Bab 11

Pipi Kimberly memerah kembali dan menjauh. "Sudahlah, kau terus berpikir seperti itu!" Ucapnya sambil melenggang pergi.

Reyhan mengikuti Kimberly dan mendorongnya ke atas ranjang. "Apakah kamu sudah siap?"

"A..apa yang ingin kau lakukan!"

"Memberimu kehangatan!" Jawab Reyhan sambil tersenyum.

Reyhan mendekati tubuh Kimberly dan mencium bibirnya. Kimberly spontan langsung memejamkan mata. Reyhan yang melihat semua itu langsung melepaskan bibirnya dan bangkit.

"Tuh kan, aku sudah bilang cinta datang di atas ranjang!" Jawab Reyhan.

Kimberly benar-benar merasa Malu karena di permainkan. Ia tidak ingin kalah dari Reyhan, ia langsung menarik tubuh Reyhan dan duduk di atas perutnya.

"Sekarang kau adalah mangsaku, jika kau tidak membuatku puas jangan salahkan aku mencari suami bayaran lain." Tuturnya yang sedang menatap mangsanya.

Reyhan tersenyum dan menarik tubuh Kimberly, Bibir mereka saling bertemu. Dan Reyhan langsung melahap bibir tipis nan merah.

"Uuggghhh...!"

Kimberly nampak kewalahan dan kehabisan nafas, Ia memukul dada Reyhan dan bangkit.

"Kau...!" Ucap Kimberly kesal.

"Sayang maaf! Aku sudah tak tahan melihat kau yang terus menggodaku." Jawab Reyhan.

Kimberly turun dari tubuh Reyhan dan bangkit. Ia nampak menyilang kan tangan di dadanya.

"Cepat bersihkan tubuhmu, aroma mu tidak sedang tercium oleh hidungku." Ucapnya ketus.

"Oke, tapi maukah kau membantuku mandi!" Goda Reyhan kembali.

"Tidak, cepat aku beri kau waktu 5 menit untuk membersihkan tubuhmu. Jika kau terlambat, tidak akan ada pertarungan di atas ranjang." Jawab Kimberly ketus.

Reyhan tersenyum dan bangkit, Ia membuka pakaiannya di hadapan Kimberly. Kimberly nampak membulatkan mata melihat dada bidang yang seksi dan menggoda.

"Eem, Reyhan benar-benar menggoda! Bukan wajahnya saja yang tampan, tapi bodynya itu benar-benar. Apalagi barang..." Batin Kimberly sambil tersenyum.

Tanpa sadar Reyhan sudah berada tepat di hadapannya. Ia menarik tangan Kimberly dan meletakkannya di dada.

"Kalau kau suka sentuhlah, semua yang ada di tubuhku adalah milikmu!" Tutur Reyhan.

"Kalau itu yang kau mau, jangan salahkan aku!"

Kimberly menyusuri dada bidang kekar dengan tangannya. Sentuhan itu membuat Reyhan bergairah dan mendekatkan wajahnya.

"Bolehkah kita pemanasan dulu!"

Kimberly tersenyum dan mencium bibir Reyhan. Keduanya nampak menikmati, apalagi bibir Reyhan terasa manis dan bermain dengan lembut. Kimberly benar-benar merasa nyaman dan inilah yang diinginkan Kimberly untuk saat ini.

"Sudahlah, cepat mandi! Aku sudah tak tahan." Tutur Kimberly sambil melepaskan ciumannya.

"Oke sayang, kau tunggu aku!" Jawabnya sambil melenggang pergi ke kamar mandi.

Kimberly memegang bagian dadanya, Ia tak menyangka jika hubungannya akan berkelanjutan seperti ini. Tapi Ia tak menyesal, karena Reyhan ia bisa menikmati rasanya bercinta.

Kimberly teringat kembali masa-masa berpacaran dengan Samuel, Ia selalu menolak meskipun dia memaksa. Tapi dengan Reyhan ia merasa berbeda, atau mungkin karena ia sudah muak dengan yang namanya cinta dan lebih memilih untuk bersenang-senang.

...

5 menit sudah berlalu, Reyhan keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Kimberly menatap takjub dan tersenyum melihat tubuh Reyhan yang perfect.

"Bagaimana sayang, apakah kau sudah siap?" Tanya Reyhan.

Kimberly tersenyum dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Reyhan yang mengerti dengan maksudnya langsung melepaskan handuk dan memulai malam yang panas.

"Ah...ah..." Des*ah Kimberly yang menikmati.

"Apa kamu suka sayang!"

"Yes..yes...ah..!" Suara yang keluar dari mulut Kimberly membuat Reyhan semakin bergairah.

Ranjang pun menjadi saksi akan gairah mereka yang menggebu-gebu. Ranjang yang besar ikut bergoyang saking hotnya permainan mereka.

Dan terlihat di balik pintu luar, telinga tengah menempel mendengar suara mereka yang sedang bercinta

"Brengsek...! Kenapa Kimberly harus memberikannya kepada lelaki itu. Kita sudah berpacaran selama 3 tahun, tapi aku belum pernah menyentuh ataupun menciumnya. Tapi kenapa dengan lelaki ini, suara mu terdengar menikmati dan bergairah." Ucapnya sambil memukul kan tangan ke tembok.

Jenny yang melihat semua itu nampak tak senang. Ia mendekati Samuel yang sudah menjadi suaminya.

"Jadi kau masih mencintai Kimberly!" Tuturnya.

Samuel nampak terkejut dan langsung menoleh. "Apa yang kau katakan, cintaku hanya untukmu!"

Jenny tersenyum. "Kalau kau menyukainya, ambilah! Aku juga menginginkan Reyhan, bagaimana kalau kita kerja sama!"

Samuel tersenyum dan mengangguk. "Baiklah jika itu yang kau mau, Sayang!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!