Bab 8

Kakek yang memberikan isyarat dengan mata membuat Kimberly dan Reyhan saling menatap. Mereka nampak tersenyum kecil karena melihat kelakuan kakek yang seperti anak muda.

Setelah kakek pergi, Kimberly dan Reyhan kembali ke kamar. Kimberly mengeluarkan kertas yang di tulis dengan tangan.

"Untuk apa itu?" Tanya Reyhan yang merasa heran.

"Untuk membuat kontrak baru!" Jawabnya.

"Kontrak baru, memangnya kontrak yang kemari kenapa? Bukannya belum ada tulisannya!"

"Iya, aku ingin menambahkan poin yang wajib kau lakukan." Jawab Kimberly.

Reyhan duduk dengan santai di sofa, Ia menatap Kimberly dari kejauhan sambil tersenyum.

"Dia kalau sedang serius terlihat menggemaskan." Batinnya.

Kimberly akhirnya selesai membuat surat kontrak baru dan memberikannya kepada Reyhan.

"Baca itu baik-baik dan tidak ada penolakan." Ucapnya dengan pipi yang merah.

Reyhan mengambil kertas tersebut dan langsung membacanya. Matanya nampak membulat dan sesekali tersenyum.

"Apa maksud dengan poin ini?" Tanyanya sambil menunjukkan nomer dua.

Kimberly nampak bingung menjelaskan dan terlihat pipinya merah merona.

"Ya.. yang ini kamu harus melayaniku sampai aku puas!" Tutur Kimberly.

"Pelayanan seperti apa itu!" Ucap Reyhan yang pura-pura lugu.

Kimberly nampak kesal sekaligus malu. Ia mendekati Reyhan dan mencium bibirnya. Reyhan nampak meletot sambil bahagia dan tersenyum. Kimberly melepaskan ciumannya dan berpura-pura Sombong.

"Nah itu yang ku maksud! Dan aku ingin yang lebih dari itu, termasuk servis ranjang." Ucap Kimberly sambil melipat tangan di dada.

"Ya aku mengerti, tapi boleh kutanya?"

"Tanya apa?"

"Sepertinya kamu belum berpengalaman dalam berciuman, apakah kamu mau tambah uang untuk pelajaran ****!" Tuturnya sambil tersenyum.

"Ya...itu mungkin karena aku belum terbiasa. Aku adalah seorang pemain yang handal dan jangan sampai kau mengecewakan ku di atas ranjang." Ucapnya sambil melenggang pergi.

Reyhan memegangi bibir bekas ciuman yang di berikan Kimberly, rasanya dingin dan bibirnya terasa basah.

"Ini adalah awal dari perjalanan cinta kita." Batinnya tersenyum puas.

Kimberly nampak sudah tertidur pulas, Reyhan menghampiri dan menyelimuti tubuh Kimberly. Ia menatap wajahnya yang terlihat cantik meskipun sedang tidur.

Tiba-tiba, Kimberly membuka mata dan segera bangkit. "Apa yang kamu lakukan?" Tanyanya terkejut.

"Aku hanya ingin menyelimutimu, dari kejauhan kamu terlihat kedinginan." Jawab Reyhan.

Setelah Kimberly bangun, Reyhan berjalan pergi. Kimberly menghentikannya dan Reyhan terdiam.

"Tunggu...! Aku izinkan kami tidur bersamaku. Lagipula kita harus terbiasa dan segera melakukan hubungan itu."

Reyhan tersenyum. "Aku masih belum siap!" Ucapnya.

Kimberly kesal, Ia menarik tangan Reyhan dan menjatuhkannya di atas ranjang.

"Aku bayar kamu, kenapa kamu seakan di rugikan dalam kontrak ini!" Ucapnya sambil menatap wajah Reyhan.

"Ya aku tentu saja, aku menjadi orang yang dirugikan. Kamu tahu, aku masih perjaka dan kamu bayangkan jika keperjakaanku di renggut oleh dirimu." Jawab Reyhan.

Kimberly menatap wajah Reyhan dengan keraguan. Ia tak percaya, jika lelaki tampan seperti Reyhan belum pernah melakukan hubungan ****.

Kimberly menjauh dan duduk. Reyhan bangkit dan duduk di sampingnya.

"Apakah kamu melakukan semua ini karena harta dari kakek?" Tanya Reyhan.

"Eeemmm, sebenarnya ya! Tapi tidak juga..." Jawab Kimberly bingung.

"Lalu?" Tanya Reyhan sambil mengerutkan keningnya.

"Aku ingin mencoba hubungan itu, meskipun kita melakukan surat perjanjian. Tapi pernikahan kita sah di mata hukum dan agama." Jawabnya Kimberly sambil menatap Reyhan.

Mata mereka saling bertemu, perlahan wajah mereka saling mendekat satu sama lain. Entah magnet apa yang membuat Kimberly mendekatkan wajah nya.

Perlahan bibir mereka saling bertemu satu sama lain, dan setelah cukup dengan ciuman itu.

Kimberly langsung diam sambil menundukkan kepalanya.

"Kita lakukan sekarang.."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***