Bab 6

1 Minggu kemudian...

Waktu cepat berlalu, semua persiapan pernikahan sudah siap. Tinggal menunggu kedua mempelai. Kimberly nampak cantik, menggunakan gaun pengantin berwarna putih dengan manik-manik yang menambah keindahan dari gaun tersebut.

Om Aryo nampak terkejut karena Kimberly bisa menikah secepat itu. Harapannya sekarang benar-benar musnah. Jenny hanya menyunggingkan senyumnya melihat pesta yang di adakan oleh kakeknya.

"Kek, apakah kakek yakin Kimberly tidak membohongimu." Tutur Jenny sambil menghampiri.

"Kakek yakin dan percaya sama Kimberly!" Jawabnya dengan santai.

Jenny yang mendengar Jawaban itu nampak malas dan memutar bola matanya. "Aku yakin, Kimberly berbohong. Aku harus mencari cara untuk menggalakkan pernikahan ini." Batinnya yang tak senang.

Sedangkan Samuel nampak menatap takjub akan kecantikan Kimberly. Ada rasa penyesalan di hatinya, apalagi Kimberly adalah pewaris terbesar dari keluarganya.

"Seharusnya aku bersabar dulu! Tidak perlu bertindak secepat ini dan menghianati nya." Batin Samuel.

Akhirnya Samuel masuk ke kamar pengantin, Jenny yang melihatnya langsung mengikuti dengan penasaran.

Samuel menyuruh perias untuk pergi, Kimberly terkejut dengan kedatangan Samuel. Ia langsung bangkit dan menjauh. Kimberly berjalan mundur, sedangkan Samuel terus mendekat.

Hingga akhirnya, tubuh Kimberly jatuh ke atas ranjang. Samuel tersenyum dan langsung menindihnya. Kimberly mencoba untuk berteriak, tapi bibirnya di bekam oleh Samuel.

"Kimberly, seharusnya dari dulu kamu secantik ini. Mungkin aku tidak akan berpaling darimu."

Kimberly berontak dan mencoba untuk pergi darinya. "Sudahlah sayang, sekarang kami nikmati saja! Aku tidak rela jika kamu bercinta dengan lelaki lain." Tutur Samuel.

Jenny yang melihat semua itu nampak tersenyum, meskipun hatinya sakit tapi setidaknya Ia bisa balas dendam kepada Kimberly.

Ia mengeluarkan handphone dan memotret yang mereka lakukan. Setelah cukup puas mengambil foto, Jenny pergi dan tak peduli lagi

Sedangkan Samuel sudah gelap mata, Ia benar-benar tak tahan melihat kecantikan Kimberly. Ia mencium leher jenjangnya dan sedikit menggigitnya hingga meninggal tanda merah.

Kimberly berontak dan akhirnya bisa pergi. Samuel hanya tersenyum lebar dan membiarkan Kimberly untuk pergi.

"Kamu lihat saja, lelaki mana yang rela jika wanitanya mempunyai tanda milik orang lain." Tuturnya.

Kimberly keluar dari ruangannya. Ia merapikan pakaiannya dan rambutnya yang berantakan. Setelah selesai, sahabat Kimberly datang dan membawanya ke pelaminan.

Pengantin lelaki sudah duduk di depan kakeknya, Ia sudah melakukan ijab qobul. Kimberly keluar dan bermaksud untuk serah terima.

Reyhan tersenyum menatap pasangannya yang terlihat cantik. Tapi dengan seketika moodnya berubah saat melihat tanda merah di leher yang masih basah.

Ia memasukkan cincin sambil menunduk. Tangannya gemetar karena menahan amarah. Akhirnya mereka sudah sah menjadi suami istri. Para tamu undangan mulai pergi dan Kimberly pergi ke kamarnya.

"Ahh...lelah sekali!" Ucapnya.

Reyhan masuk tanpa mengetuk pintu, tatapan matanya terlihat tajam. Kimberly tersenyum dan menghampirinya.

"Terima kasih karena kamu telah membantuku!" Ucapnya.

Reyhan tak menjawab, Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Reyhan keluar dan tidur di sofa.

Kimberly nampak mengerutkan keningnya, Ia heran dengan perubahan sifat Reyhan. Akhirnya Kimberly memutuskan untuk tidak setelah membersihkan tubuhnya.

Dan disaat itu pula, Kakek masuk ke dalam dengan kasar. Kakek melihat mereka yang tidur terpisah dan Ia berjalan dengan kesal.

Kimberly dan Reyhan langsung bangun dan menghampiri sang kakek.

"Kakek...!" Sapa nya dengan terkejut.

Kakek melemparkan beberapa foto yang diambil oleh jenny. "Apakah kalian pisah ranjang karena ini?" Tanya sang kakek.

Kimberly mengambil foto tersebut dan matanya terlihat membulat sempurna. Ia tak menyangka jika kejadian itu ada yang tau.

Sedangkan Reyhan nampak kesal, ternyata tanda merah itu di tinggalkan lelaki lain sebelum pernikahannya.

"Kakek, Kimberly bisa jelaskan semuanya!" Ucapnya sambil menangis.

"Kakek kecewa sana kamu. Bisa-bisanya kamu mempermainkan hati suamimu dan bercinta dengan lelaki lain." Teriaknya.

"Kek...! Aku mohon dengarkan penjelasan ku." Ucap Kimberly.

Kakek menggelengkan kepalanya. "Tidak, kali ini ku sudah keterlaluan. Jika suamimu sampai menceraikan mu itu artinya kamu akan kehilangan semuanya." Tutur sang kakek.

Reyhan merasa kasihan dan membujuk kakeknya. "Kek, aku sudah tahu semuanya! Kimberly memberitahuku jika dia di jebak tapi waktu itu aku masih marah." Ucap Reyhan.

"Benarkah?" Tanya kakek sambil melihat ke arah Kimberly.

Kimberly menganggukkan kepalanya. "Iya kek dan aku sudah minta maaf sama Reyhan." Ucapnya berbohong.

"Baiklah, kali ini kakek percaya. Tapi kamu akan tetap kehilangan hak mu sebelum kamu hamil." Ucap Sang Kakek.

Kimberly nampak terkejut dan kakek pergi. Tubuhnya terasa lemas dan terjatuh di lantai. "Bagaimana ini...?" Ucapnya bingung.

Reyhan menutup pintu dan menguncinya. Ia nampak diam dan kembali tidur. Kimberly menoleh ke arahnya dan menghampiri.

"Terimakasih karena kami telah menolongku!"

Reyhan tak menjawab, Ia malah membelakangi Kimberly. Kimberly kesal dan menarik tubuh Reyhan.

"Sebenarnya kami kenapa...? Apa kamu marah karena ada lelaki lain! Seharusnya kamu tidak perlu seperti ini, kamu harus ingat pernikahan ini hanya karena uang!" Teriak Kimberly dengan kesal.

Reyhan nampak mengepalkan tangannya. "Iya aku tahu." Jawabnya.

Terpopuler

Comments

Imas Priyanati Anggoro

Imas Priyanati Anggoro

maaf tor ketika ya diperhatikan LG,banyak tiponya... tulisan "kamu jd kami".. ok srmngat

2022-08-16

1

Muhammad Rotib

Muhammad Rotib

next

2022-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!