Eps 05

"Hei, kamu cantik!"

"Hah..?"

Resty hanya tertegun saat Alex menyebutkan kata itu.

Dug dug... Dug dug...

Denyut jantungnya tiba-tiba terasa berdetak lebih kencang saat pria itu memujinya. Selama ini satu-satunya lelaki yang memujinya cantik hanyalah papanya. Dan mungkin karena awalnya ia sempat terkesima dengan pria itu yang membuatnya tak terasa merona saat di pujinya. Padahal banyak pula teman lelakinya yang juga memujinya demikian, tetapi baru Alex lah yang bisa membuatnya berdebar tak karuan.

Pria itu terus menatapnya, ia merasakan perubahan itu dari wajah gadis manis yang mulai bersemu merah. Terukir senyum kecil di dirinya, yang sebenarnya ia memang ingin mengatakan hal itu saat pertama kali berjumpa dengannya.

*Alex flashback on...

Siang itu suasana di kampus tempat Alex mengenyam pendidikannya sebagai calon arsitektur itu terlihat ramai seperti biasanya. Ditambah pula dengan suasana kelasnya yang semakin riuh oleh karena ketiga anggota gengnya itu tengah mengerjai seseorang yang menjadi incaran keusilannya disana, padahal mereka bertiga itu tidak sekelas dengan Alex. Cuma mereka memang sering bermain disana jika kebetulan melihat Alex sedang masuk kelas.

Tak seperti biasanya, saat itu Alex sedang duduk melamun seorang diri. Kondisi tubuhnya kebetulan juga sedang kurang fit sehingga mengharuskan ia menggunakan kain masker penutup wajah agar lebih steril saja.

Rasanya hari ini pria itu sangat malas untuk mengikuti kelas pak Budi. Kalau bukan karena sedang di ancam dosen itu dengan mengulang kelas jika ia masih tetap bolos saat mata kuliahnya, tentu Alex tak akan masuk kelas hari ini.

Entah mengapa hubungannya dengan dosen Budi selalu tidak akur. Rasa-rasanya dosen itu selalu sentimentil terhadapnya, seakan memang senang mencari kesalahan dan kekurangan pada diri Alex. Padahal semua dosen yang lainnya tetap mengaguminya karena nilainya yang masih bisa sebanding dengan siswa yang rajin masuk, berbanding dengan dirinya yang hanya masuk kelas sesuka hatinya saja.

Mereka bukannya membiarkan saja sikap Alex yang hanya masuk kelas jika sedang berkenan saja. Jika bukan karena orangtua Alex adalah investor tetap di kampusnya itu, tentu siswa pemalas seperti Alex sudah terancam Drop out dari dulu.

Drrrrrrt.... Drrrrrrt....

Ponsel Alex bergetar, terlihat nama Donita sedang menghubunginya. Mungkin karena pesan singkat darinya yang sudah mencapai tiga puluh pesan masuk hari ini yang sama sekali Alex tidak membalas pesan itu, sehingga kekasihnya itu memilih langsung menghubunginya.

"Alex! Kamu ngapain aja sih kok gak balas chat aku?" Cerocosnya ketika Alex terpaksa menjawab panggilannya.

"Hmm," dan Alex hanya berdeham.

"Iiih...! Awas saja kalau aku tahu kamu ada main sama cewek lain!" Donita berucap dengan kalimat posesivenya.

"Mau kamu apa sih Ta? Kepalaku pusing nih..." Alex berujar yang sebenarnya.

"Tuh kan? Kamu memang gak pernah ngertiin aku ya..! Sebal aku sama kamu!"

Tut... tut.... tut....

Lalu sambungan telepon itu terputus begitu saja. Entahlah apa yang di mau yang sebenarnya oleh Donita, gadis itu terlalu posesive terhadap Alex. Dan karena hal itulah yang membuat Alex merasa tak nyaman dengannya.

Alex tertunduk sambil memijit pangkal hidungnya, kondisinya yang memang kurang fit tentu bertambah pusing jika ia teringat dengan pacarnya itu. Sudah lama ia ingin terlepas dari hubungan yang sebenarnya tidak terlalu ia inginkan. Cuma ia sedang menunggu waktu yang tepat saja untuk menyudahi hubungannya itu. Dan entah kapan waktu itu tiba, Alex selalu menantinya.

Donita. Ia adalah gadis cantik bertubuh seksi sekaligus model majalah dewasa yang juga seangkatan dengannya, hanya berbeda jurusan saja. Sudah kurang lebih enam bulan ini Alex dan Donita menjalin hubungan kasih. Tetapi bukan hubungan kasih seperti yang Alex harapkan.

Awalnya yang pertama mengutarakan perasaannya itu adalah Donita. Gadis itu bahkan sampai mengancam akan bunuh diri jika Alex tidak menerima cintanya. Atas rasa kasihan saja, akhirnya saat itu Alex terpaksa menerima cinta dari Donita.

Bukannya gadis itu berusaha membuat Alex mencintainya, malah yang ada gadis itu semakin posesive padanya. Dan karena hal itulah yang membuat Alex sangat menyesali keputusannya sempat menerima Donita dahulu.

Apalagi juga gadisnya itu ternyata termasuk tipe cewek yang tidak pernah mengakui kesalahannya. Biasanya ia akan selalu menyalahkan Alex dengan hal apapun, padahal terkadang puncak masalahnya itu berawal darinya juga.

Alex memang ketua geng The Fly. Mungkin bagi sebagian penilaian orang-orang seorang pemimpin geng yang berwajah tampan sepertinya tentu sudah banyak mantan cewek yang pernah ia kencani. Nyatanya Alex bukanlah tipekal lelaki yang seperti itu. Wajahnya memang tampan dan lebih mirip seperti seorang playboy, tetapi baru Donita itulah yang menjadi pacar pertamanya, namun bukan cinta pertamanya.

Siapa yang menduga pria seperti Alex masih belum merasakan jatuh cinta itu seperti apa. Sampai detik ini pun ia masih belum menemukan seorang wanita yang mampu membuatnya jatuh cinta.

"Selamat siang semuanya..."

Tiba-tiba dosen Budi sudah masuk ke kelasnya, terlihat di belakangnya seorang gadis cantik bertubuh mungil mengekorinya, mungkin mahasiswa baru.

Seketika suasana kelas menjadi tenang, dan lagi ketiga anggota gengnya Alex langsung ngacir begitu saja saat melihat dosen itu masuk tadi.

Semua tatapan menyorot penasaran pada gadis cantik yang berdiri di sebelah Pak Budi. Tidak terkecuali Alex, ia cukup tersita juga dengan kecantikan gadis itu yang terlihat sangat natural yang sudah jarang ia temukan pada gadis-gadis jaman sekarang.

Seketika senyumnya tersungging tipis, cuma kebanyakan mereka tidak tahu Alex begitu karena terhalang oleh kain masker yang di pakainya.

"Hai semuanya... Perkenalkan saya Aradilla Resty, kalian bisa memanggil saya Resty. Saya mahasiswi pindahan dari Bandung. Semoga kalian bisa berteman dengan saya." Gadis itu mulai memperkenalkan dirinya.

"Baiklah Resty, kamu boleh duduk di sana.." Tunjuk dosen Budi tepat di kursi kosong sebelah Alex, yang kemudian gadis itu melangkah sesuai arahan darinya.

Sorot mata Pak Budi tiba-tiba memicing sinis setelah mendapati Alex yang masuk kelas dengan menggunakan masker.

"Kau..." Tunjuknya pada Alex.

"Iya Pak.." Alex menyahut malas.

"Kenapa kau pakai itu?"

"Menurut Bapak?" Alex malah kembali menanyainya, sehingga membuat Pak Budi langsung berdecak kesal terhadapnya.

"Kau pulang saja lah," ujarnya sok tak suka.

Padahal ia mendengar dengan jelas kalau suara Alex sedikit berbeda dan kemungkinan memang sedang kurang enak badan, makanya ia menyuruhnya untuk pulang saja.

"Baik!" Alex menyambut senang perintah dosennya itu.

Pria itu langsung menyambar tas ranselnya. Ia melirik sekilas kepada gadis pindahan itu yang tak sengaja berpapasan dengannya.

"Benar-benar cantik.." pujinya yang hanya dalam hatinya saja.

Alex sedikit menyunggingkan senyumnya tatkala gadis itu menoleh kepadanya, cuma sepertinya gadis itu tak tahu kalau Alex sedang tersenyum kepadanya karena kain masker yang digunakannya itu. Dan tentu saja gadis yang bernama Resty itu hanya cuek saja kepadanya.

*Alex flashback off...

.

.

Resty duduk bersebelahan dengan Alex di kursi panjang yang berada tak jauh dari lapangan basket itu. Gadis itu terus saja meniup-niup luka pada tangan Alex, saking malunya ketika pria itu tadi memujinya cantik secara gamblang.

Sedangkan yang dirasa Alex saat ini ia sangat gemas dengan gadis manis didepannya itu. Pipinya yang merona merah tadi membuatnya bertambah penasaran ingin lebih mengenalinya. Sosok pendiam seperti Resty memang selama ini diam-diam telah mencuri perhatiannya.

"Kalau cuma ditiup gitu mana mungkin sembuh?" Alex mulai menyapanya kembali.

Resty dibuat gelagapan olehnya. Ia baru tersadar kalau sedari tadi ia hanya meniup saja tanpa membantu mengobatinya.

"Eh, tunggu deh..." Seketika Alex memandanginya dengan cermat.

Kening Resty mulai berkerut, merasa tak paham mengapa Alex mencermati wajahnya dengan begitu.

"Ada apa?" Resty pun mulai curiga juga.

"Kamu memang benar-benar cantik." Alex sengaja memujinya lagi.

Blusssh....

Serasa di terpa angin yang semilir tiap kali pria itu memujinya. Wajahnya pun semakin merona di buatnya.

"Apaan sih!" Resty kembali tertunduk malu.

Dan Alex semakin tersenyum lebar. Ia pun sengaja membiarkan Resty memegang tangannya berlama-lama. Tanpa ia pedulikan ada sepasang mata yang menyorot tajam kepadanya, melihat dirinya berdekatan seperti itu dengan Resty.

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

mbal gombal gombal gombal..... serebu tiga serebu tiga...... yoooooo buuuuu diborong gombalnya.......kasihan pedaganya udah lama gak makan pitsa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-10-25

2

Bintang Laut

Bintang Laut

Cinta pertamamu masih otewe mendekat Lex

2022-08-19

0

ZaeV92

ZaeV92

keruuuuen kak ceritanya 😍
selalu cemunguuut 💪

2022-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Promosi Novel Baru
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Promosi novel baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Promosi Novel Baru
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!