Eps 12

"Ehem. Alex siapa?"

Tiba tiba saja Tommy muncul dibelakang Resty dan Ika yang sedang mengobrol seru.

"Papa, sukanya ngagetin saja." protes Resty, akan tetapi setelah itu ia berhambur memeluk Tommy lalu menyalim takdzim.

Ika pun begitu, turut menyalim sopan kepada papa Resty.

"Tadi papa dengar lagi ngobrolin Alex. Dia siapa?" Tommy masih penasaran tentang siapa lelaki yang dibincangkan anaknya itu.

Tidak bertujuan untuk mengekang kebebasannya untuk berteman dengan siapa, akan tetapi pria itu tentu sangat ingin tahu bagaimana dan dimana, serta seperti apa teman teman yang dekat dengan Resty.

"Hehehe... Kita cuma ngobrol asal kok Om," ujar Ika, terpaksa berbohong setelah merasa sedikit ngeri melihat paras Tommy yang terlihat serius.

"Mm, begitukah?" Tommy sedikit mengerling menatap anaknya.

"Iya, Papa." Resty langsung mengiyakan.

"Oh, iya. Kamu pasti Ika kan?"

"Iya, Om. Saya Ika, teman dekat Resty di kampus." Kedua kalinya Ika berjabat tangan dengan Tommy, sebagai awal perkenalan.

"Saya Tommy, papanya Ika. Semoga pertemanan kalian langgeng ya.."

"Aamiin..." mereka berdua kompak mengamini do'a kebaikan dari Tommy.

"Btw, Om Tommy terlihat masih keren loh. Kayak nggak cocok jadi papanya Resty, pantasnya jadi om sama ponakan menurut aku. Hehe..."

Entah setan dari mana yang membuat Ika begitu berani menggoda papa sahabatnya sendiri. Dan lihatlah ekspresi Resty, gadis itu hanya bisa melotot tak percaya menatap Ika yang hanya nyengir tak jelas.

"Masa iya?" Tommy seperti sengaja melayani obrolan random dari Ika.

"Iya, Om. Mm, apa om nggak ada rencana mau nikah lagi? Cari mama baru buat Resty?"

"Ya ampun, Ika!" Resty semakin terperangah sendiri.

"Kalau kamu yang jadi mama baru Resty, mau?"

"Weeeh...." Ika terpaku, bagai kehabisan kata kata lagi. Alhasil ia hanya bisa mematung dengan mulut yang masih menganga.

Sedangkan Tommy dan Resty hanya bisa terkekeh sendiri melihat Ika yang seperti termakan umpan sendiri setelah dilawan pertanyaan konyol dari Tommy.

"Sudah, sudah.." Resty menepuk pundak Ika, dan setelah itu Ika hanya cengengesan sambil menggaruk garuk tengkuknya sendiri.

Biar bagaimana pun, apa yang dikatakan Ika memang benar. Lelaki berusia hampir setengah abad itu masih terlihat awet dari biasanya. Mungkin karena memang tampangnya yang tampan, atau bisa jadi karena Tommy masih senantiasa merawat diri secara baik.

Nih, othor kasi visual Tommy ya...

Gimana menurut kalian? Bapak satu anak ini masih terlihat keren nggak? Ya, kalau pun kalian merasa kurang pas dengan visual dari othor, kalian bisa membayangkan dengan wajah wajah yang lainnya ya...

Oke, lanjut😉

"Kalian santailah di ruang atas. Nanti kita makan bareng ya?"

"Siap, Pa.." Resty tersenyum simpul pada Tommy, yang kemudian pria itu mendahului masuk ke dalam kamarnya. Karena memang saat ini Tommy baru saja datang dari kantornya, tentu dengan setelan kece yang melekat indah ditubuh bapak satu anak itu.

"Papa kamu seru, Res.." ucap Ika, disaat mereka berdua sudah menghempaskan diri diatas kasur dikamar Resty.

"Papa memang begitu orangnya. Saatnya serius dia serius, tapi saatnya bercanda dia juga bisa ngegombal kayak tadi."

Ika hanya bergeming dengan menatap langit langit kamar Resty. Entah apa yang menyita pikirannya kali ini. Dan Resty hanya bisa begidik ngeri saat tiba tiba pikiran negatifnya menghinggap tanpa permisi.

"Jangan bilang kalo kamu naksir papa aku." ucap Resty ketus, yang seketika Ika menoleh kepadanya.

"Hah? Apa?"

"Nggak mau aku punya mama muda kayak kamu."

Ika mulai tertawa terpingkal pingkal, sedangkan Resty tetap menyorotnya serius.

"Aduh, Res, perut aku sakit." Ika menahan perutnya yang tiba tiba nyeri, efek tertawa terpingkal pingkal barusan.

Resty hanya mencebik kesal. Giliran dirinya yang kini menatap langit langit kamar dengan sendu. Tiba tiba ia jadi teringat dengan almarhum mamanya. Meski seumur hidupnya ia tak pernah merasakan berada dalam buaian mamanya, akan tetapi dengan menyimpan banyak foto kenangan dari mamanya itu sudah cukup membuat rasa rindunya terobati.

"Papa sangat menyayangi mama, Ka."

Ucapan sendu Resty membuat Ika turut menatapnya serius. Ia sama sekali tak berniat menggoda papanya Resty tadi, hanya lidahnya saja yang sering keseleo sendiri tatkala tak sengaja berpapasan dengan pria matang dan tentu mapan seperti Tommy. Entahlah, selera orang memang berbeda beda. Begitu pun dengan Ika, yang selalu tak bisa mengedipkan mata bila melihat pria dewasa tampan dan mapan.

"Nenek cerita, papa dulu menangis histeris disamping jenazah mama. Beberapa kali pingsan disamping jenazah mama, sampai pingsan juga di pemakaman. Dan setelah itu papa memutuskan merawat aku seorang diri, sampai sekarang."

Ika tak menyahut apa apa. Bukannya tak peduli dengan cerita pilu Resty, melainkan hatinya seketika tersentuh hingga sampai tak bisa berucap apa apa.

"Kemarin saja aku nyuruh papa nikah lagi, biar bisa merasakan kebahagiaannya lagi, move on dari mama. Tapi papaku ya gitu, selalu nolak."

"Papa kamu tipekal lelaki setia, Res. Kamu nggak tahu kan isi hati terdalam dari papa kamu. Bisa jadi sebenarnya ia sudah move on, cuma saat ini prioritasnya mungkin bukan tentang mencari pasangan hidup lagi. Tapi dia terlalu fokus memprioritaskan kamu, anak manjanya yang kelewat polos, tapi kadang oon."

Ika sengaja memberi kalimat gurauan diakhir perkataannya, biar kesannya tidak terlalu serius. Dan benar saja, saat ini bantal busa itu sudah mendarat diperut Ika. Resty sengaja menimpuk tubuh Ika dengan bantal yang dipegangnya, alhasil mereka pun kini saling melempar bantal juga guling dalam candaan riang mereka.

"Jodoh, maut, rizki, itu sudah Tuhan yang ngatur, Res.." ucap Ika, disela mereka yang sudah kelelahan saling menimpuk bantal.

"Ini maksudnya apa, nih? Perasaanku tiba tiba horor." Resty menyorot serius pada Ika yang mulai tersenyum aneh padanya.

"Bisa jadi kan, jodoh papa kamu itu--- Aku." Ika berujar begitu pedenya.

"Tuh, kan?!" Bola mata Resty melotot sempurna.

"Amit-amit punya mama kayak kamu." Resty mencebik kesal, sambil menimpuk sekali lagi pada tubuh Ika dengan bantal yang dipegangnya.

Dan Ika lagi lagi hanya terkekeh, sangat senang menggoda sahabatnya itu.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu membuat mereka seketika terdiam sambil sama sama menoleh ke arah pintu yang perlahan terbuka.

"Resty sayang.." Tommy menyapa, sambil berdiam diri diambang pintu kamar itu.

"Iya, Pa."

"Mau makan apa malam ini? Mumpung mak Asna belum mulai masak. Ika mau request menu?"

"Delivery aja, Om. Makan pizza sepertinya seru." usul Ika, sangat berantusias.

"Ka, jangan menggoda papaku lagi!" Resty sengaja menyikut lengan Ika, karena memang tatapan sahabatnya itu sama sekali tak berpaling dari Tommy.

"Ada apa, Res?" Tommy bertanya penasaran.

"Nih, Om. Anak om ini nyuruh aku buat merayu om biar mau nikah lagi." Ika sengaja mengalihkan topik, entah apa tujuannya coba?

"Ikaaaa! Kapan aku bilang begitu?" Nada Resty langsung meninggi.

"Eh, keliru ya? Begini Om, jadi yang benar itu aku saja yang jadi calon mama kamu, gitu kan, Resty?"

Rrrrrrrrrghhh......

Tommy turut tertawa terpingkal pingkal hingga bahu kekarnya turut bergerak naik turun, setelah mendengar ucapan Ika yang bebar benar keluar tanpa filter.

"Dasar kalian ini! Dah, cepat bersih bersih. Satu jam dari sekarang papa dan om tunggu dibawah. Cepetan!" gertak Tommy, tentu saat ia menyebut kata om tadi tatapannya menyorot pada Ika yang seakan tiada takut takutnya menggodanya terus terusan.

Lalu setelah itu Tommy menutup pintu kamar Resty, setelah memastikan kedua gadis berbeda karakter itu sempoyongan berlarian ke arah kamar mandi.

*

Dukung karya othor yuk.. dengan cara like, komentar dan boleh juga dengan poin dari kalian.😁

Yang belum tag favorit silahkan tag dulu, biar othor semakin semangat up lagi.

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

opo bella tenan yak mbok e resty

2023-10-25

2

shari althafunnisa

shari althafunnisa

aku aja yg jadi mama resty,boleh y🤣🤣

2023-10-05

1

Astri

Astri

🤣🤣🤣

2023-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Promosi Novel Baru
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Promosi novel baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Promosi Novel Baru
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!