Bab 17

Reyhan akhirnya pulang ke rumah dan seperti biasanya, Ia pulang larut malam. Rumah terlihat sudah sepi dan Reyhan langsung pergi ke kamarnya.

Sesampainya Ia di kamar, ternyata ruangannya gelap. Ia berjalan dengan hati-hati dan mencari stopkontak untuk menghidupkan lampunya.

Dan secara tiba-tiba, lampu pun menyala. Kimberly terlihat kesal, Ia meletakkan kedua tangannya di pinggang dengan tatapan tajam.

"Bagus sekali kau baru pulang! Ini sudah jam berapa?" Ucapnya yang kesal.

Reyhan tersenyum dan menyapanya. "Kamu belum tidur!"

Kimberly mendekati Reyhan dan menghimpitnya ke tembok. "Reyhan, kau harus ingat! Kau disini bertugas untuk melayaniku, bukan keluyuran di luar sana dengan wanita lain."

"Aku tidak seperti itu, aku hanya mencari pekerjaan." Jawab Reyhan dengan lembut.

"Pekerjaan! Apakah uang yang kuberikan belum cukup?" Tanya Kimberly yang sedang mengintrogasi.

"Cukup, tapi aku jenuh kalau tiap hari tinggal di rumah terus. Dan bagaimana, pandangan kakek terhadap diriku, karena sebagai suami aku hanya diam di rumah saja." Jawab Reyhan.

"Pokoknya aku tak peduli, yang terpenting kau jangan pergi tanpa seizin ku. Kau harus ingat, aku bos disini." Ucap Kimberly sambil menjauhi tubuh Reyhan.

Reyhan tersenyum, melihat Kimberly yang marah. Dia tahu, jika Kimberly sedang cemburu. Akhirnya Reyhan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket. Setelah selesai, Ia keluar dengan hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Reyhan berjalan menuju ranjang, Kimberly yang melihatnya hanya tersenyum.

"Nah, sekarang kau baru sadar! Setelah aku marah-marah akhirnya kau mau untuk melayaniku." Teriak Kimberly.

Reyhan mendekati wajah Kimberly, Ia menghentikan ocehan Kimberly dengan jari tangannya.

"Sssttt! Kalau kamu berteriak seperti itu, mungkin sebentar lagi kakek akan datang kemari. Aku minta maaf, malam ini semua tubuhku hanya untukmu." Ucap Reyhan dengan nada menggoda.

Kimberly nampak menelan ludah, melihat ketampanan Reyhan yang tak bisa di pungkiri. Akhirnya Ia memejamkan matanya dan Reyhan mengerti apa maksudnya.

Reyhan langsung, melahap bibir tipis nan merah itu. Kimberly nampak menikmati, hingga Ia mengalungkan tangannya di leher Reyhan.

Mereka nampak menikmati setiap sentuhan demi sentuhan. Kimberly merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan Reyhan sekarang sudah berada di atasnya.

"Apakah kamu sudah siap?" Tanya Reyhan.

Pipi Kimberly nampak merah, Ia tak menjawab. Tapi Kimberly hanya memberi isyarat menggigit jarinya sendiri.

Reyhan menyusuri leher putih Kimberly dan sesekali menggigitnya hingga meninggal tanda merah. Kimberly nampak menikmati, hingga Ia membuka pakaiannya sendiri.

"Cepetan, aku sudah tidak tahan!" Pinta Kimberly.

Reyhan menyunggingkan senyumnya. "Baiklah nyonya! Gigolo mu ini siap untuk melayani anda." Jawab Reyhan seraya menggoda.

Akhirnya, Reyhan memasukkan barang kebanggaannya ke dalam gua yang sudah terasa basah. Kimberly nampak mengerang kesakitan, Reyhan mencoba untuk pelan hingga Kimberly terlihat nyaman.

Reyhan mulai memainkan pinggulnya dengan berirama. Kimberly terlihat menggigit bibirnya sendiri dan sesekali mengeluarkan suara de*ahan yang membuat Reyhan semakin bergairah.

Kimberly menarik tangan Reyhan dan meletakkannya di bagian bukit kembar yang putih dengan puncak yang berwarna kecoklatan.

Reyhan tersenyum dan mere*as dengan lembut. Kimberly nampak resah, seluruh tubuhnya terasa panas dan akhirnya dia menjerit kenikmatan mengeluarkan cairan.

Reyhan tersenyum melihat Kimberly yang terlihat lemas. "Sayang, aku belum keluar!"

Kimberly membuang nafas kasar dan mengangguk. "Lanjutkan...!"

Reyhan melanjutkannya kembali dan Kimberly terlihat mulai bergairah. Kimberly membalik posisi dan Reyhan sekarang ada di bawah.

Kimberly memainkan peranannya di atas, Ia nampak menikmati dan kedua tangannya meremas dada Reyhan hingga meninggal bekas cakaran.

Reyhan tak merasa, karena Ia sedang berada di puncak kenikmatan. Akhirnya setelah sekian lama, mereka akhirnya selesai. Kimberly terlihat lemas dan Ia berbaring sambil memeluk tubuh Reyhan.

"Entah kenapa? Tapi aku benci saat kau tak ada, maaf jika aku bermain kasar. Semua ini adalah hukuman untukmu." Ucap Kimberly yang melihat bekas cakaran nya di dada Reyhan.

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

ih serem kalau macan nya lg ngamuk😅😅😅

2022-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!