Bab 2

Keesokkan harinya...

Kimberly nampak membuka matanya, setelah semalamam Ia tertidur dengan pulas. Terdengar suara keramaian di luar dan Ia bergegas untuk keluar dari kamarnya.

Ia keluar dengan menggunakan baju tidur, matanya terbelalak melihat Om dan tantenya sudah berkumpul di bawah.

"Ada apa ini?" Gumamnya sambil berjalan.

Mata mereka tertuju pada Kimberly, yang terlihat sedang menuruni anak tangga. Tatapan mereka menunjukkan rasa tak sukanya.

"Ternyata yang kita tunggu baru bangun! Aku tak tahu, kenapa Papa selalu memanjakan anak haram ini!" Tutur Tantenya

Kimberly memutar bola matanya karena malas mendengar Tantenya yang selalu membuatnya kesal.

Ia berjalan mendekat sambil melipat tangan di dada. "Ya, memangnya kalian berkumpul untuk apa! Lagi pula, sepagi ini memangnya ada acara apa?" Tanyanya dengan ketus.

"Nah gitu tuh, cewek pemalas yang kerjaannya hanya makan dan tidur. Hari penting saja kau tak tahu." Jawab Omnya.

"Sudahlah, jangan urusi anak pembawa sial itu! Lebih baik kita membujuk Papa, agar memberikan warisan itu kepada jenny." Tutur Tantenya.

"Warisan...!" Ucap Kimberly sambil mengerutkan keningnya.

Semua orang yang hadir adalah kerabat dari Kakek Kimberly. Meskipun mereka kerabat jauh, tapi mereka berharap akan mendapatkan cipratan dari warisannya.

Kakek Kimberly mempunyai 2 anak yaitu Papanya Kimberly dan Aryo yang menjadi ayah dari Jenny.

Kimberly selalu di anggap anak pembawa sial karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan dan yang selamat hanyalah Kimberly.

...

Setelah perbincangan yang cukup ramai, Kakek keluar di kawal oleh dua ajudannya. Mereka nampak membawa 2 koper.

Semua yang hadir nampak memberi hormat dengan cara membungkukkan badannya.

"Pagi Tuan!" Sapa mereka dengan serempak.

Kakek menganggukkan kepalanya dan melihat sekeliling, Ia nampak sedang mencari seseorang. "Nak, kemari lah!" Tutur kakek menatap ke arah Kimberly

Kimberly berjalan ke depan dan menghampiri sang kakek dan Jenny juga nampak ke depan berdiri berdampingan dengannya.

Kakek memegang kedua tangan cucunya yang menjadi kesayangannya.

"Terima kasih atas kedatangan kalian semua! Saya berharap, kedatangan kalian akan menjadi saksi untuk keputusan yang saya ambil." Tutur sang Kakek.

Semua yang hadir nampak mengangguk dan tak berani bersuara. Kakek pun melanjutkan pembicaraannya.

"Ditangan ajudan saya ada dua koper, dan di setiap koper ada nama dari pemegang warisan." Tuturnya.

Jenny tersenyum karena Ia yakin itu pasti adalah namanya. Sedangkan Kimberly seolah-olah tak perduli.

Ajudan membuka koper dan membacakan hasil warisan tersebut.

"Warisan atas nama Ario beserta anak dan istrinya, Ia akan mendapatkan 30 % dari harta yang Tuan punya." Tutur Ajudan.

Ayah dan anak itu nampak bahagia karena 30% bukanlah barang yang sedikit. Sedangkan Kimberly hanya memonyongkan bibirnya mendengar semua itu.

"Dan warisan atas nama Kimberly, akan mendapatkan 60% dari semua aset yang Tuan punya." Tutur Ajudan kembali.

Semua orang nampak terkejut dan suara pun mulai ramai. Jenny dan ayahnya diam membeku mendengar semua itu. Tapi ibu Jenny tak terima dengan keputusan yang di berikan Kakek.

"Ayah, semua ini tak adil! Kenapa kami hanya mendapatkan 30% sedangkan Kimberly 60%." Berontak nya.

Kakek tersenyum mendengar pertanyaan tersebut. "Semua ini sudah adil, kalian telah banyak menghabiskan uang untuk hal yang tak penting. Dan untuk Kimberly, Ia mendapatkan hal yang sepantasnya karena semua ini atas jerih payah papanya!" Jawab Sang kakek.

Kimberly hanya tersenyum puas melihat keluarga jenny berontak. Ia tak peduli dengan semuanya, yang terpenting adalah hidupnya tercukupi.

Kakek menghampiri Kimberly. "Dan kamu juga jangan senang dulu! Semua ini akan berlaku, jika kamu bisa menikah sebelum 2 bulan." Tuturnya.

Kimberly menoleh sambil membulatkan matanya. "Kakek, semua itu tidak mungkin!" Jawabnya dengan terkejut.

"Tidak ada yang tidak mungkin! Jika kamu berusaha, maka semuanya akan bisa kamu dapatkan. Dan jika kamu dalam waktu 2 bulan belum mendapatkan suami, semua warisan atas namamu akan jatuh ke tangan Jenny." Ucapnya.

Kimberly membulatkan matanya, meskipun Ia tak perduli tapi Ia tak rela jika semua hartanya jatuh ke tangan Jenny. Si ja*ang yang telah merebut kekasihnya.

"Baiklah! Jika ini bisa membuat kakek bahagia, aku akan menerimanya." Jawabnya dengan lemas.

Keluarga Jenny nampak tersenyum, Ia tahu betul jika Kimberly akan gagal dan semua warisannya akan jatuh ke tangan mereka.

"Dan untuk 10% lagi, akan di sumbangkan ke panti asuhan dan panti jompo!" Ucap Kakek mengakhiri kata-katanya.

Semua orang yang hadir nampak tercengang, karena harapan mereka pupus. Padahal mereka yakin, karena kedatangan mereka di undang.

Keramaian akhirnya sepi, mereka pulang dengan penuh rasa kecewa. Sedangkan keluarga Jenny nampak tersenyum bahagia melihat Kimberly yang sedang murung.

"Ingat dua bulan lagi, kau akan menjadi gelandangan!" Bisik Jenny penuh dengan kepuasan.

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

semangat kimberly💪💪
buktikan siapa yg akan jd gelandangan😈

2022-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!