Bab 19

Keesokan harinya...

Kimberly nampak keluar dari kamar di bopong oleh Reyhan. Wajahnya terlihat kusam dan terlihat mata panda yang hitam melingkar. Semalam penuh ia tak bisa tidur, karena perutnya mual dan terus menerus muntah.

Kakek yang melihatnya terlihat panik, Ia tidak mengizinkan Kimberly untuk pergi ke dokter. Dan Ia menelpon dokter pribadinya untuk datang ke rumah.

"Reyhan, bawa Kimberly ke kamar saja. Sebentar lagi dokter akan datang kemari!" Pinta sang kakek.

"Iya kek!"

Reyhan membawa Kimberly ke kamar, Ia dengan hati-hati membaringkan tubuh Kimberly ke ranjang.

"Kamu yang sabar yah, sebentar lagi dokter akan datang."

Kimberly menganggukkan kepalanya dan terus memeluk tangan Reyhan.

"Hari ini kau tak boleh pergi, aku tak akan mengizinkannya!" Tuturnya dengan suara yang lemas.

Reyhan tersenyum. "Kamu tenang saja sayang! Hari ini aku milikmu, lagi pula aku tak tega melihat istriku seperti ini." Jawab Reyhan.

Setelah beberapa puluh menit berlalu, Dokter dan kakek datang ke kamar Kimberly. Ia langsung memeriksanya dan terlihat senyuman terpancar di bibir Dokter.

"Bagaimana keadaan cucuku? Kenapa kamu malas tersenyum." Tanya kakek dengan cemas.

"Nona Kimberly baik-baik saja!"

"Baik-baik saja bagaimana Dokter? Semalaman penuh ia terus muntah dan hampir tidak tidur." Jawab Reyhan yang menyela perkataan.

Dokter pun tersenyum kembali. "Saya belum selesai bicara, keadaan Nona Kimberly baik-baik saja. Dan menurut saya Ia muntah-muntah karena hal yang wajar." Tuturnya.

"Wajar?" Ucap Kakek mengerutkan keningnya.

"Iya, tuan sebentar lagi akan punya cicit." Jawab Dokter.

"Cicit! Maksudmu Kimberly hamil?" Tanya kakek yang tak percaya.

"Iya!"

Kakek dan Reyhan nampak bahagia. Mereka saling berpelukan. "Terimakasih, nak! Kau memang tangguh!" Ucap kakek sambil menepuk punggung Reyhan.

Reyhan melepaskan pelukannya dan mencium kening Kimberly. "Sayang, kamu dengar itu? Kamu hamil dan sebentar lagi kita akan punya anak." Tuturnya dengan bahagia.

Kimberly juga ikut bahagia, meskipun perutnya masih terasa tak enak. Tapi kehamilannya, membuat Kimberly melupakan rasa sakitnya.

"Jenny, kau lihat saja! Aku akan membuatmu menjadi babuku." Batin Kimberly yang tersenyum dalam hati.

Reyhan menghampiri sang dokter. "Tapi dok, apa istri saya akan seperti ini terus?" Tanyanya yang merasa kasihan.

"Iya, tapi anda tenang saja! Saya akan memberikan obat agar mengurangi rasa mual nya!" Jawab sang Dokter.

"Terimakasih dokter, saya akan memberikan bonus untukmu." Ucap Kakek yang tengah bahagia.

"Tidak usah tuan, semua yang anda berikan sudah cukup." Jawab dokter yang sudah kenal lama dengan kakek.

"Kenapa kamu masih sungkan, aku bisa sehat seperti ini juga karena dirimu. Dan sekarang cucuku hamil juga, itu kabar darimu." Jawab Kakek yang terlihat sangat bahagia.

"Saya turut bahagia dan semoga cicit anda menjadi orang yang sukses seperti kakeknya." Ucap Dokter.

Akhirnya dokter pamit untuk pergi dan memberikan resep obat untuk Kimberly. Kakek mengantarnya keluar dari ruangan Kimberly dan terlihat Jenny menyaksikan semuanya.

Hatinya terasa terbakar dan Ia berlari ke kamarnya. "Brengsek! Kenapa dia harus hamil, tapi aku belum hamil. Pasti semua ini karena Samuel yang masih cinta sama Kimberly." Ucapnya dengan kesal.

Jenny melangkah dengan tergesa-gesa. Ia menuju kamarnya dan menghampiri Samuel sang suami.

Samuel nampak sedang asyik membaca majalah, di temani kopi hangat dan cemilan. Jenny yang melihatnya nampak kesal dan langsung membuang majalah yang ada di tangan Samuel.

"Ada apa ini, kok kamu marah-marah?" Tanya Samuel dengan keheranan.

"Cepat kita buat anak sekarang juga, aku tak mau kehidupan ku hancur." Jawab Jenny sambil menarik tangan Samuel ke atas ranjang.

Jenny yang dilundung amarah langsung menjatuhkan tubuh Samuel ke atas ranjang dan merobek pakaian yang di kenakan nya.

Ia langsung bermain di atas dan menikmati setiap gerakan yang di lakukannya.

"Sekarang, kau fokus untuk membuat anak!" Ucap jenny yang sedang menaikturunkan pinggulnya.

"Bagaimana caranya?" Tanya Samuel yang kebingungan.

"Pejamkan matamu dan katakan saja jadilah kau anak sambil mengeluarkan cairan mu itu." Bentak Jenny sambil membulatkan matanya.

Samuel menuruti omongan jenny, Ia memejamkan matanya dan mengatakan yang di perintahkan Jenny. Jika orang lain melihat kelakuan mereka, pasti akan tersenyum mendengar kekocakan mereka.

Jenny yang di landa cemburu, Ia hanya ingin mendapatkan harta dari kakek. Dan Ia tak rela jika Kimberly mendapatkan segalanya.

"Kimberly, kau lihat saja nanti! Aku akan melahirkan pewaris laki-laki untuk keluarga ini." Ancamnya dengan nafas yang terengah-engah.

Terpopuler

Comments

Dewi SaVitri

Dewi SaVitri

karakter ceweknya semua agresif 🤭

2023-02-13

0

Wina Yuliani

Wina Yuliani

ya ammpuun jenny, sekalian aja pake mantra upin ipin "pim pim pom"👏👏👏

2022-03-17

1

Ima Rizma

Ima Rizma

BB

pppppoppppppp

2022-03-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!