Bab 10

Reyhan nampak menemui seorang lelaki dengan setelah serba hitam. Tubuhnya tinggi dan gagah, lelaki itu nampak memberikan hormat dengan menundukkan kepalanya.

"Tuan muda!"

Reyhan menatap tajam dan tak suka melihat kedatangan. "Ada apa kau kemari?"

"Tuan muda, nyonya ingin bertemu. Ia ingin anda menemui nona Grace calon tunangan anda." Tuturnya.

Reyhan menyunggingkan senyumnya. "Aku tidak mau, bilang sama nenek tua itu aku sudah menikah dan dalam waktu 2 bulan aku akan membawa istriku menemuinya." Jawab Reyhan.

Lelaki itu nampak diam dan Reyhan pun pergi. "Ingat jangan pernah temui aku sebelum aku yang menemuimu. Jika sampai itu terjadi, jangan salahkan ku jika kau kehilangan nyawa." Ancam Reyhan.

Lelaki itu menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat untuk kepergian Reyhan. Dan setelah Reyhan pergi, ternyata lelaki itu merekam semua pembicaraannya dan mengirimkannya pada seseorang.

...

Di tempat lain...

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang memainkan handphonenya. Meskipun dia sudah tidak muda lagi, tapi dia masih terlihat cantik dan awet muda.

Tring...

Suara bunyi handphone dan Ia langsung melihatnya. Ternyata itu adalah pesan suara yang di lontarkan oleh Reyhan. Wanita itu nampak tersenyum licik.

"Meskipun kau menyembunyikannya, tapi Mama pasti akan mendapatkan wanita itu dengan mudah. Mama tidak ingin kalau kau menikahi wanita yang salah." Tuturnya dengan tatapan tajam.

Wanita itu memanggil bodyguard pribadinya dan menyuruhnya untuk menyelidiki siapa yang di nikahi oleh Reyhan. Bodyguard itu mengangguk dan undur pamit.

Wanita itu bernama Belinda dan semua orang selalu memanggilnya ratu jaya. Karena Belinda selalu berjaya dalam masalah bisnis dan kekayaan.

Bahkan Belinda tidak pernah sakit dan Ia terkenal kejam dengan musuh-musuhnya. Tapi jika di hadapan media, Ia selalu terlihat anggun dan lemah.

Banyak lelaki yang mengantri untuk mendapatkan cintanya. Tapi sayang Ia tak tertarik, Ia lebih tertarik dengan para brondong yang masih orisinil. Ia percaya, jika tidur dengan tujuh perjaka maka Ia akan mendapatkan kecantikan abadi dan awet muda untuk selamanya.

Dan kelainan inilah yang membuat Reyhan muak. Ia merasa menyesal karena di lahir kan oleh wanita seperti itu. Tapi disisi lain, Reyhan juga sangat menyayanginya apalagi jika ia mengingat masa kecilnya yang bahagia.

...

Malam pun tiba, Reyhan kembali ke rumah dan bermaksud untuk pergi ke kamar. Di tengah rumah, Jenny nampak menghentikan langkahnya dan mengajaknya untuk mengobrol.

Meskipun Reyhan merasa malas, tapi dia ingin punya citra yang baik di keluarga Kimberly.

"Ada apa?"

"Eem, Rey boleh saya jujur!"

Reyhan nampak heran melihat tingkah jenny yang terlihat menggodanya sambil memainkan bibir.

"Katakan saja!" Jawabnya ketus.

Jenny bangkit dan pindah tempat duduk. Ia duduk di samping Reyhan dan meletakkan tangannya di paha Reyhan sambil memejukan tangannya.

"Rey...!" Ucap Jenny sambil menjulurkan lidahnya.

Reyhan bangkit. "Maaf, saya bukan lelaki seperti yang kamu bayangkan!" Jawab Reyhan sambil melenggang pergi.

Jenny nampak memukulkan tangannya ke sofa. "Brengsek...! Hati ini kau bisa menolak ku, tapi aku yakin kau akan jatuh ke pelukanku." Ucap Jenny kesal.

Dari kejauhan Kimberly menyaksikan semua itu, Ia nampak tersenyum melihat Reyhan yang menolak Jenny mentah-mentah. Ia akhirnya pergi ke kamarnya dan segera menemui Reyhan.

"Sayang...!" Sapanya.

Reyhan mengangkat alisnya. "Apa kamu sedang sakit!" Ujarnya sambil mengecek suhu tubuh Kimberly.

Kimberly marah dan menghempaskan tangan Reyhan. "Aku baik-baik saja! Aku ingin kita terbiasa di depan semua orang." Jawabnya.

"Oooh, aku pikir kau sudah mulai mencintaiku!"

"Ma..mana mungkin jatuh cinta hanya dalam beberapa hari." Jawab Kimberly dengan pipi merah.

Reyhan mendekati telinga Kimberly. "Apakah kamu pernah mendengar pepatah, jika cinta akan datang jika di atas ranjang." Godanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***