siapa yang menyuruhmu?", tanya Alexa begitu melihat orang yang dihadapannya malah bengong entah memikirkan apa.

"Aku kemari diperintahkan oleh tuanku, untuk menjemput Nona".

Mendengar itu Alexa pikir tuan dari orang yang ada dihadapannya ini adalah suaminya Hendra, tidak ingin berpikir panjang dan menepis sedikit rasa curiganya akhirnya Alexa mau menurut dan ikut dengan Liam.

Begitu masuk kedalam mobil Alexa terkejut karena melihat bahwa lelaki yang ia pikir suaminya ternyata lelaki yang selama ini ia hindari.

" Kau!!", teriak Alexa dengan tangan menunjukkan ke Leo dan juga Liam secara bergantian, "Jadi tuan mu adalah dia", tanya Alexa kepada Liam.

Bukannya menjawab Liam hanya diam dan mulai melajukan mobilnya.

"Hey!!,, turunkan aku", teriak Alexa, "Tolong ada yang menculikku", teriak Alexa lagi.

Tangan Leo menangkup jemari Alexa, melihat tidak ada reaksi lain dari Alexa membuat Leo berani angkat bicara, "Bisakah kau percaya padaku dan diam", aura Leo kini begitu menakutkan bagi Alexa, membuat wanita itu menjadi diam dan menurut.

Suasana hening, Leo sibuk memainkan gadget nya ,Liam sibuk menyetir, Alexa hanya bisa mencuri-curi pandang kepada Leo, tak berani bersuara karena baru kali ini Alexa melihat aura berbeda dari seorang Leo Anggara.

"Bicara saja jika ada yang ingin kau katakan", suara berat Leo terdengar begitu magnetis ditelinga Alexa.

"Apakah boleh?", tanya pelan Alexa.

"Tentu".

" Aku ingin pulang ", ujar Alexa ,kali ini dengan nada dan tatapan yang begitu mengemaskan membuat Leo menjadi luluh yang awalnya ingin bersikap dingin kepada Alexa kini mulai menghangat lagi.

"Bukankah ini jalan menuju rumahmu!, aku hanya ingin mengantarmu pulang", jawab lirih Leo.

Alexa menatap keluar jendela melihat sekeliling dan benar jalan ini menuju kerumahnya, " Maaf karena selalu berlaku buruk kepada mu".

"Kalau begitu bisa kita mampir sarapan sebentar, perutku sudah sangat lapar", ajak Leo karena tak ingin melihat wajah cantik Alexa bersedih.

Alexa menatap kearah Leo, mendapat tatapan penuh tanda tanya Leo dengan segera menjawab, " Satu kali ini saja".

Alexa berpikir bahwa Leo lah orang yang sudah membawanya ke rumah sakit akhirnya Alexa menyetujui permintaan Leo sebagai tanda terimakasihnya kepada Leo karena sudah menolongnya, "Baiklah tapi aku yang mencari tempat makannya".

Mobil Leo berhenti didepan sebuah warung makan, Leo turun terlebih dulu lalu Alexa menyusul, melihat Leo sedang kebingungan dengan tempat yang dipilih olehnya ia merasa bahwa sepertinya orang yang sedang dihadapannya ini memang belum pernah makan ditempat seperti ini, "Ini tempat favorit ku", begitu mendengar bahwa ini tempat favorit Alexa , Leo dengan segera melangkahkan kakinya masuk kedalam warung makan.

" Memang benar cinta bisa membuat orang berubah", gumam Liam saat melihat tuan bosnya mau makan ditempat sederhana, ini adalah kali pertama Liam melihat hal ini setelah bertahun-tahun berkerja dengan tuannya itu, sebelum ini Leo selalu menolak, jangankan makan, berhenti didepan tempat sesederhana ini saja Leo selalu marah.

"Apa kau keberatan kita makan disini?", tanya Alexa kepada Leo ketika melihat raut wajah yang kurang nyaman ketika masuk kedalam.

"Tidak, aku tidak keberatan", jawab cepat Leo, karena baginya makan bersama denga Alexa tanpa adanya perdebatan adalah sebuah anugerah yang mungkin akan sangat sulit ia dapatkan setelah ini.

Kali ini Alexa memesan Soto Betawi dan juga sate kambing begitu juga dengan Leo memilih makanan yang sama dengan yang dipesan Alexa, setelah menunggu cukup lama akhirnya mereka makan dengan lahap tanpa ada yang membuka suara sampai makan mereka selesai.

Leo lebih dulu menyelesaikan acara makannya, ia ingin berbincang-bincang dengan Alexa.

" Apa aku boleh bertanya?", ujar Leo ragu.

Alexa berhenti dengan kegiatan makannya dan langsung menatap Leo, Mendapat tatapan tajam dari Alexa akhirnya Leo memilih mengurungkan niatnya untuk bisa berbincang-bincang dengan Alexa.

"Katakan!", jawab Alexa sembari melanjutkan acara makannya.

" Apa kau benar-benar mencintai suamimu?".

" tentu", jawab yakin Alexa.

"Setelah apa yang diperbuatnya kepadamu, kau masih mencintainya?", tanya Leo lagi.

"Awalnya aku marah, tapi aku bukan wanita bodoh, cara berpikir ku tidak sesempit itu, aku bisa saja menceraikan suamiku tapi setelah itu apa yang aku dapat dari perceraian itu, aku akan kehilangan semua yang aku punya selama ini". jelas Alexa.

"Kau takut miskin?", tanya Leo penasaran.

"Aku tidak takut miskin, karena dari awal aku memang berasal dari keluarga miskin, tapi aku tidak ingin kehilangan suami sekaligus orang tuaku, karena akan sangat menyakitkan hidup sendirian, lagipun memang sulit untuk bertahan hidup jika kamu miskin".

Leo terdiam sembari memikirkan setiap kata yang diucapkan Alexa, kini ia merasa lega karena meskipun kalah akan waktu, tapi hatinya telah memilih orang yang tepat, walaupun mungkin cinta ini tidak akan pernah terbalas.

"Jadi aku mohon don't love me karena itu hanya akan menyakitimu", ujar Alexa dengan senyum manis mengembang dipipinya dan menampakan lesung pipinya.

Refleks Leo memeluk Alexa, "Jangan marah, ini untuk yang terakhir kalinya", bisik Leo.

Alexa tak membalas tapi tidak menolak juga setelah mendengar penuturan Leo.

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada seseorang yang sudah mengambil foto mereka ketika mereka berdua tengah berpelukan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Janga lupa like dan votenya teman-teman demi berlanjutnya novel ini💓...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!