Bab 14

Reyhan sudah sampai di kediaman Belinda. Ia nampak malas melihatnya, tapi apa boleh di buat walau bagaimanapun Ia adalah Mamanya. Yang telah melahirkan, meskipun tanpa mengurusnya.

Ia masuk ke dalam dan melihat wajah Mamanya yang sudah 5 tahun tak bertemu. "Ternyata pengorbanan mu tidak sia-sia, melakukan aksi bejat yang merenggut keperjakaan para lelaki." Tuturnya sinis.

Belinda dengan pakaian seksi, Ia berjalan dengan anggun.

"Sayang, sudah lama kita tidak bertemu! Kenapa kau selalu ketus kepadaku, aku ini ibumu bukan musuh mu." Tuturnya.

Reyhan duduk di sofa sambil menghisap rokok. "Aku tahu, kau tidak mungkin ingin memanggil ku jika tidak ada sesuatu yang penting." Jawabnya ketus.

Belinda tersenyum sambil meminum Amer yang ada di tangannya.

"Sepertinya kau sudah banyak mengenalku! Ya sudah kalau begitu, aku to the points saja!" Ucapnya.

"Katakan?"

"Aku ingin, kau membawa istrimu datang kemari!"

Reyhan yang mendengarnya, seketika langsung bangkit dengan emosi yang bergebu-gebu. Karena Ia tahu, Belinda bukanlah orang yang baik. Ia menginginkannya, pasti ada sebabnya.

"Jangan sentuh istriku, jika kau berani aku tidak akan segan lagi." Ancam Reyhan dengan suara lantang.

Ha...Ha...Ha...

Belinda tersenyum bahagia, Ia menghampiri sang anak. "Sayang, begitu cintanya kau pada wanita itu." Ucapnya.

Reyhan terdiam dan Ia nampak mengepalkan tangannya menahan amarah. Belinda yang menyadarinya langsung menyunggingkan senyumnya.

Ia duduk sambil tumpang kaki, tak lupa Ia membawa minuman kesukaannya.

"Rey, ingatlah! Setiap ada kebencian dan penghianatan, aku tak ingin hatimu terluka karena wanita seperti itu." Ucapnya dengan Santai.

Reyhan nampak sudah malas, Ia bermaksud untuk pergi tapi Belinda menahannya.

"Menginap lah, Mama ingin bersama denganmu." Ucapnya.

"Aku tidak Sudi, jika kau sudah berubah aku akan ada untukmu." Jawab Reyhan dengan sinis.

"Rey, sebenarnya kau anggap aku seperti apa?" Tanya Belinda.

"Entahlah, aku juga bingung. Tapi satu hal yang pasti, kau tetaplah Mamaku." Jawab Reyhan sambil melenggang pergi.

Belinda tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat kepergian Reyhan. "Dasar anak itu, walau bagaimanapun kau tetaplah anakku. Darahku mengalir deras di tubuhmu."

Belinda telah menyelidiki pernikahan Reyhan. Ia ingin Kimberly berada disini karena tujuan lain. Kimberly adalah cucu dari lelaki yang di cintai nya dulu dan sampai sekarang.

Ia ingin menjadikan Kimberly alat untuk mendapatkan Wibowo. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, tapi Belinda tetap kekeh mencintainya dan ingin dia menjadi miliknya seumur hidup.

...

Reyhan akhirnya sampai di kediaman Kimberly. Rumah terlihat sudah sepi, karena jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Ia pergi ke kamarnya dan langsung menghampiri sang istri yang sedang tertidur lelap.

Ia menatap wajah Kimberly dan terlihat air mata mulai menetes.

"Meskipun kau belum seutuhnya mencintaiku tapi aku akan selalu menunggumu! Sekarang ataupun nanti, cintaku hanya untukmu." Tuturnya sambil mencium kening sang istri.

Reyhan mengambil selimut dan bantal, Ia tidur di sofa dan langsung terlelap. Dan disisi lain, Kimberly mendengar semua ucapan Reyhan. Ia bangkit dan menatap Reyhan yang tidur di sofa.

"Mungkinkah kau mengenalku, siapa dirimu? Dan apa yang kau rahasiakan dariku sebenarnya!" Batin Kimberly yang terus bertanya-tanya.

Kimberly mencoba mengingat masa kecilnya, tapi Ia tak ingat jika punya teman Reyhan dan wajahnya pun tida Ia kenal. Tapi Ia mulai membanding wajah Reyhan dengan teman masa kecilnya.

"Apa mungkin kamu itu adalah ikhsan yang dulu menjadi teman masa kecil ku. Tapi aku tak yakin, ikhsan di kabarkan telah meninggal saat di perjalanan karena kecelakaan." Batin Kimberly.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***