Bab 18

Reyhan tersenyum dan mencium kening Kimberly. "Tidak apa-apa! Aku akan menahan setiap rasa sakit asalkan kamu tetap bahagia." Jawab Reyhan sambil menatap Kimberly.

Mata mereka saling bertemu dan secara tiba-tiba perut Kimberly serasa bergejolak dan mual, Ia langsung muntah ke wajah Reyhan.

Uwooo....

Kimberly seketika muntah ke wajah Reyhan. Situasi romantis menjadi mencekam karena Reyhan merasa jijik. Tak terbayangkan, perasaan Reyhan saat ini. Bau dan jijik Ia rasakan dan segera berlari ke kamar mandi.

Ia mencuci wajahnya di bawah shower. Kimberly yang merasa bersalah langsung mengejar dan mengetuk pintu.

"Rey, maaf aku gak sengaja!" Teriaknya.

Reyhan tak menjawab, Ia benar-benar kesal karena Ia cinta dengan kebersihan. Kepalanya terasa pusing dan ingin rasanya Ia marah kepada Kimberly. Meskipun Ia sudah mencuci wajahnya dengan sabun tapi baunya masih terasa menyengat.

"Kenapa dengan wanita itu? Tadi dia mencakar ku dan sekarang dia muntah di wajahku." Ucapnya geram.

Kimberly terus menerus mengetuk pintu, Ia terus meminta maaf karena merasa bersalah. Akhirnya Reyhan membuka pintu dengan raut wajah yang tak menentu. Tapi Kimberly merasa mual kembali dan berlari ke kamar mandi.

Ia mulai muntah kembali, Reyhan yang tak tega langsung menghampiri dan memijat leher belakang Kimberly.

"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya Reyhan.

Kimberly membersihkan bibirnya dan berdiri di hadapan Reyhan.

"Aku gak tahu, perutku mual banget! Dan maaf untuk kejadian barusan." Ucap Kimberly yang terlihat murung.

Reyhan tersenyum manis. "Ya sudah, sekarang kamu istirahat biar aku cari air hangat untuk menghilangkan rasa mual mu," Tutur Reyhan sambil memapah Kimberly ke atas ranjang.

Reyhan keluar dari kamar dan pergi ke dapur, Ia mengambil air hangat dan terlihat jenny menghampiri dan memeluknya dari belakang.

"Rey...!" Ucapnya.

Reyhan yang terkejut langsung menjatuhkan gelasnya dan air panas itu muncrat di kaki Jenny.

"AW panas...!" Lirihnya.

"Maaf, saya tak sengaja! Seharusnya kamu tidak mengejutkan saya seperti itu." Ucap Reyhan dengan raut wajah datar.

Jenny mengelus kakinya yang terasa panas, Ia berharap Reyhan akan perhatian kepadanya sedangkan Reyhan kembali mengambil air dan meninggalkan jenny tanpa rasa bersalah.

"Rey, tunggu! Aku terluka..." Teriak Jenny.

Reyhan tetap acuh, Ia pergi meninggalkan jenny dan pergi ke kamarnya. Sedangkan Jenny terlihat kesal, Ia duduk di kursi dan mengusap kakinya yang terlihat merah.

"Brengsek! Beraninya dia melakukan ini kepadaku." Batinnya yang penuh amarah.

Dari kejauhan, terlihat Samuel tersenyum memperhatikan Jenny yang tengah menggerutu.

"Makannya, kalau jadi cewek jangan sok kecakapan!" Ucap Samuel sambil menghampiri.

Jenny yang mendengar penghinaan itu nampak mendelikan matanya dan menyunggingkan bibirnya.

"Lah, emang aku cantik! Kalau aku gak cantik, gak mungkin kau mau meninggalkan Kimberly dan menghianati nya hanya untuk diriku." Jawab Jenny dengan sombong.

"Ya semua itu adalah kesalahanku karena tergoda wanita seperti dirimu. Seharusnya, dulu aku tak berpaling dari Kimberly, hanya untuk wanita seperti mu." Jawab Samuel ketus.

Jenny nampak kesal dan Ia berjalan untuk pergi menjauh. "Kau harus ingat, statusmu disini adalah suamiku. Jika aku berkata pergi, kau akan di tendang dari rumah ini." Ancamnya.

Samuel hanya menyunggingkan senyumnya, Ia terlihat bahagia melihat Jenny marah.

"Ya sekarang, aku hanya diam kau berkata seperti apapun. Tapi sebentar lagi, Kimberly akan menjadi milikku dan aku akan menendangmu keluar dari rumah ini." Batinnya yang punya siasat busuk.

...

Akhirnya Reyhan sampai di kamar dan langsung memberikan air hangat itu untuk Kimberly.

"Kamu minum dulu!" Ucapnya sambil memberikan segelas air yang di bawanya.

Kimberly meminum dengan perlahan dan perutnya terasa hangat dan membaik.

"Terima kasih!"

Reyhan menghela nafas panjang dan duduk di samping kimverly. "Ada yang sakit lagi?" Tanyanya dengan penuh perhatian.

"Tidak, aku hanya ingin bersandar di dada mu! Boleh kan..." Pintanya sambil menatap wajah Reyhan.

"Boleh, asalkan jangan muntah lagi." Jawab Reyhan sambil tersenyum.

Kimberly menyandarkan kepalanya di dada Reyhan yang atletis. Ia merasa nyaman dan akhirnya tertidur di pangkuan Reyhan.

Reyhan menatap wajah Kimberly yang terlihat cantik meskipun sedang tertidur. "Aku sangat mencintaimu!"

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

reyhan dpt bonus dari mba kim, kayaknya mba kin tekdung hamidun😄

2022-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!