Reyhan tersenyum dan merebahkan tubuh Kimberly dengan perlahan. Ia menatap Kimberly yang sedang memejamkan mata.
"Apakah kau yakin...?"
Kimberly menganggukkan kepalanya dan mengalungkan tangan di leher Reyhan. Ia menarik kepala Reyhan dan bibir mereka saling beradu.
Keduanya nampak menikmati, meskipun Kimberly belum mahir dalam melakukan semua ini. Reyhan memainkan lidah dan Kimberly nampak menikmati.
Kimberly mengikuti setiap gerakan lidah dari Reyhan dan memejamkan mata. Detak jantungnya berdegup kencang, Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya.
Reyhan melepaskan ciumannya dan menyusuri leher jenjang nan putih milik Kimberly. Dan terlihat Ia meninggal tanda kepemilikan yang tidak terhitung jumlahnya.
Kimberly menikmati setiap sentuhan dan terdengar suara de*ahan kecil yang membuat Reyhan semakin bergairah.
Reyhan mulai membuka kancing baju Kimberly dan terlihat bra putih sedang menutupi bukit kembar yang putih bersih. Ia mulai menjarah dan memainkan puncaknya. Kimberly nampak menggeliat keenakan dan mata nya merem melek.
Tanpa sadar mereka sudah bersih tanpa busana. Reyhan mulai memainkan aksinya dan memasukkan barang kebanggaannya yang berukuran besar ke dalam gua yang masih terasa sempit.
"Ah...sakit!" Pekik Kimberly.
"Tenang sayang, aku akan lebih pelan lagi!" Ujarnya.
Reyhan terus mendorong dan Kimberly nampak kesakitan. Tangannya mulai meremas sprei sambil menangis. Reyhan yang melihatnya langsung mencium bibir tipis Kimberly dan membuatnya semakin terangsang.
Hingga akhirnya, Reyhan sudah bisa mendobrak keperawanan Kimberly. Ia mulai tersenyum dan memainkan dengan berirama.
Kimberly hanya bisa merasakan perih, nikmat dan juga gairah yang bergebu-gebu.
Hingga akhirnya, terasa ada mengalir deras dan mengarah ke satu tujuan. Kimberly berd*esah keras karena telah mencapai puncak jayanya.
Kimberly menghela nafas panjang dan tersenyum. "Ternyata ini yang disebut kenikmatan dunia!" Batinnya yang bahagia.
Reyhan menatap Kimberly yang terlihat kelelahan. "Bagaimana, apakah kita teruskan?" Tanyanya dengan nada menggoda.
Kimberly tersenyum dan mengangguk. Ia sudah lupa akan rasa malu. Dan keduanya berpacu pada gairah yang membara. Keduanya saling menikmati, bahkan Kimberly yang merasa kecanduan dan terasa sulit untuk berhenti.
Akhirnya Reyhan sudah merasa tak sanggup lagi, Ia sudah mengeluarkan cairan kenikmatan sampai 5 kali. Ia merebahkan tubuhnya di samping Kimberly. Ia tersenyum bahagia, baru kali ini Ia melakukan hubungan badan dan itu membuatnya ketagihan.
Kimberly memeluk Reyhan dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Keduanya tidur lelap karena merasakan lelah yang tak bisa di bayangkan.
...
Keesokan harinya...
Matahari sudah berada di atas, Kimberly masih terlelap dengan balutan selimut. Kimberly mulai membuka matanya saat cahaya mentari masuk ke dalam jendela.
"Hoammm! Ternyata sudah pagi." Ucapnya sambil merenggangkan otot-ototnya.
Ia melihat Reyhan dan ternyata sudah tidak ada di sampingnya. Kimberly duduk dengan perlahan karena masih terasa ngilu dan sakit di bagian selangkangannya.
"Ah...sakit banget...! Tapi..." Ucap Kimberly sambil tersenyum sendiri mengingat pertarungan semalam yang melelahkan.
Tiba-tiba hidungnya mencium aroma yang sedap dan Ia menoleh ke samping. Kimberly tersenyum saat melihat sepiring nasi goreng dan susu hangat bertengger di meja kecil.
"Eem, siapa yang menyiapkan semua ini!" Batinnya.
Kimberly meraih kertas berwarna pink yang sengaja di letakkan di bawah piring. "Kertas apa ini?"
Kimberly membuka kertas tersebut dan terlihat tulisannya membuat Kimberly tersenyum.
"Sayang, terimakasih untuk semalam. Kamu hebat aku sampai kewalahan. Aku pergi dulu dan nanti malam aku akan kembali. Ingatlah untuk menyiapkan tubuhmu, agar kita bisa berperang kembali. Aku sudah menyiapkan nasi goreng dan susu hangat. Tapi tolong jangan di buli, aku tidak terlalu bisa memasak."
Salam sayang Reyhan
Kata-kata itu membuat Kimberly tersenyum. Entah kenapa, Ia merasa hidupnya terasa lengkap setelah malam yang panjang. Kimberly mencium kertas tersebut dan pergi ke kamar mandi.
Kimberly nampak sulit untuk berjalan, entah kenapa terasa ada yang mengganjal di bagian selangkangannya. Kimberly langsung pergi membersihkan tubuhnya dan melihat banyak tanda yang di tinggalkan oleh Reyhan di lehernya.
"Reyhan, aku tak menyangka! Jika keperawanan ku akan di renggut oleh mu, lelaki yang baru ku kenal dari dunia Maya." Tuturnya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments